Istri Kecil Sang Direktur

Istri Kecil Sang Direktur

By:  iLmaa_  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
10Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Jika ada yang bertanya mengapa kamu bisa jatuh cinta padanya, jawaban apa yang akan kamu katakan? Nelson tak pernah menyangka jika hatinya akan luluh di depan gadis yang baru berusia 17 tahun itu. Kiara, diam-diam telah mengambil hatinya dan membuatnya semakin jatuh ke dalam jurang cinta. Cinta beda usia yang cukup jauh tak menjadi penghalang bagi Nelson dan Kiara. Dua tahun sudah mereka menjadi sepasang kekasih. Tetapi, itu tidak mudah bagi Kiara. Sikap Nelson yang pencemburu dan posesif justru membuat Kiara tak nyaman. Hingga suatu ketika Kiara tak sengaja membuat dirinya dalam masalah besar. Dirinya ketahuan selingkuh dengan teman sekelasnya. Kiara menganggap bahwa Daniel seseorang yang sangat perhatian, hingga membuatnya tak sadar jika ia telah jatuh hati padanya. Setelah mendengar kabar tersebut, tentu saja membuat Nelson marah besar. Dengan sikap Nelson, Kiara menganggap bahwa mereka akan putus saat itu juga. Siapa sangka, Nelson justru datang menemui orang tuanya dan melamar Kiara untuk menjadi istrinya. Apa? Istri? Kiara yang masih kelas 3 SMA itu begitu terkejut. Tindakan Nelson di luar dugaannya. Ia tidak ingin menikah terlalu cepat. Ia masih ingin mewujudkan mimpi-mimpinya. Apa yang akan Kiara lakukan?

View More
Istri Kecil Sang Direktur Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
10 Chapters
Bab 1
"Kiara, bukankah aku sudah bilang, jangan bermain-main denganku?" Nelson bertanya pada Kiara. Ia tak menyangka gadis kecil di hadapannya itu berani mengkhianatinya. Kiara menelan salivanya dengan kasar. Ia tahu jika dirinya salah kali ini. Kiara tidak akan menyangkal hal itu. Namun, Kiara tak pernah menduga jika pria di hadapannya ini akan tahu secepat itu. "Kenapa diam? Jawab, Kiara? Kenapa kamu melakukan ini, hmm?" ucap Nelson yang berusaha menahan kemarahannya. Kiara masih terdiam. Ia sangat tersiksa dengan statusnya sebagai kekasih Nelson. Nelson sangat posesif padanya, itulah yang membuat gadis ini merasa tertekan. Dua tahun menjalin hubungan membuat Nelson semakin merasa ia punya hak atas diri Kiara. Laki-laki itu terlalu pencemburu. Bahkan dengan teman sekelasnya pun, Nelson tetap mencemburuinya. Terlepas dari hal itu, hati Kiara tetap mencintai pria itu. Saat ini, Nelson menahan gadis itu di dinding ruang kerja
Read more
Bab 2
Selesai mandi, Kiara segera keluar dari kamarnya. Ia sejenak mematung di ambang pintu kamar mandinya. Jenita masih berada di kamarnya. Hal ini tak pernah ia lihat sebelumnya. Mamanya itu selalu disibukkan dengan pekerjaannya, tetapi sore itu Jenita menunggu Kiara dengan sabar hingga Kiara selesai mandi. "Sudah selesai mandi, sayang?" tanya Jenita basa-basi. Ia tahu jika belum selesai mandi, mungkinkah putrinya itu akan keluar dari kamar mandi? Kiara mengangguk. Ia masih menatap ke arah Jenita. "Sini, hari ini Mama membelikan Kia baju baru. Cobalah, Mama yakin kamu akan menyukainya," ucap Jenita dengan antusias. Kia masih dibuat bingung oleh sikap Jenita yang tak biasa. Biasanya, Jenita tak pernah turun tangan perihal baju yang ia kenakan. Selama ini Jenita membebaskan Kiara memilih sendiri pakaian seperti apa yang ia kenakan, asal pakaian itu masih terlihat sopan. "Kenapa, Ma? Mama ada pesta ya malam ini?" tanya Kiara sambil menata
Read more
Bab 3
