Jerat Cinta si Kembar Cantik

Jerat Cinta si Kembar Cantik

last updateLast Updated : 2024-06-08
By:  JasmineOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
11 ratings. 11 reviews
55Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Serena, menikahlah denganku maka semua akan baik-baik saja," ucap Julien. Pria berusia empat puluh lima tahun yang memiliki seorang putra yang bahkan lebih tua dari Serena itu tiba-tiba saja melamarnya. "Ti ... tidak semudah itu, Tuan," balas Serena sambil menekan keterkejutannya. "Tentu saja mudah. Kau hanya perlu menandatangani ini." Julien menyerahkan selembar berkas padanya dengan tenang. Pernikahan yang awalnya terjadi karena kontrak yang saling menguntungkan demi keluarganya itu, menjadi semakin runyam ketika saudara kembar Serena tiba-tiba menginginkan pria yang telah menjadi suaminya itu untuk dirinya sendiri. Lalu, apakah Serena yang selama hidupnya selalu mengalah pada Helena saudarinya, mampu memberikan keinginannya itu ketika ia sendiri kemudian telah jatuh cinta pada Julien? Terlebih, jika hanya Serena sendiri yang tahu bagaimana sisi buruk Helena yang mampu menjerat semua yang diinginkannya untuk menjadi miliknya sendiri selama ini. Ya, karena yang Serena tahu, tak ada satu pun yang bisa lolos dari jerat saudarinya itu begitu ia telah menetapkan targetnya.

View More

Chapter 1

1. Tawaran Perjanjian

"Menikahlah denganku maka semua akan baik-baik saja, Serena," ucap Julien, pria berusia empat puluh lima tahun yang memiliki seorang putra yang bahkan lebih tua dari Serena itu tiba-tiba saja melamarnya.

"Apa?" lirih Serena terbelalak.

"Ti ... tidak semudah itu, Tuan," balas Serena dengan gugup sambil menekan keterkejutannya.

"Tentu saja mudah. Kau hanya perlu menandatangani ini." Julien menyerahkan selembar berkas padanya dengan tenang.

Julien yang merupakan ayah dari kenalannya yang bernama Aiden dan pria yang telah ia rawat beberapa bulan itu tiba-tiba saja memintanya untuk menikah dengannya setelah seminggu sebelumnya ia mendapat sebuah telepon yang membuatnya gelisah.

"Bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan yang saling menguntungkan. Kau bisa membantuku dengan pernikahan ini, begitu juga sebaliknya."

"Setelah aku tahu tentang kondisi keluargamu dari Aiden, putraku, untuk itulah aku memutuskan untuk menawarkan ini padamu. Bacalah terlebih dahulu dan pikirkanlah."

Selembar berkas lain Julien ulurkan pada Serena yang kini sedang duduk berhadapan dengannya. Walau sedikit ragu, Serena kemudian memutuskan untuk meraih berkas tersebut dan membacanya.

Pikirannya yang bimbang mulai membawanya kembali pada kondisinya yang terasa menyedihkan dan menyesakkannya selama ini. Serena mulai memejamkan matanya dan mengingat lagi pertengkarannya dengan kedua orangtuanya beberapa bulan lalu sebelum ia bekerja di kediaman Julien berkat rekomendasi dari Aiden, putra pria itu.

"Bagaimana? Apakah kau sudah menerima gaji terakhirmu? Mana, berikan," ucap Franky Renault, sang ayah padanya yang baru saja pulang dari pekerjaan paruh waktunya kala itu.

Serena mendesah lelah. "Please, Dad, aku bahkan baru saja pulang. Tuan Riley sudah berjanji akan memberikan itu lusa besok."

"Dan kau percaya itu? Dengar Serena, tagihan biaya rumah sakit Helena sudah keluar. Gaji ayahmu bahkan tak mampu melunasi itu semua. Jika pria tua itu tak juga membayarmu besok, aku akan mendatanginya!" Anie, ibu Serena yang kemudian muncul dari dalam kamarnya turut menimpali.

"Mom, please!" seru Serena. "Aku sudah keluar dari sana dan mendapatkan pekerjaan baru. Aku tak ingin kau membuat Tuan Riley marah hingga ia mempersulitku. Untuk tambahan tagihan itu, biar aku mencari jalan keluarnya. Aku besok akan berbicara dengan bos baruku dan meminta pembayaran di awal."

