Lelaki Bisu Itu Suamiku

Lelaki Bisu Itu Suamiku

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-21
Oleh:  LinlinOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
624Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Pernikahan impian setiap wanita adalah pernikahan yang dibangun oleh cinta. Namun, apa jadinya jika kamu dijodohkan dengan seseorang yang tidak kamu cintai? Lebih parahnya lagi kamu dijodohkan dengan seseorang yang tunawicara atau bisu. Begitulah kenyataan yang harus Lyra terima. Pernikahan impiannya hancur saat ia dijodohkan dengan pria yang ia kenal di waktu yang sangat singkat dan tidak pernah ia cintai. Namun siapa sangka, pernikahan impian yang Lyra pikir telah hancur dan pupus, malah perlahan dibangun oleh sosok Devan Alvino Putra. Mengubah makna cinta yang Lyra pahami dalam pernikahan Impiannya. Mampukah Lyra menerima segala konsekuensi dari pernikahannya? Bagaimana ia akan mampu menghadapi rumah tangga dengan sosok tunawicara?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Kejutan Yang Merubah Kehidupan

Ruangan yang dihias sedemikian rupa agar memancarkan keindahan untuk menyambut umur baru dari gadis cantik bernama Lyra Ajisaka yang merupakan putri semata wayang dari pasangan Dharma Ajisaka dan Selestina Anind, dua orang yang cukup berpengaruh di dunia industri.

Pesta ulang tahun Lyra berjalan lancar seperti ulang tahun mewah pada umumnya. Tamu-tamu yang hadir menikmati suasana yang riang, makanan lezat, dan hiburan yang disiapkan dengan baik. Lyra, seorang gadis muda yang ceria dan penuh akan semangat, merasa sangat beruntung bisa merayakan ulang tahunnya yang ke-21 dengan teman-teman terdekat dan keluarganya.

Dari kejauhan tampak perempuan cantik dengan balutan dress navy yang indah bersama dengan kekasihnya berjalan menghampiri sang pemilik pesta yang tampak tengah bercengkrama dengan tamu yang lain.

"Happy birthday sayangku," ucap perempuan tersebut pada sang tuan rumah.

Lyra membalik badan dan tampak begitu terkejut mengetahui sahabat kesayangannya ternyata datang di pesta ulang tahunnya ini.

"Kak Sinta, Kak Arya, hih katanya gak bisa dateng!" ketus Lyra sembari mengerucutkan bibirnya.

Sinta tekekeh pelan. "Gak mungkin aku gak dateng, Ra...."

"Iya gak mungkin dia gak dateng ni, kamu tau dari awal berangka ke Bali aja dia udah selalu ngingetin nanti tanggal 5 harus udah pulang yaa gak mau tau pokonya," ujar Arya dengan suara yang dibuat-buat.

Sinta mendelik ke arah lelaki tersebut. "Gak usah ngeselin deh Mas! Oh ya, nih dari kita semoga suka ya," ucap Sinta sembari memberikan bingkisan pada Lyra.

"Thank you kak, harusnya gak usah repot-repot kakak dateng aja aku udah seneng banget," ucap Lyra sembari memeluk sahabat yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

Sinta terkekeh pelan lalu membalas pelukannya. "Sama-sama, oh ya Bunda sama Ayah mana?" tanya Sinta sembari melepas pelan pelukan keduanya.

Lyra tampak celingukan. "Gak tau tadi disana tuh kok ilang ya," gumam Lyra.

Tak lama suara musik tak terdengar lagi, semua mata tertuju pada panggung yang telah disiapkan. Tiga orang tadi tampak terkejut melihat siapa yang berdiri diatas panggung, terutama Lyra. Lyra merasa penasaran, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Orang tuanya, yang terlihat sangat bahagia, berdiri di atas panggung dengan senyum di wajah mereka.

"Dalam rangka merayakan ulang tahun putri kami yang istimewa ini, kami ingin mengumumkan sesuatu yang akan membuat hari ini menjadi lebih berkesan," kata Dharma-ayah Lyra dengan suara yang terdengar jelas di tengah keheningan. Lyra merasa jantungnya berdetak lebih cepat, ia merasa sesuatu yang besar akan terjadi padanya. Kali ini kejutan apa lagi yang akan diberikan oleh orang tuanya? itulah pertanyaan yang langsung menghampiri benak Lyra.

Selestina- ibu Lyra melanjutkan, "sebagai orang tua, kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Lyra. Kami telah mempertimbangkan dengan matang dan memutuskan untuk mengumumkan perjodohan Lyra dengan seseorang yang kami yakini akan menjadi pasangan yang sempurna baginya."

Mata Lyra sontak membola, ia tidak paham dengan maksud kata-kata tersebut. Perjodohan? Lelucon macam apa ini? Dia tidak pernah menduga bahwa orang tuanya akan mengumumkan sebuah perjodohan di hadapan semua tamu.

