Jodoh Kesasar

Jodoh Kesasar

last updateLast Updated : 2025-11-03
By:  Yaswa Wilih Sari Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
55Chapters
606views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Abyan mengutus dua orang suruhannya untuk melamar kekasihnya di Jawa. Dia sengaja tidak memberitahu terlebih dahulu karena ingin membuat kejutan. Sampai di Desa tujuan, Joni dan Fathul--orang suruhan Abyan menunaikan tugasnya dengan baik. Lamaran merekapun diterima dengan baik. Abyan merasa lega dan memutuskan mendatangi rumah calon istrinya itu untuk membicarakan tentang tanggal pernikahan. Tiba di sana, Abyan disambut dengan hangat oleh Ayah dan Ibunya. Namun saat melihat anak Gadis yang keluar membawakan cangkir berisi minuman untuknya, dia bingung karena tidak mengenali gadis itu. "Kalian nggak salah alamat kan?" tanya Abyan menginterogasi orang suruhannya itu.  "Enggak, Bos. Ini real, Namanya Nabila kan? Anaknya Ibu Sri Hartini dan Pak Agus Winarto?" Abyan mengembuskan napas kasar, ditoyornya kepala kedua orang suruhannya itu. "Nabila dari mana? Nadia gublok! Orang tuanya Sri Rahayu dan Agus Suwito" desis Abyan geram. Dia mengacak rambutnya dengan sedikit menariknya. "Kenapa kalian bisa salah?"  "Loh ini catetannya dari Fathul kok, Bos." Dia menyerahkan selembar kertas. Nabila Saraswati Ibu Sri Hartini Bapak Agus Winarto. "Siapa yang nyatet ini?" tanya Abyan geram. "Fathul, Bos." jawab Joni. "Sini kamu Fathul, saya bilang Nadia Sasmita, Ibu Sri Rahayu dan Bapak Agus Suwito, kenapa bisa salah?" Abyan sangat geram, ingin sekali memaki mereka dengan keras tapi dia menyadari sedang bertamu di rumah orang.Sementara yang dimarahi hanya garuk-garuk kepala kaya orang bingung. Ditengah kemarahannya, Joni menepuk lirih lengan Abyan. "Pak, Bapak lupa ya, kan si Fathul rada budeg."

View More

Chapter 1

Rizky Nyasar

"Maaf saya belum siap," ucap Abyan saat aku berjalan mendekatinya. Apa-apaan ini? Bukankah seharusnya aku yang bilang begitu.

Lelaki yang baru berapa jam yang lalu mengucapkan ijab kabul itu duduk dengan gusar di bibir ranjang, seolah takut aku akan menye rangnya. Dikira aku mau nyo sor. Sorry, aja aku nggak doyan.

Lagian aneh, kalau belum siap kenapa dia melanjutkan pernikahan. Bukankah dia yang melamar, dia juga yang mengucapkan akad. 

Dia kemudian mengambil bantal guling sebagai pembatas. Lalu dengan hati-hati merebahkan tubuh. 

"Tangannya tolong dikondisikan, jangan nyebrang pembatas, saya masih pengen jadi perjaka."

What? Sok kegantengan banget! Memangnya dia pikir dia siapa, Rizky Nazar? Yang ada juga Riski nyasar.

"Kenapa nggak tidur bawah aja sana, kasurnya sempit!" usirku sembari melempar bantal ke bawah.

"Ah iya kamu tidur bawah ya, Please ... Saya nggak biasa tidur di kasur sempit!" ujarnya tanpa rasa berdosa. 

Enak saja, ini kan kamarku. Daerah kekuasaanku, kan nggak lucu aku tidur di lantai demi manusia menyebalkan sepertinya. Baru berapa menit bersama saja hati dipenuhi jengkol. Ini semua gara-gara Mamak yang maksa aku pulang dan menikah.

Saat itu, ketika baru beberapa hari libur, tiba-tiba Mamak menelepon menyuruku pulang.

"Pulang, Bil. Pacar kamu kesini ngelamar kamu!" ucap Mamak waktu itu. 

