Felix And The Star Gemstone

Felix And The Star Gemstone

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-23
Oleh:Β  Allamanda.CatharticaOn going
Bahasa:Β Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
12 Peringkat. 12 Ulasan-ulasan
29Bab
6.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:Β Β 

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Bertahun-tahun lalu, disebuah negeri bernama Wynstelle, terjadi sebuah penghianatan keji yang dilakukan oleh putra pertama dari Raja ke-3 negeri tersebut. Raja Aldric yang merupakan Raja ke-3 sempat membuat keputusan untuk membebaskan negeri itu dan membiarkannya berdiri tanpa Raja. Hal tersebut dikarenakan sebuah ramalan yang menyebutkan bahwa ada salah satu keturunannya yang mempunyai aura kegelapan yang begitu pekat, dan bahkan bisa merubah kesucian negeri itu hanya dengan kalimat manisnya yang berbisa. Karena dibuatnya keputusan itu, Orazio--putra pertamanya yang seharusnya menjadi Raja selanjutnya tidak terima hingga berakhir memenggal kepala Sang Ayah dengan tangannya sendiri. Setelah meninggalnya Raja Aldric, ia akhirnya mengklaim Batu Permata Bintang menjadi miliknya. Alhasil, Ramalan itu menjadi nyata. Negeri yang mendapat kutukan akan kehilangan warna disaat Batu simbol dari Wynstelle itu jatuh ke-tangan yang salah pun terjadi. Namun disamping ramalan itu, ada juga sebuah ramalan yang mengatakan akan ada keturunan lain yang membawa cahaya terang yang akan melenyapkan kegelapan. Anak itu lahir dari sepasang suami-istri seorang peri dan seorang siluman naga. Sedangkan beberapa hari sebelum peristiwa itu, seorang anak berdarah peri dan siluman naga pertama lahir dari putri kedua Raja Aldric, atau sebut saja adiknya sendiri. Orazio yang mengetahui hal itu pun berusaha melenyapkan anak itu. Namun, kekuatannya dengan kekuatan siluman naga sepadan, hingga membuatnya sulit untuk mendekati anak itu. Kekacauan tak bermoral yang terjadi ini mengakibatkan renggangnya hubungan antara kaum peri dan kaum siluman naga. Hingga melebernya larangan tegas dari kaum siluman naga yaitu; tidak boleh ada satupun kaum naga yang berhubungan dengan kaum peri. Hal itu tentu membuat Andrio--menantu Raja Aldric meninggalkan istri serta putranya. Karena kesepakatan suami-istri itu, Anak itu tumbuh bersama manusia dan akan ia kembalikan ke dunianya kala usianya sudah cukup. Hal itu tentu saja tak jauh dari takdir Felix yang sudah digariskan untuk melenyapkan sang pembawa kegelapan.

Lihat lebih banyak

Bab 1

|1. The Beginning

*****

Sosok anak laki-laki berambut pirang dengan netra biru yang indah tampak sedang memandang luasnya langit malam yang begitu indah dengan ribuan gemerlap bintang menghiasinya. 

Dia menumpukan tangannya pada pagar minimalis yang berada di balkon kamarnya, enggan untuk beranjak dari sana walaupun udara dingin malam itu terasa semakin menusuk tulang. 

Suara derap langkah kaki terdengar mendekat kearahnya, namun itu tak membuat dirinya mengalihkan tatapannya dari benda kecil bercahaya di langit yang saat ini menjadi pemandangan paling lebih menarik untuknya. 

"Kenapa belum tidur?" Suara itu terdengar sangat menenangkan di telinganya, apalagi ditambah dengan usapan lembut di rambutnya yang diberikan oleh pemilik suara. 

Dia menoleh kesamping dan mendapati neneknya sedang menatapnya teduh, dia tersenyum tipis lalu mengalihkan tatapannya kembali kearah langit. 

"Sedang melihat ibu," balasnya, membuat nenek yang berada di sampingnya menurunkan tangannya yang berada di kepala anak itu. 

