Merasakan keraguan Levina, Aylin mulai menggunakan trik merangsang. "Jujur saja, kami bukan termasuk kru film besar, tapi dana investasi film ini juga nggak kecil. Kalau Nona Levina nggak tertarik, aku akan menghubungi aktris lain."Selesai berbicara, Aylin berpura-pura seperti hendak memutuskan sambungan telepon.Melihat lawan bicaranya hendak memutuskan sambungan telepon, Levina buru-buru menghentikannya dan berkata, "Tunggu! Tunggu! Bukan seperti itu maksudku! Maksudku, aku nggak pernah melihat naskah kalian, aku nggak tahu apakah peran itu cocok denganku atau nggak!""Kalau Nona Levina, kebetulan aku punya waktu, kita bisa melakukan audisi terlebih dahulu. Kami merasa Nona Levina sangat cocok dengan peran dalam film kami ini."Setelah ditolak oleh begitu banyak kru film, begitu mendengar ada asisten sutradara yang memujinya, Levina sangat senang. 'Akhirnya sudah ada kru film yang melirikku!' Dia berkata, "Oh, begitu, ya. Kalau begitu aku akan mencobanya.""Kalau begitu aku akan men
Jason melihat wanita itu keluar dari ruangannya, sorot mata penuh arti tampak jelas di matanya.Performa kerja Calvin sangat bagus. Tanpa butuh waktu lama, dia sudah menyiapkan studio foto dan menghubungi beberapa orang untuk dipilih oleh Aylin.Sesuai dengan "naskah" yang telah dipersiapkannya, Aylin memilih "pemeran-pemeran" yang cocok untuk menjalankan akting ini bersamanya. Setelah melakukan pelatihan sekali, semua persiapan sudah tidak masalah lagi....Pada hari jadwal audisi ditentukan, Levina secara khusus merias dirinya.Kesempatan audisi ini diperolehnya dengan tidak mudah, jadi dia harus mendapatkan peran dalam film ini!Kesan pertama sangat penting. Dia ingin menunjukkan performa terbaik agar sutradara hanyut dalam kecantikan dan kemampuan aktingnya.Selesai merias dirinya, Levina sangat puas melihat pantulan dirinya di cermin. Kemudian, dia mengenakan sepatu hak tingginya dan menuruni tangga.Sambil tersenyum, Melinda menyanjungnya, "Levina, hari ini kamu sangat cantik!"M
"Bagaimana bisa aku memerankan peran itu?" Levina menutup naskahnya dengan jijik. "Sandara adalah peran wanita ketiga. Terlebih lagi, Sandara berperan sebagai wanita simpanan, sama sekali nggak disukai! Bagaimana aku bisa memainkan peran seperti itu? Setelah film ini tayang, aku pasti akan menjadi target makian!"Sambil menatap Levina, "asisten" itu menunjuk sebuah ruangan tidak jauh dari sana. "Nona Levina, walau peran ini nggak bagus, adegannya cukup banyak! Selain itu, memerankan peran antagonis lebih menantang kemampuan akting seseorang. Kalau aktingmu bagus, kamu juga bisa memperoleh banyak penghargaan! Coba kamu lihat, di dalam ruangan itu, ada banyak aktris yang menunggu giliran untuk bertemu sutradara! Mereka semua berlomba-lomba demi mendapatkan sebuah peran. Kalau kamu benar-benar nggak bersedia menerima peran ini, kamu akan melewatkan kesempatan begitu saja! Ada banyak orang yang berharap bisa mendapatkan peran ini!"Levina masih sedikit ragu, dia tidak ingin mengambil peran
Saat pemeran utama pria dengan Sandara yang diperankan oleh Levina sedang berjalan-jalan di luar, tiba-tiba saja pemeran utama wanita menerjang ke arah mereka dan melayangkan tamparan keras ke wajah Sandara yang diperankan oleh Levina. "Tiko Arwana, bukankah kamu bilang kamu sedang rapat? Siapa wanita ini?"Levina yang menerima tamparan keras itu tentu saja sangat kesal. 'Pemeran utama wanita ini sudah gila, ya? Jelas-jelas kami hanya sedang audisi, apa perlu dia menamparku sekuat ini?'Sambil menutupi wajahnya yang baru saja ditampar, dia berkata dengan marah sesuai dengan naskahnya, "Siapa kamu? Kenapa kamu menggila di sini? Kenapa kamu memukulku?!""Kamu bertanya siapa aku?" Pemeran utama wanita menunjuk pemeran utama pria dan berkata, "Aku adalah istri Tiko, aku adalah istri sahnya secara hukum! Apa kamu nggak malu bermesraan dengan seorang pria yang sudah punya istri? Dasar wanita simpanan!"Levina melirik pemeran utama pria. Dia sama sekali tidak takut dan berkata dengan penuh pe
