Hanya Sebatas Istri Bayaran

Hanya Sebatas Istri Bayaran

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-15
Oleh:  Putri rahmaniaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
19Bab
906Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Yuli seorang gadis lugu, dan manis. Adalah putri seorang petani miskin di sebuah desa kecil yang ada di Jawa barat. Awalnya kehidupan Yuli penuh dengan ketenangan dan kebahagiaan.  Namun, semua berubah saat dia memutuskan untuk menerima lamaran Niko. Seorang pengusaha muda dan kaya. Niko yang sangat menginginkan anak terpaksa membohongi Yuli akan statusnya yang sudah beristri.  Semua itu dilakukannya demi mendapatkan keturunan. Bahkan demi mewujudkan impiannya Niko mengajaknya untuk tinggal bersama dengan istri pertamanya. Mampukah Yuli hidup dalam satu atap bersama dengan madunya? 

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Tawaran yang Menggiurkan

Di sebuah ruang tamu mewah, Rani duduk dengan anggun, memperhatikan Niko, suaminya, dan Yuli, asisten rumah tangganya yang setia. Di samping mereka, Lina, ibu Niko, menatap menantunya dengan penuh perhatian, tak menyangka bahwa pertemuan keluarga hari itu akan membawa perubahan besar dalam hidup mereka semua.

"Yuli," suara Rani terdengar tenang namun tegas, "aku ingin kau mempertimbangkan sesuatu yang penting. Aku ingin kau menikah dengan Niko."

Suara Rani yang mengalun lembut seolah terdengar seperti sebuah pernyataan biasa, tetapi kata-kata yang diucapkannya menusuk keheningan ruangan, membuat semuanya terdiam.

Niko, yang semula duduk santai di samping istrinya, langsung terperanjat. Matanya terbelalak, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Rani... apa maksudmu? Ini nggak masuk akal," ucapnya dengan nada protes, merasakan detak jantungnya yang tiba-tiba berdegup kencang.

Di sisi lain, Yuli merasa seperti terjebak dalam mimpi buruk. Wajahnya pucat, dan tangannya mulai gemetar. Ia tak berani menatap Rani, hanya bisa menunduk penuh kebingungan. Bagaimana mungkin majikannya meminta hal seperti itu?

Sementara itu, Lina, ibu Niko, yang sudah mulai lanjut usia, memandang Rani dengan tatapan bingung dan kecewa. Lina sudah lama mengenal Rani sebagai wanita yang ambisius dan penuh percaya diri, namun ia tidak menyangka putrinya akan sejauh ini. Ia merasa ada sesuatu yang salah dengan permintaan Rani.

"Rani," ujar Lina perlahan, mencoba menjaga ketenangannya, "apa yang kau pikirkan? Meminta Yuli menikahi Niko? Itu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh."

Rani menarik napas panjang sebelum menjawab, seolah berusaha menenangkan suasana. "Aku tahu ini mengejutkan untuk kalian semua, tapi ini adalah keputusan yang sudah kupikirkan matang-matang," ucap Rani mantap. "Aku nggak mau punya anak sendiri. Aku tahu betapa Mas Niko menginginkan seorang anak, tapi aku nggak bisa mengambil risiko merusak bentuk tubuhku dan kehilangan karierku. Dengan cara ini, Mas Niko bisa memiliki keturunan tanpa aku harus melewati proses kehamilan."

Mendengar penjelasan Rani, Niko hanya bisa memandangnya dengan ekspresi tak percaya. Bagaimana mungkin istrinya, wanita yang selama ini ia cintai dan hormati, bisa begitu dingin dalam mengambil keputusan hidup mereka?

"Rani...," gumam Niko dengan suara parau, "aku ingin menjadi ayah, iya. Tapi bukan dengan cara ini. Kau adalah istriku, dan aku menginginkan keluarga bersama-sama denganmu, bukan orang lain."

Rani tak goyah, ekspresinya tetap datar. "Aku tahu, Mas. Tapi inilah satu-satunya cara agar kita berdua bisa mendapatkan apa yang kita inginkan tanpa mengorbankan apapun. Yuli sudah seperti keluarga bagi kita, dia adalah orang yang bisa kita percayai."

Yuli hanya bisa menelan ludah, merasa terjebak dalam situasi yang tak pernah ia bayangkan. Hatinya bergemuruh dengan seribu pertanyaan dan ketidakpastian. Apakah ia benar-benar bisa melakukan ini?

Lina, yang tidak dapat menahan emosinya lagi, akhirnya bersuara, "Rani, ibu nggak bisa percaya kau akan melakukan ini pada Niko. Pernikahan adalah sesuatu yang suci, bukan sekadar kesepakatan untuk memenuhi keinginan satu pihak."

Namun, Rani tetap teguh dengan pendiriannya. "Aku hanya meminta Yuli untuk memikirkannya. Jika dia setuju, kita bisa merencanakannya dengan matang. Ini adalah solusi terbaik bagi kita semua."

Keheningan kembali menyelimuti ruangan. Yuli merasa dirinya semakin kecil, terperangkap dalam dilema yang besar, sementara Niko hanya bisa menatap istrinya dengan kekecewaan yang mendalam. Keputusan ini akan mengubah hidup mereka semua, dan hari itu menjadi titik awal dari konflik yang tak terelakkan.

