Home / Urban / Kebangkitan Menantu Terbuang / 2. Mengubah Takdir Yang Salah

Share

2. Mengubah Takdir Yang Salah

last update Last Updated: 2024-07-10 00:40:45

"Apa maksudnya, Tuan Lee? Apakah ini adalah cara agar saya mundur dan tidak menikahi putri Anda?" tanya Ryan memastikan. Padahal sebenarnya, Ryan juga sudah tahu jawabnya.

"Iya, itulah maksudnya. Kami belum pernah melihat kamu sukses sebelumnya dan kami tidak percaya kamu bisa membahagiakan putriku." Tuan Lee mengangguk sambil tersenyum mencibir.

Sebenarnya, Ryan masih saja merasa tersinggung oleh perkataan Tuan Lee. Tapi ia tetap berusaha untuk terlihat tenang, memberikan kesan yang baik agar pria dewasa didepannya saat ini tidak sesuka hati menyepelekannya.

"Meskipun saya tidak setuju dengan pendapat dan penilaian Anda tentang saya, tapi saya akan menerima tawaran Anda. Tapi bisa saya tahu, kenapa Anda melakukannya?" inilah pertanyaan yang ingin disampaikan oleh Ryan sejak dulu.

"Hm ... kamu tidak memiliki apa-apa. Kamu datang dari keluarga tidak mampu dan kami tidak yakin dengan kemampuanmu untuk membahagiakan dan memenuhi segala kebutuhan hidup putriku," ujar Tuan Lee mengemukakan kekhawatiran tentang masa depan putrinya dengan tatapan sinis ke arah Ryan.

"Kalau begitu, saya akan mundur dan memilih uang tersebut. Terima kasih atas waktu Anda, Tuan Lee." Ryan mengangguk dan mengambil cek yang disodorkan di depannya.

"Hah, aku sudah menduga kalau kamu memang berniat menikahi putriku hanya karena ingin menumpang hidup." Tuan Lee bahkan masih bisa menghinanya, menganggap bahwa Ryan hanya ingin keuntungan dari hubungan yang terjadi bersama dengan putrinya.

Tapi Ryan tidak peduli. Ia hanya fokus dengan rencananya setelah kejadian ini, karena ia tidak ingin mendapatkan penghinaan lagi di masa depan. Ia telah berusaha mengumpulkan keberanian menghadapi Tuan Lee - lagi, dan membuat keputusan yang berbeda juga untuk bisa membuktikan diri.

Ryan, memutuskan untuk menerima tawaran Tuan Lee dengan mendapatkan cek senilai 5 Milyar tersebut. Meskipun sebenarnya bukan untuk kekayaan semata, tetapi untuk merancang kehidupannya yang lebih baik dan memperbaiki hubungannya dengan keluarga besar istrinya di masa depan.

Setelah ia pergi dari ruangan Tuan Lee, Ryan baru bisa mengekspresikan rasa marah dan kesal atas tawaran murahan yang diberikan oleh calon mertuanya tersebut. Namun ditengah kemarahannya, ia memikirkan sesuatu - bahwa dia memiliki uang sebesar 5 milyar rupiah untuk bisa dijadikan modal hingga sukses.

Akhirnya, Ryan berencana untuk menanamkan uang 5 miliar tersebut dalam bentuk saham dan membuat satu SPBU di pinggir kota besar yang memiliki trafik ramai.

Dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun, usaha Ryan mulai berkembang dan berhasil memperoleh keuntungan yang sangat besar dari saham dan SPBU tersebut!

"Aku akan kembali dengan menampar kenyataan atas penilaian Anda, Tuan Lee. Aku bukanlah Ryan yang bisa kalian rendahkan!" tekad Ryan saat melihat amplop coklat yang saat ini ada ditangan kirinya.

Ya, Ryan masih selalu mengingat tentang situasi di mana ia dihina dan diejek oleh Tuan Lee dan keluarga istrinya yang lain.

Kini, ia kembali datang dengan kesuksesan dan keadaannya yang telah berubah menjadi seorang pengusaha sukses. Ia telah membuktikan bahwa seorang laki-laki yang pernah mereka remehkan bisa menjadi orang kaya seperti calon mertuanya, dengan cek 5 Milyar dari Tuan Lee sendiri.

