Beranda / Romansa / Istri Kecil Presdir Dingin / 3. Penghinaan Suami Kejam

Share

3. Penghinaan Suami Kejam

Penulis: Roro Halus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-01 14:22:39
Mendengar petanyaan Cesa, Vivian malah kembali tersenyum. "Kau selalu mengingatkanku pada Ibumu!”



“Panggil aku Mama, Sa! Kau menantuku sekarang!"



Nada suara Vivian sudah kembali otoriter dan menuntut, membuat Cesa hanya bisa mengangguk.



Vivian memang sahabat mendiang ibunya, dan selama ini Cesa berhubungan baik dengan wanita itu.



Setelahnya tak ada percakapan lagi. Tak terasa, mereka pun tiba di Mansion Atmaja.



Mereka semua turun dan masuk kedalam disambut oleh para maid, "Ini istri baru Tuan Zevin, kalian mengerti?" kata Vivian pada para maid.



Semua menunduk. "Mengerti Nyonya Besar. Selamat datang Nyonya kecil!" ucap para maid serempak.



Vivian mengangguk puas. Hanya saja, dia tiba-tiba mengerutkan kening dan bertanya pada kepala maid, "Oh, iya. Di mana Nyonya Muda Diandra?"



Belum sempat salah satu dari mereka menjawab, Zevin tiba-tiba berkata, "Istriku sedang ke Paris."



Nadanya begitu dingin sebelum berlalu melewati Vivian dan Cesa begitu saja, lalu menuju kamar.



Cesa sedikit tersentak. Dia menyadari penekanan Zevin pada kata istri.



Namun berbeda dengan gadis itu, Vivian tampak biasa saja akan sikap sang putra.



Dia justru tersenyum miring menatap para maid. "Siapkan kamar sebelah Tuan Zevin untuk Nyonya Kecil!" titahnya yang segera dilaksanakan para pekerja mereka.



Meski bingung, Cesa hanya bisa mengikuti langkah Vivian menuju kamar di lantai dua.



Hanya saja, begitu masuk ke kamar yang dimaksud mertuanya itu, mata Cesa terbelalak.



Tak disangka, dia akan melihat Zevin telanjang dada.



Jantungnya berdetak dengan kencang, ditambah semua tanda merah di tubuh Zevin.



Dan juga … bekas gigitan di pergelangan tangan pria itu.



"Kenapa Mama gak ketuk pintu dulu!" ucap Zevin dingin sambil memakai kaos.



"Ganas sekali istrimu itu!"



"Yah, dia istri terbaik!"



Lagi- dan lagi, Zevin menekankan kata istri, seolah menyindir Cesa.



Gadis itu menyadarinya. Namun, Vivian masih tampak santai dan justru tertawa.



"Hahhaha! Ya—ya, terserah kamu! Oh, iya. kamar Cesa di sebelah masih disiapkan!" ucap Nyonya Besar Atamaja itu, “hari ini, Cesa tidur di kamar ini, ya.”



Deg!



"Ma, jangan keterlaluan! Ini kamarku dan Diandra!" Zevin menjadi pertama yang memprotes.



"Sementara saja, sampai ruangan sebelah selesai! Toh, Diandra juga sedang bersenang-senang di sana!"



Cesa sendiri hanya bisa membeku di antara perdebatan ibu dan anak itu.



Terlebih, ekspresi seram Zevin yang tak pernah dilihatnya.



Memang, meskipun dekat dengan Vivian, Cesa hanya saling bersisihan saja–tanpa pernah bertegur sapa dengan pria itu.



Seketika dia takut. Bagaimana nasib pernikahannya dengan pria itu?



Dorongan pelan di bahu Cesa menyadarkan dari lamunan.



Disadarinya Vivian sudah keluar kamar dan menutup pintu–meninggalkan dirinya dan Zevin.



Cesa terdiam–tanpa bisa melakukan apapun, bahkan sampai Zevin selesai mandi!



Hanya saja, dia tak sadar bahwa tindakannya itu justru mengganggu Zevin.



Pria itu kin bahkan menatapnya tajam. "Apakah kamu patung?"



"Hah! I—itu ... Enggak, Om!" jawab Cesa kikuk.



Anehnya, Zevin justru menyeringai kala mendengar jawaban Cesa, "Kenapa dengan suaramu? Kau takut?"



Cesa membalas tatapan Zevin dengan tatapan tak mengerti.



"Duduk saja dan jangan mengganggu pemandangan. Toh, aku juga tak akan menyentuh perempuan murahan sepertimu!" sinis Zevin sambil berlalu menuju Walk in closed.



Deg!



Cesa merasa tak terima dengan ucapan tajam Zevin.



Memang siapa Zevin bisa menghinanya?



Entah bagaimana, keberanian gadis itu muncul.



Dia pun berjalan menuju ranjang dan duduk dengan berani.



"Meskipun aku murahan, toh Om juga sudah menikahiku. Lagipula, kenapa juga Om om yang sudah tua mau menikahiku!" ketusnya.



Ketakutannya tadi benar-benar menghilang!