Nelson tersenyum kala kedua orang tuanya tiba di kediamannya. Ia tak menyangka, orang tuanya tersebut akan langsung pulang setelah mendengar dirinya akan melamar seorang gadis. Nelson menyambut kedatangan orang tuanya dan tak lupa memberikan pelukan hangat kepada mereka. Orang tuanya selalu sibuk dengan urusan bisnis. Bahkan hampir tidak pernah pulang karena selalu melakukan perjalanan bisnis. Nelson pun tak memusingkan hal itu. Ia sudah dewasa dan akan menemui kedua orang tuanya jika ia merindukannya. Menjadi seorang direktur di perusahaan besar membuat Nelson sangat sibuk. Bahkan, sebelum Nelson mengenal Kiara, ia termasuk orang yang gila dengan pekerjaannya. "Ma, Pa, ayo kita berangkat. Aku takut kita terlambat," ucap Nelson penuh semangat. Ia bahkan tak memberi waktu sejenak untuk kedua orang tuanya beristirahat. Pikirannya dipenuhi oleh gadis itu. "Astaga, lihatlah anak kita, Pa. Bahkan dia tidak membiarkan kita beristirahat s
Read more
Bab 4
"Tunggu sebentar! Maksudnya apa, ya? Kiara tidak mengerti," ujar Kiara. Ia berharap apa yang sedang ia pikirkan bukanlah jawabannya. "Astaga, sampai lupa. Jagi begini, sayang." Jenita menyentuh tangan Kiara sebelum melanjutkan perkataannya. "Karena Nelson dan keluarganya ingin segera memiliki menantu, kami sepakat ingin menikahkan kamu dengan Nelson," ucap Jenita sambil melirik ke arah Nelson. Tentu saja itu bukan hanya keinginan dari keluarga Kalandra, namun keluarga Aditama pun sama. Ia sangat senang karena tidak perlu menjodohkan mereka. DegJantung Kiara langsung berdegub kencang. Ia bahkan menelan salivanya dengan susah. Sebenarnya ia juga mencintai Nelson, namun tidak menikah secepat itu juga. "Tapi, Ma! Kiara masih kecil dan SMA saja belum lulus," ujar Kiara tidak terima. Kiara gusar jika teman-temannya mengetahui dirinya menikah dengan Nelson, mungkin saja ia akan dicemooh. Apalagi dirinya saat ini masih berstatus se
Read more
Bab 5
Satu bulan yang lalu... Sudah hampir dua minggu Nelson tidak menghubungi Kiara. Biasanya, meskipun ia sedang dalam perjalanan bisnis, ia selalu menyempatkan untuk menghubungi Kiara. Pesan dan telepon dari Kiara pun tak pernah ia baca. Pagi ini, Kiara pergi ke sekolah seperti biasanya. Setiap hari ia diantar oleh sopir pribadinya. Kiara berdecak kesal, lagi-lagi pria itu tak membalas pesannya. "Hiihh.. Menyebalkan!" gumam Kiara sambil terus melihat ke arah ponselnya. "Nona, kita sudah sampai di sekolah," ucap Pak Arman, sopir yang ditugaskan untuk mengantar dan menjemput Kiara. "Oh," sahut Kiara. Lalu ia keluar dari mobilnya dan pergi begitu saja. Ia segera masuk ke dalam kelasnya. Tak lupa sebelum memasuki area sekolahnya, Kiara mematikan ponselnya. Ia takut nanti akan menggangu konsentrasi belajarnya. "Ki, tumben nggak semangat gitu," ucap Rena yang baru saja datang dan duduk di bangku sebelah Kiara. 
Read more
Bab 6
Kini Kiara dan sahabatnya sedang menikmati makanannya. Mereka sedikit tergesa-gesa, karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Selesai makan tak lupa untuk membayar makanan yang telah ia beli sebelumnya. "Aku ke kamar mandi sebentar. Kalian duluan ke kelas saja," ucap Kiara. Meisya dan Rena mengangguk. Mereka kembali lebih dulu. Kiara berjalan sambil melamun. Ia memikirkan kejadian tadi saat di lapangan basket. Entah mengapa hatinya merasa resah. Saat Kiara hampir masuk ke dalam kamar mandi, ia dikejutkan oleh Daniel yang juga ingin ke kamar mandi pria. Kiara mematung sejenak menatap Daniel yang terlihat tampan ketika sedang berkeringat seperti itu. "Kiara, mau ke kamar mandi?" tanya Daniel yang sengaja menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan Kiara. Daniel masih canggung berhadapan dengan Kiara setelah kejadian tadi. "Iya," jawab Kiara dengan singkat. "Aku duluan, ya," ujar Kiara lagi. Daniel hanya mengangguk
Read more
Bab 7