Ryan merasa sudah tiba saatnya ia harus menuntut haknya kembali, dengan cara menikahi Erika. Dengan mengatasnamakan cinta dan pembuktian diri sebagai seorang yang bisa diperhitungkan, ia kembali meminang Erika - lagi, dengan cek sebesar 5 milyar yang kini telah ada di tangganya.

"Sekarang aku datang dengan kepala tegak," gumam Ryan tersenyum sebelum mengetuk pintu.

Ryan berdiri tegak di depan pintu masuk, tangan kirinya memegang erat sebuah amplop coklat berukuran kecil berisi cek senilai 5 milyar rupiah. Dia tahu tindakannya ini akan menimbulkan banyak perdebatan dan pertanyaan dari keluarga Erika yang selalu memandang rendah dirinya - sejak awal.

Namun, ia memutuskan untuk melangkah maju dan mengambil risiko. Dia mengetuk pintu rumah keluarga Yurika dengan harapan mendapat jawaban yang ia inginkan, bahkan jika itu hanya sekedar basa-basi.

"Cari siapa?" tanya pelayan yang datang membuka pintu.

"Tolong katakan pada Erika, kalau Ryan Aprianto datang berkunjung," ucap Ryan pada pelayan.

Pelayan itu menatap Ryan dengan pandangan tajam, memberikan penilaian untuk membuat keputusan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Setelah beberapa detik, ia menganggukkan kepalanya dan bersedia memberitahu majikannya - Erika.

"Tunggu sebentar, saya akan memberitahu pada Nyonya dan Tuan Lee juga," ucap pelayan, mempersilahkan Ryan untuk masuk ke dalam dan menunggu.

Ryan melangkah masuk ke dalam ruang tamu, tempat di mana dulu sering menjadi saksi dirinya yang tidak bisa menegakkan kepala saat direndahkan, mendapat penghinaan demi penghinaan dari keluarga Erika. Sekarang ia menunggu dengan tenang meski tetap gelisah akan kelanjutan dari keputusannya.

Tak lama kemudian, Erika muncul. Ia tetap terlihat cantik memakai pakaian rumah dan melihatnya dengan wajah yang sumringah.

"Mas Ryan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Erika dengan raut muka bingung, tapi juga terlihat gurat senang yang ingin disembunyikannya.

Ryan merogoh kantongnya dan membuka amplop yang berisi cek tersebut, kemudian menyerahkannya kepada Erika.

"Aku datang ke sini bukan karena uang atau bisnis. Aku datang karena aku menyadari bahwa aku masih mencintaimu, Erika. Aku ingin meluruskan perjanjian yang pernah ditawarkan oleh papamu, karena aku merasa itu salah. Dan aku ingin mencoba memperbaikinya, demi cinta kita. Apakah kamu mau kembali padaku?" tanya Ryan memberikan penjelasan.

Erika terkejut setelah mendengarkan penjelasan tersebut. Tapi setelah beberapa detik berlalu, ia akhirnya memberikan jawaban yang tidak pasti padanya.

"A-ku ... tidak tau, mas Ryan. A-ku tidak yakin, sebab dulunya, kata papa - mas Ryan pergi dan mengambil cek tanpa mau berjuang untukku," terang Erika dengan wajah ragu-ragu.

"Kenapa? Apakah kamu meragukan kemampuan dan cintaku untukmu?" tanya Ryan khawatir.

"Kata papa, mas Ryan tidak mau menikahi aku dan memilih untuk pergi tanpa memberikan penjelasan. Lalu, apakah aku tidak boleh merasa sakit hati?" terang Erika dengan mata berkaca-kaca, memberitahu keadaan masa lalunya setelah keputusan Ryan yang tidak diketahuinya.

Deg!

Ryan terkejut mendapatkan kebenaran atas keputusan yang diambilnya dari dua pilihan tuan Lee. Padahal ia memilih pilihan uang karena tidak mau kehidupannya bersama Erika menderita setelah menikah. Sama seperti pengalaman yang pernah ia alami dulu.

Tapi kenyataannya, tuan Lee justru mengarang bebas dengan cerita lain pada putrinya sehingga Erika merasa sakit hati padanya. Namum yang diketahui Ryan adalah, Erika belum mau menikah dengan pria lain hingga saat ini.

Ryan memahami ketidakpastian Erika kali ini, ia berdiri kembali dan meminta izin untuk pulang.

"Aku mengerti, sayang. Aku akan menunggu jawabanmu," ucap Ryan dengan santainya.

