Gelang Emas Untuk Emak part 10
"Sebelum meninggal Mas Arif berpesan pada Farhan," ucapnya lagi,Tanpa melanjutkan ucapannya, Farhan meraih tubuh sang Emak, memeluknya erat. Diusapnya punggung Farhan memberi kekuatan. Tanpa suara, tanpa balasan, Emak tetap menunggu Farhan melanjutkan ceritanya.
Selang beberapa menit barulah Farhan tenang. Dilepasnya tangan Emak, duduk tegak bersandar, lantas menghirup udara dalam - dalam.
"Sebelum meninggal, Mas Arif berpesan agar Farhan menjaga istrinya. Bukan sekedar menjaga sebagai saudara, Mas Arif meminta Farhan untuk menjaga Mbak Ayu sebagai kekasih halal. Waktu itu Farhan hanya bisa mengiyakan Mak, agar Mas Arif tenang,"
"Barulah setelah proses pemakaman selesai Farhan sadar bahwa permintaan Mas Arif tadi terlalu berat untuk Farhan," lanjutnya.
Diusapnya wajah dengan kasar, semacam sedang frustasi. Lantas menoleh kepada Emak yang ternyata sedang tersenyum manis.
"Emak kok malah seny
Gelang Emas Untuk Emak part 11 "Astagfirullah ... " teriak Ayu. "Kamu itu kalau bawa hati - hati, yang kenceng makanya!Disenggol anak kecil aja udah tumpah! Bisa kerja nggak sih?!" teriak seseibu. Anak kecil itu menoleh sekilas, lalu berlarian kembali. "Maaf Bu," ucap Ayu memelas, lalu menunduk membersihkan tumpahan makanan di lantai. Membersihkan makanan yang tumpah itu sampai bersih, lalu mengambil kain pel. Mengeringkannya dengan kain kering lainnya agar yang melewatinya tidak terpeleset. Wajah Ayu nampak kuyu. Kelihatan sekali raut kesedihan dan juga rasa lelah bercampur jadi satu. Hari ini tepat tujuh hari meninggalnya Arif. Setelah hari itu Farhan tak pernah absen mengikuti pengajian di rumah Arif. Selain untuk mendoakan Arif, Farhan juga banyak mengamati bagaimana sikap keluarga Arif terhadap Ayu. Sengaja Farhan datang lebih awal dan pulang paling akhir untuk membantu menyiapkan keperluan. Baik itu makanan ataupun yang lainnya. Beberapa kali terbukti didepan matanya, selalu
Gelang Emas Untuk Emak part 12Terdengar suara pintu diketuk, setelah menjawab salam, Farhan dan Emak mempersilahkan Ayu masuk. Tampak wajah Ayu sembab, habis menangis."Kamu kenapa Nak? " tanya Emak."Saya diusir Bu. Ibu Mas Arif tidak mau saya menempati rumah itu lagi. Saya ga tau harus kemana lagi," jawab Ayu terisak."Saya juga tidak bisa menerima kamu disini, bagaimanapun Farhan belum muhrim dengan kamu. Kamu juga masih dalam masa iddah,""Kalau begitu antar saya cari kontrakan Bu, sekitar sini pasti ada kan?" pinta Ayu memelas."Kos ada, kalau kontrakan kayaknya belum ada. Oh iya Le tolong bikinin minum untuk Ayu ya?""Iya Mak." Jawab Farhan seraya berdiri dari tempatnya duduk."Sebenarnya ada apa dengan keluarga Arif Nduk? Kenapa perlakuan mereka begitu sama kamu?" ta
Gelang Emas Untuk Emak part 13Didepan gundukan tanah merah Farhan duduk bersimpuh, membawa buku yaasin kecil ditangannya. Dengan khusyu' ia lantunkan surah yaasin, menyedekahkan pahala setiap huruf yang dibacanya untuk saudara didalam sana. Lalu ditutup dengan doa, memohonkan ampunan dan meminta tempat terindah untuk Arif. Meminta dilapangkan kuburnya dan diringankan siksanya. Hanya itu yang bisa Farhan lakukan untuk Arif.Setelah puas berdoa, Farhan kembali ke rumahnya. Melanjutkan pekerjaan yang menanti. Membuat rak dari kayu yang dibelinya kemarin. Ia parkir motornya di halaman rumah, lalu mencuci muka, kaki dan tangannya. Kebiasaan kala ia selesai mengunjungi makam sang bapak. Kini tambah satu lagi daftar yang harus ia kunjungi setiap kamis sore.Farhan menyiapkan semua kebutuhannya, termasuk alat dan kayu. Tak lupa juga ia ambil meteran untuk mengukur seberapa panjang dan tinggi ra
Gelang Emas Untuk Emak part 14Hari baru dan harapan baru. Pagi itu Ayu semangat melakukan aktifitas sebelum hari pertamanya kerja dimulai. Ia bersemangat membereskan kamar kosnya, membuat sarapan lalu bergegas mandi. Ayu mau memberikan kesan yang baik dihari pertama ia bekerja.Jika sebelum - sebelumnya ia hanya duduk berdiam diri di rumah menanti suami pulang kerja, kini ia harus bekerja sendiri untuk bertahan hidup. Berkerja sebagai karyawan loundry tidak sulit untuknya, karena ia terbiasa menyelesaikan pekerjaan rumahnya sendiri.Begitu semuanya beres, Ayu bergegas berangkat ke loundry milik Bu Ratih. Tempatnya strategis, berada dipinggir jalan raya. Ayu cukup berjalan kaki beberapa meter dari tempat kosnya. Kondisi jalan raya yang dekat dengan rumah sakit membuat loundry Bu Ratih diminati oleh banyak orang. Apalagi karyawan rumah sakit yang notabene anak kos tidak memiliki banyak waktu untuk bisa men
