Share

DISUSUI MBAK ASIH

ARWAH PENASARAN MBAK ASIH part 3

Ibu dan Nenek pun mengernyitkan dahi mendengarkan Mas Riski memanggilku Mbak Asih.

Saat Mas Riski ingin memelukku, keluarga Mbak Asih pun keluar. Mereka langsung memegangi Mas Riski.

"Maaf ya, Nduk. Mungkin Riski kangen sekali sama Asih, dan belum bisa menerima kalau Asih udah nggak ada," ujar Nenek Atun bersedih.

"Nggak papa, Nek. Aku maklum kok," jawabku.

Setelah membawa masuk Mas Riski ke dalam kamarnya, kemudian kami dipersilakan masuk. Aku, Ibu, dan Nenek pun masuk dan membawa sembako yang telah kami beli.

"Ibu, Pak, ini ada sedikit rejeki dari keluarga saya untuk kalian. Mohon diterima ya." Ibu langsung menyerahkan sembako itu pada orang tua Mbak Asih.

Nenek Atun langsung memeluk Ibu dan juga nenekku, ia tak dapat membendung tangisnya lagi. Begitupun dengan Kakek Yahyah yang terisak.

"Terima kasih banyak ya," ujar Nenek Atun seraya menghapus air matanya.

"Sabar ya, Bu, Pak, Sekar. Selalu doakan Asih, agar Asih tenang di sana," ucap Ibu menenangka
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status