Melihat kegelisahan yang jelas terpancar di wajah Yuli, Rani menyadari bahwa permintaannya sangat mengejutkan dan hampir tidak masuk akal. Namun, ia tidak berniat mundur. Dengan suara yang lebih lembut, Rani mencoba meredakan ketegangan.

"Yuli," Rani memanggilnya dengan nada penuh keyakinan, "aku tahu ini bukan permintaan yang biasa, dan aku paham betapa beratnya keputusan ini untukmu. Tapi dengarkan aku dulu. Jika kau bersedia menerima tawaranku, aku akan memastikan hidupmu lebih dari sekadar aman. Aku akan memberimu sejumlah uang—uang yang cukup untuk mengubah kehidupanmu, memberimu kenyamanan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya."

Yuli menelan ludah. Tawaran ini terdengar seperti mimpi, tetapi ada sesuatu yang terasa tidak benar. Di balik janji besar itu, terselip rasa tidak nyaman yang terus membayanginya.

“ Mbak Rani, aku … aku nggak pernah berpikir tentang hal seperti ini," jawab Yuli, suaranya bergetar. "Aku tak tahu apakah ini sesuatu yang bisa kuterima, meskipun kau menjanjikan uang sebesar apa pun. Aku bekerja untukmu bukan demi uang sebanyak itu... aku hanya ingin menjalani hidupku dengan tenang."

Lina, yang mendengar penawaran Rani, semakin tak percaya. "Rani, kau bahkan berani menjanjikan uang kepada Yuli untuk hal seperti ini? Apa kau pikir ini sekadar transaksi biasa?"

Rani menoleh kepada ibu mertuanya, wajahnya masih dingin. "Bu, aku hanya ingin semua pihak mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa merugikan siapapun. Yuli akan memiliki masa depan yang lebih baik, Niko bisa memiliki anak, dan aku tetap bisa menjaga karierku. Ini adalah solusi terbaik."

Niko tidak bisa menahan kemarahannya lagi. "Rani, apakah kau mendengar dirimu sendiri? Apa kau pikir uang bisa membeli perasaan dan kehormatan seseorang begitu saja? Bagaimana mungkin kau bisa menyederhanakan semuanya seperti ini?"

Namun, Rani tak bergeming. Ia melihat Yuli dengan tatapan tajam yang penuh harapan. "Pikirkan baik-baik, Yuli. Aku tak memaksamu untuk memutuskan sekarang. Tapi jika kau setuju, semua ini akan menjadi keuntungan besar bagimu. Aku tahu kau punya impian dan kebutuhan yang mungkin belum terpenuhi. Dan aku bisa membantumu meraih semua itu."

Yuli hanya bisa terdiam, merasakan dirinya terperangkap di antara janji uang yang begitu besar dan moralitas yang selama ini ia pegang. Di satu sisi, hidupnya bisa berubah total dengan tawaran Rani. Tapi di sisi lain, ia tak yakin apakah dirinya bisa menjalani pilihan itu dengan tenang.

Keheningan kembali menyelimuti mereka semua, sementara Yuli merasa dirinya berada di persimpangan yang kelam dan sulit.

Setelah mendengar semua itu, Yuli merasa dadanya begitu sesak. Ia tak sanggup lagi berada di ruangan itu, di antara harapan Rani yang dingin dan ekspresi penuh kekecewaan dari Niko dan Lina. Tanpa berkata apa-apa, Yuli berdiri perlahan, lalu membungkukkan sedikit badannya sebagai tanda pamit, dan berjalan keluar dari ruang tamu.

Ia melewati lorong panjang menuju paviliun kecil di belakang rumah utama, tempat di mana kamarnya berada. Ruangan itu selama ini menjadi tempatnya berlindung dan mencari ketenangan setelah seharian melayani majikannya. Namun, hari ini ruangan itu terasa berbeda. Kepalanya penuh dengan pikiran yang bercampur aduk—ketidakpercayaan, ketakutan, bahkan godaan sesaat dari tawaran uang yang dijanjikan Rani.

Begitu sampai di kamarnya, Yuli menutup pintu dan membiarkan dirinya terjatuh di atas tempat tidur. Ia menatap langit-langit, mencoba mengendalikan perasaannya yang kalut.

"Kenapa aku? Kenapa hidupku tiba-tiba berubah menjadi seperti ini?" batinnya bertanya, merasa terjebak dalam situasi yang tak pernah ia bayangkan.

Pikiran tentang uang yang dijanjikan Rani mengusik ketenangannya. Dengan uang itu, ia bisa membantu keluarganya yang berada di kampung, memberikan kehidupan yang lebih baik untuk adik-adiknya, bahkan mungkin memulai usaha kecil untuk masa depannya. Namun, di balik tawaran menggiurkan itu, ada harga yang harus ia bayar—kehormatannya, ketenangan jiwanya, dan perasaan batinnya.

Yuli menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Ini bukan keputusan yang bisa diambil dengan cepat. Ia tahu, apapun keputusannya nanti, hidupnya tak akan pernah sama.

Di luar, suasana paviliun terasa sunyi. Namun, hati Yuli terasa riuh dengan pergulatan batin yang tiada akhir.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Ihataara
wahhh kapan nih dilanjutkan kak. ditunggu
2024-03-21 13:50:41
1
19 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status