Share

Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi
Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi
Auteur: Doni

Bab 1

Auteur: Doni
"Bu Taylor, saya memutuskan untuk ikut dalam program penelitian dan observasi itu."

Sambil berusaha melepas hiasan dan anting di kepalanya, dia mendengar Bu Taylor di ujung telepon menghela napas lega.

"Victoria, aku senang kamu sudah memikirkan matang-matang. Tapi kamu harus benar-benar mempertimbangkannya. Setelah keberangkatan kali ini, kita akan sulit kembali ke Aerilon. Meskipun kesempatan ini sangat langka, bukankah kamu baru saja menikah? Benaran nggak apa-apa?"

"Terima kasih, Bu Taylor. Saya sudah memikirkannya dengan matang. Dua minggu lagi nggak masalah. Saya akan menyelesaikan semua urusan di sini dan bertemu dengan Anda di waktu yang telah ditentukan."

Setelah menutup telepon, Victoria menatap dirinya di cermin dengan perasaan gelisah.

Tadi, saat acara pernikahannya berlangsung.

"Lewis! Kaitlin bunuh diri!"

Saat hendak menyematkan cincin di jari Victoria Holmes, tangan Lewis Dixon terhenti. Dia berbalik dan langsung turun dari altar dengan langkah besar, tanpa sedikit pun memedulikan mempelai wanitanya yang berdiri di atas panggung. Lewis memeriksa ponsel milik pendamping pria dengan panik.

Orang tua Victoria pun berdiri dan bergegas mendekat dengan wajah cemas. Mereka berusaha melihat keadaan Kaitlin melalui ponsel di tangan Lewis.

Alunan biola dan piano mendadak terhenti. Para tamu mulai berbisik dan saling bertanya-tanya.

"Di mana dia?" tanya Lewis sambil mencengkeram lengan pendamping prianya, nada suaranya penuh kepanikan.

Pendamping pria itu berbisik lirih. Begitu mendengarnya, Lewis langsung hendak pergi, tapi Victoria cepat-cepat menahan tangannya.

"Lewis, ini percobaan bunuh diri yang kedelapan kalinya bulan ini. Hari ini adalah hari pernikahan kita. Kamu yakin ingin tetap pergi?"

Lewis menepis tangan Victoria. "Meskipun hanya ada satu persen kemungkinan, aku tetap harus pergi. Itu nyawa seseorang. Mengapa kamu bisa jadi dingin seperti ini?"

Orang tuanya segera ikut berbicara, "Victoria, pernikahan bisa diadakan lagi. Tapi kalau benar-benar terjadi apa-apa dengan Kaitlin, kita akan menyesal seumur hidup."

Pernikahan bisa diadakan lagi?

Victoria merasa hancur. Pernikahan adalah momen yang hanya terjadi sekali dalam seumur hidup.

"Jadi, setiap kali aku menikah, kalau dia kembali berulah, pernikahannya harus dibatalkan?"

"Berhentilah membuat keributan!" bentak Lewis dengan marah, matanya memerah karena emosi.

Cahaya di mata Victoria perlahan meredup. "Lewis, kalau kamu pergi hari ini, nggak akan ada masa depan lagi buat kita!"

Lewis menepis tangan Victoria. "Kenapa kamu bisa begitu kejam? Seharusnya yang berdiri di sini hari ini dan menikah denganku adalah dia, tahu kamu?"

Seharusnya dia?

Victoria tersenyum getir, dia menarik kembali tangannya dengan sorot mata penuh kekecewaan. Victoria hanya bisa melihat Lewis pergi bersama Tuan dan Nyonya Holmes.

Yang tersisa hanyalah Victoria seorang diri, dia dihujani tawa dan cemoohan dari segala arah.

Dia melepaskan tudung pengantinnya yang perlahan jatuh, lalu mengambil mikrofon dari pembawa acara.

"Terima kasih atas waktu kalian yang berharga untuk menghadiri pernikahan saya. Seperti yang kalian semua lihat, pernikahan hari ini batal."

