Setelah beberapa tahun tidak bertemu, Brianna Hart dipertemukan kembali dengan mantan kekasihnya, Steven Pearce, dalam situasi yang tidak pernah mereka sangka. Brianna pun terjebak dalam tawaran yang diberikan oleh pria itu. Apakah tawaran yang diberikan Steven? Apa yang membuat Brianna tidak bisa menolaknya?
Lihat lebih banyak"Cepat Roy!! Mereka akan mengejar kita!"Roy mengemudikan mobilnya secepat mungkin agar tidak terkejar oleh mereka. Mereka mengebut di jalan tebing yang sangat berbahaya. Jalan tebing yang berkelok-kelok dan minim cahaya. Dibawah mereka membentang sungai terbesar dan terpanjang di dunia. "Roy, kita pasti akan tertangkap oleh mereka!" Teriak Selena panik.Roy kehilangan konsentrasi karena suara Selena, dan menyerempet pembatas jalan, sebelum akhirnya dengan cepat berhasil mengendalikan kembali kemudinya."Hati-hati, Roy! Kita akan mati lebih dulu sebelum mereka menangkap kita!""Kau diamlah, Selena!" Bentak Roy. "Kita tidak akan berhasil Roy...""Dia tidak akan berani macam-macam... Wanitanya ada ditangan kita."Sementara itu, Steven mengejar mobil Roy tertinggal beberapa ratus meter dibelakang. Steven menggunakan mobil butut milik Roy, sementara Roy menggunakan mobil Steven, yang walaupun bukan mobil sport edisi terbatas, tapi mobil itu bisa melaju dengan kecepatan tinggi.Beberapa
"Steven... Aku tahu kamu masih peduli padaku!" Seru Selena dengan senyuman lebar. Matanya berbinar saat melihat Steven yang duduk dibelakang setir mobil menunggunya.Baru beberapa hari di penjara, Selena sudah tidak tahan dengan perlakuan narapidana lain terhadapnya. Saat dirinya sedang bertugas membersihkan kamar mandi, tiba-tiba seorang penjaga menghampirinya dan menariknya, dan membawanya keluar dari penjara.Penjaga itu menariknya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke jalan yang sunyi dan gelap, dimana ada sebuah mobil lain yang menunggunya. Saat mendengar suara pria itu, barulah Selena menyadari bahwa orang itu adalah James, dan orang yang menunggunya di mobil lain itu adalah Steven!Steven tidak menjawabnya, bahkan pria itu tidak melirikkan matanya sedikitpun pada Selena. "Masuk!" James dengan kasar mendorongnya masuk ke dalam mobil, duduk di jok penumpang belakang. Pria itu memborgol satu tangannya, dan borgol sebelahnya lagi dipasang di pegangan tangan mobil."Hei, apa-apaan
"Ahh..."Brianna terbangun dengan rasa nyeri yang sangat pada perut bagian bawahnya. Baru saja beberapa hari lalu dia melewati masa kritis dan berhasil melahirkan secara caesar. Luka bekas operasinya bahkan belum kering! Dan saat ini dia duduk di lantai yang dingin dengan tangan terikat.'Dimana ini?'Brianna mengedarkan pandangannya ke ruangan tempatnya berada saat ini. Dia seperti berada di sebuah rumah tua, dan dari baunya yang tidak sedap dan lembab, dapat ditebak itu adalah rumah yang sudah lama terbengkalai. Bahkan Brianna dapat melihat tikus lalu lalang di dalam ruangan itu!'Mengapa aku disini?' Tanya wanita itu dalam hati. Dia tidak dapat bersuara karena terdapat lakban yang menempel, membungkam mulutnya.'Dimana Liam? Semoga saja Liam tidak apa-apa!' Sekujur tubuhnya bergetar ketakutan membayangkan apabila Liam bersamanya saat ini. Terdengar suara langkah kaki yang mendekati ruangan itu dan kemudian pintu terbuka. Seorang pria bertubuh tinggi dan kekar berdiri di ambang p
Seluruh keluarga The Pierce bersukacita menyambut kelahiran anggota baru keluarga mereka. Orang tua Steven bahkan telah mempersiapkan hadiah vila mewah, khusus untuk cucu pertama mereka yang baru lahir!Namun karena kondisi Liam yang memerlukan perawatan khusus, hanya Brianna dan Steven yang diperbolehkan masuk ke ruang bayi, sedangkan keluarga yang lain hanya boleh melihat dari balik kaca. Brianna yang baru saja melewati masa kritis juga diharuskan beristirahat, tidak bisa berlama-lama bersama bayinya. Hanya datang, menyusui, kemudian kembali lagi ke kamarnya.Kamar rumah sakit tempat Brianna dirawat dipenuhi dengan bunga dan dekorasi ucapan selamat menyambut kelahiran si kecil Liam. "Tuan Pierce, nyonya Pierce, selamat atas kelahiran putra kalian." James mengucapkan selamat kepada Steven dan Brianna saat mereka kembali ke kamar."Terima kasih.." Balas Brianna dengan senyum lembut."Terima kasih, James." Juga balas Steven dengan wajah berseri-seri, jauh dari wajah dingin yang ditam
Brianna siuman dan membuka matanya dengan berat. Dia mengedarkan pandangannya yg berbayang melihat sekeliling ruangan, kemudian dia menangkap sosok Steven yang duduk di sisi ranjang, mata pria itu terpejam sambil menggenggam tangannya."Steven..." Panggilnya, namun hanya suara bisikan yang berhasil keluar dari mulutnya. Suaranya sangat kecil, hingga tidak terdengar bahkan di telinganya sendiri. Brianna menggenggam tangan Steven yang tertaut di jemarinya. Merasa ada yang bergerak di jarinya, Steven langsung tersentak bangun, dan melihat Brianna sudah membuka matanya."Brie... kamu sudah siuman..." Suara Steven terdengar serak dan berat. "Oh, terima kasih Tuhan!"Brianna berusaha bangun dan merasakan sakit yang teramat sangat pada bagian perutnya. Tiba-tiba dia teringat kejadian yang dia alami sebelumnya."Berbaringlah! Jangan banyak bergerak!""Steven... bayi kita?" Brianna bertanya dengan suara bergetar, jantungnya berdetak tidak karuan membayangkan apakah bayinya selamat atau tidak.
