Home / Romansa / Isteri Manja Uncle Gilbert / Bab 18 Memiliki anak

Share

Bab 18 Memiliki anak

Author: Sopi_sopiah
last update Last Updated: 2025-10-11 22:31:02

Seketika wajah melow dan tangisan itu berubah menjadi teriakan-teriakan yang membahana bahkan nyaring terdengar dari dalam kamar Naura.

Naura tidak mau patah semangat, meskipun Gilbert sudah berkali-kali mematahkan harapannya! Tapi Naura justru memutuskan untuk lebih semangat lagi agar Gilbert bisa jatuh cinta padanya.

Segera Naura bangkit dari atas ranjang lalu berganti pakaian dengan pakaian yang cukup minim, sambil memainkan rambutnya dan bercermin dikaca yang besar didalam kamarnya, Naura menanamkan kembali semangat untuk bisa meraih hati Gilbert.

"Aku cantik dan seksi begini, Dady salah besar jika di pikir aku akan menyerah setelah dia mengatakan kalau dia memiliki kekasih! Hanya kekasih kan? Aku bisa merebutnya, hanya Naura Roselvet yang berhak dan pantas untuk Gilbert Louise Tom, bukan begitu?"

Ckckckck...

Naura tertawa sendirian didalam kamarnya setelah melakukan percakapan dengan pantulan cerminnya sendiri. Setelah itu Naura pun menuju ruangan kerja sesuai permintaan Gilbert.

"Hai Dad," Naura tersenyum genit pada Gilbert lalu dengan santainya duduk diatas pangkuan Gilbert, padahal sofa didalam ruangan itu masih sangat luas untuk dua orang.

Membuat Gilbert pun bingung dengan Naura yang masih saja bertingkah genit, padahal Gilbert berpikir jika dia membohongi Naura dengan mengatakan sudah memiliki kekasih maka Naura akan berhenti menggodanya nyatanya jauh lebih parah.

"Nola, tadi kau dengar kan Dady bilang Dady sudah memiliki kekasih!"

"Lalu? Apa Dady pikir aku akan menyerah untuk menjerat Dady kedalam cintaku? Tidak akan Dad," Naura malah mencolek dagu Gilbert.

"Tapi Dady sangat mencintai kekasih Dady,"

"Nanti Nola akan merebut Dady darinya, gampang kan? Dan setelah itu Nola akan buat Dady jatuh cinta pada Nola,"

Cup.

Naura pun mencium pipi Gilbert hingga membuat Gilbert langsung memaksa Naura untuk turun dari atas pangkuannya.

"Nola turun! Turun Nola!"

"Tida mau, enak dipangkuan Dady!"

Malah Naura mengalungkan kedua tangannya pada leher Gilbert hingga membuat Gilbert bersusah payah melepaskan tubuh Naura, hingga akhirnya tubuh keduanya berguling diatas sofa.

"Hadiah dari ku untuk Dady,"

Naura pun menautkan bibirnya pada bibir Gilbert. Kedua bola mata Gilbert memutar ketika bibir sehalus sutra itu menyentuh bibirnya! Sungguh luar biasa rasanya, seperti ada jutaan kupu-kupu yang hinggap diatas kepalanya.

Meskipun ini ciuman pertama Naura, tapi berkat menonton video bersama teman-temannya semasa SMA membuat Naura bisa melakukannya.

Rasanya seperti mimpi mencium bibir seorang laki-laki bagi Naura, untuk beberapa saat Gilbert hanya terdiam sebenarnya dia ingin segera melepaskan semua ini tapi kenapa rasanya seenak ini?

"Kenapa ini? Ada apa dengan ku, kenapa aku malah diam saja begini? Kenapa bibit Nola begitu merah merekah, teksturnya begitu lembut selembut sutra dan manisnya persis seperti buah yang manis dipohonnya," dalam hati Gilbert.

Naura mulai berani mencium bibir bagian bawah Gilbert hingga menariknya pelan sebelum akhirnya Naura pun melepaskan ciumannya itu.

Gilbert masih terdiam diatas sofa, sementara Naura langsung segera menatap layar laptop diatas meja.

