Kepincut Duda Berjanggut

Kepincut Duda Berjanggut

last updateHuling Na-update : 2025-02-08
By:  Olivia YoyetKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 Mga Ratings. 7 Rebyu
60Mga Kabanata
509views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Dikhianati dan diceraikan suami, menjadi takdir yang harus dijalani Lilakanti Risniar, seorang pegawai WO dan Ibu dari Azrina Althafia. Pada suatu pesta, Lilakanti kembali bertemu dengan Baron Ardibanan, mantan suaminya yang datang bersama Calista, selingkuhannya. Lilakanti dihina Baron dan Calista. Namun, Farisyasa Kagendra tiba-tiba datang dan mengakui Lilakanti sebagai kekasihnya dan itu sangat mengejutkan Baron. Dia tidak memercayai hal itu dan berniat menyelidikinya. Lilakanti berterima kasih pada Farisyasa. Namun, pria itu justru menawarkan kesepakatan untuk meneruskan hubungan palsu mereka, agar bisa menghindari Sandra Nayyara, perempuan yang dijodohkan dengannya oleh sang ayah.

view more

Kabanata 1

Bab 01 - Calon Suami

01

Ketukan palu hakim pengadilan agama Bandung yang menandakan bahwa sidang perceraian telah usai, membuat hati Lilakanti Risniar hancur berkeping-keping.

Perempuan berambut sebahu itu sekuat tenaga menahan tangisan yang hampir keluar. Dia menggigit bibir bawah sambil mempererat pegangan ke tangan Anita, sahabat karibnya. 

Lilakanti berdiri dengan kaki yang sedikit goyah. Dia tetap berpegangan pada Anita yang menuntunnya menuju meja hakim dan menyalami pria berkumis tipis yang memandanginya dengan sorot mata prihatin. Kemudian Lilakanti dan Anita menyambangi tim kuasa hukum untuk berbincang sesaat. 

Sementara pria yang berada tidak jauh dari tempat Lilakanti dan Anita berdiri, menyalami hakim dengan wajah semringah. Sekilas pria tersebut melirik Lilakanti, kemudian membalikkan tubuh dan jalan bersama pengacaranya ke luar ruang sidang. 

Lilakanti menatap punggung Baron dengan hati yang sangat hancur. Pengabdiannya selama lima tahun lebih pernikahan ternyata tidak berarti apa-apa buat Baron. Bahkan, pria berusia tiga puluh tiga tahun tersebut seolah-olah tidak peduli dengan keberadaan perempuan yang sangat setia padanya. 

"Mau langsung pulang atau gimana?" tanya Anita dengan suara pelan. Sebagai seorang sahabat yang sudah menemani Lilakanti dari masa SMU dulu, membuatnya sangat paham dengan kerapuhan hati sahabat baiknya tersebut. 

"Aku ... mau ke kafe aja," jawab Lilakanti dengan lirih. 

"Kamu yakin?" 

Lilakanti mengangguk dengan lemah. Dia belum sanggup untuk pulang ke rumah dan berhadapan dengan anaknya, Azrina Althafia. Lilakanti takut dia akan menangis di hadapan sang putri, karena malaikat kecilnya itu tidak boleh mengetahui kehancuran hatinya. 

Kedua perempuan tersebut berjalan sambil bergandengan tangan menuju tempat parkir. Mereka berhenti tepat di teras pengadilan agama dan memandangi seunit mobil sedan merah yang melintas. Sementara pengemudinya sama sekali tidak menghiraukan mereka. 

"Boleh nggak kalau aku lemparin batu ke kepalanya?" tanya Anita sambil memelototi mobil milik Baron.

"Terus dia benjut, gitu, ya?" Lilakanti balas bertanya. 

"Hu um, kalau perlu sekalian kucakar itu muka sok gantengnya!" 

"Dia memang ganteng, Nit." 

"Kamu masih aja muji-muji. Padahal dia udah nyakitin kamu," keluh Anita. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana sahabatnya itu bisa bertahan untuk sabar, padahal mantan suaminya tersebut telah menyakiti hati sedemikian rupa. 

Lilakanti mengulaskan senyuman tipis. Dia mengalihkan pandangan dan mengajak Anita menuju mobilnya. Beberapa saat kemudian mobil sedan putih telah melaju menjauhi area parkir. 

Lilakanti memandangi langit siang hari yang mendung, seakan-akan menggambarkan perasaannya saat itu.

Perempuan bermata cokelat tua, menghela napas berat dan mengembuskannya perlahan. Dia melakukan hal itu berulang kali, berharap bisa sedikit membantu dirinya agar bisa lebih tenang. 

Sepanjang perjalanan menuju kafe milik Anita, Lilakanti merenungi nasibnya. Dia menyesal telah memilih Baron untuk menjadi suami. Padahal kedua orang tuanya tidak menyetujui hal itu, karena Baron dinilai kurang sopan dan egois. 