"Sutradara" tidak mengucapkan sepatah kata pun, juga tidak menghentikan adegan itu.Demi mendapatkan peran ini, Levina tidak berdaya. Dia terpaksa melanjutkan adegan yang sebenarnya sudah di luar naskah itu. "Berani-beraninya kamu memakiku wanita jalang? Kamulah wanita jalang! Hubunganku dengan Tiko baru layak disebut sebagai cinta sejati!"Selesai berbicara, Levina langsung menerjang ke arah pemeran utama wanita, lalu kedua wanita itu mulai saling tarik-tarikan.Tiba-tiba, sutradara berteriak, "Oke, hentikan."Melihat Levina hendak memukuli pemeran utama wanita, Aylin memberikan isyarat kepada "sutradara" untuk menghentikan adegan tersebut.Levina langsung menghentikan pergerakannya. Dia segera berdiri, merapikan pakaian dan rambutnya. Kemudian, dia berjalan menghampiri "sutradara" dengan senang dan berkata, "Bagaimana penampilanku tadi? Lumayan, 'kan? Seharusnya nggak masalah untuk mendapatkan peran ini, 'kan?""Sutradara" sudah menyelesaikan tugasnya. Jadi, tentu saja dia tidak akan
"Film ini sama sekali nggak ada. Saat syuting tadi berlangsung, juga nggak ada kamera yang merekamnya." Aylin berkata pada Levina dengan jujur, "Kakak, bukankah kamu sangat suka berakting? Aku sudah mengumpulkan begitu banyak orang untuk menemanimu berakting. Apa kamu nggak merasa senang?"Akhirnya Levina baru menyadari hari ini dia sudah dibohongi. Sorot mata penuh amarah tampak jelas di matanya. "Aylin! Berani-beraninya kamu membohongiku! Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan, sampai-sampai mempersiapkan pertunjukan sebesar ini untukku?!"Selesai berbicara, dia mengulurkan tangannya, hendak melayangkan satu tamparan ke wajah Aylin untuk meredakan emosinya.Aylin melangkah mundur satu langkah dengan sangat cepat, menghindari tamparan wanita itu. "Levina, sekarang kamu nggak bisa menyentuhku! Kalau kamu berani menyentuhku, aku punya banyak cara untuk menghancurkan reputasimu!"Tentu saja Levina tidak akan memercayai ucapan Aylin semudah itu. Namun, mengingat wanita itu berhasil merebu
Melihat Levina ingin menyangkal tapi tidak bisa berkata-kata, Aylin merasa sangat puas, rasa puas yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Akhirnya, dia bisa melampiaskan amarah dan kekesalan yang berkecamuk dalam hatinya atas perlakuan Levina padanya dulu!"Kenapa? Kamu sudah nggak bisa berkata-kata lagi? Levina, jangan bilang sekarang kamu baru menyadari nggak ada sesuatu di tanganmu yang bisa menjadi ancaman bagiku lagi.""Aylin, sebenarnya apa yang kamu inginkan?" Biarpun dia sudah menyadari dia tidak bisa mengancam Aylin lagi, tetapi Levina tetap keras kepala dan tidak bersedia tunduk.Mendengar ucapan Levina, seulas senyum tersungging di wajah Aylin. "Hmm? Aku nggak menginginkan apa-apa. Hanya saja, sebelumnya kamu menggunakan foto-foto itu untuk menuduhku, aku juga ingin membiarkanmu merasakan bagaimana perasaan dituduh oleh orang lain. Aku hanya membalasmu dengan caramu memperlakukanku!"Rekaman video kamera pengawasan di tangan Aylin sekarang sudah cukup untuk membuat Levina
Setelah menyaksikan "pertunjukan" hari ini, Jason seolah-olah melihat sisi yang berbeda dari diri Aylin lagi.Aylin sengaja menyusun "pertunjukan" ini untuk membangkitkan harapan Levina dan memberi pelajaran kepada wanita itu melalui proses syuting ini ....Selain itu, melalui "pertunjukan" ini pula, dia berhasil memegang kelemahan yang bisa mengancam Levina. Boleh dibilang sepertinya Aylin adalah seorang wanita yang cukup licik."Hmm? Menjadi seorang aktris?" Aylin kebingungan mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Jason padanya itu. Dia berjalan ke arah komputer, lalu mencolokkan USB ke komputer dan mulai mengkopi rekaman video kamera pengawasan yang dibutuhkannya. "Untuk apa aku menjadi seorang aktris? Aku bukan Levina yang ingin menjadi seorang aktris terkenal dan menjalani kehidupan sebagai seorang artis papan atas. Aku nggak ingin menjadi pusat perhatian banyak orang."Jason terkekeh dan berkata, "Oh? Benarkah? Tapi, menurutku sepertinya aktingmu tadi lebih bagus daripada akt