"Pacar?" Aku garuk-garuk tengkuk. Perasaan si Yudha tidak memberiku kabar apa-apa. Dia juga sama-sama masih kuliah, masa iya tiba-tiba melamar.

"Iya, ngelamar kamu dan udah Mamak terima, kamu udah cukup umur, Bil. Teman-temanmu juga udah pada gendong anak, mau nunggu apa lagi, toh dia udah siap nikah," lanjutnya lagi.

"Kan Bila masih kuliah, Mak."

"Ya nggak apa-apa, kamu tetep kuliah. Dia juga udah setuju kalo kamu tetep kuliah, malah dia bersedia biayai kuliah kamu."

"Hah. Masa sih, Mak?"

"Iya, makanya kamu cepetan pulang, tanggal pernikahan udah ditentukan!" ucap Mamak lalu telepon dimatikan sepihak.

***

"Dia siapa, Mak?" bisikku saat ada tamu datang yang kata Mamak calon menantunya. Kata Mamak pacarku, tapi aku sama sekali tidak kenal dengan dia.

"Ya calonmu lah?" jawab Mamak enteng.

"Hah?" Aku menganga, hampir saja ada lalat yang masuk, tapi tidak jadi karena takut kutelan hidup-hidup.

"Ish, jangan lebar-lebar, bau jigong!" Mamak menepuk mulutku. 

"Tapi aku nggak kenal dia, Mak." Aku menarik lengan Mamak dan menyeretnya ke dapur untuk berbicara berdua. Seketika pengen nyanyi entah siapa yang salah ... 

"Nggak usah drama deh, wong dia bilang pacarmu kok, katanya kalian udah pacaran lama, terus dia udah siap nikah, ya Mamak terima lah biar kamu di kota ada yang jaga, jadi Mamak sama Bapak juga bisa tenang, lagian Mamak juga udah keberatan bayar kuliah kamu yang nggak murah" jelasnya.

"Tapi sumpah, Mak. Aku nggak kenal sama dia, Mamak kok main terima aja sih, kalo dia orang jahat gimana, terus nanti aku diculik, dibawa kabur jauh atau dijual gimana coba."

"Siapa yang mau njual kamu, nggak laku, yang beli juga rugi, kamu sukanya habisin makanan tok." Ah sekata-kata Mamak. Padahal kan begini-begini juga biasa jadi pahlawan. Sang penyelamat makanan supaya tidak mubasir.

"Bila ... Bila. Udah segini gede kamu masih aja suka ngeles ya kalo nggak mau sesuatu. Tapi sayang Mamak udah kebal sama dramamu itu, dua puluh tahun loh mamak jagain kamu, udah nggak mempan ya kamu bohongin mamak dengan drama aneh-aneh."

"Mak, Bila nggak bohong,Mak sumpah Bila nggak kenal siapa dia!"

Plak! Mamak malah menam par lenganku.

"Nggak boleh bilang begitu, saru! ternyata bener ya kata Abyan, kamu itu selalu berkelit kalau diajak nikah, selalu ada aja alasannya, makanya dia datang diam-diam dan langsung minta sama Mamak-Bapak. 

Tapi memang lelaki yang baik itu seperti itu, nggak cuma sayang-sayangan aja, tapi langsung ke pelaminan, kamu tenang aja, dia bilang dia mau nunggu sampai kamu siap, tapi dia tetap mau akad dulu biar terikat," ucapnya lagi.

"Tapi Mak--"

"Udah udah, Mamak banyak kerjaan, kamu temenin Abyan sana."

Aku mengacak rambutku yang terbungkus jilbab berwarna ungu.

.

"Apa? Ngelamar kamu? Aku belum siap, Bil. Udah segitu ngebetnya kamu pengen kawin?" ucapnya saat aku menelfon. Dasar anak Mami, pasti apa-apa sambutannya marah-marah, ngambek ujung-ujungnya minta putus, tuman. Tapi anehnya kenapa aku masih betah juga sama dia.

"Bukan gitu, Yud. Tapi Mamak Bapakku udah kadung nerima lamaran orang, gimana dong?" 

