Share

29. Sumber Masalah

Keesokan harinya,

"Wow! Aku tidak tahu kamu bisa memasak!" sapa Denita sambil berjalan mendekat ke arah meja makan.

Dia baru saja kembali dari tempat parkir apartemen setelah mengambil pakaiannya di dalam mobil yang selalu dia bawa.

"Hanya makanan sederhana!" jawab Dominic seraya meletakkan piring berisi roti panggang, telur orak-orak, sosis, serta salad di atas meja makan.

"Begini saja tampaknya sudah hebat. Aku pikir orang dengan sendok emas seperti kamu tidak akan melakukan pekerjaan kasar ini," tukas Denita dengan jujur.

"Hahaha. Begitukah?"

"Hm," gumam Denita sambil mengangguk cepat. Matanya berkilat dengan cemerlang.

"Nilai tambah seorang Dominic Agustian Sagara semakin meningkat di mataku!" lanjut Denita dengan kekagumam yang tidak bisa dia sembunyikan.

"Benarkah. Memang awalnya di mata kamu, nilaiku berapa?" tanya Dominic dengan penasaran.

"Satu dari seratus!" jawab Denita polos, tanpa menutup-nutupi.

"Cih. Lalu sekarang?" tanya Dominic dengan alis terangkat tinggi.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status