Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami

Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami

By:  Neliwati Nelisaja  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
16Chapters
755views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aina tidak menyangka kalau kemewahan yang diberikan suaminya membuat dirinya harus berhadapan dengan seorang lelaki gembong mafia dunia. Lelaki itu tidak terima suami Aina berselingkuh dengan istrinya untuk mendapatkan harta kekayaan. Sebagai balasan ia membawa paksa Aina ke istana gerombolan mafia. Disana Aina bagaikan hidup di dunia baru yang tiada pernah ia lihat selama ini. Bagaimana Aina si perempuan kampung harus berjuang menyelamatkan hidupnya ditengah kehidupan mafia yang sangat kejam?

View More
Istri Penebus Dosa Perselingkuhan Suami Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Kiyowo Girl
Sukaaaa sekali buku ini... Cuss masuk rak buku jadi favoritku setelah novel punya Kak Qeqe yang Istri pilihan pewaris lumpuh.
2023-02-09 16:21:47
1
16 Chapters
Bab 1. Rumah Baru
"Oh, rumah ini bagus sekali, Zan! Aku tidak menyangka kita bakal punya rumah sebesar ini." Mata Aina berbinar seakan ia tidak percaya karena tiba-tiba saja Virzano suaminya mengajak dirinya pindah ke rumah baru. Zano mengaku telah membeli sebuah rumah dan mengajak Aina istrinya itu pindah kesana dan meninggalkan kontrakan lusuh yang sudah lima tahun mereka tempati berdua. Hal itu tentu sulit dipercaya Aina. Selama lima tahun berumah tangga, hidup mereka sangatlah susah. Jangankan untuk membeli sebuah rumah mewah, untuk makan sehari-hari dan bayar kontrakan saja mereka kesulitan. Hampir setiap bulan Aina diomelin oleh pemilik kontrakan karena selalu telat membayar sewa rumah petak yang mereka tempati. Bahkan karena kesulitan ekonomi itu juga mereka harus merelakan Zehra anak semata wayang buah cinta mereka di adopsi salah seorang keluarga Aina yang tidak memiliki anak. Yah, mau gimana lagi, untuk hidup sehari-hari saja mereka kekurangan bahkan tak jarang harus puasa. Merelakan Zehr
Read more
Bab 2. Sebuah Foto Berfigura
Keesokan harinya. "Ain, aku berangkat dulu sayang. Jangan lupa hari ini kamu ke salon untuk rilek dan mempercantik diri." Zano berteriak di ruang tamu ketika Aina tengah membawa piring bekas sarapan mereka tadi ke wastafel. "Bentar sayaaang.. Aku cuci tangan dulu..! " teriak Aina dari ruang makan lalu bergegas menghampiri suaminya yang tengah membetulkan posisi dasi yang manggantung di depan dada bidangnya. "Aku tidak perlu ke salon sayang. Buat apa buang-buang uang? Kita harus berhemat Zan." sahut Aina lalu menyambar sebuah tas kulit yang tergeletak di atas sofa mewah di ruang itu. Ia menjinjingnya sebentar lalu memberikan tas tersebut kepada Zano. Zano menatap Aina mesra lalu mencubit dagu wanita cantik itu. "Apa pun yang aku dapatkan semua untuk membahagiakanmu, Aina. Kamu harus pergi ke salon, ke butik untuk mempercantik diri dan memborong pakaian mahal. Aku ingin istri tercintaku berpenampilan mewah seperti artis." ucap Zano kembali menatap mesra Aina. Aina tersenyum bahagia
Read more
Bab 3. Malam Yang Hina
Senja sudah berganti malam. Dan bahkan kini malam telah semakin larut. Namun tiada tanda-tanda Zano akan pulang ke rumah. Dandanan cantik hasil buah karya salon ternama di wajah Aina kini semakin pudar dan mulai acak-acak-an. "Oh, kamu dimana Zan? Hari ini adalah hari pertama kamu masuk kerja. Apakah kamu langsung lembur? Tapi... kalau lembur masa sih kamu tidak memberi tahu aku terlebih dahulu?" hati Aina bertanya dalam gelisah. Di ruang tamu yang dipenuhi perabotan mewah, wanita muda itu mondar-mandir tak tentu arah. Sekali-kali ia mengecek ponselnya berharap Zano suaminya akan berkabar. Dan ternyata nihil. Bahkan keterangan online di whatsaap milik Zano tidak berubah dari yang sudah ia lihat puluhan kali sebelumnya, bahwa Zano terakhir mengaktifkan aplikasi populer tersebut pada jam 08.15 pagi. Itu artinya setelah sampai dikantornya Zano me-non aktifkan data ponsel miliknya atau bahkan mematikan alat komunikasinya itu. "Oh, sebenarnya Zano kerja apa sih? Kok segitu sibuknya?"