"Felix, nenek tau perasaanmu. Tapi untuk sekarang nenek belum bisa memberitahumu," jelas nenek dengan raut khawatir tergambar jelas diwajahnya. 

Felix menghadap neneknya dan memegang pundak wanita yang sudah merawatnya sedari kecil sekaligus menggantikan peran seorang ibu yang sampai sekarang tidak ia tahu identitasnya. 

Bagaimana wajah ibunya itu pun tidak pernah sekalipun ditunjukkan kepadanya. 

"Tidak mengapa nenek, aku mengerti. Sekarang nenek kembali ke kamar saja, sudah malam."

"Tapiβ€”" Sebelum berbicara lebih panjang lagi, Felix mendorong pelan bahu nenek menuju pintu keluar kamarnya. 

"Sudahlah, nek. Felix akan tidur juga." Dia menutup pintunya saat neneknya sudah sepenuhnya keluar, membuat wanita itu menghembuskan napas berat lalu tak lama mulai beranjak dari depan kamar sang cucu. 

Felix menyandarkan tubuhnya di pintu, sudah hampir dua belas tahun dia hidup dengan sebuah pertanyaan yang selalu bersemayam di otaknya. Dia tidak pernah mencari tahu, karena dia kecewa terhadap ibunya yang meninggalkannya begitu saja. 

Kamu tahu rasanya ingin membenci seseorang tapi selalu kalah dengan rasa cinta yang begitu besar? Ah, itu sangat tidak enak. Kuharap kalian tidak pernah merasakannya. 

Tapi entah mengapa hatinya berkata dia harus memecahkan teka-teki ini. 

Terakhir kali saat dia mengutarakan niatnya, neneknya menangis dan memeluknya erat. Seakan melarangnya untuk tidak mencari tahu. 

Sebagai anak yang cukup mengerti keadaan hanya dengan melihat raut wajah, Felix sangat mengerti bahwa ada hal buruk yang seharusnya tidak ia dekati saat itu. 

"Sebenarnya ada masalah apa?" batinnya. 

*******

"HEI ANAK PEMALAS! BANGUN KAMU!" 

Suara menggelegar beserta gedoran pintu dari luar itu sontak membuatnya terbangun dari tidur. Dengan mata setengah terpejam dia bergegas membuka pintu sebelum bibinya lebih marah lagi. 

Saat pintu terbuka, terlihat seorang wanita paruh baya sedang berkacak pinggang dan menatap galak kearahnya, membuat dia berusaha membuka matanya agar terbuka sepenuhnya. 

"Enak sekali kamu bangun siang seperti ini. Sana bersih-bersih halaman rumah!" Sentak wanita berambut keriting nan mengembang itu.

"Jangan lupa siram tanamannya juga," lanjut bibi. 

"Tidak sarapan dahulu, bi?" tanyanya polos, membuat wanita di depannya itu menurunkan tangannya yang semula berada di pinggang. 

"Salah siapa bangun kesiangan." Bibi melengos dan pergi dari hadapannya membuatnya menunduk sedih lalu kembali masuk kedalam kamarnya untuk mandi. 

Dia mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi dengan langkah lesu sambil menguap sesekali, dia sangat mengantuk sekali. Bagaimana tidak? dia baru saja terlelap jam empat pagi tadi karena mimpi buruk sialan yang selalu mengganggu tidur nyenyaknya itu. 

Felix memang sering sekali bermimpi buruk sedari kecil, sehingga membuatnya sulit tertidur di malam hari. Dahulu, biasanya kakeknya yang akan selalu menemaninya sampai bisa tertidur dengan nyenyak tanpa bermimpi buruk. Tapi sejak kakek tiada, dia tidak mengerti bagaimana caranya untuk tidur dengan tenang seperti dahulu, bagaimana cara mengatasi mimpi buruknya ini, dan terkadang dia bahkan begitu takut untuk sekedar memejamkan mata. Untung saja hari ini hari minggu. 

