Bagas masuk ke dalam rumah lalu membanting pintu. Bu susi dan Wiwik yang sedang berada di ruang tengah pun kaget. " Kamu kenapa Gas? " tanya bu Susi. " Bagas lagi dongkol bu sama Renata", jawab Bagas. " Dongkolnya sama Renata tapi nutup pintu rumah gak di banting juga kali mas ", celetuk Wiwik. Bu Susi langsung menyikut Wiwik. " Kamu sudah ketemu Renata? gimana dia mau kan rujuk sama kamu? " tanya Bu Susi. " Dia sudah mempermainkan aku bu "." Mempermainkan kamu gimana maksudnya? "tanya Bu Susi bingung. " Renata minta ketemuan di kafe. Sebelumnya dia bilang mau rujuk denganku tapi dengan syarat aku membawa Raya ke kafe tempat aku dan Renata janjian dan memutuskan Raya di depannya. Tapi apa?Setelah aku memutuskan Raya Renata malah menolak ku mentah mentah. Dia juga sudah punya calon suami ", kata Bagas penuh amarah. " Dasar kurang ajar si Renata. Besok ibu mau ke rumahnya. Mau ibu labrak tuh anak ", kata Bu Susi. " Wik, besok antar ibu ke rumah Renata ", kata Bu Susi pada Wiwik
" Dikira kita pengemis cuma di kasih 200 ribu. Kurang ajar si Renata ", kata Bu Susi marah. " Udah Bu pulang aja yuk ", kata Wiwik. " Gak. Ibu mau ketemu dulu sama Renata. Enak aja cuma di kasih 200 ribu sedangkan uang hasil jual rumahnya milyaran ", kata Bu Susi. Bu Susi menggedor gedor pintu rumah Renata. " Renata.. Renata. . keluar kamu!! " teriak Bu Susi. Tak ada jawaban dari Renata. "Ren.. Renata... keluar kamu ren!! " Bu Susi kembali berteriak. Bu Susi makin keras menggedor pintu. " Berisik banget sih ", kata Renata. " Apa perlu Bibi panggilin satpam depan komplek Non? " tanya bi Surti. " gak perlu bi. Biar saya usir sendiri ", kata Renata lalu berjalan menuju pintu. Renata membuka pintu. Terlihat Bu Susi berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang. " Akhirnya kamu keluar juga. Hei wanita jal*ng kamu pikir aku pengemis? " tanya Bu Susi marah. " Maksud ibu apa ya? " tanya Renata. " Kamu pikir saya pengemis yang seenaknya kamu kasih uang berapapun dan saya langsung
Wiwik menghentikan motornya di depan rumah. Bu Susi turun dari motor Wiwik lalu masuk ke dalam rumah di ikuti Wiwik. " Dasar kurang ajar berani beraninya babu itu memukuli ibu ", kata Bu Susi marah marah. " Lagian ibu sih di ajak pulang gak mau jadi di pukulin kan sama pembantu Renata. Ibu salah juga udah menampar Renata ", kata Wiwik. " Kamu bukannya bantuin ibu tadi malah sekarang nyalahin ibu ", kata Bu Susi sambil melotot ke arah Wiwik. " Tau ah, pusing. Wiwik mau ke kamar dulu ", kata Wiwik kemudian masuk ke kamarnya. Bagas yang mendengar ibunya ngomel ngomel langsung ke luar dari kamarnya. " Ibu dari mana pulang pulang kok ngomel? " tanya Bagas. " Dari rumah Renata minta hak kamu atas penjualan rumahnya eh malah ibu di pukulin pembantu Renata pake hanger. Jadi sakit semua badan ibu ", kata Bu Susi. " Lagian ibu ngapain ke rumah Renata? Cari masalah aja ", kata Bagas. " Kan ibu sudah bilang ibu ke sana minta hak kamu atas penjualan rumahnya"." Bu,Bagas kan sudah pernah
" Non ada yang nyariin ", kata Bi Surti. " Siapa bi? " tanya Renata. " Mbak Raya non ", jawab Bi Surti. " makasih bi ", jawab Renata. Renata menuju ruang tamu, terlihat Raya sudah duduk di sofa ruang tamu. Lalu Renata duduk di depan Raya. " Mau apa kamu datang kemari? " tanya Renata. " Aku Mau minta maaf Ren. Selama ini aku punya banyak salah sama kamu, mulai dari merebut suami kamu sampai menyuruh bagas menceraikan kamu ", kata Raya. Ada penyesalan di raut wajah Raya. " Hmm"." Ren maafin aku ya ", kata Raya. Renata sebenarnya masih marah sama Raya. Tapi dia juga punya salah sama Raya saat di kafe, saat menyuruh Bagas memutuskan hubungannya dengan Raya. " Ya.. Aku maafin kamu ", kata Renata. " Makasih ya Ren", kata Raya. Renata mengangguk. " Denger denger kamu udah punya calon suami ya? " tanya Raya. " Ya", jawab Renata singkat. " Syukur deh ", kata Raya. " keperluanmu sudah selesai kan? Saya masih banyak urusan ", kata Renata. " Ya udah Aku pulang dulu Ren, maaf suda
