Share

77. Pertengkaran Suami Istri

Auteur: Lil Seven
last update Dernière mise à jour: 2025-05-31 19:11:43

Aku terpaku mendengar ucapannya.

Jantungku berdetak begitu keras hingga rasanya bisa terdengar.

Apa yang dia katakan barusan?

Aku ingin menyangkalnya, ingin mengatakan bahwa ini hanya manipulasi lain dari pria licik seperti dia.

Namun, tubuhku membeku dalam pelukannya.

“Dan kamu, Riel. Kamu milikku,” ulangnya pelan, suaranya begitu yakin, begitu dalam, menusuk ke dalam diriku.

Aku mencoba menarik diri, tapi jemarinya mencengkeram pinggangku, menahanku tetap dalam dekapannya.

“Rigen…” bisikku, setengah protes, setengah kehilangan daya untuk menolak.

Dia menundukkan kepala, hidungnya hampir menyentuh milikku. Tatapan matanya gelap, intens, penuh dengan sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya.

“Kamu mau lari ke mana lagi, hmm?” desisnya. “Ku pikir, kali ini aku akan membiarkanmu?”

Kugigit bibir, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menantangnya. “Bukankah kamu yang mengabaikanku lebih dulu?”

Senyum miring muncul di wajahnya. “Aku hanya ingin melihat seberapa jauh
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Gairah Berbahaya sang CEO: Ciumanku Membuatnya Bangun dari Koma   79. Kenikmatan

    Dengan kepala tertunduk, Rigen mengulang kata-kata kenikmatan tanpa daya, dia mencium daguku sambil menekan pangkal klitorisku dengan bantalan ibu jarinya. Aku mengeluarkan erangan seperti jeritan dan mengeluarkan cairan."A-ahhh!"Rigen tampak menghela napas pelan, melihat cairan bening mengalir keluar. Wajahku memerah karena malu, tetapi sekarang tidak mungkin untuk menyembunyikannya.“R-Rigen. Jangan menatapku seperti itu……”“Kalau begitu, haruskah aku menutupinya seperti ini?”Tangan yang menarik pinggangku mencengkeram paha kiriku dan mengangkat kakiku ke atas.Saat aku melingkarkan tanganku yang lemah di belakang lehernya lagi, bulu kemaluan yang kasar bergesekan dengan kulitnya yang telah berubah semerah mawar.Ah.Rasanya otot-ototku kejang karena ketegangan.Bagai seekor predator yang menelan mangsanya yang gemetar bulat-bulat, penisnya yang tebal itu menghunjam ke dalam diriku hanya dengan satu tarikan napas.“Hngg!”Di bawah terasa panas membara. Saat aku secara naluriah me

  • Gairah Berbahaya sang CEO: Ciumanku Membuatnya Bangun dari Koma   78. Dilempar Ke Ranjang

    “Ariel, aku ingin mendengar jawabanmu.”Rigen mengangkat tubuhku dan mencium hidungku seperti anak kecil yang mencari perhatian saat aku tak kunjung menjawab pertanyaannya. Akal sehatku benar-benar hilang saat melihat pertunjukan yang tidak biasa ini."U-untuk apa kalau begitu?”" Untuk menunggu malam ini datang. Jadi, bolehkah?"Dia bertanya dengan santai tapi penuh penekanan. Mengabaikan penilaian rasional, mulutku yang tak terkendali menjadi liar dengan sendirinya."T-tentu saja boleh."Jawaban itu membuat Rigen tersenyum senang dan menyahut cepat. “Akhirnya aku mendapat jawabanmu, Riel.”Sebelum aku sempat memikirkan apa yang hendak dia lakukan setelah ini, tubuhku miring. Saat itu, aku langsung melingkarkan lenganku di lehernya sambil digendong ala putri oleh Rigen, yang dengan cepat berjalan melewati ruang tamu kami yang megah. “Bayangkan aku harus sejauh ini untuk mendengar jawaban yang aku inginkan. Aku benar-benar telah mempercayakan hatiku pada seorang wanita yang sanga

  • Gairah Berbahaya sang CEO: Ciumanku Membuatnya Bangun dari Koma   77. Pertengkaran Suami Istri

