Share

Ciuman Ketiga

"Om, aku pergi dulu." Kamea berpamitan dan mencium punggung tangan Alif lembut.

Bibir tipis yang dipoles lipgloss itu tertarik membentuk senyum manis. Gadis itu bisa dengan cepat melupakan kekesalan yang ia rasakan kepada Alif. Ia sudah kembali ceria seolah tidak pernah terjadi apapun yang melukai hatinya.

Dan kini, tanpa sadar Alif sudah mulai terbiasa dengan tingkah menjengkelkan dan kecerewetan belia itu. Hanya saja lelaki beralis tebal itu tidak mau menunjukannya. Gengsi.

Seperti kemarin, Kamea mendaratkan sebuah kecupan singkat di pipi Alif. Kali ini ia melakukannya tanpa rasa canggung dan malu. "Om, kalau nanti udah mulai jatuh cinta sama aku, bilang saja, ya. Jangan dipendam sendirian," bisiknya.

Tanpa menunggu Alif menyahutinya, gadis itu bergegas turun dengan tergesa. Setelah berjalan agak jauh dari mobil Alif, gadis itu kembali membalikan badan ke arah lelaki itu dan memperlihatkan dua jari

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status