Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 473.Segulung Ombak Menerpa Karang

Share

473.Segulung Ombak Menerpa Karang

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-17 09:32:29

Gandi menoleh kearah Pragasena. Dia melihat wajah pengikutnya itu telah berubah menjadi pucat.

"Apakah dia ada hubungannya denganmu? Namanya adalah Pragawana..." kata Gandi. Kali ini Pragasena jatuh berlutut sambil memegang kepalanya setelah mendengar nama tersebut. Air matanya tiba-tiba mengalir deras dan tubuhnya nampak berguncang. Gandi menatap heran dan menebak apa yang terjadi ada pengikutnya tersebut.

"Hei, ada apa!?" tanya Gandi.

Pragasena mengangkat wajahnya dan menatap mata Raja Naga Air tersebut.

"Dia adalah ayahku...Dia berhasil menyelamatkan diriku dari cengkraman Mayadwipa. Tapi setelah itu dia pergi entah kemana meninggalkan diriku di dalam goa..." ucapnya dengan suara serak. Mendengar hal itu, Gandi terkejut bukan main. Dia tak tahu lagi harus berkata apa. Tinjunya hanya bisa terkepal menahan amarah.

"Mayadwipa ini bertindak semena-mena hingga membuat susah semua orang...Tak bisa dibiarkan!" geram Gandi.

"Mengalahkannya adalah hal yang mustahil karena dia sangatlah k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   743. Indira

    Tian Zu Ning dan Luo Zhen sama-sama saling pandang setelah mendengar apa yang dikatakan oleh wanita jelmaan merak putih tersebut. "Bagaimana kau bisa tahu? Siapa sebenarnya dirimu?" tanya Dewi Naga tersebut. Sementara Luo Zhen nampak diam namun kedua matanya terus mengawasi pergerakan wanita berambut putih yang ada di bawah sana. Wanita cantik itu pun tersenyum."Namaku Dewi Indira. Kalian sudah sedikit tahu mengenai wujud asliku yang merupakan Binatang Suci Merak Bulan. Aku adalah salah satu Dewa Kuno yang hidup diluar tata surya kalian. Bisa dibilang, aku adalah seorang makhluk asing. Jiwaku tersegel di satu tempat di luar sana dan ditemukan oleh orang-orang alam Swattwam. Seorang Dewa yang kuat memindahkan jiwaku ke dalam senjata berupa tameng ini. Namun, aku dan tameng ini belum menyatu secara sempurna sehingga pemilik tameng ini belum bisa mengendalikan kekuatanku. Jika dia mati, itu artinya aku telah terbebas dari penderitaan yang selama ini aku rasakan. Tap

  • Geger Kahyangan   742. Belenggu Darah

    Langit di dalam Dunia Tameng Angkara yang memang sudah merah sejak awal kini menjadi semakin merah dan pekat setelah Luo Zhen menyalakan formasi Belenggu Darah miliknya yang berguna untuk menurunkan kekuatan lawan hingga beberapa tingkat.Begitu formasi tersebut menyala dan mengurung wilayah bebatuan merah itu, tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh dahsyat. Tian Zu Ning yang masih berada dibalik menara batu segera terbang mendekati Luo Zhen setelah formasi tersebut dinyalakan."Dia akan segera datang. Bara, bersiaplah!" seru Luo Zhen.Bara Sena mengangguk. Gemuruh dahsyat dari dalam tanah semakin terasa kuat. Dia bisa merasakan kekuatan yang begitu mengerikan yang sebentar lagi akan keluar dari sana. "Makhluk itu akan segera muncul...Aura yang aku rasakan saja sudah mengerikan seperti ini..." batin Bara sambil menatap kearah bawah sana dimana tanah merah itu mulai retak.Tak berapa lama kemudian dari dalam tanah tersebut muncul kepala