Read more
Bab 4. Keheranan
Mentari perlahan mulai naik. Cahayanya mulai bingar menyentuh permukaan bumi. Sesosok tubuh yang tadi nyenyak tak sadarkan diri kini mulai menggeliat perlahanAina baru saja siuman. "Ohh"Wanita itu kembali menggeliatkan tubuhnya yang separuh telanjang. Gaun berwarna silver yang sedari kemarin sore ia kenakan masih saja melekat di badannya. Namun kondisinya sudah centang perenang tiada beraturan. Bahkan bagian bawah gaun tersebut sudah tersibak ke atas dan membiarkan organ intim Aina terbuka tanpa sehelai benang pun yang menutupinya selain bulu-bulu halus yang legam. "Oh, apa yang telah terjadi..?" Aina kembali mendesah dan meraba liang peranakannya lebih dalam lagi. Cairan berlendir serta merta membasahi jemari Aina dan terasa sedikit lengket. Mata Aina membesar dan ia berusaha mengingat apa yang telah terjadi. Sisa-sisa kenikmatan masih menjalari sebagian besar sarafnya. Aina akhirnya tersenyum bahagia. Wanita itu telah dipengaruhi bayangan ilusi alam bawah sadarnya tadi. "Zano
Read more
Bab 5. Tamu Tak Diundang
Dam.. dam.. dam.. Jantung Zano bertabuh riuh ketika tangannya meraih pakaian dalam penutup aurat terdalam istrinya tersebut. Dengan menjepit diantara dua jarinya Zano mengangkat lebih tinggi jenis pakaian berukuran kecil tersebut dan kini dadanya semakin sesak oleh amarah yang tiba-tiba saja membuncah dan nafasnya memburu. "Perempuan hina..!" makinya sambil menghempaskan benda kecil itu ke lantai. Dengan terburu-buru selanjutnya Zano mengenyahkan selimut tebal yang teronggok tak beraturan di atas kasur. Sekali sentakan saja selimut itu sudah berpindah ke atas lantai. Dengan telapak tangannya Zano meraba permukaan kasur seakan mencari-cari sesuatu. Nafasnya seakan berhenti begitu ia menemukan bagian yang lembab lagi basah di permukaan kasur tersebut. Zano perlahan mengangkat tangannya dan menggosokkan dua jarinya untuk memastikan apakah benar ada cairan yang menempel di sana. Matanya nanar menatap kedua jemari tangannya itu. "Biadaaaab...!!!" teriak Zano tiba-tiba cukup keras. Ta
Read more
Bab 6. Gogiwa Crew
"Kenapa lo..? Wajah kok kusut begini..!" semprot Gibran menyambut kedatangan Zano di pondok Gogiwa Crew Komunitas. Gogiwa Crew (Gigolo Gila Wanita) adalah nama komunitas para lelaki yang mencari rejeki dengan menjual cinta kepada wanita-wanita kesepian yang pada umumnya adalah perempuan yang sudah bersuami namun tidak bahagia di dalam rumah tangga mereka. Dalam permasalahan ini kelompok Gogiwa Crew akan menawarkan jasa untuk mengisi kehampaan hati para nyonya-nyonya yang umumnya berharta banyak. "Gua lagi patah arang, Bran. Pusing gua..!" keluh Zano lalu membanting rokok yang tadi dihisapnya ke tanah. "Aduuh... pusing gimana sih Zan? Lo kan baru aja laku dan bayaran lo lumayan gede Bro. Bayangin... baru dua kali aja di ajak kencan ama nyonya Nisti, lo udah dapetin mobil bagus, duit banyak.. bahkan lo udah bisa ngeboyong bini lo tinggal di rumah mewah. Pusing apa lagi sih Bro...?" tanya Gibran sambil menatap wajah Zano dengan pandangan tak mengerti. Gibran adalah sahabat Zano wala
Read more
Bab 7. Kenyataan Mengejutkan
