“Hentikan King! hentikan..!” teriak Tomeo memeringatkan King.
“Grrraaauuuummm..!” ucapan Tomeo justru dibalas auman dahsyat oleh King. Gelombang angin dahsyat tercipta dari auman King.
“Ghhhaarrkk..!” Kitsuni balas berteriak keras sehingga juga menimbulkan gelombang angin dahsyat.
“Blllaarrrrrr..!” dua gelombang angin dahsyat bertemu ditengah-tengah hingga menimbulkan ledakan yang cukup dahsyat.
Kitsuni tak berhenti begitu saja, dengan ekor sembilannya Kitsuni menyerang kearah King.
“Wussshhh..!” King terbang keudara untuk menghindari serangan ekor Kitsuni. Diudara, King dengan cepat menghimpun bijuu damanya.
Kitsunipun tak mau kalah, bola energi bijuu dama dikerahkan. Kedua bijuu dama terlihat semakin lama semakin besar.
Sementara itu ; “Sayang.. Ayo kita tinggalkan tempat ini dulu” terdengar suara lembut Bintang kepada Roro yang masih
DUA hewan kociyose raksasa terlihat saling berhadapan satu sama lain. Kitsuni, rubah ekor 9 berhadapan langsung dengan King, si Singa Perkasa. Keadaan disekitar kedua hewan raksasa tersebut benar-benar hancur lebur tak berbentuk lagi. Padahal sebelumnya tempat itu merupakan wilayah benteng Aliran Loucha, tapi sekarang semuanya sudah rata dengan tanah. Tak tersisa apapun diatasnya.“Serrr.....” sesosok tubuh terlihat diatas kepala King, dan sosok itu adalah Bintang. Kemunculan Bintang diatas kepala King cukup mengejutkan bagi Tomeo yang saat itu juga tengah berada diatas kepala Kitsuni.“Jadi benar, kaulah yang telah membunuh ketua Sennokage !” ucap Tomeo.“Benar” jawab Bintang singkat.“Kau harus membayarnya dengan nyawamu!”“Lakukan kalau kau mampu”Betapa geramnya Tomeo mendengar lawannya yang hanya menjawab-jawab singkat ucapannya, Tomeo merasa lawannya terlalu meremehka
“Deessss!” serangan Telapak Panglima yang dikerahkan Bintang, dengan telak menghantam sosok Kitsuni. Kitsuni terlempar keras dan terseret kebelakang dengan sangat hebat.“Ghhhaarrkk!” Kitsuni meraung keras seakan marah karena terkena serangan tadi. Tiba-tiba saja ke-9 ekor Kitsuni berdiri, melebihi tingginya sosok Kitsuni sendiri.“Zzgggghhhh...! zzgggghhhh...! zzgggghhhh...!”Di sembilan ekor Kitsuni, muncul bola-bola energi bijuu dama berwarna hitam dipenuhi kilatan-kilatan petir di dalamnya.“Zzeeggghhhh..!” bahkan dari mulut Kitsuni juga muncul bola energi bijuu dama yang juga berwarna hitam diiringi kilatan-kilatan petir di dalamnya.Ada 10 bijuu dama yang langsung dirapal Kitsuni sekaligus. Ini tentu saja mengejutkan Bintang dan King.“King!” ucap Bintang memperingatkan.“Jangan khawatir tuan, bijuu dama milikku jauh le
“Rupanya kau yang telah mengadu domba Klan Light Ninja dengan klan asura” ucap Agoess sennin lagi kearah Bintang. “Hanya kematianmu yang bisa membayar semuanya” ucap Agoess sennin lagi.“Serang dia Stoor!” perintah Agoess sennin lagi.“Ghraaghhhhh!” Stoor mengeluarkan suara dahsyatnya yang menggelegar, dan ; “Wussshhhh!” Stoor kembali melayangkan serangan gelombang api dahsyat dari mulutnya, menyerang kearah King dengan sangat dahsyatnya.“Gggraaauuummmm!” King tak mau kalah, dengan auman super dahsyatnya, King mengirimkan gelombang angin dahsyat menuju kearah gulungan api dahsyat milik Stoor, hingga ;“Bllesssshhhhh!” gelombang api dahsyat bertemu dengan gelombang angin dahsyat, hasilnya ;“Buuummm....buuummm...bummmm...!”Rentetan ledakan panjang dan beruntun langsung terjadi. Tapi serangan Stoor tak berhenti disitu saja, dengan gesit, Stoor lan
Bintang terlihat terdiam mendengarkan hal itu. Sejenak Bintang memandang kearah Stoor dan Kitsuni yang ada dibawah.“Baiklah.. Sku akan ikut membantumu King!” ucap Bintang lagi.“Zzzeggghhhhhh!” King mulai menghimpun tenaga terakhirnya untuk mengerahkan bijuu dama merah hitam yang menyala-nyala dengan kilatan-kilatan petir di dalamnya.Bintang sendiri kini tampak merapatkan kedua tangannya membentuk mudra dan tubuh Bintang tiba-tiba saja mengeluarkan aura keemasan, bahkan aura keemasan itu menjalar kerambutnya. Simbol bulan ditangan kanan, matahari di tangan kiri terlihat bersinar cukup terang untuk sesaat. Kedua mata Bintang tampak tertutup dan begitu terbuka, kedua bola mata Bintang terlihat sudah berubah menjadi keemasan. Inilah wujud Cermin Agung Matahari Rembulannya yang sudah mencapai tahap sempurna. Perlahan Rambut emas Bintang tampak berdiri dan bersinar terang, kedua tangan Bintang yang masih merapat didepan dad