Selesai makan, mereka langsung menuju ke tempat pertandingan basket. Daniel melajukan mobilnya sedikit kencang karena waktu pertandingan pun sudah akan dimulai. Ponselnya sedari tadi berdering. Banyak panggilan masuk dari teman-temannya. Mereka khawatir jika Daniel tidak ikut dalam pertandingan tersebut, mereka akan kalah. Daniel begitu mahir dalam bermain basket. Tak heran ia menjadi sangat populer di kalangan sekolahnya. Bahkan juga populer di sekolah lainnya. Para siswi sangat mengagumi Daniel yang selalu terlihat keren dalam bertanding basket. Tak hanya itu, wajahnya yang tampan juga sangat menarik perhatian siswi lainnya. Banyak yang mengidolakan dirinya dan mendambakan untuk menjadi pacarnya. Namun semua itu tak berlaku bagi Kiara. Baginya, Daniel sama seperti teman laki-laki yang lainnya. Kiara tak pernah tertarik dengan ketampanan dan kharisma dari seorang Daniel Abimana. Mungkin karena hatinya sudah tertaut pada Nelson, membuatnya tak menyadari jik
Read more
Bab 8
Hari berhari pun berlalu. Tanpa sadar, Kiara dan Daniel kini semakin dekat. Kiara tak malu lagi jika diantar jemput oleh Daniel saat ke sekolah. Daniel pun merasa sangat senang karena sikap Kiara kini kian hangat kepada dirinya. Kiara merasa selama berhubungan beberapa hari ini, sikap Daniel begitu lembut dan perhatian padanya. Berbeda saat ia bersama dengan Nelson. Kiara merasa Nelson begitu kaku dan membosankan. Kiara seperti mendapatkan hal baru setiap bersama dengan Daniel. Mungkin karena Nelson yang mengabaikan Kiara, sehingga Kiara merasa tidak dibutuhkan lagi. Kiara mulai merespon Daniel dan saat ini dirinya benar-benar merasa nyaman berada di dekat lelaki itu. Kiara seakan lupa jika dirinya masih kekasih Nelson. "Sudahlah, setelah Nelson pulang nanti, aku akan mengakhiri hubunganku dengannya saja. Lagipula, Daniel sweet juga. Dia begitu perhatian dan lembut padaku," batin Kiara sambil memperhatikan Daniel yang sedang fokus mengemudikan
Read more
Bab 9
Pada akhirnya Kiara tidak dapat menolak lamaran dari Nelson. Kedua orang tuanya benar-benar setuju dan mengharapkan pernikahan tersebut segera terjadi. Meskipun Kiara juga merasa senang, namun ada ketakutan yang menghalangi keyakinannya untuk menyetujui pernikahan tersebut. Pernikahan yang digelar secara tertutup itu nanti hanya dihadiri kedua keluarga besar dan beberapa rekan bisnis mereka. Mereka sepakat untuk mengadakan resepsi setelah Kiara lulus sekolah, karena mereka tidak ingin membebani Kiara. Apalagi Kiara yang masih menjadi seorang pelajar, itu tidak akan mudah baginya. Pagi ini, sarapan dilewati Kiara dengan tenang dan hening. Jika biasanya ia akan berbincang dengan kedua orang tuanya, tidak untuk pagi. Kiara masih memikirkan tentang pernikahannya dengan Nelson yang mendadak itu. "Sayang, jika kamu terus melamun maka kamu akan telat, lho," ucap Jenita yang sedari tadi memperhatikan Kiara. "I-iya, Ma," balas Kiara. Lalu ia menyendok kembali
Read more
Bab 10
Saat ini Nelson sudah berada di depan gerbang sekolah Kiara. Ia melirik ke arah jam tangannya lalu mengamati keadaan sekitarnya. Sebentar lagi Kiara keluar dari kelasnya. Ia ingin memberi kejutan pada Kiara. Secara pribadi menjemput gadis itu. Nelson juga sudah memberitahu sopir Kiara agar tidak menjemputnya. "Tuan muda, apa perlu saya standby di depan gerbang?" tanya Robby. Mungkin saja Kiara tidak mengetahui kedatangan mereka nanti. "Tidak perlu, Robby! Kita tunggu di sini saja," ucap Nelson. Sebenarnya ia juga tidak ingin terlalu menarik perhatian orang di sekitarnya. Nelson tidak ingin Kiara merasa tidak nyaman karena kehadirannya.  Meskipun demikian, Nelson sudah mempersiapkan semuanya. Tak lupa ia membawa masker dan topi agar tidak terlalu dikenali orang. Statusnya yang tinggi itu membuatnya selalu dikelilingi oleh gadis-gadis. Siapapun bisa mengenalinya dan siapapun bisa mengetahui identitasnya.  Cukup lama Nelson berada di dalam mobi
Read more
DMCA.com Protection Status