Hanya saja, Cesa tidak menyangka jika Zevin yang sedari tadi menghindarinya seperti kuman–justru akan mendekatinya seperti ini.



Srak!



Pria itu bahkan merobek baju semi kebaya warna putih yang dipakai Cesa.



Zevin bisa melihat dada bulat dan sintal Cesa karena menyembul dari balik kain penutupnya.



Panik, gadis itu berusaha menutup asetnya. Namun, Zevin telah lebih dulu menangkap kedua tangan Cesa dengan tatapan menyeramkan.



Matanya menyusuri dada Cesa yang diakuinya pasti menggoda mata setiap pria normal.



Hanya saja, dia terkejut melihat banyaknya kissmark di dada Cesa.



Dan Zevin tentu tahu, kissmark itu baru dibuat semalam karena warnanya yang masih coklat kemerahan.



Tatapan Zevin menajam, seolah hendak membunuh Cesa.



Ditariknya satu sudut bibirnya. "Rupanya benar kau murahan," ucapnya di telinga Cesa membuat gadis itu gemetar. "Bahkan semalam masih melayani tamumu?"



Deg!

Jantung Cesa mencelos kala mendengar penghinaan yang keluar dari mulut pria yang kini berstatus suaminya itu.

Tapi, Cesa tak bisa berkata apapun untuk membela diri.

Dirinya memang sudah kotor.

Apapun alasan dibalik hilangnya keperawanannya, tidak akan dibenarkan.

"Terus, apa peduli, Om? Bukankah aku dinikahi hanya untuk menjadi mesin pembuat anak?" ucapnya mencoba tegar.

"Harusnya Anda hanya perlu melempariku surat perjanjian dan tak perlu menghinaku!" lanjut Cesa.

Diyakini dirinya jika dia tak boleh lemah.

Hanya saja, ucapan Cesa membuat Zevin malah tertawa!

“Menarik,” ucapnya, "sayangnya, aku tidak sudi anakku lahir dari perempuan murahan."

“Jadi, aku tak akan menyentuhmu.”

Pedas, kejam, dan menyakitkan.

Cesa seketika menatap nanar Zevin, "Kalau begitu, ceraikan aku.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Roro Halus
Nah, author juga curiga sama Zevin kak. wkkw
goodnovel comment avatar
Desi Solo
ko aq mikirnya mlah jgan2 zevin ini laki2 yg ngambil kesucian cesa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Kecil Presdir Dingin   113. Arganata Vinsa Atmaja

    "EVE! MENYENTUH ISTRIKU SAMA SAJA MENGALI KUBURMU SENDIRI!" teriak Zevin marah. Marah, kesal, khawatir menjadi satu memenuhi dada Zevin hingga naik turun, pasalnya Eve tengah menggunakan rompi Bom. Zevin juga bisa melihat controlnya ada di genggaman tangannya. Entah dimana otak Eve dan kejahatan apa lagi yang dia rencanakan, hingga melakukan hal senekad ini. "Bahkan aku sudah menggali kuburanku sendiri, Zevin! Hingga kau tak perlu susah payah menyiapkannya untukku!" jawab Eve tanpa rasa takut. "Apa maumu?" tanya Zevin. Tidak!Apapun yang terjadi, Cesa dan anak-anak harus aman! Zevin tidak akan biarkan Eve atau siapapun menyentuh mereka. "Aku tidak ingin apa-apa! Aku hanya menjemput sepupuku untuk pulang bersama!" jawab Eve santai. "Kau gila! Kau tidak waras!" pekik Zevin kemudian menoleh sekejap, "Masuk, Sayang! Aku mohon masuklah, kau dan bayi kita harus selamat!" lirih Zevin. "Gak, Dad! Kau juga harus selamat! Ayo kita masuk bersama!" ajak Cesa. "Iya, Masuklah dulu, Saya

  • Istri Kecil Presdir Dingin   112. Menggali kuburmu sendiri

    Cesa tiba-tiba teringat saat suaminya bermandikan darah saat tertabrak truk untuk menyelamatkannya. "Ya, kejarlah mereka dan jangan pernah lepaskan, Dad!" ucap Cesa. "Iya, Daddy harus melakukan itu! Agar tidak ada lagi korban dan juga keluarga kita aman, Sayang!" "Iya, Dad! Maafkan Mommy ya! Mommy hanya takut Daddy kenapa-napa? Semuanya bertubi-tubi dan daddy selalu terluka!" lirih Cesa. "Tapi Daddy tetap kuat dan masih bersama kamu, Sayang!" lirihnya. "Ya, Benar! Daddy sangat kuat menggendong Dares sepanjang memasuki hutan! Daddy keren! Daddy hebat!" timpal Dares. "Benar, Vista juga sangat bangga pada Daddy!" lanjut Vista. Semuanya mendukung Daddy mereka dan itu membuat Cesa tersenyum bahagia. Bersama dengan anak-anak dan suami yang sangat dia cintai adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai. "Ya, Daddy hebat!" jawab Cesa. Zevin pun demikian, tersenyum manis saat kedua buah hatinya membelanya. Hatinya menghangat saat seluruh keluarganya merasa aman dalam perlindungannya

