Share

Menutupi

“Bang Ashraf mau Altaf di sini saja, katanya takut kangen kalau nggak ada di rumah,” jawabku saat Ibu kembali menanyakan Altaf.

“Kamu yakin di sana nggak kerepotan?” tanya Ibu, dari nada suaranya terdengar sedih dan khawatir.

“Nggak, Bu. Ada ART yang bantuin kami, Ibu tenang saja. Lagian, Nina di sini juga selama Mama sakit aja. Kalau udah sehat, kami pindah ke rumah kami. Bang Ashraf cuma nggak tega kalau mama sendirian di rumah. Di rumah, Nina cuma diminta pantau aja kok. Nggak harus melakukan hal hal berat,” jawabku mencoba meyakinkan Ibu agar tak cemas.

“Ya sudah kalau begitu. Jaga diri dan jaga kesehatan. Ngurus anak itu capek, kalau kamu sakit atau lelah, pulang ke sini. Nanti biar gantian jagain Altaf.”

“Iya, Bu.”

Ku iyakan saja ucapan Ibu karena tak ingin IBu banyak pikiran. Sesuai saran dari Bang Altaf tentang Ibu yang mungkin akan sedih jika mendengar kabar tak enak dari kami. Sebagai istri aku harus menurut dan melakukan saran yang sekiranya baik bagi kami.

Aku melihat Alta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status