Share

Bulan Madu

"Apa?!"

Kamea dan Alif saling berpandangan saat mereka memekikkan kata yang sama secara bersamaan.

Mama Anita sempat tertegun beberapa detik, tapi kemudian wanita paruh baya itu terkekeh pelan. "Kalian kompak sekali," ucapnya gemas pada Alif dan Kamea.

Alif memutar bola matanya, malas. Iris berwarna cokelatnya menatap tajam pada Kamea berharap gadis itu mengatakan penolakan kepada mamanya.

Namun, alih-alih berbicara, belia itu malah bungkam dan mengedikkan kedua bahunya tak acuh. Rasanya Alif ingin memakan gadis itu saking geramnya.

"Ma, kenapa mama gak bicara dulu sama Alif kalau mau membeli tiket? Alif sedang banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan bulan ini. Alif gak bisa pergi ke mana-mana dulu, apa lagi untuk berbulan madu." Alif berusaha mengelak, berharap mamanya itu akan mengerti dan mau membatalkan tiket keberangkatannya.

Mama Anita menghela

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status