Keadaan alam benar-benar hancur berantakan, saat Bintang memandang keatas, hanya terlihat sosok Agoess sennin yang masih berdiri mengambang diudara. Bintang menyipitkan pandangan untuk melihat lebih jelas sosok Agoess sennin yang tampak memegang sebuah benda yang mengeluarkan sinar keemasan, benda yang sangat mirip dengan mutiara atau biji kristal yang mengeluarkan cahaya keemasan.Dan Agoess sennin terlihat menelannya.“Plasshhh!” tiba-tiba saja sosok Agoess sennin memancarkan cahaya keemasan yang amat terang benderang, begitu terangnya sampai-sampai Bintang cukup merasakan silaunya hingga harus menyipitkan pandangannya. Bintang melepaskan energi pelindung Jubah Sakti Sembilan Dewanya.“Ghraaghhhhh!” wajah Bintang berubah saat melihat tiba-tiba saja Agoess sennin mengeluarkan ruangan dahsyat seperti raungan seekor naga.“Jadi inikah yang disebut Śarīra...” sebuah suara kembali mengejutkan Bintang, saat Bintang
Melihat ketiga orang didekatnya telah mengerahkan kekuatan penuhnya, Bintangpun tak ingin ketinggalan. Tubuh Bintang tiba-tiba saja mengeluarkan aura keemasan, bahkan aura keemasan itu menjalar kerambutnya. Simbol bulan ditangan kanan, matahari di tangan kiri terlihat bersinar cukup terang untuk sesaat. Kedua bola mata Bintang terlihat sudah berubah menjadi keemasan. Bintang sudah berubah dalam mode Cermin Agung Matahari Rembulannya.Kini ke-4nya mengeluarkan aura dahsyat dari sekujur tubuh mereka, aura dahsyat itu membuat tempat itu bergetar dengan sangat hebat. Bebatuan yang ada ditempat itu tampak terangkat keudara, udara seakan berhenti berhembus, keempatnya masih menghimpun tenaga dahsyat masing-masing.“Wesshhh...!” tiba-tiba saja sosok Agoess sennin sudah mendahului berkelebat kearah Bintang. Gerakannya begitu cepat hingga menyamai kecepatan cahaya.“Weesshhhh!” tapi gerakan Agoess sennin tertahan saat sesosok bayangan ber
Dhuar !! Dhuar !! Dhuar !! Dhuar !! Dhuar!Pertarungan Bintang dan Tomeo terus berlangsung dengan sengit, setiap serangan Tomeo mengandung ledakan yang cukup dahsyat untuk menghancurkan apa saja yang disentuhnya. Sosok Tomeo yang lebih mirip rubah daripada manusia terlihat bergerak lincah memburu sosok Bintang kesana kemari. Bahkan kedua kuku tangan Tomeo sudah berubah menjadi panjang dan runcing, Bintang masih terlihat dengan tenang menghindari setiap serangan yang dilancarkan oleh Tomeo kepadanya.Pada satu kesempatan, Bintang melompat tinggi keudara, tapi Tomeo tidak membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Tiba-tiba saja ;“Wuuuttt ...wuuttt...wuuuttt!” kesembilan ekor yang ada dibokong Tomeo memanjang dan langsung menyerang kearah Bintang dengan dahsyat.“Golok Emas, heaa!” Bintang mengibaskan kedua tangannya“Wuuutt....wuuuttt.....wuuutttt!”Dari kibasan tangan Bintang keluar sinar berbentuk
“Winggssss!” diatas telapak tangan kiri Bintang muncul sebuah pusaran chakra besar yang mengelilingi sebuah bola energi berwarna merah keemasan, pusaran chakra membentuk matahari rasenshuriken yang mengeluarkan hawa panas yang luar biasa panasnya, berputar dengan sangat cepat laksana gasing. Inilah jurus Keagungan Mentari dari Cermin Agung Matahari Rembulan.“Winggssss!” diatas telapak tangan kanan Bintang muncul sebuah pusaran chakra besar yang mengelilingi sebuah bola energi berwarna biru, pusaran chakra membentuk bulan rasenshuriken yang mengeluarkan hawa hawa dingin yang luar biasa menusuk tulang, berputar dengan sangat cepat laksana gasing. Inilah jurus Keagungan Bulan dari Cermin Agung Matahari Rembulan.“Werrrrr...!” Tomeo melepaskan bijuu dama yang ada diekornya, melesat cepat kearah Bintang. Hawa panas langsung menyebar.Bintangpun menyadari kalau biju