  • Geger Kahyangan   741. Tameng Angkara

    Luo Zhen berdiri di depan Tameng Angkara yang masih menancap di tanah. Di antara dia dan tameng tersebut, terlihat Golok Iblis yang melayang di udara dan mengeluarkan aura hijau. Sementara itu, Bara Sena duduk bersila tak jauh dari Dewa Pedang Darah itu."Nona Tian Zu Ning, silahkan keluar..." berkata Luo Zhen sambil menunduk memberi hormat ke arah Golok yang melayang di depannya. Dari dalam Golok Iblis tersebut terdengar suara aneh yang disusul aura hijau melesat ke udara. Aura hijau tersebut melayang turun ke tanah dan membentuk satu sosok berparas cantik jelita yang tidak lain adalah Dewi Naga Azure, Tian Zu Ning.Mata wanita itu menatap Luo Zhen dengan tatapan tajam lalu melirik ke arah Bara Sena."Kalian butuh bantuan dariku?" tanyanya kemudian langsung ke intinya.Luo Zhen mengangguk sambil menunjuk kearah belakang tubuh wanita tersebut. Tian Zu Ning menoleh dan terdiam selama beberapa saat melihat Tameng Angkara. Dia menyentuh tameng terseb

  • Geger Kahyangan   740. Iri

    Bara Sena menatap pecahan tubuh Balaupata yang berserakan di atas tanah sambil geleng-geleng kepala."Ckckck, amarah bisa membunuh dirimu sendiri." ucapnya sambil mendekati tameng Angkara yang berdiri tegak di atas tanah. Saat dia menyentuh tameng tersebut, Bara bisa merasakan kekuatan yang luar biasa dahsyat."Pantas saja bisa menahan semua serangan Golok Iblis...tameng ini terbuat dari bahan yang sangat kuat dan kokoh. Aku penasaran, roh seperti apa yang menghuni tameng sehebat ini..." batin Bara sambil menyalurkan kekuatan jiwa miliknya ke dalam tameng tersebut.Saat itulah Bara terkejut dan segera melepaskan tameng tersebut dari tangannya. Napas pemuda itu nampak terengah-engah dengan tangan yang sedikit gemetar. "Kekuatan yang mengerikan...Bahkan penjaga tameng ini lebih kuat dari Naga Kegelapan yang pernah aku hadapi dulu..." batin Bara dengan wajah yang sedikit pucat.Tiba-tiba Bara merasakan hawa kehadiran yang sangat kuat dari a

  • Geger Kahyangan   739.Mendapat Harta Langka

    Luo Zhen tersenyum melihat Dewi Ling yang mengeluarkan aura miliknya. Aura darah yang sama dengan yang dirinya miliki."Dewi Naga Darah, Dewi Ling, kau adalah istri Batara Geni. Dia adalah penolongku, jadi, aku harap kau memberi sedikit muka untukku. Aku juga tak ingin melakukan hal diluar batas. Kau bisa tanyakan sendiri kepada Batara Geni tentangku daripada aku yang harus menjelaskan padamu. Apa pun yang aku katakan, aku yakin kau tak akan percaya." kata Luo Zhen.Dewi Ling terdiam. Aura merah yang sebelumnya keluar dari tubuhnya seketika itu juga menghilang. Para Dewa yang lain sudah ketakutan lebih dulu saat mengetahui kekuatan Luo Zhen yang sudah berada di Ranah Alam Nirwana."Dia kenal dengan suamiku? Apakah mungkin suamiku baru saja datang ke tempat ini?" batin Dewi Ling. Hal itu ternyata juga terpikirkan oleh kedua saudarinya yang berada di belakangnya."Kakak Ling, apakah kakang Jaka Geni baru saja mengunjungi Kuil Dewa Pedang? Tapi kenap

  • Geger Kahyangan   738.Kabut Darah Pelebur Langit

    Serangan Balaupata yang dipenuhi hawa amarah meluap-luap membuat dia tak bisa berpikir denga tenang. Hal itu adalah tujuan dari Bara Sena agar rencananya berhasil mengingat lawannya bukanlah Dewa yang mudah di hadapi dengan Ranah nya saat ini.Setelah tubuh ganda miliknya masuk ke dalam gerbang merah, gerbang tersebut muncul tepat di belakang tubuh Balaupata. Sementara Bara Sena, dia membuat gerakan menusuk ke depan dengan kekuatan penuh hingga Golok Iblis di tangannya menyala kuning terang.Balaupata yang sudah kalap menggunakan tameng Angkara untuk menahan serangan dari depan. Dia tidak menyadari adanya serangan tubuh ganda Bara dari arah belakang yang sudah siap dengan Pukulan Matahari Pembakar Semesta, yang menjadi salah satu pukulan andalan Bara Sena.Teriakan keras keluar dari mulut mereka berdua saat Tameng dan Golok Iblis saling beradu. Lalu di susul serangan tubuh ganda yang menghujam tepat di punggung sang Dewa dari Alam Swattwam tersebut.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status