共有

Bab 4

作者: Adeeva
"Cassia, aku lagi bicara sama kamu, kamu nggak dengar?"

Navish meraih tangan Cassia. Matanya yang tajam itu dipenuhi amarah.

Namun, reaksi Cassia malah sangat tenang, "Aku ada urusan. Kalau Pak Navish nggak ingin menunggu, silakan pulang saja."

"Ada apa denganmu? Seharian ini kamu aneh sekali."

"Nggak apa-apa." Cassia menghindarinya dan bersiap naik ke lantai atas.

Amarah yang selama ini ditahan oleh Navish akhirnya meledak, "Cassia, ingat statusmu. Nggak pernah ada orang yang berani membuatku menunggu selama ini. Jangan lupa, kamu cuma ...."

"Cuma apa?" Dia memotong ucapan Navish, "Teman tidur?"

Navish tertegun. "Jadi kamu dengar semua yang aku katakan malam itu pada mereka."

Barulah Navish sadar kenapa Cassia jadi seperti ini. "Aku cuma asal bicara, aku nggak bermaksud apa-apa."

"Lalu coba katakan, aku ini apa bagimu?" Cassia menatapnya dengan sorot mata yang hitam pekat.

Navish terdiam dan tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun.

"Aku capek. Kamu pulang saja."

Untuk pertama kalinya, Cassia menolaknya. Dia kembali ke kamar untuk mandi air hangat dan berganti pakaian, lalu bersiap-siap untuk tidur.

Di bawah, pria itu bersandar di mobil sambil merokok, tetapi tetap tidak pergi. Cassia tidak memedulikannya. Dia hanya menutup tirai dan mematikan lampu, lalu segera terlelap.

Keesokan paginya, ponselnya telah berdering saat dia belum sepenuhnya terbangun.

"Cassia! Cepat lihat berita! Navish membatalkan pertunangan yang diatur neneknya secara terbuka! Apa itu karena kamu?"

Cassia langsung bangkit dari ranjang dan menyalakan televisi.

Benar saja, dia melihat Navish memberi pernyataan pada wartawan bahwa dia membatalkan pertunangan karena sudah ada seseorang yang lebih penting di hatinya.

Jantung Cassia seolah berhenti berdetak sejenak. Dia menatap sorot mata Navish yang penuh keyakinan di layar, hatinya sedikit bergetar.

"Cassia, selamat ya. Akhirnya kamu berhasil mendapatkan hati Navish."

Setelah menutup telepon, hati Cassia tak kunjung tenang. Dia ingin menelepon Navish dan menanyakan maksud dari semua yang dia katakan. Apakah benar Navish membatalkan pertunangannya dengan orang lain karena dirinya?

Namun, sebelum sempat menekan tombol panggil, Cassia sudah menerima pesan dari Navish.

[ Jam delapan malam, datang ke Hotel Moore. Ada pesta. Dandan yang cantik. ]

Melihat pesan itu, Cassia akhirnya tersenyum. Navish jarang mengajaknya menghadiri acara-acara seperti ini. Dulu ke mana pun Navish pergi, dia nyaris tidak pernah mengajak Cassia.

Namun kali ini, Navish malah mengundangnya secara langsung untuk menghadiri pesta. Cassia mengirim pesan pada sahabatnya, yang langsung membalas dengan antusias.

[ Jangan-jangan Navish mau melamarmu? Cassia, penantianmu mungkin akhirnya terbayar. ]

Cassia menahan senyum dan diam-diam muncul sebersit harapan dalam hatinya. Dia membatin, 'Terakhir kalinya! Ini adalah kesempatan terakhir untuk Navish dan aku!'

Cassia memang jarang menghadiri pesta, jadi gaun malamnya sangat terbatas. Dia pergi ke pusat perbelanjaan dan membeli gaun mahal seharga puluhan juta yang sangat indah.

Setelah itu, dia menemui penata rias dan penata gaya untuk merias dirinya secantik mungkin dan muncul tepat waktu di depan Hotel Moore.

Cassia memang pernah mendengar sedikit tentang acara jamuan malam ini. Ini adalah acara lelang kalangan atas yang dihadiri oleh tokoh-tokoh berpengaruh.

Cassia berdiri di pintu masuk sambil menarik napas panjang, lalu melangkah masuk ke aula pesta.

Di aula mewah yang dipenuhi keramaian, gelas anggur saling beradu, dan semua orang sedang asyik bercengkerama.

