Share

uang takziah

Jam 9 pagi, jenazah Tono dikebumikan. Pelayat yang datang juga banyak yang ikut ke makam. Tak terkecuali Arfi, Alvin dan Santi. Ketiganya hadir untuk turut mengucapkan bela sungkawa dengan kematian Tono.

"Ardan sudah kamu kabari, Mi?" tanya Irah.

"Sudah, Bu."

Mimi sempat mengabari pagi tadi, bersamaan dengan mengabari ketiga sahabatnya itu. Namun, sampai jenazah dikebumikan Ardan tak kunjung datang. Bukan salah Mimi jika Ardan tak datang, toh dia sudah mengabari; pikirnya saat ini.

Semua pelayat sudah hampir pulang ke tempat masing masing karena jenazah sudah dikebumikan. Tinggallah kini Siti, Arfi, Alvin dan Santi.

"Mbak, aku pulang dulu ya. Nanti aku balik lagi sorenya, buat bantu acara tahlilan," ucap Siti.

"Iya, makasih, Ti."

Siti adalah tetangga yang sering membantunya. Dia juga berpamitan dengan Arfi dan yang lain.

"Mampir ke rumah, Mas, Mbak, kalau pulang nanti. Rumahnya tak jauh kok dari sini. Yang ujung itu," ucap Siti.

"Iya, Ti. Aku masih ingat kok rumah kamu," ucap Santi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status