Gelang Emas Untuk Emak Part 15Emak menerima suapan dari tangan Ayu, lantas menunduk, menutupi kabut tebal dalam matanya yang berubah menjadi tetesan."Bu,,Ibu kenapa?" tanya Ayu panik."Tidak apa - apa. Emak cuma terharu, bertahun menginginkan anak perempuan, namun tak kunjung Allah beri. Sekarang ketika sudah ikhlas, Allah beri anak perempuan tiba - tiba," jawab Emak terisak."Makasih ya Bu, sudah menganggap Ayu seperti anak sendiri. Sebenarnya Ayu juga senang dengan sikap Ibu yang seperti ini. Ayu merasa memiliki ibu," ucap Ayu tertunduk. Kini mata itu berair. Air bahagia. Apa yang tidak pernah ia rasakan, beribu hari ia panjatkan doa, sekarang Allah ijabah doa itu."Sama - sama Nak, anggap saya seperti ibumu, pun kamu akan saya anggap seperti anakku,""Terima kasih Bu," ucap Ayu. Diraihnya tubuh Emak dalam pelukan. Pelukan hangat seorang ibu.Bukankah ibu tidak hanya wanita yang sudah melahirkanmu? Apakah seorang wanit
Gelang Emas Untuk Emak part 16Ahaa Farhan ingat! Bukankah gadis itu yang ia tabrak waktu habis beli gelang Emak ya? Rupanya mereka berdua masih saling mengingat.Farhan yang merasa diperhatikan tersenyum mengangguk. Gadis itu pun membalas anggukan Farhan dengan anggukan pula. Lantas ia duduk di kursi kosong diseberang Farhan. Sedang si ibu tadi masuk ke dalam ruangan dimana suaminya dirawat.Si penabrak tadi meminta izin pada gadis muda itu untuk mengurus administrasinya di kasir. Meninggalkan Farhan dan tetangganya dengan gadis muda yang belum ia ketahui siapa namanya.Selang beberapa saat, bapak itu kembali, lantas mengajak Farhan dan tetangganya masuk ke dalam ruangan untuk berpamitan kepada laki - laki yang ia tabrak tadi beserta istrinya."Bu, maafkan saya, saya tidak sengaja menabrak suami ibu," ucap Pak Hari -yang menabrak- tegas. Ia merasa telah berbuat salah."Oh iya Pak, tapi bagaimana dengan pengobatan suami s
Gelang Emas Untuk Emak part 17"Kamu tidak bisa menutup imulut mereka, jumlah mereka lebih banyak dari tanganmu. Tanganmu hanya cukup untuk menutup kedua telinga agar tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Selama kamu bisa menjaga diri, tidak berbuat sesuatu yang bisa menimbulkan fitnah, insya Allah selamat."Ayu menunduk, mendengarkan wejangan dari Emak. Mencerna setiap apa yang disampaikan, lalu menata hatinya untuk tegar. Lalu diraihnya gelas berisi air putih itu, diminumnya hingga tandas. Sedikit bisa menyegarkan perasaannya yang kalut dan sedih."Mak Farhan pamit," Ucap Farhan tiba - tiba berdiri disisi Emak, lalu diraihnya tangan Emak."Mari Mbak berangkat," sapa Farhan pada Ayu yang duduk disebelah Emak."Assalamualaikum,""Waalaikum salam," jawab Emak dan Ayu bersamaan."Hati - hati yo Le!"Setelah kepergian Farhan, Emak mengajak Ayu untuk sarapan bersama. Namun, ditolak karena tadi sudah makan d
Gelang Emas Untuk Emak part 18Emak menatap punggung Farhan sampai menghilang dari penglihatannya. Bergegas masuk setelah mendengar teriakan dari Ayu."Ada apa Nduk?" teriak Emak setengah berlari."Ini Mak kena minyak panas pas balik pisang goreng, Ayu ga konsentrasi gara-gara pegang hp buat bales chat pelanggan," Ucap ayu meringis. Merasa bersalah membuat Emak panik."Walah sini biar Emak yang lanjutin, kamu balesi dulu aja," jawab Emak sambil meraih sutil dari tangan Ayu."Hehe maaf ya Mak, Ayu balesi ini sebentar, lumayan kalo laku bisa buat bayar kos bulan depan," terang Ayu. Ia lantas duduk dikursi kayu kecil, matanya serius memandang layar hapenya.Pembeli mulai berdatangan sesaat setelah Ayu membuka pintu depan. Gorengan yang masih hangat banyak diburu oleh mereka yang ingin mengganjal perut ketika masakan di rumahnya belum matang. Buka di pagi hari adalah konsep jualan Emak untuk memperbanyak pelangg