" Wik.. Wiwik.. ", teriak Bagas. " Kamu kenapa Gas pulang kerja langsung teriak teriak? " tanya Bu Susi. " Wiwik mana Bu? " tanya Bagas. " Ada di kamar"." Wiwik... ", teriak Bagas. " Ada apa sih mas teriak? Aku belum budeg ", gerutu Wiwik. " Sini kamu!! "bentak Bagas. Wiwik mendekati kakaknya. Plaaakk!! Bagas menampar adiknya. " Bagas!! " teriak Bu Susi. Wiwik memegangi pipinya yang di tampar Bagas. " Ada apa ini Gas? kenapa kamu tega menampar adikmu? " tanya Bu Susi. Bagas tak menjawab pertanyaan Bu Susi. Dia menatap tajam Wiwik membuat adiknya menunduk tak berani memandang Bagas. " Kembalikan uang cateringnya Renata yang kamu ambil ", perintah Bagas. " Uang? " tanya Bu Susi. " Iya Bu. Anak kesayanganmu ini sudah mengambil uang catering punya Renata selama 2 bulan sebesar 7 juta dan mengambil makanan pesanan orang selama 2 bulan totalnya 6 juta total semuanya 13 juta. Dan Renata tadi ke kantor bilang ke Bagas kalo Wiwik suruh mengembalikan uang 13 juta dalam waktu sem
Tok Tok Tok.. Tiga orang berseragam polisi mengetuk pintu rumah Bagas. Wiwik yang sedang mengobrol dengan Abi langsung beranjak menuju pintu. " Selamat Siang apa betul rumah ini saudara Wiwik? " tanya Seorang polisi bernama Adi. " Betul pak dan saya yang bernama Wiwik ", jawab Wiwik. " Kalo begitu mari ikut saya ke kantor. Kami dapat perintah menangkap saudara karena saudara melakukan pencurian di catering ibu Renata ", kata Adi. " Apa buktinya saya mencuri di catering Renata? " tanya Wiwik. " Buktinya ada di kantor mbak. Silahkan anda ikut dengan kami "." Gak.. aku gak akan ikut dengan kalian. Abi tolongin aku ", kata Wiwik. Abi yang semula duduk di ruang tamu langsung keluar rumah. " Ada apa ini Pak?" tanya Abi. " Kami akan menangkap saudara Wiwik ", kata Adi. " Mana surat perintah penangkapan Wiwik? " tanya Abi. " Da tolong serahkan surat penangkapan saudara Wiwik ", kata Adi kepada seorang polisi bernama Sabda. " Baik ndan ".Sabda menyerahkan surat penangkapan Wiwik k
" Mas nanti pulang jam berapa? " tanya Intan pada Santo, suaminya. " Kalo gak lembur mas pulang jam 4 seperti biasa. Tapi kalo lembur gak tau pulang jam berapa", jawab Santo. " Ya udah yuk sarapan dulu", kata Intan sambil menyerahkan sepiring nasi dengan telur dadar. " Cuma pake telur aja? " tanya Santo. " Di kulkas cuma tinggal telur aja mas "." Uang belanja mingguan udah habis? Boros banget sih kamu. Belum punya anak udah boros gini, gimana kalo udah punya anak? " Santo mencecar istrinya. " Uang seratus ribu buat seminggu mana cukup mas? Sekarang bahan pokok pada naik ", jawab Intan. " Kalo kamu pintar ngatur keuangan seratus ribu itu cukup buat seminggu ", kata Santo. Intan tak menjawab perkataan suaminya, dia mengalah daripada nanti ujung ujungnya jadi ribut. " Dah lah males aku sarapan di rumah,cuma pake telor dadar doang. Mending nanti sarapan di kantin ".Santo beranjak dari duduknya lalu berangkat kerja tanpa pamit pada Intan. " Ya Tuhan berilah hamba kesabaran ", gu
Jam menunjukkan pukul 3 sore saat ojol pesanan Intan datang. " Tujuan sesuai aplikasi ya kak? " tanya Driver Ojol sambil menyerahkan helm pada Intan. " Iya kak ", jawab Intan sambil Naik ke atas boncengan motor. Motor ojol melesat menuju rumah Shasa. Lima belas menit kemudian Intan turun dari boncengan motor. " Ini kak ongkosnya ", kata Intan. " Makasih kak ", ucap driver ojol lalu pergi meninggalkan Intan. Tok Tok Tok.. Intan mengetuk rumah Shasa. Klek.. Pintu terbuka, ibunya Shasa muncul dari balik pintu. " Eh Intan ayo masuk ",kata Ibunya Shasa. Intan masuk lalu duduk di ruang tamu. " Shasa udah pulang tante?" tanya Intan. " Udah bentar ya tante panggilkan ", jawab Ibu Shasa. Intan mengangguk. " Hai Intan ", kata Shasa lalu duduk di samping Intan. " Gimana kabarmu dan suami kamu? " tanya Shasa. " Alhamdulillah baik Sa. Kamu sendiri gimana? ""Alhamdulillah baik. Btw kalo aku boleh tau kenapa kok tiba tiba kamu pengen kerja? bukannya suami kamu gajinya lumayan ya? "