Share

[8] Raya: Sang Penggoda

Suara jangkrik terdengar nyaring di antara keheningan yang melingkupi Destri dan Raya.

Raya yang kini duduk bersandar pada kepala ranjang, membiarkan Destri sepenuhnya merawat dirinya. Dibiarkannya tangan Destri mengompres luka di wajah dan bahunya yang membiru.

"Ah!" Raya memekik pelan saat Destri mengusap luka di sudut alisnya. "Perih banget."

Destri menghela napas, "Lukanya gak dalem, tapi pasti ada bekasnya."

"Gak apa-apa. Bukan cowok namanya kalau gak punya bekas luka." Raya terkekeh.

Gadis di hadapan Raya itu mendengus.

Raya tersenyum tipis. Dengan jarak wajah yang berdekatan sepert ini, Raya bisa mengamati kulit Destri yang begitu mulus. Bulu matanya lentik, warna pupil matanya hitam gelap. Bibirnya mungil, berbentuk seperti hati dan bervolume agak penuh.

Duh, ingin rasanya Raya mencuri satu ciuman dari calon kakak iparnya ini. Merasakan bibirnya yang lembut dan penuh.

Tubuh Raya memanas. Laki-laki itu mendorong

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status