Lilakanti tidak menduga jika karakter Baron benar-benar buruk. Berbanding terbalik dengan arti namanya yang bagus. Selain itu, Lilakanti juga menyesal telah berbuat baik pada keluarga Baron. Padahal mereka tidak mengindahkannya yang dianggap sebagai perempuan miskin. 

Hanya Deandre, Adik Baron yang bersikap baik padanya. Deandre pula yang rajin mengunjungi Azrina dan bermain dengannya. Sedangkan keluarga Baron yang lainnya mengabaikan Azrina.

Dulu, Lilakanti bertahan karena sangat mencintai Baron. Dia meyakini jika pria tersebut juga mencintainya. Namun, semuanya hancur, justru di saat karier Baron menanjak, hingga dipercaya bosnya untuk menjadi direktur operasional. 

Lilakanti yang mendukung karier Baron, harus menerima kenyataan pahit. Suaminya kian sombong dan akhirnya berselingkuh dengan seorang model muda bernama Calista.

Setibanya di kafe kecil milik Anita, kedua perempuan itu turun dan bergegas masuk sambil menutupi kepala dengan tas agar tidak kehujanan. 

"Tin, aku pesan menu yang biasa," ujar Anita pada Titin, asistennya yang bertugas sebagai kasir. 

"Siap, Bos," jawab Titin. Dia mengalihkan pandangan ke Lilakanti. "Teteh mau pesan apa?" tanyanya. 

"Aku nggak lapar," sahut Lilakanti.

"Pesenin aja menu kesukaannya. Dia akan makan. Kalau perlu ... kupaksa!" ancam Anita sembari menggusur tubuh sahabatnya ke meja terdekat. 

"Aku beneran nggak lapar, Nit," tolak Lilakanti.

"Mau lapar atau nggak, kamu tetap harus makan. Bukan buatmu, tapi buat Azrina!" tegas Anita. 

Lilakanti terdiam sesaat, saat itu dia harus mengakui bahwa ucapan Anita itu benar. Dia tidak boleh egois. Bila dia sakit, atau hancur, lalu bagaimana nasib Azrina kelak. Padahal hanya mereka berdua sekarang yang mesti berjuang hidup, tanpa Baron. 

***

Waktu bergulir dengan kecepatan maksimal. Perlahan tetapi pasti, Lilakanti sudah bisa menata hati dan kehidupannya. Bersama Azrina, Lilakanti sangat menikmati masa-masa tenang dan membahagiakan.

Hari itu, keluarga besar Lilakanti tengah berbahagia. Harun, Adik sepupu Lilakanti telah mempersunting gadis pujaannya, Sherli Marlina. Pernikahan mereka dilangsungkan dengan meriah di sebuah gedung pertemuan di kawasan Buah Batu.

Keluarga besar Lilakanti sangat bangga pada Harun yang berhasil menjadi salah satu pengawal andalan PBK, perusahaan jasa keamanan terkemuka di Indonesia. 

Pesta pernikahan yang megah buat Harun dan Sherli, juga merupakan hadiah dari para petinggi PBK yang dikenal sebagai 7 Power Rangers. Yakni, Alvaro Gustav Baltissen, Yanuar Kaisar, Wirya Arudji Kartawinata, Zulfi Hamizhan, Yoga Pratama, Andri Kaushal dan Haryono Abisatya Putra Daryana. 

Wedding organizer yang menjadi penanggung jawab acara tersebut adalah milik Mutiara Iryana dan Edelweiss Indira Kusuma. Mutiara merupakan istri dari Arkhan Maheswara. Sedangkan Edelweiss adalah istri Axelle Dante Adhitama.

Lilakanti bekerja sebagai staf di WO itu cabang Bandung, sejak setahun terakhir. Dia dulu pernah bekerja di perusahaan sejenis. Namun, seusai menikah, Baron memintanya berhenti bekerja dan fokus mengurus rumah tangga. 

Harun menjadi penghubung Lilakanti hingga bisa menemui Mutiara dan Edelweiss untuk melamar pekerjaan. Lilakanti sangat bersyukur, di tengah carut-marut kehidupannya, ada orang yang mau mengulurkan tangan membantunya. Hingga Lilakanti bisa menghidupi dirinya dan Azrina dengan layak. 

"Teh, bisa tolong antarkan ini ke meja bos PC?" pinta Hasna, Adik Harun sambil mengulurkan nampan penuh cangkir kopi dan teh. 

"Bisa. Sini, Teteh yang nganterin," sahut Lilakanti sembari mengambil nampan dari sepupunya. 

"Punten, ya, Teh Aku lagi repot di stand makanan." 

"Enggak apa-apa. Teteh juga lagi nyantai. Kamu langsung kembali ke sana." 