"Baiklah sayang, jika kamu tidak mau membukakan pintu untukku kali ini. Aku akan memilih sendiri gaunmu untuk pernikahan kita nanti. Oh ya.. yaa.. Aku tahu bahwa kamu menyukai warna silver. Hm.. seperti tadi pagi, kamu terlihat sangat cantik menggunakan gaun warna silver itu. Sungguh pun kamu dalam keadaan tertidur lelap, tapi kamu sangat cantik dan seksi sayang.. Hm, dan gairahmu yang bergelora membuat aku jatuh cinta.""Duaar.. "Bagaikan suara halilintar menyambar, Aina tersentak mendengar ocehan si lelaki yang tidak ia kenal yang masih saja berceloteh di depan pintu kamarnya. Pikiran Aina bercampur aduk antara ocehan lelaki itu dengan ucapan wanita yang baru saja ia dengar di ponsel milik Zano suaminya. Namun sesungguhnya Aina tidaklah tahu kalau kedua anak manusia yang kini mengusik kenyamanan hidupnya adalah sepasang suami istri yang memiliki cara hidup tidak lazim. "Ooh.. mengapa ia tahu kalau tadi aku memakai gaun berwarna silver? Aku terlelap dia juga tahu? Terlelap...? oo
Read more
Bab 8. Terkurung
Kalimat terakhir yang diucapkan Tuan Arnold benar-benar telah mencampakkan harga diri Aina ke lembah nista. Wanita itu berdiri mematung menatap kepergian lelaki yang baru saja mengaku telah merenggut harga dirinya itu. Perlahan bola-bola air membulat dari mata Aina lalu berjatuhan dan pecah di kemiringan pipinya. "Sungguh aku tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Kata-kata lelaki itu memang ngelantur tapi entah mengapa aku yakin bahwa ia tidak berbohong." desah bathin Aina dengan perasaan sangat galau. Wanita itu menghempaskan bokongnya di atas sofa untuk mendapatkan ketenangan. Disana ia mulai mengingat satu persatu kalimat yang telah di ucapkan Tuan Arnold kepadanya. "Apakah mungkin seorang lelaki penjual cinta mampu membeli bangunan semegah ini..?" Suara Tuan Arnold tadi kini terngiang kembali di telinga Aina. "Apa maksud dari semua ini? Apakah maksudnya Zano sudaah.. . ooh ya Allah.. tidak.. . Zano tidak mungkin melakukan hal serendah itu.. !" Aina berseru membanta
Read more
Bab 9. Perpisahan
"Aa.. Arnold...??! " tergagap Nyonya Nisti menyebut nama seorang lelaki yang tiba-tiba muncul di hadapan tempat tidur begitu empat lelaki pendobrak pintu menggeser langkah ke samping sambil menundukkan wajah. Lelaki yang dipanggil Arnold tersebut mengangkat sedikit ujung bibir bagian atas, menyentuh pangkal dasi dan melangkah pelan ke depan. Sorot matanya nyalang seakan menguliti tubuh Nyonya Nisti dan Zano yang tiada berlapis sehelai benang pun jua. Nyonya Nisti terlihat sangat ketakutan dan menggeser tubuhnya sedikit demi sedikit menjauhi Zano yang duduk di sampingnya. Sedangkan Zano tidak jauh berbeda dengan Nyonya Nisti, wajahnya pias laksana kapas. Seluruh darahnya seakan terbang entah kemana. Ia hanya bisa menengadah menatap sayu ke wajah lelaki tinggi gagah yang berdiri hanya beberapa depa dari tempat tidur yang ia duduki dengan Nyonya Nisti. Kedua insan tanpa busana tersebut terlihat sangat ketakutan, kadang menunduk dan terkadang menengadah dengan pandangan memelas. "Bu..
Read more
Bab 10. Terkubur
"Ainaaa....!! "Zano berlari berusaha mengejar istrinya yang dibawa paksa oleh Tuan Arnold beserta rombongan. Walau terseok, lelaki muda itu tetap memaksakan diri untuk terus menguatkan kedua tungkai kakinya terus berlari mengejar mobil yang telah melesat pergi dan hanya meninggalkan semburan debu.Darah bercucuran dari hidung Zano, pandangan matanya mulai berkunang-kunang dan penglihatannya ikut memudar. Pluk... Tubuh Zano terhempas di halaman vila. Antara sadar dan tidak sadar Zano hanya bisa pasrah. Beberapa belas menit lamanya kesadaran Zano hilang dan ia seperti tertidur pulas beralaskan rumput hijau. Sepasang mata tua memperhatikan dari bawah sebatang pohon mangga yang rindang. Lelaki tua dengan tubuh agak ceking mengenakan singlet di bagian atas tubuhnya dan bercelana sedikit komprang di bagian bawah. Di hadapan lelaki itu ada sebuah lubang yang baru saja ia gali. Itu dibuktikan oleh tangannya yang masih memegang sebuah cangkul berlumuran tanah. "Matikah dia?" Mang Asep men
Read more
DMCA.com Protection Status