"Brie... Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Steven terkejut dengan kehadiran Brianna yang tiba-tiba."Kamu sendiri apa yang kamu lakukan... bersama... nya?"Steven melepaskan cengkramannya pada Selena dan segera memberi penjelasan pada istrinya itu."Brie, kamu jangan salah paham dulu.. Aku tidak hanya berdua saja dengannya, lihat ada James disini.""Benar, nyonya, saya berada disini sejak awal." Timpat James tidak ingin Brianna salah paham pada Steven.Brianna melihat James berdiri di balik pintu, dan merasa sedikit lega mendapati Steven berkata jujur. Terutama, suaminya tidak melakukan apapun dengan wanita lain. Brianna berjalan mendekat kepada Steven dan berhenti disisinya."Apa yang kamu lakukan disini... dengannya?" Steven meraih pinggang Brianna dan memeluknya, "Wanita ini ingin memohon maaf padamu, Brie..."Selena segera berlutut di hadapan Brianna dan meraih tangannya, dan memohon dengan meneteskan air mata, "Brianna... kumohon maafkan aku, Brie... Aku telah bertindak sanga
Waktu berlalu dengan cepat, kini usia kandungan Brianna sudah memasuki bulan ke tujuh. Beberapa bulan terakhir Brianna tidak lagi bekerja di The Royal Pierce, dan dia memiliki banyak sekali waktu luang. Steven ingin membawanya berlibur keliling dunia. Tapi kondisi Brianna yang sedang hamil dan kehamilannya yang cukup rentan membuat Steven tidak bisa melaksanakan rencananya. Namun tidak bisa membawa Brianna terbang keliling dunia, tidak membuat Steven tidak bisa memanjakan istrinya itu. Pria itu membawa Brianna mengelilingi beberapa negara dengan kapal pesiar mewah miliknya.Memiliki banyak waktu luang bukan berarti wanita itu tidak melakukan apa-apa. Brianna mulai menekuni desain yang sempat dia tinggalkan. Walaupun dengan kondisi kehamilannya saat ini dia belum bisa mengenyam pendidikan formal, tapi dengan bakatnya yang luar biasa, Brianna bisa menciptakan perhiasan yang indah.Dengan dukungan dari Steven, Brianna membuka sebuah toko online dengan produknya sendiri yang diberi nama
"Hei, jangan tanya masalah keluarga, dong!" Protes Lili sambil menghentakkan kaki.Brianna sedikit terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Dia terdiam sesaat dengan wajah tanpa ekspresi sebelum akhirnya bibirnya melengkung keatas, tersenyum pasrah."Aku minta maaf, aku tidak bisa menjawabnya...""Kalau begitu kamu harus menerima hukuman, ayo minum!" Kata seorang sambil menyodorkan segelas bir kepada wanita itu."Tapi aku tidak bisa minum alkohol..." Jawab Brianna tergagap sambil mengibas-ngibaskan kedua telapak tangannya."Minum... minum... minum... Hanya segelas saja..." Seru mereka mendesak Brianna.Brianna perlahan mengulurkan tangannya hendak meraih gelas itu. Melihat Brianna yang terdesak, tiba-tiba terdengar suara berat yang membuat semuanya terdiam."Biar aku yang menggantikannya minum!"Steven dengan cepat mengambil gelas berisi alkohol itu, dan menenggaknya. Semua mata menatap Steven mengosongkan gelas dengan terkesima. Mereka tidak percaya dengan apa yang mere
"Brianna!"Seru Antony Collin sang manajer departemen desain saat melihat Brianna muncul di ruangan. Semua mata pun tertuju pada wanita itu."Halo semuanya..." Sapa Brianna dengan senyum mengembang di wajahnya.Brianna terlihat lebih segar dan ceria dibandingkan sebelumnya. Badannya juga terlihat lebih berisi. Kehamilannya sudah memasuki triwulan kedua, dia tidak lagi mengalami mual seperti sebelumnya, sehingga wanita itu terlihat lebih sehat."Brianna, katanya kamu berhenti bekerja?""Anak tajir seperti dia untuk apa juga kan bekerja disini?""Brianna... Kau tampak lebih segar..""Ya, Brie... Kamu kelihatan gemukan! Maksudku, sebelumnya kau sangat kurus, Brie.."Brianna di hujani berbagai pertanyaan dan juga pujian dari rekan-rekan kerjanya selama beberapa bulan ini. Ada juga beberapa orang yang nyinyir, tapi Brianna tidak ambil hati perkataan mereka."Aku mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan kerja sama kalian semua selama aku bekerja sini." Ucap Brianna kepada rekan-rekannya.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.