Di antara lautan manusia yang beradu penampilan, Cassia langsung melihat pria yang selalu dirindukannya. Hatinya terasa senang, lalu dia mulai melangkah ke arah pria itu.

Namun tiba-tiba, terdengar suara orang-orang bergosip di dekatnya, "Nggak nyangka Pak Navish bawa pasangan malam ini!"

"Dengar-dengar, itu wanita yang paling dicintainya. Akhirnya dia sudah pulang dari luar negeri."

"Pantas saja, tadi pagi dia menggelar konferensi pers untuk mengumumkan pembatalan pertunangannya dengan Nona Keluarga Hary. Ternyata cinta sejatinya sudah pulang."

Senyuman di bibir Cassia perlahan menjadi kaku. Cinta sejati? Apa maksudnya cinta sejati?
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Ketika Cinta Tak Mendapat Musimnya   Bab 26

    "Maksudmu ... kita pernah bertemu sebelumnya?""Waktu wisuda sebagai lulusan terbaik, aku pernah melihatmu. Saat itu, aku kehilangan naskah pidatoku dan kamu yang membantuku mencarinya."Cassia menatap pria di depannya, pikirannya melayang ke masa kuliah.Saat itu, sebagai perwakilan lulusan terbaik, dia harus berpidato. Saat sedang menghafal naskah di belakang panggung, dia memang bertemu dengan seorang mahasiswa laki-laki yang juga sedang bersiap untuk pidato.Naskah pidato pria itu hilang, jadi Cassia membantunya mencarinya cukup lama. Akhirnya, mereka menemukannya di salah satu sudut.Namun, saat itu Cassia terlalu gugup, jadi dia sama sekali tidak ingat seperti apa wajah pria itu. Ternyata itu Jarvis?"Pria itu ... kamu?""Kamu ingat sekarang?"Jarvis tersenyum. "Sayangnya, saat itu kita sudah lulus. Setelah itu, aku mencari kabar tentangmu, tapi nggak bisa menemukan apa pun. Sampai beberapa tahun kemudian, di sebuah acara proyek, aku melihatmu lagi. Aku baru tahu kamu jadi sekret

  • Ketika Cinta Tak Mendapat Musimnya   Bab 25

    Sebelum Navish sempat menjawab, tiba-tiba beberapa polisi muncul dari kejauhan."Dengan Bu Amanda?"Jantung Amanda langsung berdetak kencang. Tanpa pikir panjang, dia berbalik untuk kabur, tetapi polisi langsung menangkapnya dan menahannya di dinding."Bu Amanda, 'kan? Kami menduga Anda terlibat dalam kasus penghasutan dan percobaan penganiayaan. Silakan ikut kami untuk membantu penyelidikan!""Aku nggak bersalah! Aku nggak melakukan apa-apa!" Amanda panik. Padahal semuanya sudah diatur dengan rapi. Apa mungkin Jarvis benar-benar ikut campur dalam urusan ini?"Pak Jarvis, terima kasih atas informasinya. Kami akan menyelidiki kasus ini sampai tuntas!"Cassia mengernyit. Dia mengira masalah ini sudah selesai sejak lama. Tak pernah terbayangkan bahwa Jarvis diam-diam masih menyelidiki semuanya.Hatinya menghangat. Cassia menggenggam tangan Jarvis lebih erat.Navish bertanya dengan bingung, "Kasus penganiayaan? Amanda, apa yang sudah kamu lakukan?""Apa yang dia lakukan?" Cassia tersenyum

  • Ketika Cinta Tak Mendapat Musimnya   Bab 24

    "Na ... Navish ...." Pria itu tidak menyangka Navish akan tiba-tiba muncul, sampai terkejut setengah mati."Kamu bilang, Jarvis dan Cassia cuma pura-pura nikah?""Aku punya teman yang sangat dekat dengan asistennya Jarvis, katanya memang begitu."Mendengar itu, hati Navish langsung berbunga-bunga. Semangatnya bangkit seketika. Dia baru saja hendak pergi, tetapi teringat pria ini sempat menyebut Cassia sebagai barang bekas. Dia langsung mengambil ember air di samping dan menyiramkannya ke pria itu."Navish! Apa yang kamu lakukan?""Kalau aku dengar sekali lagi kamu menyebut Cassia barang bekas, ganjaran yang bakal kamu terima bukan sekadar air kotor!"Ketika Navish keluar, Cassia juga baru keluar dari toilet wanita. Melihat pria itu, Cassia hanya bisa memutar bola mata dengan pasrah. Dia seharusnya menunggu sampai Navish pergi dulu sebelum keluar.Navish langsung mengadang jalannya, senyuman di bibirnya jelas tidak bisa ditahan. "Cassia, kamu dan Jarvis cuma pura-pura nikah, 'kan? Kalia

