Kaisar Feng Zhuqu tidak menjawab secara langsung. Ia hanya tersenyum tipis. "Anda akan melihatnya sendiri, Tetua Mong. Saya yakin, Anda akan terkejut dengan apa yang akan Anda temukan nanti."Obrolan mereka berlanjut hingga beberapa menit, dengan Kaisar menceritakan secara singkat tentang peristiwa yang terjadi di istana baru-baru ini. Mong Chuyun mendengarkan dengan seksama, matanya yang tajam mengamati setiap detail, mencoba membaca kebenaran dari kata-kata Kaisar. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang tersembunyi, sebuah rahasia yang tidak diungkapkan oleh Kaisar.Akhirnya, tibalah hari di mana Mong Chuyun memutuskan untuk melakukan seleksi pada para pangeran. Memang tak sesuai dengan rencana awalnya. Namun, untuk membuktikan kata-kata Kaisar tentang Pangeran Keenam benar atau tidak, ia perlu melakukan lebih banyak penelitian dan observasi.Mong Chuyun adalah seorang pria setengah baya yang menjunjung tinggi bakat dan martabat. Baginya, mustahil membiarkan sampah tak berguna lolos menj
Di paviliun Bulu Ilahi, Feng Longwei menatap ke langit, senyumnya semakin lebar. Ia berhasil membalikkan keadaan masalah hari ini. Ia tidak hanya membersihkan namanya, ia juga telah menjatuhkan musuhnya, dan ia telah menunjukkan dirinya layak untuk dihormati dan tak boleh di anggap remeh. Kini, ia akan memulai rencananya yang sesungguhnya. Ia akan memulihkan dan membangun kekuatannya sendiri, sebelum membalas dendam pada semua orang yang telah menindasnya.Di penjara bawah tanah, Selir Shu Yun dan Feng Tianyun meringkuk di balik jeruji besi yang dingin dan gelap. Wajah mereka pucat pasi, dipenuhi dengan penyesalan dan amarah. Mereka tidak pernah menyangka bahwa rencana mereka yang sempurna akan berbalik menyerang mereka sendiri, dan mereka tidak pernah menyangka bahwa pangeran yang mereka anggap sampah akan menjadi begitu cekatan dan cerdas."Sialan! Hongdu bajingan itu, kenapa dia malah mengatakan kebenarannya. Daripada takut padaku, dia malah memilih mengatakan omong kosong untuk
Selir Shu Yun, dengan wajah penuh keyakinan dan nada suara yang melengking, memanggil seorang pelayan ke tengah aula. Sosok yang dipanggil itu tidak asing; dia adalah Hongdu, pelayan setia Pangeran Keempat, yang juga menjadi pion utama dalam rencana mereka.Hongdu berdiri di tengah aula, seluruh tubuhnya gemetar. Keringat dingin mengalir deras di balik punggungnya. Mata semua orang tertuju padanya, menanti kesaksian yang akan menjatuhkan Feng Longwei. Hongdu menundukkan kepalanya dalam-dalam, suaranya tercekat. "P-pelayan rendahan ini menghadap Yang Mulia," ucapnya dengan nada yang sangat gugup.Ketegangan di aula semakin menebal. Selir Shu Yun tidak sabar untuk menguak bukti palsu yang ia yakini akan mengakhiri perdebatan ini, langsung mendesak Hongdu, "Cepat, apa yang kamu tunggu? Katakan semua yangnkamu tahu!" Suaranya melengking tajam dan dingin."B-baik, Yang Mulia," balas Hongdu, ia melirik Feng Longwei sekilas, matanya dipenuhi dengan campuran kegugupan dan rasa takut. Ia ta
Feng Tianyun dan Selir Shu Yun, yang tadinya penuh kemenangan dan senyum sinis, kini tampak pucat pasi. Wajah mereka mengeras, dipenuhi keterkejutan dan ketakutan. Mereka tahu, seluruh rencana mereka untuk menjatuhkan Feng Longwei telah berbalik arah, menyerang mereka sendiri dengan cara yang tak terduga. Kaisar Feng Zhuqu, yang diam sejak tadi, kini bangkit dari singgasananya. Raut wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi dengan amarah yang memuncak. "Feng Tianyun!" serunya, suaranya dipenuhi murka, menggelegar di seluruh aula.Seorang pengawal lain muncul dengan sebuah kotak kayu. Di dalamnya, ada sebuah botol giok hitam yang berisi sisa-sisa racun, yang seharusnya menjadi alat untuk menjebak Feng Longwei, kini menjadi bukti yang memberatkan Feng Tianyun.Di sebelahnya, ada sebuah botol kecil berisi cairan penawar. Pengawal itu meletakkan kotak itu di hadapan Kaisar, menegaskan bahwa bukti telah ditemukan."Apa maksud dari semua ini, Pangeran Keempat!" seru Kaisar sekali lagi,
Dengan pemahaman baru yang ia dapatkan setelah kembali ke masa lalu, Feng Longwei berdiri tegak, memancarkan aura acuh tak acuh yang dingin dan penuh wibawa. Sikapnya yang tenang membuat kerumunan yang tadinya yakin ia bersalah, kini diliputi keraguan. Ia tidak lagi terlihat seperti pangeran sampah yang mereka kenal, melainkan seseorang yang memiliki kendali penuh atas dirinya sendiri dan situasi yang sedang terjadi. "Yang Mulia," ucap Feng Longwei, suaranya tenang namun jelas, "aku mungkin sudah menyembunyikan kekuatanku selama ini, namun itu kulakukan untuk tetap rendah diri. Sayangnya, situasi selalu mendesakku untuk mengeluarkan segalanya. Akan tetapi, tentang Nona Zhao yang terkena racun, aku sungguh tak tahu apa-apa. Aku yakin orang yang meracuni Nona Zhao sepertinya mencoba menciptakan keributan untuk memecah keluarga kekaisaran." Ia berhenti sejenak, membiarkan kata-katanya meresap ke dalam pikiran semua orang. Tatapannya menyapu kerumunan, berhenti sejenak pada Kaisar, la
Mendengar perkataan Feng Longwei yang seolah menantang, Feng Tianyun tidak membiarkan kesempatan ini lolos. Matanya berkikat penuh dendam dan ia segera maju ke depan, berdiri seolah dia adalah hakim dalam persidangan."Jangan banyak omong!" serunya, menunjuk ke arah Feng Longwei. "Pengawal, segera geledah setiap sudut kediaman ini, jangan lewatkan sedikit pun! Kita akan menemukan racun dan penawarnya, serta bukti lain yang bisa memberatkan si sampah ini!" Feng Tianyun berbicara seolah dialah yang memiliki otoritas tertinggi di sana, bukan Kaisar.Kaisar Feng Zhuqu, yang melihat dan mendengar tingkah putranya, tak sedikit pun terlihat keberatan. Baginya, ini adalah alasan utama kedatangan mereka di pagi hari yang cerah ini. Ia ingin melihat apakah Feng Longwei benar-benar tidak bersalah seperti yang mereka klaim, atau apakah ia hanya seorang penipu yang cerdas.Puluhan pengawal bergerak maju, menyebar di seluruh Paviliun Bulu Ilahi. Mereka menelusuri setiap ruangan, memeriksa di anta