Dia berdecak melihat jam yang baru menunjukkan pukul tujuh pagi kala sudah keluar dari kamar mandi. Oke, sepertinya bibi memang sengaja menjahilinya agar dia tidak terus-terusan bangun siang. Dan dia melotot kaget saat menyadari kamarnya begitu berantakan dari mulai sprei yang semula sudah dirapikannya kini acak-acakan dan beberapa camilan nampak berjatuhan di lantai kamar. Hanya dengan melihat tentu ia sudah tau siapa pelakunya. 

"Biβ€”"

"Felix cepat turun sarapan! Kalau satu menit lagi belum turun kamu tidak dapat sarapan!"

Baru saja ingin berteriak marah karena dia kehilangan kesempatan tidur berharganya serta kamarnya menjadi kacau, bibi sudah memotong kalimatnya membuatnya bergegas turun dari kamarnya dengan langkah secepat kilat hingga dia terpleset di tangga paling bawah karena licin. 

Bukannya meringis kesakitan karena pantatnya sudah sakit bukan main, dia justru malah melongo tak percaya karena didepannya ada bibi dan neneknya tersenyum kearahnya sembari membawa kue ditangan mereka, dilengkapi juga dengan anak kecil yang baru berumur tiga tahunan memutari badannya sambil melempar-lemparkan tepung kearahnya sambil tertawa kecil.

"Selamat ulang tahun Felix!" seru nenek dan bibinya bersamaan. Sedangkan dia yang masih dengan posisi yang sama hanya mengerjapkan matanya bingung, sebenarnya dia terlalu banyak pikiran atau bagaimana sampai tidak ingat sama sekali jika hari ini adalah hari peringatan kelahirannya yang ke tiga belas. 

"Selamat ulang tahun, kakak," ucap bocah kecil itu saat berhenti di depannya sambil membelai pipinya dengan tangan kecilnya itu. Tindakan itu sukses membuat Felix gemas sendiri, tanpa pikir panjang dia langsung berdiri dan menggendong bocah itu. 

Itu adalah Scarlett, anak perempuan dari bibi yang sekarang tinggal dengannya. 

"Terima kasih, anak cantik," ujarnya sembari mencubit pelan hidung bocah itu.

"Maaf karena kami baru sempat memberimu kejutan pagi ini, sekarang ayo tiup lilinnya," perintah nenek, dia menghampiri bibi dan neneknya yang membawa kue masih dengan posisi menggendong Scarlett, sebelum bibi mengambil alih Scarlett dari gendongannya. 

Felix mengepalkan tangannya meminta permohonan kepada Tuhan sebelum meniup lilin. Jangan tanyakan apa permohonannya, sudah tentu tentang ibunya yang tak kunjung dipertemukan oleh Tuhan dengannya. 

Dia meniup lilinnya saat sudah selesai berdo'a, dihadiahi tepuk tangan kecil dari Scarlett. 

"Kamu tahun ini mau hadiah apa?" tanya nenek kepadanya. 

"Felix ingin nenek menceritakan tentang ibu," balasnya, membuat kedua orang dewasa itu seketika tertegun lalu saling bertatapan sesaat. 

Nenek menghembuskan napasnya pelan, lalu menuntun Felix untuk duduk di bangku meja makan. Nenek mengambil tangan kirinya dan menggenggamnya. 

"Baca pikiran nenek Felix, kamu akan menemukan jawabannya setelah itu," ucap nenek membuat dia mengerutkan alisnya bingung. Maksudnya? Memangnya dia cenayang apa bagaimana? 

"Kamu bisa, coba lihat mata nenek." Bibinya menyahut dari sampingnya membuat Felix menatapnya. Sekali lagi dia memandang kearah nenek dengan ragu tapi dibalas anggukkan oleh wanita itu.

Netra birunya menatap netra karamel yang kelam milik sang nenek. Tak lama sekelebat ingatan mulai nampak dimatanya, seperti sebuah kaset lama yang diputar kembali. 

Disana terlihat seorang wanita cantikβ€”ralat cantik sekali dengan sayap putih dan telinga runcing, tampak sedang dikejar oleh segerombolan lebah raksasa yang sangat mengerikan. Wanita itu membawa bayi kecil yang sedang menangis di gendongannya. 