"Kau pikir bisa semudah itu? Kau masih karyawan baru di kafe itu. Aku akan mendatangi Riley saja dan meminta gaji terakhirmu yang masih tertahan. Jika kau tak mau mendesak pria itu, biar aku yang melakukannya. Apa kau akan membiarkan Helena menderita tak berdaya karena tak mendapat perawatan yang layak hingga ia mati nanti?!"

"Mom!" seru Serena kesal.

Matanya berkaca-kaca karena ia sudah tak dapat membendung lagi emosinya. Dalam benak ibunya hanya Helena, saudara kembarnyalah yang selalu dipikirkannya, seolah hanya ia putri satu-satunya baginya yang paling penting dan berharga.

"Hentikanlah. Kau sudah tahu bagaimana Tuan Riley memperlakukanku, bukan? Tolong jangan menambah masalah lagi dengan mendatanginya. Sejujurnya, aku sendiri bahkan sudah tak berharap banyak ia akan membayar gajiku," lanjut Serena dengan nada memohon.

Anie terbelalak menatap putrinya. "Apa? Jadi kau tak peduli jika kita tak mendapatkan uang itu? Apa kau masih mempermasalahkan tentang bagaimana pria tua itu sedikit menyentuhmu yang kau anggap adalah sebuah pelecehan itu? Sebelumnya, kalau bukan dari dia, dari mana lagi kita akan mendapatkan uang untuk makan dan tambahan biaya perawatan Helena?!"

"Ck! Di sini kaulah yang sudah menyebabkan masalah! Memang kenapa jika ia menyentuhmu sedikit saja? Ia toh tak melakukan hal lainnya. Harusnya kau tetap bersikap baik padanya sampai ia membayar gajimu! Tahanlah sedikit lagi setelah ia mengeluarkan uangnya. Bukan dengan cara berhenti tiba-tiba dan melawan pria itu terang-terangan hingga memukulnya sampai jatuh. Sudah beruntung ia tak menuntut dan melaporkanmu, dasar anak tidak berguna!"

Serena membeku dan mengerjap tak percaya dengan apa yang sudah dikatakan ibunya padanya. Walau ibunya memang sering memarahinya dan mengatainya dengan ketus serta kasar, namun terkadang ia masih begitu terkejut dan tak ingin percaya.

"Mom, please," isak Serena kembali memohon dengan air mata yang tak dapat ia bendung lagi karena mentalnya telah kelelahan. "Kau tahu bahwa ia tak sekadar ingin menyentuhku saja, bukan? Ia ingin melecehkanku, Mom! Haruskah aku diam saja? Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu padaku seolah itu bukan suatu masalah yang penting? Aku ini juga putrimu. Bisakah kau sedikit peduli padaku?!"

Ia kemudian hanya bisa berlalu dari kedua orang tuanya dan masuk ke dalam kamarnya sendiri untuk menangis tersedu-sedu. Ia sudah terlalu lelah dan sakit hati. Baik secara fisik maupun mental karena perlakuan kedua orang tuanya selama ini. Terlebih, setelah Helena mengalami kecelakaan, mereka seolah semakin menekannya dan menuntutnya untuk membantu menyediakan biaya perawatan rumah sakit.

Ya, sudah delapan bulan ini kehidupan keluarga Serena mengalami kesulitan setelah saudara kembarnya yang bernama Helena mengalami kecelakaan dan terbaring koma. Serena yang sedang berkuliah di tahun terakhirnya terpaksa harus mengambil cuti untuk mencari pendapatan tambahan agar dapat membantu kedua orang tuanya.

"Serena, bagaimana?" suara Julien mengembalikannya ke kesadarannya lagi.

Berkas yang bertuliskan tentang 'Kontrak Perjanjian Pernikahan' yang masih dipegangnya erat itu membuat jantung Serena berdegup kencang. Ia sadar, jika bukan karena bantuan Aiden yang memberikan pekerjaan ini padanya tiga bulan lalu, mungkin ia masih akan sering berdebat dengan kedua orang tuanya mengenai biaya perawatan Helena dengan pertengkaran-pertengkaran sengit yang melelahkannya.

