Home / Romansa / Gairah Liar Adik Ipar / Bab 27. Tanda Merah

Share

Bab 27. Tanda Merah

Author: Ellea Neor
last update Last Updated: 2025-10-17 09:00:04

Esther tersentak kala punggungnya dirapatkan ke dinding oleh seorang pria dengan kedua tangannya yang mengurung dirinya. Ketika Esther mengetahui siapa pria itu, Esther seketika membulatkan mata.

“Arion…kau…”

Belum sempat Esther menyelesaikan ucapannya, Arion langsung menyibak rambutnya, dan menenggelamkan kepalanya di antara ceruk leher dan bahu.

Kecupan serta gigitan diberikan pria itu.

Esther pun memejamkan mata. Tubuhnya menegang seketika. Satu tangannya yang kosong terangkat ke atas, meremas rambut pria itu.

“Arion…kumohon hentikan…” Suara Esther sangat berat.

Mendengar itu, Arion segera mengikis jarak. Tatapannya sangat tajam, menggoda.

“Aku merindukanmu, Kakak ipar,” ucap Arion dengan suara tak kalah berat. Sebelah sudut bibirnya terangkat. “Sepertinya kau sangat menikmati pertunjukan sehingga kau melupakanku,” lanjutnya. Kali ini senyum tipis ditampakkan pria itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 38. Bermain Di Dalam Mobil

    “Arion…kau…” Pria yang disebut namanya seketika mengukir senyum tipis. Ia lantas melipat sapu tangan yang ia pegang lalu mengusap pipi Esther yang basah. “Mengapa beberapa wanita di dunia ini berpikir bahwa mereka terlihat cantik saat sedang menangis?” sindirnya. Esther meraih sapu tangan itu lalu mengusap pipinya. Ia ingin menyanggah ucapan Arion, tetapi ia tidak punya tenaga untuk melakukan itu. Arion menatap Esther, bibirnya tak berhenti menampakkan senyum. “Sudah, jangan menangis. Kau terlihat jelek saat menangis,” ejek Arion. Ucapan Arion tersebut segera dibalas lirikan tajam oleh Esther. “Aku tidak pernah bilang diriku ini cantik,” sanggahnya. Arion meraih dagu wanita itu, lalu mendekatkan wajahnya. “Aku lebih suka melihatmu marah,” ujarnya. Tangan Arion yang memegang dagu Esther seketika ditepis oleh wanita itu. “Kau kenapa bisa ada di sini?” tanya Esther mengalihkan topik pembicaraan. Arion berdi

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 37. Harta Gono-gini

    Erland terkesiap mendengar penuturan Esther. Kalau boleh memilih, ia tidak ingin menceraikan keduanya. Jujur saja, ia sangat mencintai Esther, tetapi ia juga membutuhkan Tiara. Sementara Erland berpikir keras, Esther menatap pria itu dengan penuh kepuasan. “Apa yang kau pikirkan, Erland? Aku tidak meminta hartamu, aku hanya ingin kau memilih saja. Tapi sepertinya itu berat bagimu. Bukannya kau bilang tidak cinta dengan Tiara?” Erland menghela napas kasar. Ia merasa dilema besar. Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri. Akhirnya Erland meraih pena, dan membubuhkan tanpa tangan. Esther melihat pergerakan tangan Erland dengan lihai memberikan tanda tangannya. Dan ia pun tersenyum. Akhirnya pria itu menyetujui kesepakatan itu. Dengan begitu ia bisa mengendalikan pria itu. Di depan pintu, Tiara masih mencoba menguping pembicaraan antara Esther dan Erland. Tetapi nasib sial berpihak padanya, ia tidak mendengar apa pun. “Mereka bicara apa sih? Kenapa aku tidak bisa dengar?” gerutu T