"Semua amplop akan dikembalikan. Anggap saja, hari ini adalah jamuan biasa. Silakan bersantai dan menikmati acara."

Meskipun telah ditinggalkan di momen sepenting itu, Victoria tetap menjaga martabat Keluarga Holmes dengan penuh kelapangan hati.

Hari ini seharusnya menjadi hari terindah dalam hidupnya. Namun, tunangan dan orang tuanya meninggalkannya sendirian di depan semua tamu undangan.

Sudahlah, jika Kaitlin memang menginginkannya, berikan saja padanya.

Tidak ingin lagi berharap, kali ini Victorialah yang memilih untuk pergi.

Setahun lalu, Tuan dan Nyonya Holmes menerima telepon dari kantor polisi. Mereka diberi tahu bahwa anak mereka tertukar saat masih bayi.

Putri kandung mereka adalah Kaitlin Rowe.

Sementara itu, orang tua Kaitlin telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan.

Dalam semalam, Victoria berubah menjadi seorang yatim piatu. Orang yang selama ini dia anggap sebagai orang tua kandung, ternyata hanyalah orang tua angkat.

Bahkan tunangannya yang sebentar lagi akan menikah dengannya, mulai berpihak pada Kaitlin.

Dalam sekejap, Kaitlin merebut semua miliknya.

Ikatan pertemanan sejak kecil yang Victoria jalin bersama Lewis lenyap begitu saja setelah kebenaran identitasnya terungkap.

Begitu pula dengan perjodohan yang telah ditetapkan oleh kedua keluarga sejak mereka masih kecil.

Namun, kini, karena satu orang, yaitu Kaitlin, segalanya berubah.

Ponsel kembali berdering.

Dari seberang telepon terdengar suara Lewis yang cemas, "Victoria! Cepat kemari! Di vila pemandian air panas di utara kota. Kaitlin bilang dia hanya mau turun kalau kamu datang."

Tangan Victoria yang menggenggam ponsel terhenti. Bagaimana bisa mereka masih punya muka untuk memintanya menyelamatkan Kaitlin?

Kalau memang benar-benar ingin mati, mungkin sekarang Kaitlin sudah bereinkarnasi beberapa kali.

Hanya mereka yang masih memercayainya.

"Aku nggak akan datang. Diberi delapan nyawa sekalipun, dia tetap nggak akan bunuh diri."

Lewis berteriak, "Kalau saja kamu nggak mencuri hidup Kaitlin selama lebih dari 20 tahun, dia nggak akan seperti ini! Ini utangmu padanya! Cepat kemari!"

Hidung Victoria terasa perih dan hatinya sesak. Dia menghela napas panjang.

Hanya karena Victoria adalah pihak yang selama ini menikmati semuanya, maka dia dicap berutang padanya.

Ini yang terakhir kalinya. Setelah ini, tidak akan ada lagi keterikatan apa pun dengan mereka.

Victoria berganti pakaian santai, lalu mengemudikan mobil menuju vila pemandian air panas.

Sepanjang perjalanan, ponselnya terus berbunyi karena panggilan masuk.

Entah dari Tuan dan Nyonya Holmes, atau dari Lewis.

Panggilan mereka terdengar seperti panggilan kematian, yang mendesaknya untuk cepat datang.

Victoria mencibir dalam hati. 'Kalau memang ingin mati, seharusnya sudah sejak tadi.'

Itu semua hanyalah sandiwara untuk dipertontonkan padanya. Victoria ingin tahu, apa yang sebenarnya direncanakan oleh Kaitlin?

Sepanjang perjalanan, panggilan dari Lewis tidak henti-hentinya masuk. Dia akhirnya mengangkat telepon itu.

"Sialan, kamu ke mana saja?"

Belum sempat Victoria menjawab, suara klakson keras dari truk besar terdengar di telinganya. Sebuah bayangan hitam besar menutupi mobilnya. Tabrakan keras membuat Victoria panik seketika. Mobilnya terguling beberapa kali di jalan raya.