"Oh gitu? Kamu udah nerima orang lain, nggak sabar nunggu aku selesain kuliah dulu, oke kawin sana!" Bukannya membela, dia malah marah-marah. Boro-boro datang kesini supaya Mamak percaya kalau aku punya pacar dan sudah serius, malah hati tambah gondok jadinya.

Aku memutuskan telepon saat dia masih mengomel. Punya pacar anak Mami memang resiko tinggi. Bukannya dimanja diperhatikan, malah aku yang harus banyak bersabar. 

"Kamu jahat, Bi. Kenapa kamu malah ngelamar tetangga aku?" Saat tengah menyiram bunga, aku samar-samar mendengar percakapan dua orang. Penasaran, akupun mengintip rupanya tetangga sebelah yang sedang berdebat. 

"Bukankah kamu memang belum siap menikah?" 

"Tapi kenapa harus tetangga aku?"

Dia Nadia, dengan seorang pria berperawakan tinggi. Rasa penasaran membuatku mendekat dan bersembunyi di balik pohon Jaka nantang yang rimbun.

Aku berjongkok, sepertinya tidak asing dengan suara lelaki itu. Dari perdebatan mereka sudah bisa ditebak kalau dia itu pacar Nadia. Tapi kenapa mereka bertengkar? Dan, yaa dia bilang melamar tetangga, bukannya tetangga aku, memang bukan hanya aku, tapi yang paling dekat aku.

Aku semakin penasaran, lalu kembali mengintip dari celah-celah pohon, tapi mereka sudah tidak terlihat lagi. Mungkin sudah masuk rumah, atau ...

"Sedang apa kamu?" Demi tuhan, jantung rasanya mau koprol saat suara bariton menegurku dari samping. Aku ketahuan mengintip. Rupanya lelaki yang tadi berdebat dengan Nadia adalah Abyan. Jadi ... Yang seharusnya dia lamar itu Nadia bukan aku.

Terlalu kaget dengan sapaan dan fakta di depan mata, aku sampai mengarahkan selang ke wajahnya.

.

Aku melirik lelaki yang sedang tidur memunggungiku. Niat hati mau bicara baik-baik, tentang kesalahpahaman yang berujung pernikahan ini. Tapi malah berujung kekesalan karena dia menyebalkan.

Sejak awal bertemu, kami memang tidak saling bicara. Dia lebih suka berbicara dengan Mamak dan Bapak. Entah kenapa, selalu ada saja kendala saat aku mau bicara berdua saja. Aku cuma mau meluruskan, kalau memang sasaran lamaran adalah tetangga sebelah, biar kubantu jelaskan pada keluarga, supaya tidak terjadi pernikahan yang tidak diinginkan begini.

Aku memejamkan mata, bersiap menjemput mimpi. Tapi baru saja terpejam, mataku terbuka karena tepukan di lengan berkali-kali.

Aku mengerjap, Abyan sudah berdiri di sisi ranjang, tepat di sampingku. 

"Apaan sih?" Aku menggeliat lalu menarik selimut yang sempat tersingkap.

"Bangun!" ucapnya datar. Mau apa sih dia, aduh jangan-jangan ...

Aku segera beranjak. Baju, celana, semua aman. Aku menunduk mengecek kancing piama, masih rapet semua.

"Kamu mau menodaiku ya, tadi sok kegantengan bilang masih mau jadi perjaka, nyatanya tergoda juga kan sama aku!" 

"Saya nggak akan tergoda sama wanita yang tidurnya kaya kebo!"

Apa? Aku mendelik, lalu membenahi posisi tidurku yang sudah melintang. Kasur yang minim ini sudah kukuasai semua. 

"Apa setiap malam kamu cosplay jadi Rock Lee dengan Konoha Senpu--nya?" 

Konoha senpu?

Jangan-jangan dia terkena jurus tenda ngan ma utku, sampai jatuh ke lantai dan kejedot meja. Buktinya dia mengusap-usap dahinya.

"Sepertinya saya harus punya guru khusus biar bisa menangkis tend angan kamu tiap malam

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Min Yesi
liat sinopsis ny kek novel ringan .........
2025-10-14 22:45:30
1
user avatar
Yaswa Wilih Sari
love sekebon
2025-09-19 21:58:53
0
55 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status