    Aku terpaku mendengar ucapannya. Jantungku berdetak begitu keras hingga rasanya bisa terdengar. Apa yang dia katakan barusan? Aku ingin menyangkalnya, ingin mengatakan bahwa ini hanya manipulasi lain dari pria licik seperti dia. Namun, tubuhku membeku dalam pelukannya. “Dan kamu, Riel. Kamu milikku,” ulangnya pelan, suaranya begitu yakin, begitu dalam, menusuk ke dalam diriku. Aku mencoba menarik diri, tapi jemarinya mencengkeram pinggangku, menahanku tetap dalam dekapannya. “Rigen…” bisikku, setengah protes, setengah kehilangan daya untuk menolak. Dia menundukkan kepala, hidungnya hampir menyentuh milikku. Tatapan matanya gelap, intens, penuh dengan sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya. “Kamu mau lari ke mana lagi, hmm?” desisnya. “Ku pikir, kali ini aku akan membiarkanmu?” Kugigit bibir, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menantangnya. “Bukankah kamu yang mengabaikanku lebih dulu?” Senyum miring muncul di wajahnya. “Aku hanya ingin melihat seberapa jauh

  • Gairah Berbahaya sang CEO: Ciumanku Membuatnya Bangun dari Koma   76. Kamu Bisa Pergi

    Meski sangat ketakutan dengan tatapannya yang mengintimidasi, aku menegakkan daguku, mencoba terlihat tenang meskipun kakiku gemetar. "Aku hanya ingin keluar. Aku bukan tahananmu, Rigen."Rigen tersenyum sinis dan berjalan mendekat. Langkahnya lambat, tapi efeknya terasa begitu besar. Aku bisa merasakan gravitasi tubuhnya seolah menarikku masuk ke dalam dunianya."Apa yang membuatmu berpikir kamu bisa pergi tanpa seizinku, Istriku?" katanya sambil meraih daguku, membuatku menatapnya langsung. "Aku sudah mengingatkanmu, bukan?""Rigen, ini pernikahan kontrak. Kamu tak bisa mengurungku seperti ini. Kau bahkan punya tunangan. Aku hanya ingin—""Apa?" potongnya tajam. "Kamu hanya ingin bertemu pria lain?"Aku menelan ludah. Sial. Ini bukan arah pembicaraan yang kuinginkan."Tidak ada yang bisa menyentuhmu selain aku, Riel," katanya, suaranya lebih rendah, hampir seperti bisikan, tetapi mengandung ancaman yang jelas. "Dan jika kamu masih berpikir bisa lari dariku…"Tiba-tiba, tubuhku ters

  • Gairah Berbahaya sang CEO: Ciumanku Membuatnya Bangun dari Koma   75. Kabur!

    Esoknya, Rigen pergi entah kemana, tapi dia mengeluarkan perintah agar aku dilarang ke mana-mana. Pengawal berbaris lebih banyak dari biasanya dan hapeku masih disita. Aku benar-benar ingin menghajar pria itu sekali saja! "Sial, siall!! Rigen, kamu benar-benar penjahat!!" seruku menahan kesal, sembari berjalan mondar-mandir di kamar, berusaha menenangkan diriku sendiri. Namun, semakin aku berpikir, semakin kesal aku dibuatnya. Pria itu benar-benar memperlakukanku seperti tahanan. Aku menendang sofa kecil di depanku, frustasi. “Rigen, dasar pria brengsek! Aku bukan boneka yang bisa kau kontrol sesuka hati!” gerutuku. Aku mencoba membuka pintu kamar, tapi seperti yang kuduga, terkunci. Menghela napas panjang, aku mendekati jendela. Pengawal berjaga di luar, lebih banyak dari biasanya. Aku bahkan melihat beberapa dari mereka berbicara melalui earpiece mereka, seakan aku ini ancaman besar yang harus mereka awasi. Kugigit bibir, berpikir keras. "Aku harus mencari cara untu

  • Gairah Berbahaya sang CEO: Ciumanku Membuatnya Bangun dari Koma   74. Tantangan!

    Tangan besarnya mencengkeram pinggangku lebih erat, membuatku sulit bergerak. Nafasku tersengal saat jantungku berdetak kencang. Aku tahu aku seharusnya mendorongnya, mengingatkannya tentang pernikahan kontrak kami, tentang bagaimana seharusnya aku tidak membiarkan ini terjadi. Tapi tubuhku seakan lupa bagaimana caranya menolak. Rigen menyeringai melihat reaksiku. “Kamu bisa menyangkal dengan mulutmu,” bisiknya, “tapi tubuhmu sudah mengakuinya lebih dulu. Lucu sekali, Riel. ” Aku meremas bajunya tanpa sadar, berusaha mencari pegangan di tengah kekacauan yang dia ciptakan. Aku benar-benar dalam masalah besar. Seolah tahu pikiranku sedang kacau, Rigen memperdalam cengkeramannya di pinggangku. Nafasku tercekat saat dia menatapku dengan penuh intensitas, seakan dia sedang mencoba membaca isi hatiku yang paling dalam. “Kamu masih ingin mencari laki-laki lain, hm?” tanyanya dengan suara rendah yang nyaris seperti bisikan. Aku mencoba menguasai diriku, berusaha mengembalikan ak

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status