“Wusshhh...!” Dewa Iblis mengibaskan tangannya hingga membuat asap tebal yang menutupi tempat itu sirna. Dan kini terlihatlah sosok Bintang yang terkapar tak jauh dari Dewa Iblis. Sosok Bintang tidak lagi dalam mode Cermin Agung Matahari Rembulannya, hal ini menandakan kalau Bintang tengah terluka akibat serangan Dewa Iblis tadi.
Dewa Iblis tersenyum dan tetap menatap kearah Bintang dengan tatapan tajamnya, tapi tiba-tiba saja senyum diwajah Dewa Iblis menghilang saat melihat sosok Bintang yang terkapar tampak mengeluarkan aura Bintang-bintang kecil berwarna putih kebiru-biruan yang meringkupi sekujur tubuh Bintang. Saat Bintang membuka kedua matanya, kedua bola mata Bintang tak lagi berwarna keemasan, tapi berwarna keperak-perakan. Tanpa sadar Bintang telah mengaktifkan Insting Dewanya.
Perlahan sosok Bintang yang sudah diliputi bintang-bintang kecil putih kebiru-biruan tampak bangkit melayang berdiri.
Sementara Dewa Iblis tampak t
“Sebenarnya apa yang terjadi padanya, gerakannya sekarang begitu ringan sekali. Aku sedikitpun tak bisa menyentuhnya” batin Dewa Iblis lagi.“Aku harus bisa memancingnya” sambung batin Dewa Iblis lagi.“Ayo serang aku, apa bisamu hanya bisa menghindar saja” ucap Dewa Iblis memancing perhatian Bintang.Pancingan Dewa Iblis berhasil, Bintang terlihat melompat mundur kebelakang. Begitu kedua kakinya menapak tanah.“Zzegghhhh....zzegggghhhh!” kedua tangan Bintang langsung terangkum cakra petir. Cakra Petir Ganda dikerahkan.“Wesshhhh!” sosok Bintang berkelebat kedepan.“Wwuuutttt!” Dewa Iblis tak tinggal diam begitu saja, tinjunya menyambut kearah Bintang yang melesat kearahnya, lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar tanpa tanding dunia persilatan, sedetik lagi tinju Dewa Iblis mengenainya, Bintang berputar diudara bak baling-baling, hingga tinju
DEWA IBLIS AWAN API masih berdiri dihadapan Bintang yang terkapar dengan gagahnya. Jelas terpampang wajah puas penuh kemenangan diwajah Dewa Iblis yang menatap sosok Bintang yang tak berdaya tepat didepannya.“Desss..!” Dewa Iblis menendang sosok Bintang yang ada dihadapannya dengan keras, hingga membuat Bintang terpental terguling-guling cukup jauh dari hadapan Dewa Iblis.“Ha ha ha..! akulah yang terkuat di dunia ini. Aku yang terkuat” ucap Dewa Iblis mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kemenangan baginya.Dewa Iblis berbalik dan melangkah untuk pergi meninggalkan tempat itu. Tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba saja langkah Dewa Iblis berhenti.“Aura apa ini?” batin Dewa Iblis seraya berpaling kearah belakang, dimana sosok Bintang tadi berada. Wajah Dewa Iblis berubah saat melihat sosok lawannya terlihat perlahan mulai bangkit.Pakaian dibagian dada Bintang terlihat sobek besar hingga memperlihatkan raja
“Deeebbbbb!”Bola energi bijuu dama milik Dewa Iblis dengan telak menghantam punggung Bintang yang masih tertelungkup tak berdaya ditempatnya. Wajah Dewa Iblis tersenyum penuh kemenangan karena sebentar lagi lawannya akan tewas dengan tubuh hancur dengan kekuatan bijuu dama miliknya.Tapi pelan-pelan senyum diwajah Dewa Iblis berubah, ledakan yang ditunggu-tunggunya tak datang-datang, saat Dewa Iblis mencoba melihat lebih jelas bola energi bijuu damanya, wajah Dewa Iblis berubah, ternyata bola energi bijju dama tidak menghantam punggung Bintang, melainkan menghantam sebuah warangka pedang yang ada dipunggung Bintang.“Blleepp..!” Dewa Iblis semakin terkejut saat tiba-tiba saja bola energi bijuu damanya terhisap masuk kedalam warangka pedang tersebut, dengan cepat Dewa Iblis melompat menjauh.Dengan rasa penasaran, Dewa Iblis kini kembali memperhatikan sosok Bintang dengan seksama. Bintang yang ma
“Wuuuussshhhh!” Dewa Iblis lebih dulu melepaskan bijuu damanya kearah Bintang.“Khhhhaaaa!” Bintang tak mau kalah, energi plasma yang terkumpul ditangannya didorong kedepan dengan posisi kedua tangan terbalik, kali ini tapak tangan kanan berputar keatas dan telapak tapak kiri berputar kebawah.“Wuusshhh!” gelombang energi plasma dahsyat terlepas dari dorongan kedua tangan Bintang. Sebuah gelombang energi plasma yang begitu besar memancar keluar dari tangan Bintang. Melesat kedepan dengan sangat cepat. Tapi lesatannya kedepan, gelombang cahaya plasma justru terlihat mengerucut mengecil.“Deeebbbbbb.....” bola energi bijuu dama bertemu dengan gelombang energi plasma. Gelombang energi plasma Bintang yang kecil berbanding terbalik dengan bola energi bijuu dama yang sangat besar.Dewa Iblis yang tersenyum melihat hal itu terus mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk mendorong bo
