Share

Bab 48

Aku terus saja menatap Zein dengan tatapan membunuh. Memang sudah lama aku kesal padanya, apalagi ketika dengan beraninya dia memintaku untuk menjadi seorang istri.

Dasar.

Padahal jelas-jelas mamanya tidak akan setuju jika aku jadi menantunya. Karena keluarga besar Zein selalu menganggapku sebagai putri kesayangan mereka.

Tatapanku semakin tajam ketika Mama dan Papa semakin antusias mendengarkan perkataannya yang sama sekali tidak masuk diakal.

Nyesel dulu aku selalu menceritakan tentang diriku yang konyol hanya untuk mendapatkan perhatian Mas Dirga.

Dulu aku memang sekonyol itu, sih. Tapi kan sekarang intinya sudah enggak dan Mas Dirga sudah menjadi milikku.

"Bahkan Rania itu berkali-kali mengancam perempuan yang pernah dekat dengan Mas Dirga," ucapnya dengan dibarengi gelak tawa.

Ingin rasanya aku mencabik bibirnya itu sekarang juga.

Siapa suruh punya mulut itu pandai berbicara keburukan orang. Ih, bikin kesal saja.

Aku tiba-tiba berdiri dari duduk dan menghampirinya.

"Cukup! Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Iyem Olshopp Malang
cerita ne gk nyambung
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Lu ngomong sh enak klo posisi lu dibalik gmn? Klo dirga deket akrab sama ce lain lu pasti ngamuk2. Wanita kasar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status