Share

Ch. 45 Siasat Bianca

Hati Noel seketika bergetar mendengar namanya dipanggil oleh wanita itu. Walaupun tadi rencananya dia akan olahraga tetapi pada akhirnya dia hanya berdiri menatap istrinya.

“Noel, jangan pergi,” isak wanita itu dalam tidurnya. Wajahnya yang biasa licin seperti keramik kini berkerut karena mimpinya.

“Apakah dia akan menghadapi serial mimpi buruknya lagi?” tanya Noel kini benar-benar tidak beranjak untuk berolahraga. Dia malah berjaga karena takut istrinya itu terkena serangan malamnya lagi.

“Aku di sini, Bian,” desahnya pelan padahal Bianca juga tak akan mendengarnya.

Wanita itu jelas bermimpi tak baik karena tidurnya gelisah. Cuma kali ini berbeda bukan mama yang Bianca penggil melainkan namanya. Noel memperhatikan wajah istrinya mengkerut-kerut dengan perasaan campur aduk.

“Noel … Noel jangan pergi …” pinta wanita itu dengan lirih membuat hati Noel segera bergetar.

“Aku di sini,” desah Noel kembali sambil mulai mengelus rambut Bianca. Wanita itu mendesah dengan kerutan tebal di ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status