Terlihat cahaya biru dari tangannya yang diarahkan kepada bayi itu hingga membuat bayi itu diam, tidak menangis lagi. Tapi perlahan tubuhnya dan bayi itu mengecil, wanita cantik itu dengan gerakan cepat bersembunyi di pohon beringin besar yang berada di depan sebuah rumah satu-satunya di daerah itu. 

Setelah dilihat sudah tidak dikejar lagi, tangannya sekali lagi melambai, membuat keduanya kembali ke bentuk semula. 

"Kau siapa?" Wanita itu menengok kearah pintu yang terbuka dengan terkejut, disana terlihat nenek dan kakek sedang berdiri diambang pintu dengan raut bingung. Wanita itu berniat kabur, namun ambruk karena sayapnya terluka. 

Nenek berlari kedalam dan mengambil sesuatuβ€”seperti obat dari dedaunan, lalu keluar menghampiri wanita itu dan membantunya diikuti oleh kakek. Beliau mengolesi bagian sayap yang terluka dengan obat yang dia bawa tadi.

Terdengar suara tangisan dari bayi yang berada di gendongan wanita itu membuat nenek ingin mengambil alih dari gendongan wanita itu tapi diurungkan. 

"Boleh aku meminta tolong kepada kalian berdua?" ucap wanita itu mulai membuka suara. 

"Meminta tolong apa?" tanya kakek. 

Wanita itu menatap kakek, "tolong jaga anakku."

Kakek dan nenek langsung tercengang ditempat, "m-memangnya ada masalah apa?" Tanya nenek. 

"Dia akan selalu berada dalam bahaya jika terus bersamaku." Wanita itu menatap anaknya sendu lalu kembali menatap nenek dan kakek. 

"Aku tahu kalian menginginkan anak laki-laki," ujar wanita itu dengan senyuman walau matanya sudah berkaca-kaca. 

Wanita itu menyerahkan bayinya kepada nenek. 

"Namanya Felix, tolong jaga dia seperti kalian menjaga anak kalian sendiri." Dia mengusap rambut anaknya pelan, sembari menitikkan air mata. 

"Jangan beri tahu dia tentang aku sampai dia cukup umur," wanita itu mencium pucuk kepala anak laki-lakinya lama. 

Mata Felix mengerjap, dia seakan ditarik kembali ke dunia nyata. Dadanya bergemuruh hebat, dia hampir jatuh dari kursi jika tidak ditahan oleh bibi. 

Felix memegangi dadanya sambil menatap lantai nanar. Nenek memegang pundaknya, "dia tidak membuangmu tapi menyelamatkanmu."

"Jadi ibuku itu bukan manusia?" tanyanya. 