"Bagaimana, apa Dady sudah menemukan kampus yang cocok untuk ku?"

Untuk beberapa saat Gilbert masih melamun tak percaya dia dan Naura berciuman! Gadis yang sejak balita dia asuh sepenuh hati, dia mandikan, dia gantikan pakaiannya dan setiap hari tidur satu ranjang dengannya.

"Dad, yang mana?" Naura bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa sementara Gilbert justru terlihat kikuk dihadapan Naura.

Di kampus ini saja, itu dekat dengan kantor juga!" Gilbert menunjuk salah satu kampus.

"Oke kalau begitu aku akan isi pendaftarannya secara online," Naura mengisi formulir pendaftaran untuk dirinya kuliah.

Sementara Gilbert hanya bisa terdiam dan mengusap kasar wajahnya. Harus dia apakan hubungan macam ini.

"Jika sampai Tuan Nick tau aku berciuman dengan anaknya, bisa-bisa aku dilempar ke tempat penangkaran buaya," dalam hati Gilbert.

Tok.

Tok.

Tok.

"Masuk," teriak Naura sambil tangannya terus mengisi formulir.

Kreek..

Steiner masuk ke dalam ruangan kerja itu.

"Kak, momy mana?"

"Pergi kerja dengan Dady, kau jangan maen game terus jika nanti kakak naik ke kamar mu kau masih main game terus kakak sita ya handphone mu, katakan itu juga pada Stanley!"

"Aku akan pergi latihan, boleh kan kak?"

"Latihan apa kau?"

"Latihan berkelahi diatas ring,"

"Apa kau bilang berkelahi diatas ring, tidak kakak izinkan sudah sana belajar saja di kamarmu!"

"Paman Bert, boleh kan?"

"Boleh, Ayahmu pun setuju jika kau latihan berkelahi,"

"Dad,"

"Tidak apa Nola,"

"Yes, ya sudah aku pergi dah kakak bawel,"

"Ishh aku punya dua adik sudah pening kepalaku, apalagi aku punya banyak adik untung saja ya Dad, meskipun tiap malam aku sering memergoki momy dan Dady sedang begituan, tapi tidak jadi anak bayangkan kalau sampai jadi semua," kata Naura.

"Nola, apa kau mengintip?"

"Tidak, hanya saja Dady kadang lupa menutup pintu ya sudah aku nonton dulu sebentar!"

Pantas saja Naura begitu agresif rupanya gadis yang sedang dalam pertumbuhan menuju usia dewasa itu sudah banyak dihinggapi rasa penasaran, membuat Gilbert menjadi sasaran empuknya.

"Lalu apa kau penasaran?"

"Tentu saja, bahkan teman-teman ku sudah banyak yang sering melakukannya!"

"Hei Nola, kau bisa tidak kalau memilih berteman itu dengan anak-anak baik jangan yang seperti itu!"

"Memangnya kenapa Dad? Toh nanti juga aku akan melakukannya, dengan Dady tentunya," bisik Naura.

Mendengar perkataan dari Naura membuat Gilbert pun bergidik ngeri, bisa-bisanya Naura sudah merencanakan akan melakukan itu dengannya.

Sementara itu disalah satu hunian yang tak kalah mewahnya, seorang gadis berusia 18 tahun tengah duduk sendirian memandangi pemandangan sekitar rumahnya dari atas balkon.

Seorang wanita yang sudah tidak muda lagi, menghampiri gadis muda yang tengah sendirian didekat balkon.

"Kau sebentar lagi akan ulang tahun, kenapa malah cemberut?"

"Tidak bisakah sekali saja ulangtahun ku, aku mengetahui siapa ayahku?" Sabia sangat bersedih karena sejak bayi dia lahir tanpa sosok ayah disampingnya.

"Maafkan momy Bi," ucap Leya.

"Aku tidak butuh maaf mom, aku butuh tau siapa ayahku dan aku berhak bersama dengannya!"

"Tapi ayahmu tidak mengetahui kau ada, dia juga sudah bahagia dengan hidupnya,"

"Tetap saja aku berhak bertemu dengan ayahku!" Sabia langsung menitihkan air matanya.

