Home / Romansa / Lady D Milik Sang Penguasa / Bab 152. Kamu begitu tampan

Share

Bab 152. Kamu begitu tampan

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2025-04-27 09:08:24

Meisya tertegun. “Kenapa kamu bertanya seperti itu?” Hati Meisya berdebar, sangat takut terhadap penolakan untuk kesekian kalinya.

Yama diam. Menunggu kelanjutan kalimat wanita itu.

“Karena... aku tidak tahu sampai kapan aku akan seperti ini. Aku tidak bisa berpaling darimu," sahut Meisya beberapa saat kemudian.

Meisya tersenyum, menatap bintang. “atau mungkin karena aku tidak mencintai orang lain. Hanya kamu, Yama.”

Yama menatap wajah Meisya dalam keremangan cahaya. Gadis itu terlihat sangat cantik dan tanpa celah. Secara keseluruhan melebih Dea yang mencuri hatinya selama ini.

Lalu perlahan, ia menyentuh jemari gadis itu.

Untuk pertama kalinya, sentuhan itu bukan karena ingin dibantu berjalan. Tapi karena keinginan untuk berterima kasih.

“Kalau waktu bisa menyembuhkan kakiku,” bisik Yama, “apa waktu jug

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 270

    Pagi itu, langit cerah. Angin membawa aroma rumput dan bunga dari taman vila.Dea duduk di kursi roda, wajahnya menghadap jendela besar dengan selimut menyelimuti kakinya. Di pangkuannya, bayi kecil mereka duduk dengan lengan mungil memeluk boneka kain.Yama duduk di dekatnya, menyeruput teh hangat sambil membaca laporan kerja. Tapi matanya sesekali mencuri pandang pada dua orang yang ia cintai di dunia.“Aku pikir… hari ini aku bisa latihan berdiri sedikit lebih lama,” kata Dea pelan, membelai rambut anaknya.“Kamu sudah luar biasa, Sayang.” Yama tersenyum. “Tapi jangan terlalu memaksa. Perlahan. Langkah kecil.”Dea hanya mengangguk. Tapi dalam matanya, ada api kecil yang tak padam. Api seorang ibu yang tak ingin kehilangan satu detik pun dari tumbuh kembang putrinya.Tiba-tiba, bayi mereka, yang tadinya hanya mengo

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 269

    Tubuhnya masih terasa berat dan pusing, tapi luka di hati jauh lebih berat.Yama perlahan mendekat, lalu berlutut di samping ranjang.“Aku sudah hampir kehilanganmu. Aku... kehilangan akal. Tapi aku tidak kehilangan rasa hormat padamu. Tidak sedetik pun.” Ia menggenggam sisi ranjang, menunduk. “Aku minta maaf karena kamu terbangun dalam situasi yang membingungkan. Aku salah karena terlalu egois karena sudah melakukannya. Tapi tolong, Dea…”Suara Yama parau. “…jangan tinggalkan aku. Bukan lagi.”"Maaf..."Dea menutup mata. Air matanya jatuh diam-diam. Dalam hati, masih ada kemarahan.“Aku haus…” bisiknya akhirnya.Yama langsung berdiri. “Tunggu. Aku akan ambil air.”***Udara pagi masuk melalui jendela yang dibuka setengah. Aroma embun, matahari, dan daun basah bercampur dengan kelembuta

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 268

    Ia berdiri, melangkah pelan mendekat. Tangan gemetar menyentuh lengan Rahel.“Aku… lelah sekali. Kesepian. Kenapa dia tak bangun-bangun… kenapa?”Rahel menunduk, ingin menjauh. Tapi Yama menahan.Dia menatap wajah Rahel—mencari pelarian, bukan cinta. Mencari kehangatan sesaat yang bisa menghapus rasa kehilangan yang tak tertanggungkan.Wajah mereka makin dekat. Nafas Yama hangat, tercium samar aroma mabuk dan luka batin.Dan saat hanya berjarak sejengkal…TANGISAN BAYI terdengar dari kamar sebelah.Kuat. Seperti suara langit yang memanggil jiwa Yama kembali ke bumi.Ia membeku.Rahel terdiam. Tangisan itu… begitu familiar.Yama menutup matanya. Napasnya tercekat. Ia menoleh ke arah pintu kamar bayi, lalu melepaskan Rahel seketika.Langkah

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 267

    Yama perlahan berdiri dan mendekat. Ia menatap Dea dengan perasaan yang campur aduk—rasa syukur, haru, dan luka yang belum kering. Bibir Dea masih tertutup rapat, tapi rona pipinya sedikit berubah. Mungkin hanya cahaya. Atau mungkin…Yama menyentuh rambut Dea yang tergerai.“Lihat, Sayang… putri kita kembali ke pelukmu. Walau kamu diam… dia tahu ke mana harus pulang.”Setelah menyusui, Rahel perlahan membetulkan pakaian Dea, lalu membungkus bayi kembali.Yama menatap bayinya yang kini tertidur dengan tenang di lengannya.“Terima kasih,” ucapnya kepada Rahel. “Aku… tidak akan lupakan ini.”Rahel tersenyum. “Mungkin ini bukan tentang saya, Tuan. Tapi tentang cinta yang terlalu dalam, yang masih melekat meski tubuh sudah diam.”Yama mengangguk, lalu duduk di te

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 266

    “Lapar, ya? Kamu mau susu, ya?” Yama mengendong sambil bergoyang-goyang, mencoba menenangkan. Tapi tubuh kecil itu terus merengek, menggeliat tak nyaman.Yama duduk, mencoba memberi susu formula dengan botol, tapi bayi itu menolak dan terus menangis. Tangisannya seperti memanggil seseorang—seseorang yang tak bisa hadir.“Ibumu... masih tidur, Nak,” bisik Yama, suaranya pecah. “Ayah juga ingin dia bangun. Ayah juga ingin dia peluk kamu. Tapi…”Matanya memerah. Tubuhnya menggigil karena rasa tidak berdaya.Tangis bayi tidak mereda.Akhirnya Yama memencet bel perawat dan berkata dengan suara lelah, “Aku… butuh ibu susu. Segera. Dia tak mau minum… dia butuh pelukan seorang ibu.”Beberapa hari kemudian…Dokter memanggil Yama ke ruangannya. Wajah sang dokter terli

  • Lady D Milik Sang Penguasa   Bab 265

    Dan untuk pertama kalinya… Yama merasa seluruh dunia mencabut udara dari dadanya.Dia terduduk di lantai koridor rumah sakit.Diam.Gemetar.Tubuhnya menolak percaya bahwa semua ini nyata. Bahwa perempuan yang pagi tadi ia peluk penuh cinta… kini terbaring tak sadarkan diri, dengan perdarahan di otak.Air matanya jatuh tanpa suara. Bukan karena takut. Tapi karena penyesalan.“Maafkan aku…” bisiknya dalam isak tertahan. “Aku terlalu membiarkan emosi menguasai… dan sekarang kau membayar semuanya.”Beberapa jam kemudian, dokter keluar dari ruang observasi dengan wajah muram.Yama berdiri dengan cepat. “Bagaimana kondisinya?”Dokter melepas masker, menatap Yama dengan ragu. “Istri Anda mengalami benturan keras di bagian belakang kepala. CT scan menunjukkan ada pembuluh dara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status