"Bukan, ibumu seorang peri."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-30 16:30:47
0
user avatar
Suzyka Mat
lanjut thor..seru banget
2021-12-23 12:44:43
0
user avatar
Big Man
Izin promo ya thor. ~Sang Raja Pulau Mahkota. Isekai, Game, Fantasi, Overpower, Demon. thanks. ...
2021-12-08 23:46:51
0
user avatar
Aldho Alfina
Felix pangeran Peri? ijin promo juga thor :" ~Reinkarnasi Ke-dua di Dunia Lain Isekai, Magic, Overpower, Demon Lord, Ecchi, Harem.
2021-10-25 01:40:18
2
user avatar
zahwaaaa
Lanjut dong kak....
2021-10-24 20:45:44
1
user avatar
Feay Hullah
keren ini kakak. ......
2021-10-10 13:42:21
1
user avatar
zahwaaaa
Eh, gila. Teka tekinya banyak banget...
2021-10-09 19:14:07
1
user avatar
Titin Jihan
Yang cari dan ngejar Felix siapa? Duh, kalau udah cerita Fantasi keren dah...
2021-09-27 08:58:17
1
user avatar
Rohani Nuraeni
Cerita yang menarik, kak, diksinya bagus , enak dibaca...
2021-09-26 19:57:35
1
user avatar
Ervin Warda
jadi pengen punya ibu seorang peri wkwkwk. ceritanya keren, semangat, kakak
2021-09-26 18:56:08
1
user avatar
Andrea Lee
ibunya Felix seorang peri? Apakah dia sadar dengan kekuatan yang diam miliki diam-diam ya thor? lalu siapa yang mencari dan mengejar Felix? sumpah. penasaran aku
2021-09-26 18:54:11
1
user avatar
Allamanda.Cathartica
Hai semoga suka<3
2021-09-02 06:27:53
1
29 Bab
|1. The Beginning
*****Sosok anak laki-laki berambut pirang dengan netra biru yang indah tampak sedang memandang luasnya langit malam yang begitu indah dengan ribuan gemerlap bintang menghiasinya. Dia menumpukan tangannya pada pagar minimalis yang berada di balkon kamarnya, enggan untuk beranjak dari sana walaupun udara dingin malam itu terasa semakin menusuk tulang. Suara derap langkah kaki terdengar mendekat kearahnya, namun itu tak membuat dirinya mengalihkan tatapannya dari benda kecil bercahaya di langit yang saat ini menjadi pemandangan paling lebih menarik untuknya. "Kenapa belum tidur?" Suara itu terdengar sangat menenangkan di telinganya, apalagi ditambah dengan usapan lembut di rambutnya yang diberikan oleh pemilik suara. Dia menoleh kesamping dan mendapati neneknya sedang menatapnya teduh, dia tersenyum tipis lalu mengalihkan tatapannya kembali kearah langit. "Sedang melihat ibu," balasnya, membuat nenek yang berada d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-23
Baca selengkapnya
|2. The Bright Spot
******Felix menekan tombol on off lampu tidurnya yang berada di nakas bergantian, membuat penerangan minim di kamarnya menjadi padam lalu terang lagi, hal itu terjadi secara berulang-ulang hingga beberapa saat. Sampai akhirnya tangannya berhenti dan membiarkan penerangan remang-remang itu menyala. Dia membalikkan badannya, berganti menatap langit-langit kamarnya. "Ibu..." ucapnya memecah keheningan. "Apakah ibu tidak ingin bertemu denganku?"Suara lirih itu terdengar semakin menyayat ditengah sepinya malam, bahkan suara hewan malam yang biasanya saling menyahut pun sekarang entah kemana perginya. Seakan suasana itu sangat mendukungnya untuk bersedih. Matanya perlahan memanas, menciptakan genangan bening di kantung bawah matanya. "A-apakah ibu merindukanku...?" Dia tergagap karena menahan tangisnya mati-matian, sungguh dirinya tidak mau meneteskan air matanya barang sekali saja seumur hidup. Dulu kakek pernah berkata
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-23
Baca selengkapnya
|3. Get in