Kaca mobil pecah berhamburan dan kantung udara mengembang. Darah segar mengalir di dahi dan wajah Victoria. Dia terkulai di atas kemudi dan kehilangan kesadaran.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 23

    "Pergi! Panggilkan pengantin pria kalian! Masa ayah mertua nggak boleh datang ke pernikahan?"Teriakan itu menarik perhatian. Kepala pelayan Keluarga Zac datang membawa lebih dari sepuluh pengawal berpakaian jas hitam rapi."Halo, Pak Rowan."Tuan Holmes segera berteriak ke arah para kerabat dan teman yang datang bersamanya, "Lihat sendiri! Kami bahkan pernah makan bersama di Kediaman Keluarga Zac! Pasti ini hanya salah paham!"Kepala pelayan menyesuaikan kacamata berbingkai emasnya, lalu tetap tersenyum sambil berkata, "Pak Rowan, nyonya muda kami nggak mengakui hubungan ayah dan anak dengan Anda. Maka dari itu, Nyonya Clarisa juga nggak mengakui adanya hubungan keluarga dengan Anda.""Kalau Anda terus membuat keributan, ini hanya akan mempermalukan kedua belah pihak.""Kami ini keluarga terhormat. Nggak baik kalau sampai ribut di depan umum. Kami mohon Anda kembali saja."Tuan Holmes menolak menyerah, suaranya terdengar menahan emosi. Nyonya Holmes di sampingnya mulai mengusap air ma

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 22

    Pernikahan antara Liam dan Victoria dijadwalkan sebulan kemudian.Sementara itu, Lewis, begitu kembali ke Kota Aerilon, dia langsung mencari Kaitlin.Dia mengajaknya bertemu di atap gedung.Kaitlin duduk di kursi roda, dia naik ke atas dengan penuh harapan di matanya."Kak Lewis, akhirnya kamu mengingatku!"Namun, Lewis memandangnya dengan jijik, lalu mengangkat Kaitlin dari kursi roda dan menekannya ke pagar pembatas atap."Sudah pernah kubilang padamu, jangan sekali-kali menyakiti Victoria! Kalau nggak, aku nggak akan memaafkanmu!"Kaitlin tertawa sinis. "Aku ini sudah cacat. Kamu mau apa? Mau bunuh aku? Bagus! Dengan begitu, kamu nggak akan pernah bisa melupakanku seumur hidup!"Kening Lewis berkerut."Bagaimana bisa ada orang sejahat kamu? Apa untungnya bagimu menghancurkanku dan Victoria?"Kaitlin tertawa menyeramkan. "Apa untung? Aku bahagia kalau melihat kalian menderita!""Siapa yang mendorongku sampai di titik ini? Kalian!"Kaitlin menarik lengan baju Lewis dengan air mata ber

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 21

    Setelah mendarat di Kota Aerilon.Victoria beristirahat selama dua hari sebelum kembali ke Kediaman Keluarga Zac bersama Liam.Hari itu, Victoria mengenakan gaun yang dipilihkan sendiri oleh Liam. Sepanjang perjalanan, dia begitu gugup hingga tidak berani bicara.Liam menyadari kegelisahannya, lalu menggenggam erat tangan Victoria."Hanya mantu jelek yang takut bertemu mertua. Kamu cantik, ngapain takut?""Tenang saja, aku yakin ibu pasti akan menyukaimu."Victoria tahu betul status Keluarga Zac di Kota Aerilon. Jika Keluarga Holmes saja dianggap naik kelas saat dipasangkan dengan keluarga Dixon, apalagi dengan Keluarga Zac?Tidak gugup? Tentu mustahil.Bukankah di drama-drama biasanya seperti itu? Ketika gadis dari keluarga biasa mencoba masuk ke keluarga kaya raya, biasanya ibu sang pria akan melemparkan cek sepuluh miliar demi memisahkan mereka.Makin Victoria pikirkan, makin kacau pikirannya.Sampai akhirnya mobil memasuki sebuah kawasan perumahan besar, dia melihat dengan jelas pa