KERAJAAN AYUTTHAYAKerajaan Ayutthaya merupakan kerajaan bangsa Thai yang berdiri pada kurun waktu 1351 sampai 1767 M. Nama Ayyuthaya diambil dari Ayodhya, nama kerajaan yang dipimpin oleh Sri Rama, tokoh dalam Ramayana. Pada tahun 1350 Raja Ramathibodi I (Uthong) mendirikan Ayyuthaya sebagai ibu kota kerajaannya dan mengalahkan dinasti Kerajaan Sukhothai, yaitu 640km ke arah utara, pada tahun 1376.Dalam perkembangannya, Ayyuthaya sangat aktif melakukan perdagangan dengan berbagai negara asing seperti Tiongkok, India, Jepang, Persia dan beberapa negara Eropa. Penguasa Ayyuthaya bahkan mengizinkan pedagang Portugis, Spanyol, Belanda, dan Prancis untuk mendirikan permukiman di luar tembok kota Ayyuthaya. Raja Narai (1656-1688) bahkan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Raja Louis XIV dari Prancis dan tercatat pernah mengirimkan dutanya ke Prancis.Setelah melalui pertumpahan darah perebutan kekuasaan antar dinasti, Ayutthaya memasuki
Sosok berjubah sendiri tampak mampu melayani serangan patih dengan kedua tangan kosongnya. Pada suatu kesempatan, patih menebaskan pedang panjangnya kearah sosok berjubah, dengan reflek sosok berjumlah melompat mundur, tapi ujung pedang panjang itu masih sempat menebas ujung jubah dikepala sosok berjubah, hingga jubah itu langsung terlepas dari kepalanya. Kini terlihat sosok wanita jelita yang berdiri dihadapan sang patih. Tapi bukan hal itu yang menarik perhatian si patih, yang menjadi perhatian sipatih adalah tatto yang tampak menghiasi disebagian wajah dan tubuh sosok wanita tersebut.“Tatto Iblis....” ucap si patih mengenali sosok berjubah tersebut. Tatto Iblis merupakan organisasi terlarang yang selama ini selalu menjadi musuh bagi pihak kerajaan. Karena organisasi terlarang itu selalu mengacau didaerah-daerah kekuasan pihak kerajaan.Detik berikutnya, sosok-sosok berjubah yang bertempur dengan pasukan kerajaan tampak mulai membuka jubah-jubah yang men
“Uuhggg....” sebuah erangan terdengar keluar dari bibir seorang gadis jelita yang kita kenal sebagai Paola. Dia seperti baru terbangun dari keadaannya, baru saja membuka matanya kembali dipejamkannya karena silau akan sinar matahari yang menyeruak masuk kedalam matanya.Paola mencoba mengingat apa yang telah terjadi, hingga akhirnya ingatannya tersadar akan sesuatu. nona Paola terlihat langsung membuka matanya dengan tiba-tiba.Walaupun masih sedikit lemas, dicobanya untuk bangkit dari rebahannya saat ini. Setelah berhasil duduk, Paola terlihat menatap keadaan disekitarnya. Dan seketika wajahnya berubah.“Putri Risara..”“Putri Pimcha..” ucapnya mengenali dua sosok tubuh yang terbaring tak sadarkan diri tak jauh darinya. Paola terlihat mencoba mengumpulkan tenaganya dan dengan mengesot dia mendekatinya kedua sosok wanita yang terbaring tak jauh darinya.Setelah berusaha tak kenal lelah, akhirnya dia tiba didekat
“Aahhh..” bersamaan keduanya terkejut bukan kepalang saat kini beberapa langkah dihadapan mereka tampak berdiri seorang pemuda berparas tampan dengan sebuah pedang tersampir dipunggungnya.Paola terlihat langsung bersikap waspada dan Paola seakan baru menyadari kalau pedangnya tidak ada lagi ditangannya dan Paola dapat melihat pedangnya yang tergeletak jauh dimana tempatnya tadi berada. Paola menyesal tadi tidak ikut membawa pedangnya. Putri Risara sendiri tampak berusaha berlindung dibelakang Paola.Sementara itu, pemuda yang ditangannya tampak membawa beberapa bungkusan terlihat mengikuti pandangan Paola yang menatap kearah pedangnya yang tergeletak didekat kakinya. Dengan santai pemuda itu tampak mengambil pedang itu lalu kemudian berjalan mendekati Paola dan Putri Risara yang terus bersikap waspada. Dan tiba-tiba saja pemuda itu berjongkok dihadapan mereka dan melemparkan senyum.“Tak perlu takut apalagi curiga. Hamba hanya berniat membantu