******"Felix!"Panggilan itu membuatnya tersentak kaget dan mengurungkan niatnya untuk membuka pintu lemari, dia menyembunyikan diri di bawah meja usang yang berada di samping lemari, meja itu tertutupi tumpukkan barang lama yang cukup tinggi sehingga tidak akan terlihat orang. Tindakan refleks itu membuat kepalanya terbentur sisi meja hingga berbunyi cukup keras, bayangkan betapa sakitnya. Tangannya yang tidak memegang kertas bergerak untuk mengelus kepalanya yang terbentur. Dia mengintip kearah pintu gudang yang masih tertutup, sungguh, dia panik sekali saat mendengar namanya dipanggil oleh bibi tadi. Saat hendak berdiri karena dirasa tidak ada orang yang mengetahuinya masuk kesini, dia berniat untuk berdiri. Sebelum—'Klek'Dia kembali ke tempat persembunyianya dengan cepat karena terdengar suara pintu gudang dibuka. "Felix, apakah itu kau?" tanya seseorang yang berada di ambang pintu, itu suara bibinya. Jangan bilang k
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-23
Baca selengkapnya
|4. Be Caught
******* "Aku akan membawamu ke hadapan raja kami," ucap salah satu orang yang berada di depannya.  Felix mendongak, menatap orang itu dengan pandangan tak suka, "raja kalian? Kenapa harus? Aku tidak ada urusan dengannya," ujarnya.  Orang bertelinga runcing itu terkekeh pelan, melangkah mendekat kearahnya dan berjongkok di hadapannya.  "Jangan sombong anak muda. Kau tahu, jika setiap manusia yang masuk di dunia kami tidak akan dibiarkan hidup?" bisiknya.  Dia membelalakkan matanya, "lepaskan!" Anak lelaki itu memberontak, berusaha melepaskan cekalan kuat kedua orang itu pada lengannya.  Dilihat dari penampilannya, sepertinya mereka bukan orang baik. Ditambah dengan sayap mereka berwarna hitam, kita semua tentu tahu, bahwa warna hitam identik dengan kejahatan. Tapi apakah iya? Tidak semuanya seperti itu bukan?  Kedua orang itu bersiap untuk membawanya terbang membuat dia makin panik dan memberontak a
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-23
Baca selengkapnya
|5. Is Lost
******* "Ratu Freyaaa!!!"  Anak laki-laki berambut hitam legam dengan netra hijau itu berteriak dengan keras membuat wanita yang sedang duduk memandangi bintang di tanah tinggi dekat kolam ajaib itu sontak berdiri dan menghampirinya dengan panik.  "Ada apa Frank, kenapa kamu berteriak seperti itu?" Tanyanya.  "I-itu..." Frank menunjuk kearah belakangnya panik.  "Iya, itu apa?" Tanya Freya sekali lagi.  "Frank, bisakah kau pelan sedikit, aku sudah lelah..." Mereka mengalihkan pandangan kearah sosok berambut pirang platina yang sedang menyenderkan tubuhnya di bawah pohon mapple.  "D-diaβ€”" "Felix," ucap Freya terkejut karena tidak menyangka jika Felix bisa secepat itu menemukan jalan menuju ke sini. Dia berjalan mendekat kearah anak laki-laki yang memejamkan matanya itu diikuti oleh Frank, entah tak sadarkan diri atau memang hanya memejamkan mata saja.  "Anda mengenalnya?" Tanya F
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-23
Baca selengkapnya
|6. Cursed Land?
 *****"Jangan aku..." Anak laki-laki yang baru saja masuk ke dalam kamar tempat Felix tidur itu terkejut melihat anak itu mengigau tak jelas sambil bergerak-gerak gusar. "J-jangan..." Frank menghampiri ranjang dan menggoyang-goyangkan tubuh anak itu pelan. "Hei," ujarnya, namun tak membuat Felix bangun juga. "Temannn bangunn!" Teriakan anak laki-laki dengan sayap putih itu membuat Felix seketika terlonjak kaget dan terbangun dari tidur dengan napas memburu. Setelah sadar sepenuhnya, dia menoleh kearah Frank dengan raut kesal. Frank sudah menahan tawanya karena melihat reaksi berlebihan dari Felix, ya, siapa suruh dibangunkan secara halus tidak mempan, jadinya dia memilih cara yang sedikit jahat. "Kau mimpi buruk?" Tanya Frank kepadanya membuatnya terdiam dan mengingat apa yang baru saja terjadi padanya. Mimpi buruk itu lagi. Kenapa itu harus terjadi saat Frank
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-28
Baca selengkapnya
|7. Cause and Effect