"Bi, kau benar-benar ingin bertemu ayahmu?"

"Iya mom, katamu Dady bukan orang yang jahat dia pergi meninggalkan momy karena dia dibenci oleh keluarga momy? Itu berarti Dady bukan laki-laki yang jahat, dan aku ingin bertemu dengannya,"

Walaupun orangtua tidak bisa bersama tapi tetap namanya seorang anak berhak bertemu dan tau siapa ayahnya, apalagi sejak bayi Sabia belum pernah bertemu Gilbert.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 63 Efek serbuk

    Saat ini Sabia sudah memasuki halaman rumah milik Mr Zie, hatinya sudah bersorak karena kemenangan dari taruhannya dengan teman-temannya yang lain sudah didepan mata.Sabia pun memotret rumah Mr Zie dari dalam mobilnya, lalu mengirimkan ke group bahwa dia sedikit lagi akan memenangkan taruhan.Ditekannya bel rumah Mr Zie itu oleh Sabia, sambil sesekali merapihkan rambutnya. Seorang pelayan pun datang membukakan pintu rumah."Malam nona, ada yang bisa saya bantu?""Tolong panggilkan Mr Zie, katakan mahasiswi ingin menyerahkan tugas padanya!""Baik, mohon tunggu!"Sebenarnya pelayan merasa aneh kenapa menyerahkan tugas malam-malam begini, dan kenapa tidak kirim by email saja? Tapi karena berpikir mungkin name Zie sendiri yang meminta mahasiswinya datang ke rumah akhirnya pelayan pun mengetuk pintu kamar Me Zie.Tok.Tok.Tok.Baru saja Mr Zie hendak tidur setelah dari sore tadi memeriksa tugas dari 0ara mahasiswa yang dikirim ke email-nya, pintunya diketuk malam-malam begini, dengan sed

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 62 Memenangkan pertaruhan

    Tubuh Naura melengking keatas sementara wajahnya mendongak keatas, dorongan itu sungguh membuat seluruh tubuh Naura mengalami getaran hebat yang luar biasa.Tak kuasa menahan gejolak kenikmatan yang hampir tiba, Naura memejamkan kedua matanya, menggigit bibir bagian bawahnya karena merasakan dorongan itu sedikit lagi benar-benar akan meledak dibawah sana."Aaaaaahh Dad mau,,,,"Perkataan Naura tidak sanggup dua lanjutkan, sementara Gilbert yang mengetahui bahwa gadis pujaan hatinya akan mencapai puncak nirwana justru semakin dalam memasukkan lidahnya kedalam bagian inti Naura, kemudian meny e sapnya dengan kuat.Kedua tangan Naura pun meremat rambut Gilbert dibawah sana sembari menekan lebih dalam lagi wajah Gilbert dibawah sana."Dad ahhhhhhhhh,"Nafas Naura terengah-engah dan akhirnya Naura berhasil mencapai puncaknya yang begitu indah dan menyenangkan dipagi hari ini. Tubuh Naura lemas dia tidak dapat berkata-kata lagi selain masih merasakan sisa-sisa pencapaiannya.Setelah berhasi

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 61 Waktu adalah

    Dengan penuh keceriaan Naura langsung beringsut berpamitan secara terburu-buru pada kedua orangtuanya dan pada kedua adiknya, kemudian Naura pun berlarian kecil untuk menghampiri Gilbert.Rupanya Gilbert sudah menunggu diluar mobil dan tersenyum pada Naura, rasanya seperti satu tahun tidak bertemu padahal hanya satu malam tadi keduanya tidak bertemu.Naura begitu merindukan Gilbert sampai-sampai dia terus berlari dan mendarat sempurna dalam pelukan Gilbert."Wow, Nola,""Aku merindukanmu Dad,""Iya sayang Dady juga sangat merindukanmu, padahal hanya satu malam kita tidak bertemu!" Gilbert merekatkan pelukannya pada tubuh Naura.Saat sedang saling memeluk dengan erat, momy Lindsey berlarian mengejar Naura karena handphone Naura tertinggal dimeja makan."Nola!" keluar pintu rumah.Mendengar suara momy Lindsey yang sangat dekat Naura replex mendorong Gilbert hingga Gilbert pun terjungkal dan jatuh ke bawah."Ya Tuhan, Bert kau sedang apa dibawah sana?" tanya Momy Lindsey."Am hanya menge