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 20

    Victoria menatapnya dengan mata berkaca-kaca.Di bawah panggung, tiga orang yang pernah dia anggap sebagai keluarga, yang sebenarnya tahu seluruh kebenaran kasus ini, tidak memiliki keberanian untuk membelanya. Justru pria di hadapannya yang terlihat tidak bisa diandalkan ini, tanpa ragu berdiri di sisinya, memercayainya, mendukungnya, dan menjadi tamengnya.Para penonton mulai berbisik-bisik dan heboh.Di tengah para penonton yang riuh, Liam berlutut satu kaki sambil menggenggam tangan Victoria. Dari saku celananya, dia mengeluarkan sebuah cincin berlian yang begitu besar hingga penonton di barisan belakang bisa melihat kilaunya!"Victoria! Maukah kamu menikah denganku?Segala keraguan dan tuduhan tiba-tiba tenggelam oleh momen ini.Seperti kata orang, cara terbaik mengalihkan skandal adalah dengan menciptakan berita lain.Kaitlin yang muncul di layar besar tampak jelas sedang menyaksikan siaran langsung dari tempat ini. Melihat situasi mulai berbalik arah, dia tampak terguncang hebat

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 19

    Tuan Holmes berdiri untuk memotret Victoria, sementara Nyonya Holmes menangis haru karena bahagia.Berbagai media besar saling berlomba memberitakan momen itu.Namun, tiba-tiba seorang wartawan mengeluarkan ponselnya dan menunjukkannya kepada rekan di sebelahnya.Tidak lama kemudian, semua wartawan mengeluarkan ponsel dan mulai mengecek.Suasana di lokasi langsung menjadi heboh.Beberapa orang mulai berbisik-bisik, menatap Victoria dengan pandangan aneh.Kabar itu sampai ke telinga dewan juri. Ketua dewan juri adalah pendukung rival Victoria. Kesempatan sebagus ini tentu tidak akan dilewatkan olehnya.Dia segera memerintahkan agar siaran langsung dari ponsel itu ditampilkan ke layar besar.Wajah Kaitlin pun muncul dengan jelas di layar besar.Kaitlin duduk di kursi roda, menangis pilu dengan wajah penuh air mata."Semua ini karena kakak yang memplagiat hasil penelitianku, merebut tunanganku, dan mengambil kedua orang tuaku.""Akibatnya, aku jatuh dari ketinggian saat hari pernikahan, d

  • Kala Kumenoleh, Cinta Telah Pergi   Bab 18

    Mobil melaju memasuki halaman kompleks tim penelitian, satpam di gerbang langsung memberi izin masuk.Bu Taylor adalah orang pertama yang mengetahui kabar itu.Dia langsung membawa mereka ke ruang rapat."Silakan beristirahat sebentar di sini. Victoria masih belum menyelesaikan penelitiannya. Setelah selesai, dia akan turun menemui kalian.""Bagaimanapun juga, saat ini adalah momen krusial dalam proyek kami. Semua orang nggak boleh lengah. Harap sabar menunggu."Sang asisten mengantar Bu Taylor pergi sambil berbasa-basi.Nyonya Holmes menoleh ke kiri dan kanan, mulutnya terus-menerus bergumam, "Benar-benar anak kandung Keluarga Holmes. Sungguh luar biasa."Tuan Holmes menyilangkan tangan ke belakang, dia berdiri tegak sambil menatap deretan piagam di dinding. Dia bahkan tidak tahu kapan Victoria mengikuti semua perlombaan itu.Untuk pertama kalinya, Tuan Holmes merasa bangga terhadap putrinya.Setelah menunggu hampir dua jam dan kesabaran semua orang hampir habis.Victoria akhirnya dat

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status