"Tunggu!"

Itu adalah suara tuan Lee. Laki-laki itu datang bersama istrinya dengan wajah dingin, seakan-akan melihat gembel yang datang meminta sedekah pada keluarga mereka.

Kedua orang tua Erika berpikir bahwa Ryan datang ke rumah mereka untuk meracuni pikiran Erika, kemudian nekat menikahi Putri mereka setelah dulu mengambil keuntungan dari cek yang ditawarkan.

"Apa maksudmu datang ke sini?" tanya tuan Lee dengan pandangan tajam.

"Tuan Lee, Saya datang untuk meminang Erika, dan ini cek sebesar 5 miliar saya serahkan kembali pada Anda."

Tuan Lee terbelalak kaget, begitu juga dengan nyonya Lee. Mereka tidak percaya dengan apa yang dibawa Ryan, yang nyatanya sudah bisa mengembalikan cek sebesar itu hanya dalam dua tahun.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kebangkitan Menantu Terbuang   150. Memang Dia (Tamat)

    "Apa maksudmu, Bang Ded?" tanya Elsa dengan nada heran, menatap Dedi dengan bingung - tidak mengerti arah pembicaraannya tadi.Dedi menghela napas panjang, berhenti sejenak di depan lift yang belum terbuka. Ia memastikan tidak ada orang lain di sekitar mereka sebelum melanjutkan pembicaraannya."Aku tahu kamu dekat dengan Pak Ryan. Kita semua dekat dengannya, tapi aku melihat ada sesuatu yang lebih dari sekadar hubungan profesional antara kamu dan dia," ujar Dedi dengan serius, menatap langsung ke mata Elsa.Elsa mengerutkan kening. "Maksudmu, aku dan Pak Ryan...?" Ia tertawa kecil, merasa absurd dengan apa yang dipikirkan Dedi. "Bang Ded, kamu salah paham. Aku tidak ada perasaan apa-apa terhadap Pak Ryan. Dia bosku, dan kita hanya bekerja sama. Hubungan kita sebatas profesional, tidak lebih."Namun, Dedi tampak tidak terpengaruh oleh penjelasan Elsa. "El, aku tahu kamu orang yang baik. Tapi terkadang, kedekatan bisa menimbulkan persepsi yang salah, apalagi ketika orang lain melihatny

  • Kebangkitan Menantu Terbuang   149. Peringatan Kecil

    Beberapa hari setelah perbincangan Ryan dan Rangga, suasana di sekitarnya semakin stabil. Hubungan Ryan dengan orang-orang di sekitarnya mulai membaik, terutama dengan istrinya - Erika, yang sempat syok berat karena mengetahui papanya ikut terlibat dalam konspirasi yang ingin menjatuhkan suaminya. Sementara Nyonya Lee juga ikut syok dan akhirnya harus mengungsi ke luar negeri demi kesehatan mentalnya.Tanu yang sempat khawatir dengan kehadiran Rangga, akhirnya bisa bernapas lega setelah mengetahui bahwa Rangga tidak lagi memiliki ambisi untuk mengambil alih perusahaan. Tindakan Ryan yang memperbaiki hubungan dengan Rangga menjadi kunci untuk menghindari konflik lebih jauh, dan itu membuatnya semakin dihargai oleh keluarga dan orang-orang di sekitarnya.Sementara itu, di rumah, hubungan Ryan dan Erika semakin hangat. Meskipun sibuk dengan urusan perusahaan dan masalah-masalah yang baru saja berlalu, Ryan selalu meluangkan waktu untuk istrinya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama d

  • Kebangkitan Menantu Terbuang   148. Negosiastor

    Beberapa hari setelah Tuan Lee, Tuan Haris, dan Nadia diproses hukum, suasana di perusahaan Ryan mulai stabil. Tidak ada yang bisa lepas begitu saja dari jerat hukum, jika memang mereka bersalah. Dan Ryan, tidak memiliki toleransi bagi mereka yang berkhianat.Berbeda dengan keadaan Ryan, Tanu justru sedang resah. Keberadaan Rangga yang masih berkeliaran di sekitar perusahaan Lee membuatnya merasa terganggu. Meski Rangga tidak lagi membuat keributan atau mencoba mengambil alih perusahaan, kehadirannya tetap memicu ketegangan yang membuat suasana tidak nyaman. Tanu tidak bisa menyembunyikan rasa jengkelnya, sering kali mengeluh pada Ryan atau Erika tentang hal tersebut.Melihat ketidaknyamanan Tanu dan menyadari bahwa permasalahan di antara mereka bisa saja merusak hubungan keluarga yang tersisa, Ryan memutuskan untuk mengambil inisiatif. Dia merasa sudah waktunya berbicara dengan Rangga, bukan sebagai rival bisnis, tetapi sebagai saudara yang masih memiliki ikatan darah dengan istrinya