  • Ketika Cinta Tak Mendapat Musimnya   Bab 23

    Setelah Jarvis memposting sesuatu di media sosial, teman-temannya di lingkaran sosial langsung mengajaknya keluar untuk minum. Mereka bahkan secara khusus meminta agar Cassia dibawa juga.Jarvis tahu Cassia tidak suka acara seperti itu, jadi awalnya dia tidak berniat mengajaknya. Namun, Cassia justru mengambil inisiatif. "Aku ikut. Toh kita sudah menikah, bertemu teman-temanmu juga wajar."Yang paling penting, saat ini dia ingin bersama Jarvis. Bertemu dengan teman-temannya, mengenal lebih jauh tentang Jarvis, itu juga hal yang baik.Blue Lounge adalah kelab paling mewah di Kota Jerada. Di ruang VIP lantai dua, Navish datang lebih awal. Begitu dia muncul, semua orang langsung menggodanya."Eh, bukannya Navish biasanya nggak pernah nongol bareng Jarvis? Kok hari ini datang juga?""Amanda mana? Jangan-jangan tahu hari ini mau ketemu Cassia, jadi sengaja nggak dibawa?"Navish sudah menenggak beberapa gelas alkohol. Dia hanya melirik tajam, semua orang langsung diam."Kak Navish ...." Aman

  • Ketika Cinta Tak Mendapat Musimnya   Bab 22

    "Sepertinya dia benar-benar menyesal." Jarvis melihat kesedihan di mata Cassia dan mengira Cassia masih belum bisa melupakan Navish. Dia tak bisa menahan diri untuk bertanya, "Kamu nggak apa-apa?"Cassia mengalihkan pandangannya, lalu memeriksa luka di sudut bibir Jarvis dengan cermat. Setelah yakin darahnya sudah berhenti, barulah dia merasa lega. "Aku nggak apa-apa."Jarvis senang melihat Cassia begitu peduli padanya. "Kamu khawatir padaku?""Kamu suamiku. Kalau aku nggak peduli sama kamu, terus peduli sama siapa?" Cassia mengerutkan dahi dengan kesal. "Navish benar-benar gila. Dia sampai berani memukulmu.""Dia benar-benar ingin memperjuangkanmu kembali." Jarvis penasaran dengan isi hati Cassia. Dia takut Cassia akan menyesali pernikahan mereka."Mustahil." Cassia menolak tanpa ragu sedikit pun. "Perasaanku untuknya sudah lama mati.""Hmm." Jarvis menunduk, senyuman tipis tersungging di sudut bibirnya.Cassia menyadarinya. "Kamu sudah dipukul orang, masih bisa senyum?""Kalau dengan

  • Ketika Cinta Tak Mendapat Musimnya   Bab 21

    Jarvis tak sempat menghindar dan menerima pukulan itu secara langsung. Tubuhnya mundur beberapa langkah karena hantaman keras tersebut.Melihat Jarvis dipukul, Cassia panik dan langsung berlari menghampirinya. "Kamu nggak apa-apa? Jarvis, kamu baik-baik saja?"Pukulan tadi dilayangkan Navish dengan sekuat tenaga. Mulut Jarvis sampai mengeluarkan darah. Cassia yang tidak tahu harus berbuat apa, buru-buru mengeluarkan tisu dari saku dan menyeka darah di bibirnya."Sakit nggak?""Nggak apa-apa, aku nggak merasa sakit."Jarvis menerima tisu dari tangannya dan tersenyum padanya.Saat itulah, pertahanan terakhir di hati Cassia runtuh. Dia berbalik, menatap Navish dengan sorot mata penuh amarah. "Navish, kamu gila? Kamu sadar nggak apa yang baru saja kamu lakukan?""Kamu begitu peduli sama dia?" Melihat raut wajah Cassia yang penuh kepedulian pada Jarvis, hati Navish terasa seperti disayat-sayat.Dulu, tatapan penuh perhatian itu hanya diberikan untuknya. Sejak kapan Cassia mulai menatap pria

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status