Walau belum mampu menutup semua hutang biaya perawatan itu, namun tiga bulan terakhir dengan gaji yang Julien berikan padanya, sudah cukup dapat menutup sebagian kekurangan biaya rumah sakit yang sempat menunggak beberapa kali. Itu saja sudah membuat Serena merasa sangat bersyukur.

Kini, ia bahkan dihadapkan pada penawaran lainnya yang malah lebih baik lagi. Siapa yang tak tergoda dengan penawaran menggiurkan yang sangat menguntungkan baginya ini? Mengingat keadaan keluarganya sekarang memang sedang terpuruk, Serena berpikir keras hingga tanpa sadar mengerutkan alisnya.

"Pikirkanlah dengan perlahan saja. Jika kau memerlukan waktu karena belum dapat memutuskan, maka aku akan memberikannya," ucap Julien lembut tanpa penekanan pada Serena yang sedang bimbang.

Julien sendiri tahu, pasti sangat sulit bagi seorang gadis muda seperti Serena untuk membuat keputusan pada sesuatu yang tiba-tiba disodorkan padanya, seperti perjanjian dan pernikahan dengan pria tua seperti dirinya. Terlebih, jika itu merubah statusnya menjadi seorang istri dalam sekejap.

"Ah, Tu ... Tuan, saya ..." Sebelum Serena sempat menjawab, ponselnya tiba-tiba bergetar. Ia hanya perlu melirik sekilas layar ponsel yang ia ambil dari kantongnya itu saat sebuah notifikasi muncul dengan tertera nomor ayahnya. Tak perlu lagi baginya untuk membuka pesan itu, karena Serena sudah tahu betul apa isinya.

Ayah dan ibunya selama delapan bulan ini hanya menghubunginya jika itu menyangkut tentang uang dan uang. Selalu uang dan biaya perawatan Helena yang mereka ributkan padanya. Ia sesungguhnya sudah lelah dan muak dengan perlakuan dan tekanan mereka padanya yang seolah tak pernah merasa cukup dengan semua pengorbanannya untuk keluarganya selama ini.

Merasa sudah lelah dengan semuanya, Serena kemudian mengembuskan napasnya dan memantapkan hatinya sebelum akhirnya berani menjawab, "Baiklah, Tuan, saya menerima penawaran kontrak perjanjian ini," tegasnya kemudian.

____****____

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Anonymous
Seru!! Serena sudah kembali!
2024-05-30 09:42:33
1
user avatar
Anonymous
Oke, next ... lanjut
2024-05-07 02:18:25
2
user avatar
Anonymous
Makin kesini makin seru. Aduh ga sabar, jangan lama² updatenya thooorr... Itu kenapa sih si Helena, elaah sebel bgt! Jahat bener dia!
2024-05-05 17:53:17
1
user avatar
Jasmine
Sudah publish bab 27. Selamat membaca (ू•ᴗ•ू❁)
2024-05-05 02:13:00
1
user avatar
Mama Lana
Cerita akak satu ini emang selalu bikin tercandu-candu, ayo semangat othor ...
2024-04-23 13:49:13
1
user avatar
Marko
Menarik bgt ceritanya. Penasaran bgt kenapa Serena kyk ada sesuatu dr Helena. Dia takut dan cemas, hmm
2024-04-20 11:29:28
2
user avatar
Anonymous
Suka, lanjut ya author ..
2024-04-20 11:09:10
1
user avatar
Rai Seika
Selalu keren, semangat updatenya, Thor
2024-04-19 17:35:55
1
user avatar
Jasmine
Hai Kakak-Kakak pembaca semua, silakan menikmati karya terbaru saya. Semoga suka dan dapat menghibur. Sebelumnya terima kasih untuk dukungan melalui komentar, bintang, maupun gem-nya ya. Have a nice day all (^^,)
2024-04-19 13:25:52
1
user avatar
Anonymous
Keren, cerita si kembar pasti menarik banget ini kayak cerita-cerita author sebelumnya.
2024-04-19 11:36:32
1
user avatar
Titiek Nur Hidayati
Suka sekali ada cerita baru lagi
2024-04-19 11:07:50
1
55 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status