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 60 Akal gila

    Jika ada laki-laki yang begitu menginginkan tubuhnya dengan tidak sabaran seperti Dosen satu ini, entah kenapa Sabia merasa sangat tertantang dan merasakan hasrattnya berkali-kali lipat lebih tinggi lagi.Dilepaskannya kedua tangan Dosen tersebut yang melingkar ditubuhnya itu, lalu didorongnya tubuh Dosen itu hingga terjatuh di atas ranjang, seperti serigala wanita yang sedang lapar, Sabia langsung melompat keatas tubuh Dosen berusia 30 tahu itu."Kau sangat tidak sabaran mangsaku," Sabia me lu mat bibir Dosen tersebut.Kedua tangan Sabia menarik kemeja pakaian Dosen tersebut hingga kancing-kancing kemeja itu terlepas semua, kemudian setelah puas melu mat bibir Dosen yang sejak tadi hanya pasrah terlentang.Sabia menjulurkan lidahnya, terus menyusuri dada hingga turun ke perut dan area pusar Dosen tersebut, kedua tangan Sabia langsung menurunkan celana yang dikenakan oleh Dosen tersebut, kemudian merobek kain penutup lobaknya hingga lobak itupun kini sudah tak mengenakan apapun lagi.

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 59 Jaga rahasia kenakalan

    Sore harinya jam perkuliahan Sabia selesai lebih cepat, dia berpikir untuk mengerjai Naura yang saat ini masih berada didalam kelasnya. Sabia pun menunggu didepan kelas Naura.Hingga Dosen dikelas Naura pun sudah mengakhiri kelas hari ini dan keluar dari dalam kelas, Naura dan teman-teman dikelasnya langsung buru-buru keluar dari dalam kelas karena sudah ingin menghirup udara segara setelah tadi didalam kelas dicekoki oleh mata kuliah yang cukup menguras otak dan energi."Hai little momy ku!" teriak Sabia sambil memeluk Naura sengaja dengan suara kencang."Ha little momy?" serempak teman-teman sekelas Naura."Ya, Naura adalah momy baru untukku karena sebentar lagi dia akan menikah dengan my dad, dan emtththhh!!!"Belum selesai Sabia berbicara didepan teman-teman Naura, mulut Sabia sudah dibekap lebih dulu oleh satu tangan Naura."Bia sedang mabuk jadi bicaranya ngawur, jangan dengarkan!" Naura langsung membawa Sabia menjauh dari teman-temannya.Barulah setelah berada ditempat sepi Nau

  • Isteri Manja Uncle Gilbert   Bab 58 Mau menodai

    Kedua bola mata Sabia akhirnya harus melirik bergantian saat mendengar Naura berbicara dan saat Gilbert pun ikut bersuara, situasi saat ini antara Gilbert dengan Naura sudah seperti debat calon presiden.Keduanya sibuk saling memberikan penjelasan pada Sabia yang hanya dia mematung melihat laki-laki tua yang tak lain adalah ayah kandungnya sendiri, berada diatas tubuh gadis muda yang tak lain adalah anak dari atasannya sekaligus sahabat putrinya sendiri.Apalagi posisi Gilbert benar-benar terngiang-ngiang dalam pikiran Sabia saat melihat bagaimana melon import sahabatnya, tengah di hi sap oleh ayahnya yang sudah tua itu.Mendengar Gilbert dan Naura sibuk klarifikasi, kesadaran Sabia pun berhasil dipulihkan."Stop!" teriak Sabia.Naura pun menghampiri Sabia lalu meraih kedua tangan Sabia, dengan tatapan memelas Naura akan meminta maaf secara tulus pada Sabia."Bi, aku minta maaf tidak apa-apa kau akan membenciku tapi tolong maafkan aku!"Sabia mengangkat telunjuk tangannya lalu menunju

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status