  • Kebangkitan Menantu Terbuang   147. Bertanggung Jawab

    Ryan berhenti melangkah dan menoleh kembali ke arah Tanu, matanya tampak serius. Pertanyaan yang baru saja dilontarkan Tanu membuat suasana yang semula mulai mereda kembali terasa tegang. Erika, yang berdiri di samping suaminya, menatap Tanu dengan cemas, seakan tahu bahwa pembahasan ini akan membawa kembali ingatan-ingatan buruk yang tentu saja masih membekas dengan jelas.Ryan menghela napas panjang sebelum berbicara. "Kak Tanu, aku tahu ini bukan hal yang mudah untuk kita semua. Apalagi, bagimu dan Erika, dia tetaplah papa kalian." Ryan berbicara dengan hati-hati, tak ingin memancing lebih banyak perasaan keduanya terluka."Tapi, Papa..." Suara Tanu tercekat, menelan ludahnya susah. "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana jika dia—""Kita harus menyerahkan semuanya pada hukum, Kak Tanu." Ryan memotong dengan tegas, namun suaranya tetap tenang. "Semua bukti sudah jelas mengarah ke Papa. Dia terlibat dalam rencana bersama Tuan Haris dan melibatkan Nadia juga untuk mencelakak

  • Kebangkitan Menantu Terbuang   146. Menyerah

    Erika berjalan anggun memasuki ruang meeting, di sampingnya ada Ryan yang selalu tampak tenang namun penuh wibawa. Suara langkah kaki mereka berdua yang berirama membuat suasana di ruangan itu terasa semakin menegangkan. Tanu yang masih berdiri di depan meja konferensi menatap ke arah keduanya, sementara Rangga yang semula tampak percaya diri, kini mulai terlihat tidak nyaman dengan kehadiran mereka.Ryan, yang memegang saham terbesar di perusahaan ini setelah penyuntikan dana besar-besaran saat perusahaan Lee hampir bangkrut, hanya memberikan anggukan kecil kepada Tanu. Ia kemudian berjalan ke arah kursi di ujung meja, posisi yang biasanya diisi oleh pemegang keputusan tertinggi dalam pertemuan semacam ini.Erika, yang selama ini menjadi sosok penting di balik layar - sebab dirinya juga memiliki beberapa persen saham di perusahaan keluarganya ini, tidak banyak bicara. Namun kehadirannya kali ini jelas menunjukkan bahwa dia bukan sekadar anak perempuan dari Tuan Lee, tetapi juga seora

  • Kebangkitan Menantu Terbuang   145. Diingatkan Kembali

    Tanu berdiri tegak di ruang pertemuan yang luas, matanya menatap dengan tajam ke arah sepupunya - Rangga, yang memaksa ikut dalam pertemuan ini. Rangga duduk di hadapannya dengan sikap percaya diri, merasa menjadi bagian dari perusahaan yang saat ini dipimpin Tanu.Rangga, sepupu Tanu yang juga sekaligus keponakan Tuan Lee, kini berani menunjukkan ketertarikannya untuk mengambil alih kepemimpinan perusahaan yang selama ini dijalankan oleh Tuan Lee. Sementara itu, Tuan Lee, ayah Tanu dan Erika, kini tengah mendekam di penjara, jelas telah membuat keputusan-keputusan yang mempengaruhi banyak hal - termasuk merosotnya harga saham perusahaan. Namun, meskipun hubungan keluarga ini mengikat mereka dalam ikatan darah, Tanu tahu bahwa tidak ada tempat bagi Rangga di dalam dunia bisnisnya ini —terutama dengan segala yang telah terjadi.Tangga sendiri - bersama dengan keluarganya yang lain, sudah mendapatkan bagiannya di luar kota - perusahaan cabang yang selama ini ditangani mendiang ayahnya R

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status