Hasna mengangguk mengiakan. Dia berbalik dan jalan cepat menuju tempat tugasnya. Sementara Lilakanti mengayunkan tungkai menuju tempat VIP khusus bos PG dan PC. 

Lilakanti mengulaskan senyuman setibanya di tempat tujuan. Dia meletakkan nampan ke meja, kemudian menyajikan minuman buat kesepuluh orang tersebut. 

Lilakanti tidak menyadari bila dirinya diperhatikan pria berjas biru tua di kursi sebelah kanan. Setelah menuntaskan tugas, Lilakanti berpamitan pada orang-orang tersebut dan segera menjauh. 

Perempuan bersetelan kebaya abu-abu melenggang menuju stand minuman. Dia hendak mengambilkan sop buah buat putrinya, ketika satu suara yang sangat dikenalnya memanggil dari belakang. 

Tubuh Lilakanti menegang. Dia mengerjap-ngerjapkan mata sambil menenangkan diri. Kemudian dia memutar badan untuk berhadapan dengan Baron dan Calista.

"Ternyata kamu memang tidak berubah. Dari dulu gemar sekali menjadi pembantu," ledek Baron. 

"Kenapa memangnya? Ini pesta adikku. Sudah sewajarnya aku turut membantu," jawab Lilakanti sambil berusaha tetap tenang. 

"Posisi ini memang pantas buatmu." 

"Mungkin begitu, seenggaknya aku masih berguna buat orang lain. Bukan menjadi parasit." 

"Justru kamu itu parasit. Selama menikah, kamu numpang hidup sama aku!" 

"Kan, kamu yang memintaku berhenti kerja. Lagi pula, kalau memang tidak mau menafkahi, nggak usah nikah. Bikin repot orang aja." 

"Kamu memang nggak tahu diuntung! Sudah bagus aku menjadikanmu istri dan memberimu hidup nyaman!" 

"Justru itu yang sangat kusesali. Mengenal dan menikah denganmu. Dasar, Brengsek!" 

"Sudahlah, Mas. Jangan bertengkar," sela Calista sambil mengusap lengan Baron. "Enggak perlu beradu mulut dengan sampah," cibirnya. 

"Heh! Kamu bilang aku sampah? Lalu, pelakor dan perebut suami orang, itu namanya apa? Septic tank!" hardik Lilakanti. Dia benar-benar sudah tidak bisa bersabar menghadapi hinasn Calista. 

"Mbak, harusnya kamu ngaca, deh. Lihatlah, penampilan kita beda jauh. Kamu nggak bisa mengurus diri. Makanya ditinggal suami, dan nggak laku lagi," hina Calista.

"Siapa bilang nggak laku? Aku bisa mendapatkan orang yang jauh lebih kaya dan tampan dibandingkan si brengsek ini!" 

"Buktikan saja. Aku sama sekali tidak percaya kamu sanggup melakukan itu." 

"Ada apa, Sayang?" tanya seorang pria yang telah berada di samping kiri Lilakanti. "Kenapa ribut-ribut? Lihat, kalian ditonton banyak orang," lanjutnya sambil memindai sekitar. 

Lilakanti terkejut menyaksikan pria yang tadi diantarkan minuman olehnya, telah memanggilnya dengan sebutan sayang. Otak Lilakanti berputar cepat, hingga dia meyakini jika lelaki tersebut tengah berakting dan Lilakanti akan mengimbanginya. 

"Ini, mantan suamiku dan septic tank. Maksudku, selingkuhannya," terang Lilakanti seraya memaksakan senyuman. 

"Oh, yang kamu ceritakan itu, ya?" tanya pria berjas biru. 

Lilakanti mengangguk mengiakan. Dia kaget ketika pria tersebut mengulurkan tangan kanannya pada Baron, yang sempat terdiam sesaat sebelum berjabatan. 

"Perkenalkan, saya, Farisyasa Kagendra. Calon suaminya," ungkap pria berparas tampan seraya mengulaskan senyuman. 

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
~•° Aishiteru °•~
cerita nya keren.........
2025-01-25 07:35:06
0
user avatar
~•° Aishiteru °•~
karya mak OY emang top dehhh ...‍......‍......‍...
2025-01-13 03:43:40
0
user avatar
~•° Aishiteru °•~
the best novel nya....
2025-01-12 15:57:26
0
user avatar
~•° Aishiteru °•~
emang terbaik novel nya mak OY ............
2025-01-12 05:59:03
0
user avatar
~•° Aishiteru °•~
top banget novel nya
2025-01-11 01:46:53
0
user avatar
~•° Aishiteru °•~
di tunggu update selanjutnya mak OY....
2025-01-10 21:35:19
0
user avatar
~•° Aishiteru °•~
akhirnya... yang di tunggu lauching jugaaaaa....
2025-01-09 22:21:46
0
60 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status