Orang tua Lyra melanjutkan, "Kami telah memilih seseorang sebagai calon suami Lyra. Devan Argantara, saya yakin hadirin sekalian sudah tidak asing lagi dengan pengusaha muda satu ini. Kami yakin dan sangat berharap bahwa pernikahan ini akan membawa kebahagiaan pada putri semata wayang kami."

Lyra merasa seperti dunia di sekitarnya berhenti sejenak. Dia mencoba memproses semua informasi yang baru saja didengarnya. Rasanya dunianya runtuh seketika, ayolah dia masih 21 tahun! Haruskah dirinya menjalin hubungan pernikahan? Apalagi iya yakin hubungan ini di dasari oleh ikatan kerja sama yang orang tuanya bangun.

Devan, pria yang disebutkan dalam pengumuman itu, tiba-tiba muncul di samping orang tua Lyra. Dia adalah seorang pria tampan dengan netra tajam yang mampu memikat ratusan wanita dengan tatapannya itu. Namun, yang paling mencolok adalah dia adalah CEO yang terkenal dan yang paling menjadi buah bibir adalah ketidak mampuannya dalam berbicara akibat suatu kecelakaan.

Lyra merasa malu dengan semua ini. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan atau katakan. Dia merasa seperti semua mata di pesta ini tertuju padanya, menunggu reaksi dan tanggapannya terhadap pengumuman itu.

"Ra, kamu gak papa?" tanya Sinta yang khawatir dengan keterdiaman Lyra, gadis itu hanya menggeleng singkat.

Ia merasa terjebak dalam keadaan yang rumit. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan atau katakan. Semua pandangan tertuju padanya, menunggu reaksi dan tanggapannya terhadap pengumuman perjodohan ini. Lyra merasa marah dan frustasi. Dia tidak ingin hidupnya diatur oleh orang lain, terutama dalam hal cinta. Dia mempunyai cintanya sendiri, haruskah perasaannya yang menjadi korban atas keegoisan orang tuanya?

Netra Lyra menatap ke arah panggung dan tanpa sengaja mata indahnya bertabrakan dengan netra tajam milik Devan.

"Apa sih semua ini?" lirih Lyra dengan sorot kecewa. Buliran bening yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh juga.

Beberapa tamu mulai bertepuk tangan, memberikan dukungan dan persetujuan mereka terhadap perjodohan ini. Namun, ada juga beberapa tamu yang terlihat skeptis dan tidak yakin dengan keputusan orang tua Lyra. Lyra merasa semakin marah dan merasa bahwa semua orang mengabaikan perasaannya.

Lyra tidak bisa menahan emosinya lagi, ia menghapus buliran air matanya itu lalu berdiri dengan tegas, menatap orang tua dan tamu-tamu dengan pandangan yang penuh kemarahan. "Tidak! Saya menolak perjodohan ini!" ucapnya dengan suara yang gemetar.

Orang tua Lyra terkejut dan terdiam. Mereka tidak pernah mengharapkan reaksi penolakan ini dari Lyra, pasalnya gadis itu selalu menuruti ucapan mereka. "Lyra, kami hanya ingin yang terbaik untukmu. Kami pikir Devan adalah pilihan yang tepat," kata ayah Lyra dengan suara lembut.

"Tidak peduli apa yang kalian pikirkan, ini adalah hidupku! Saya tidak akan membiarkan orang lain mengatur hidup saya!" Lyra menjawab dengan nada yang keras dan tegas. Matanya kini benar-benar memerah, penuh akan amarah dan kekecewaan.

Devan melihat Lyra dengan ekspresi campuran antara kebingungan dan kekecewaan. Dia ingin berbicara, memberikan penjelasan atau mengungkapkan perasaannya, tetapi dia tidak bisa. Ia tidak bisa melakukannya sekarang.

Beberapa tamu mulai berbisik-bisik, mengomentari sikap Lyra yang egois. Mereka tidak bisa memahami mengapa Lyra menolak perjodohan ini dengan begitu keras. Lyra merasa semakin tidak teridahkan, tak ada yang memahami perasaan yang ia alami, tolong ia juga ingin bahagia.

Lyra meninggalkan ruangan dengan langkah yang cepat, air matanya sudah mengalir begitu deras membasahi wajah cantiknya. Dia merasa bahwa dia harus menemukan kebebasan dan mengambil kendali atas hidupnya sendiri. Tapi apakah ia mampu...?

"Lyra!" teriak mereka ketika gadis itu memilih pergi meninggalkan pesta begitu saja.

Kekecewaan yang Lyra rasakan, rasa malu yang ia alami saat pesta benar-benar tidak terdefinisikan lagi. Pesta ulang tahun yang harusnya menjadi perayaan yang meriah dan menyenangkan baginya, malah menjadi petaka untuk masa depannya.

"Lyra benci mereka," gumamnya bersamaan dengan air mata yang meluruh.

Ia terisak kecil dibangku taman yang sepi. Tiba-tiba ia tersentak ketika ada sebuah tangan yang menepuk pelan pundaknya.

Ia mendongak dan seketika mata hijau indahnya membola. "Kamu?!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
10 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status