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 36. Perjanjian Perceraian

    “Sepertinya aku mengganggu waktu kalian?” Bibir wanita itu memang tersenyum, tetapi kata yang terlontar penuh nada sindiran. Esther menatap suami dan adik madunya secara bergantian. Dan itu membuat mereka salah tingkah. Tiara tampak membenahi rambutnya yang sedikit berantakan. Sementara Erland tampak seperti orang yang tertangkap basah. Menyadari tatapan istri pertamanya, Erland segera mencairkan suasana. “Sayang, kenapa tidak menghubungi dulu kalau ingin kemari?” tanya Erland mencoba mengalihkan topik pembicaraan. Terakhir kali, Esther datang ke perusahaan adalah empat tahun lalu. Mendengar itu, Esther menyunggingkan senyumnya. “Kenapa? Apa kau takut aku mengganggu ‘permainan’ kalian?” Lagi-lagi kalimat sindiran dilontarkan oleh Esther. Erland mengulas senyum. Mencoba menyangkal. “Tentu tidak, Sayang.” Erland lantas berdiri dari kursinya, ia melangkah mendekati Esther. Kedua tangannya menyentuh pundak Esther. “Sayang, kau kemari pasti ada sesuatu?” Bukannya menjawab, Esther me

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 35. Pencetak Anak

    Tiara menyunggingkan senyumnya. Apa yang ia dengar seperti angin segar yang berhembus. Bila Esther bercerai dengan Erland, maka posisi Nyonya Dawson akan jatuh ke tangannya. Tiara sangat bahagia membayangkan saat itu datang. Ia tersenyum penuh kemenangan. Ia menajamkan pendengarannya, mencoba mengulik informasi dari percakapan yang ia dengar antara Esther dan Erland. “Apa kau bilang? Bercerai?” Erland menatap istri pertamanya tak percaya. Ia hanya ingin meminta haknya seperti biasa, tetapi wanita itu malah berbicara demikian. “Ya, tentu saja. Kau tak butuh istri sepertiku. Lagi pula sudah ada Tiara,” ucap Esther tenang, seolah tanpa beban. Erland mengusap wajahnya kasar. Pagi-pagi ia sudah dihadapkan dengan pertengkaran. Kalau ia sedang tidak menjaga hati Esther, sudah pasti Erland akan emosi. “Esther, hanya karena aku menikah diam-diam. Kau sampai seperti ini? Bukankah aku sudah minta maaf? Lagi pula Tiara h

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 34. Ceraikan Aku!

    Esther melotot, ia menoleh ke arah Arion yang kini tersenyum jahil ke arahnya. Ia lantas menatap Erland yang kini menampakkan ekspresi wajah gelap. Kalau tidak ada orang, Esther pasti sudah menjitak kepala Arion. Bisa-bisanya pria itu mencari gara-gara di saat seperti ini. Hening masih menggantung di udara. Esther tidak tahu harus berbuat apa. Di sisi lain ia tidak ingin membuat Erland curiga bila dirinya memiliki hubungan lebih dekat dari yang diduga. “Kenapa diam, Kakak ipar? Aku ingin kau mengambilkan makanan untukku,” katanya lagi. Esther memejamkan mata. Hendak menjawab, tetapi Erland lebih dulu menyela. “Kau punya tangan ‘kan? Kau bisa mengambilnya sendiri!” Erland semakin menampakkan wajah gelapnya. Tangannya yang memegang sendok berubah mengepal. Arion memiringkan kepalanya. “Aku hanya ingin diambilkan saja.” Ia kembali menoleh ke arah Esther yang kini mengeluarkan ekspresi tegang. Arion tersenyum. “Ibuku

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 33. Kedatangan Arion

    Esther menaikkan sebelah alisnya. Melihat respon Tiara yang sangat berlebihan, membuat Esther semakin bernafsu untuk mengerjai wanita itu. Esther menarik sebelah sudut bibirnya. Ia lantas bertanya, “Memangnya kenapa? Apa dia tidak bilang padamu kalau dia ingin tidur denganku?” Tiara mengerjap cepat. Setelah pulang dari pesta semalam, Erland sama sekali tidak bicara. Tiara bukannya tidak menyadari bahwa Erland sedang marah pada dirinya. Tetapi, dia tidak pernah menduga bahwa pria itu akan pergi ke kamar Esther. Bukankah sebelumnya Erland juga sedang marah dengan Esther? “Apa kalian sungguh melakukannya?” Pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Tiara. Esther menahan senyumnya. Tiara ini benar-benar bodoh atau bagaimana? “Menurutmu bagaimana?” goda Esther yang kini tersenyum menikmati raut wajah pias Tiara. Setelah puas melihatnya, Esther melangkah menuruni anak tangga. Tiara mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengetat. Darahnya mendidih membayangkan Erland bermain bersama Esth

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status