MasukAku dan suamiku sedang roadtrip ke Baloi. Di sana, kami tak sengaja bertemu sepasang kekasih muda. Dalam suasana yang agak mabuk, sebagai seorang istri yang masih mempesona, untuk pertama kalinya aku merasakan kenikmatan bersama empat orang. Sejak saat itu, aku terjerumus ke dalam jurang kenikmatan yang tak bisa kutinggalkan ….
Lihat lebih banyakBegitu rahasianya terbongkar di depan semua orang, wajah Nico langsung memerah. Dengan gugup, dia menelan ludah, lalu menjawab dengan suara gemetar, “Jangan sembarang menuduhku!”Melihat Nico masih tak menunjukkan penyesalannya, Jane yang sudah naik pitam langsung menamparnya dua kali. Siapa sangka, tubuh sekecil itu ternyata menyimpan tenaga sebesar itu.“Nico, aku bahkan sudah lihat sendiri kamu pegang tangan Kak May, kamu masih nggak mau mengaku?!”Seketika, wajah Nico berubah pucat. Dia bahkan tak berani menatap wajah kami berdua.Sementara Jane malah makin larut dalam emosinya sendiri. Air matanya mulai jatuh, dia pun mulai terisak.“Nico, aku benar-benar kecewa denganmu!”Usai mengatakan itu, Jane langsung pergi sambil mengusap air matanya, tak lupa membanting pintu dengan keras.Nico tampak pucat dan merasa malu. Akhirnya, dia terdiam dalam keheningan yang cukup panjang.Suamiku pelan-pelan menghisap sebatang rokok, lalu menepuk-nepuk abu di atas meja dan berkata dengan nada kec
Sepertinya suamiku sadar kalau terus minum lagi, dia bakal tumbang. Jadi, dia pura-pura sudah tak sadar, lalu menjatuhkan diri ke sofa dan berpura-pura pingsan, sambil terus bergumam tidak jelas.Melihat akting suamiku yang begitu meyakinkan, aku hanya bisa menahan tawa dan menggeleng, “Aduh, memalukan sekali suamiku.”Aku masih mengingat kata-kata suamiku barusan. Saat dia mau tumbang, aku berpindah posisi diam-diam, supaya lebih muda menjebak Nico untuk bertindak dan juga memudahkan aku merekam semuanya.Nico pun melirik suamiku dengan sudut matanya, memastikan dia benar-benar sudah tak sadarkan diri. Begitu yakin, dia mulai menunjukkan watak aslinya.Awalnya, dia mencoba mendekatiku lewat obrolan yang terasa agak aneh, “Kak May, suamimu sudah mabuk begitu, nanti malam pasti harus repot melayaninya, ya.”Mendengar nada ucapannya yang mulai aneh, suamiku diam-diam mengeluarkan ponselnya. Di luar jangkauan pandang Nico, dia menggeser layar, membuka pesan dengan Jane, lalu langsung mene
Tadinya kami memang berniat tidur lebih awal, tapi baru saja mau rebahan, tiba-tiba terdengar suara ketukan keras di pintu, “Duk duk duk.”Kami saling berpandangan sejenak, lalu suamiku pun asal mengenakan jaket dan pergi membukakan pintu.Begitu pintu terbuka, lagi-lagi Nico muncul di depan kami. Di pelukannya ada beberapa botol alkohol. Wajahnya terlihat merah, kelihatan sudah agak mabuk.Melihat suamiku membuka pintu, dia bertingkah seolah insiden tadi pagi sama sekali tak pernah ada. Tanpa sungkan, dia langsung merangkul bahu suamiku dan berniat masuk ke dalam.“Kak Roy, Jane sudah tidur. Ayo kita bicara berdua.”Melihat Nico seakan bersikeras mau masuk, awalnya aku mau menyuruh suamiku menolaknya. Namun setelah ragu sebentar, aku pun membiarkannya masuk.Lagipula sudah malam terakhir, kupikir dia juga tak berani macam-macam di depan suamiku.Suamiku pun mempersilakannya duduk di ruang tamu.Aku diam-diam membuka pintu kamar sedikit untuk mengintip apa yang mereka bicarakan.Botol
Tak kusangka, suamiku menolak usulan Nico tanpa basa basi. Seketika, raut wajah Nico menjadi muram, tubuhnya membeku seperti patung.Melihat suasana mulai tak menyenangkan, aku pun segera kembali.Pada saat bersamaan, Jane pun sudah selesai sarapan. Dia sedang asik memainkan ponselnya, entah main permainan apa.Aku tidak tahu apakah Jane tahu apa yang sedang dipikirkan pacarnya itu.Aku hanya bisa menggeleng pelan, merasa kasihan padanya karena punya pacar yang tak bisa dipercaya seperti itu.Ucapan Nico terus terngiang di telingaku, membuatku gelisah dan tak tenang.Saat itu juga, suamiku memanggilku masuk ke kamar.“Ada apa? Kok buru-buru sekali memanggilku balik?”Sebenarnya, aku sudah punya firasat, tapi tetap pura-pura tidak tahu dan menatapnya dengan raut bingung, disertai sedikit helaan napas tak berdaya.Suamiku menutup pintu dan bersandar di belakangnya. Wajahnya serius saat bertanya, “Nico … pernah lakukan sesuatu padamu, nggak?”Mendengar pertanyaannya, ekspresiku langsung b
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.