 ****** "Frank, ayolah jelaskan sedikit padaku," Anak laki-laki itu mondar-mandir karena mengikuti Frank yang entah kenapa sejak tadi terus menghindar saat dia bertanya kenapa anak itu tak melanjutkan ceritanya tentang seluk-beluk Negeri Wynstelle. Salahkan saja Frank, kenapa dia menyebutkan jika tidak mau menjelaskan? Membuat orang penasaran saja! Sedangkan Frank sudah risau setengah mati karena dia keceplosan dan berakhir memberitahu Felix tadi, bagaimana tidak? Menurut rumor dari teman-teman bermainnya, orang yang membocorkan rahasia ini tanpa izin Ratu akan ditahan di penjara besi emas yang mana di dalam penjara tersebut suhunya sangat panas seperti kau masuk neraka ditambah lagi dengan wajah penjaganya yang sangat mengerikan. Ah, membayangkan saja sudah membuat Frank ngeri. "Biar aku saja yang jelaskan." Kedua anak laki-laki itu menoleh kearah belakang dan mendapati Edward di sana. "Ayah?"&nbs
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-03
Baca selengkapnya
|8. They are Immortal.
******Prangg! Pria bertanduk hitam serta sayap hitam itu membanting kotak berukiran bunga dandelion tepat di depan wanita bersayap putih yang tengah menatapnya datar. "Kenapa? Kenapa kau biarkan dia kemari?!" Teriaknya marah membuat wanita di depannya itu terkekeh pelan. "Kau takut?" Tandasnya dengan sisa-sisa tawa lirih. Rahang pria itu mengeras dan giginya bergemelutuk menandakan dia kesal dengan wanita di depannya itu. "Kau bilang kutukan itu hanya bualan semata, tapi lihatlah kali ini kau pun takut sendiri." Wanita itu tersenyum kiri membuat pria yang merupakan bagian dari keluarganya itu makin merasa dipermalukan.Wanita itu adalah Freya dengan Orazio yang berada di depannya. "Kau ingin membuat kakakmu sendiri menemui ajalnya?" Ujar Orazio menurunkan nada bicaranya. Seketika wanita itu merubah rautnya, mata Freya menajam kearah pria itu. "Kau bukan saudaraku lagi sejak kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-07
Baca selengkapnya
|9. What Happen?
*******"Semua yang ada di sini tidak akan mati kecuali dimatikan."Itu bukan suara mereka. Melainkan suara seseorang dari belakang mereka. Kedua anak laki-laki itu menoleh kebelakang kala suara berat terdengar menyahut dari sana. Terlihat sosok laki-laki berambut orange dengan netra yang sama seperti rambutnya sedang menyembunyikan kedua tangannya di belakang tubuhnya sambil menatap kearah Felix dan Gazza. "Paman James?" Ucap Gazza. "James?" Tanya Felix menatap Gazza kebingungan. Gazza mengalihkan pandangannya kearah Felix, baru ingat jika anak itu baru tiba di tempat ini. "Ah, dia teman ayahku," jawabnya membuat Felix mengangguk-angguk mengerti. Pria itu meliriknya sekilas lalu kembali menatap Gazza, "ayahmu mencarimu.""Iya paman, setelah ini aku akan pulang," balas Gazza dibalas senyuman dan usapan pelan di kepala oleh pria itu. "Hati-hati saat melewati hutan cahaya," ucapnya lagi dengan seseka
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-20
Baca selengkapnya
|10. Batu Permata Bintang
*******Jlebb! "Felix!" Keempatnya berteriak secara bersamaan ketika anak panah itu mengenai bahu kanan Felix bagian atas. Felix meringis melihat darah yang mulai mengucur deras dari bahu bagian depannya. Dia menatap penuh emosi kearah ketiga peri penjaga perbatasan yang kini menatapnya puas. Dengan menahan mati-matian sakit yang ada di bahunya, dia memunculkan cahaya biru pada kedua tangannya yang masih baik-baik saja dan mengarahkannya pada ketiga peri tersebut. Frank, Dean, Hardwin dan Gazza sukses terkejut dengan yang dilakukan Felix kepada ketiga peri hitam itu. Mereka diselimuti bongkahan es sekarang. Bruk! Kelimanya menoleh kearah sumber suara, tampak seorang peri bersayap hitam tengah turun dari pohon. Dengan sigap tangan Frank bergerak memunculkan akar dari tanah yang mengikat kaki peri tersebut hingga tersungkur. Sudah dapat ditebak, itu pasti orang yang mencoba memanah mereka
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-21
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status