Share

Bab 46

Hari semakin bergulir. Aku sudah berusaha menekan sedemikian rupa ego dan cinta yang masih begitu tinggi padanya. Perempuan yang pertama kali membuatku jatuh hati.

Namun waktu memang tak bisa kuulangi lagi. Mau tak mau aku harus menghadapi takdirku sendiri. Hidup tanpa cintanya yang pernah kusemat dalam doa dan mimpi.

Jika memang aku belum bisa mencintai dan meneroma perjodohanku dengan Aisyah nanti, setidaknya aku berusaha menyenangkan hati Ummi. Bukankah DIA Sang Pembolak-balik hati?

Mungkin jika nanti dia melanjutkan ta'aruf ini, di tengah jalan Allah menghadirkan kemantapan dalam dada. Atau bisa saja saat sudah berumah tangga dengannya, akan tumbuh benih-benih cintaku untuknya.

Bukankah orang bilang, cinta datang karena terbiasa bersama? Mungkin pula memang begitu adanya. Aku akan mencintainya setelah tinggal satu atap dengannya.

Dengan kemeja dan celana panjang, aku kembali datang ke rumah ini. Rumah berlantai dua yang beberapa minggu lalu sempat kudatangi bersama Abah da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Jgn diajak lha si gazanya klo kayak gini mn bs dia lupain rania
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status