Share

Suara hati Soraya

Penulis: Galuh Arum
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-11 17:34:40

Pov Soraya

"Apa mau menemui suamimu dulu?"

Aku menoleh ke arah Mas Satya yang sejak dua hari ini mengurus semua keperluan Adel masuk rumah sakit. Dua hari lalu, harusnya aku tidak meminta bantuan suamiku yang mungkin sedikit gila karena buat anak saja tidak mau memberikan yang terbaik.

"BPJS saja. Sayang kalau tidak digunakan."

Mengingat kalimat itu membuat hati ini seperti tercubit. Aku bukan istri yang banyak menuntut, tidak salah bukan jika anakku menikmati fasilitas baik dari ayahnya yang berpenghasilan dua digit. Namun, entah kenapa beberapa tahun ini dia berubah.

Tidak full memberi gaji dan ada saja keluhannya. Entah perusahaan kolab atau tidak adanya investor. Namun, saat aku mencari tahu tentang semuanya, aku menemukan bahwa perusahaan tempat Mas Dani bekerja sedang naik daun. Jadi, dia berbohong padaku.

Tentang uang sekolah pun sama. Sebenar lagi Adel sekolah. Dan aku ingin Adel bersekolah di SD yang memiliki ajaran agama yang lebih banyak. Karena memang aku tidak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istriku Ternyata Pewaris   Kejutan

    "Walah, May. Palingan dia mau melamar jadi Tata usaha." Bu Rasyid menimpali. Amalia sudah geram mendegar ibu Rasyid berbicara. "Kata siapa Aya mau melamar pekerjaan?""Yah, lihat saja penampilan dia. Pake make up, baju bagus yah mungkin minjam untuk bisa di Terima kerja. Mana punya Soraya baju bagus," oceh Mba Maya. "Iya jelas dia enggak punya. Semua Hak yang seharusnya untuk Soraya dan Adel kan di rampas paksa oleh kalian!"Soraya menatap Maya dengan senyum tipis, matanya tajam menusuk. “Mbak Maya, masih saja suka merendahkan orang lain, ya?”Maya menyilangkan tangan di dada. “Loh, salah? Memangnya kamu punya kerjaan apa sekarang? Selama ini cuma jadi ibu rumah tangga, kan?”Bu Rasyid tertawa kecil, menambahkan, “Makanya, perempuan itu harus pintar cari suami. Biar nggak nganggur kalau ditinggal.”Amalia benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi. “Ibu dan Mbak ini kenapa sih masih nyinyir? Takut ya kalau Soraya ternyata lebih sukses?”Maya mencibir. “Sukses? Dia? Jangan ngelawa

  • Istriku Ternyata Pewaris   Kejadian masa lalu

    Ponsel Dani berdering, sebuah panggilan dari sang ibu membuatnya sedikit heran. Apa yang membuat sang ibu menghubunginya. Jika bukan meminta uang, pasti dia meminta untuk datang ke rumah dan membahas masalah Maya."Iya, Bu. Ada apa?" Suara Dani terdengar sangat malas. "Ibu cuma mau bilang sama kamu, ajak. Vira makan malam di rumah. kan ibu mau kenalan sama dia." Suara Bu Rasyid sangat lembut hingga membuat Dani curiga. "Iya, Bu. Kapan?""Sore ini boleh. Ibu tunggu ya."Setelah sang ibu menutup telepon, dani sedikit berpikir ada apa atau apa yang sedang ibu rencanakan dengan mba Maya.Dani menghela napas berat, rasa malas menjalar di dadanya. Jika ibunya sampai mengundang Vira ke rumah, itu berarti ada sesuatu yang sedang direncanakan—dan biasanya, rencana itu tidak akan menguntungkan dirinya.Pikirannya langsung tertuju pada Maya. Sejak awal, ibunya selalu membela Maya dan menekan dirinya untuk menikahi wanita itu. Kini, setelah ia menjalin hubungan dengan Vira, kenapa tiba-tiba ib