  • Istri Kecil Presdir Dingin   111. Kejarlah mereka

    Dengan cepat Arga menggendong Dares dan Vista, walaupun mereka berontak dan menangis. "Daddymu akan di gendong uncle Jack, Daddy harus mendapat pertolongan! Jadi jangan menangis, ayo segera keluar dari hutan ini!" ucap Arga. Sontak keduanya terdiam! Mereka mengerti dan membiarkan Daddy nya di gendong oleh seseorang berbadan kekar dan besar. Menempuh beberapa jam untuk keluar dari dalam hutan. Beruntung, kembar sangat kooperatif sekali, walaupun sesekali Vista masih menangis dipundak Arga, "Daddymu sangat kuat, tidak mungkin Daddy kalah dengan tembakan itu, Sayang!" lirih Arga. "Daddy pernah tidur lama dan tidak bangun, Uncle! Vista takut!" "Percayalah padaku!" Arga terus meyakinkan gadis kecil itu jika Daddy nya akan baik-baik saja. Empat jam lebih waktu yang digunakan untuk bisa keluar dari dalam hutan itu, dan mereka langsung menuju rumah sakit karena Zevin masih belum sadar. Hari sudah hampir petang saat mereka keluar dari dalam hutan, dan mau tidak mau, Arga harus menelp

  • Istri Kecil Presdir Dingin   110. Tertembak

    Deg! "Kau juga bukan ayahku, Demon!" Tes! Air mata Vista tak bisa lagi ditahan saat mendengar kata-kata menyakitkan itu, sambil menatap ke atas melihat Demon. Demon pun secara reflek menatap mata tajam gadis kecilnya dulu, "Vista!" Telihat jelas jika putri kecilnya yang selama hampir lima tahun dia rawat berdua dengan Cesa.Tidak! Hatinya seperti tergerak melihat bola mata Cesa pada mata Vista. Mata itu penuh gurat kesakitan. "Kau juga bukan Ayah Zetian lagi, Kau Demon yang nakal! Kau menculikku dan akan membunuhku! Kau jahat!" ucap Vista. Dan itu membuat Demon terpaku! Bohong, jika mata itu tidak mempengaruhi Demon saat ini! Bohong, jika tidak ada rasa cinta setelah membantu Cesa merawat kembar selama empat tahun lebih. Glek! Tanpa mereka sadari, saat adegan itu membuat semua orang membeku, Zevin masuk ke dalam air pantai dan menyelam. Tujuannya adalah naik ke kapal putrinya! Zevin tidak membiarkan kesempatannya hilang begitu saja. Beruntung, kapal tak jauh dari bibir

  • Istri Kecil Presdir Dingin   109. Membunuh mereka.

    Kemudian Dares mengambil sebuah japit warna merah muda yang cukup jauh dari jalan tempatnya, "Ini jepit, Adek, Dad!" Deg! "Kita harus ke sana!" seru Zevin menunjuk ke arah yang ditunjukan putranya. Satu yang Zevin lupakan, jika Dares dan Vista telah tumbuh di dalam rahim Cesa berdua, bersama bahkan sejak belum berbentuk. Ikatan batin antara mereka tak akan pernah berkhianat! Setidaknya, Zevin akan mempercayai itu saat ini. Disaat semua alat pelacak telah hilang dari tubuh putrinya, kini hanya Dares yang Zevin percaya akan membawanya menuju tempat Vista. Mereka kemudian terus berlari mengikuti Dares dan Zevin yang sudah memimpin rombongan. Beberapa juga sudah berpencar ke arah lain dari hutan ini sesuai instruksi dari Zevin. Hampir satu jam, mereka sudah berlari semakin masuk dan masuk lagi ke dalam hutan. Semakin dalam dan jauh. Zevin mulai mengkhawatirkan putranya yang sudah beberapa kali tersungkur. Dares tetaplah anak kecil yang belum terbiasa dengan keadaan fisik yang

  • Istri Kecil Presdir Dingin   108. Kesana!

    "Kalau di Dusseldorf?" tanya Zevin pada Dares. "Demon yang mengajari!" Deg! "Demon?" lirih Zevin. Selain terkejut Demon mengajari anaknya yang masih tergolong kecil untuk senjata yang berbahaya itu. Zevin juga terkejut jika Dares tidak lagi memanggil Demon dengan 'Ayah Zetian' lagi. "Apa, Mommy tau jika Dares dan Ayah Zetian, belajar menggunakan senjata api itu?" tanya Zevin mencoba memancing Dares. Dares menggeleng, "Tidak, Dad! paman Demon selalu bilang untuk tidak memberitahu, Mommy!" "Paman?" tanya Zevin. "Yah, dia bukan lagi Ayahku! Dia jahat! Dia menculik Vista!" jawab Dares marah. Terlihat jelas wajah penuh kekecewaan Dares. Zevin kemudian sejenak merengkuh sang putra untuk masuk ke dalam pelukannya. Zevin tau jika putrnya sedang kecewa. Tidak bisa Zevin rubah, jika putranya memilik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status