  • Istriku Ternyata Pewaris   keholangan sesuatu yang berharga

    Seno hanya tersenyum tipis, sorot matanya penuh arti. "Tunggu saja, Aya. Dani akan tahu bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang berharga."*"Apa semua sengaja du atur Mas Seno supaya aku bertemu Dani lagi?" tanya Aya pada Satya. "Bisa jadi, Seno itu tidak akan berhenti membuat kejutan untuk calon mantan suami kamu. Walau, aku rasa kamu sudah muak bertemu dengan dia lagi. Tuh, lihat mukanya sudah asem. Bisa bayangin kan dia enggak akan fokus nanti," ucap Satya. Yang di katakan Satya benar, baru saja kemarin bertemu dengan Soraya bersama Bara saja Dani sudah kacau. Apalagi sekarang dirinya bersama dengan Satya yang di kenal adalah adik dari Seno. Gebrakan apa lagi ini, pikir Dani dengan menelan ludah. Kali ini dirinya tidak begitu sulit bergerak karena tidak ada Vira. Jadi, dia memutuskan untuk berbicara dengan Soraya sebelum masuk ke dalam ruangan meeting. "Masih ada waktu 30 menit."Dani menghampiri Aya yang sedang sendiri, Satya izin untuk ke WC. "Nomor aku kamu blokir, sekar

  • Istriku Ternyata Pewaris   Penyesalan

    Setelah mengirim pesan pada Aya, Dani pun merebahkan tubuh di kasur. Hatinya nya galau, kecemasan muncul saat itu apalagi mengingat Pandangan Soraya pada Bara. Tatapan mata itu yang selama ini hanya melirik dirinya, kini beralih menatap intes pria lain."Apa selama ini aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya mencari uang untuk menutup mulut Mba Maya juga ibu tentang kekhilafan aku malam itu sampai lupa dengan Soraya juga kewajiban aku? Apa benar aku Ayah yang tak bertanggung jawab?" Dani menjambak rambutnya sendiri. Lalu bangkit berjalan bolak balik dengan tangang yang gementar cemas. "Ini tidak bisa terjadi. Kenapa sebaliknya malah Aya yang menggugat perceraian?" Dani menghela napas berat. Dulu, dia pikir bisa mengendalikan segalanya. Dia pikir Soraya akan selalu ada, menunggunya, bertahan meski dia mengabaikannya. Tapi sekarang? Soraya bahkan tidak menoleh lagi ke arahnya. Tatapan yang dulu hanya miliknya kini beralih ke pria lain—Bara."Apa selama ini aku yang terlalu bodo

  • Istriku Ternyata Pewaris   Rencana

    Soraya tersenyum tipis, menuangkan teh ke cangkirnya. "Sudah kuduga Mas akan bertanya seperti itu. Dani memang memilih jalan yang lebih menguntungkan untuknya. Aku? Aku hanya kesalahan dalam perjalanan hidupnya."Satya mendecakkan lidah. "Brengsek juga laki-laki itu. Kalau saja aku tahu lebih awal, sudah kuhabisi dia dari dulu!"Seno mengangkat tangan, memberi isyarat agar Satya menenangkan diri. "Tenang. Tidak perlu pakai emosi. Kita bisa menghancurkannya dengan cara yang lebih cerdas."Soraya menatap kakaknya dengan penasaran. "Maksud Mas?"Seno tersenyum miring. "Kita lihat saja nanti. Aku sudah punya rencana."Soraya menghela napas, menatap kedua kakaknya dengan penuh kepercayaan. Apapun yang akan terjadi, dia tahu satu hal pasti—kali ini, dia tidak akan menghadapi semuanya sendirian."Apa rencana dari Mas Seno untuk membalas Dani?" tanya Soraya. Seno menyesap tehnya dengan tenang, tatapannya tajam ke arah Soraya dan Satya. "Aku tidak akan gegabah. Dani itu serakah, tapi bodoh. D

  • Istriku Ternyata Pewaris   Teka Teki

    Sepanjang pertemuan Dani tidak bisa fokus. Pandangannya terus tertuju pada Soraya. Bagaimana bisa, wanita itu yang belum resmi menjadi mantan istrinya sudah datang bersama dengan pria lain. Dan sejak kapan Soraya pintar berbicara juga tentang per bisnisan? Selama ini Dani hanya tahu Soraya hanya bisa di dapur dan sama sekali buta tentang pekerjaan yang digelutinya. Soraya tersenyum tipis, dia mentertawakan Dani dalam hati. Baru permulaan saja dia sudah masuk dalam permainan. Apalagi jika dia tahu dirinya adalah salah satu dari anggota keluarga Seno. Bisa mati berdiri bukan?Soraya melirik sekilas ke arah Dani, senyum kecil tersungging di sudut bibirnya. Dia bisa melihat bagaimana ekspresi pria itu berubah-ubah—antara kesal, bingung, dan mungkin sedikit terkejut.Bara yang duduk di sebelahnya ikut memperhatikan Dani yang tampak gelisah. Dia mendekat sedikit dan berbisik, "Sepertinya ada yang tidak bisa menerima kenyataan kalau istrinya bukan ibu rumah tangga biasa."Soraya tertawa pe

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status