Untuk memastikan berita tentang hilangnya orang tuanya, Alexander pun bergegas menuju rumah tempat di mana orang tuanya tinggal. Setibanya di sana, betapa terkejutnya dia melihat kondisi rumah tersebut yang kotor dan tidak terurus.
Lantai berdebu dan sampah di mana-mana. Di langit-langit rumah banyak sarang laba-laba. Sebagian barang dan perabot hilang entah ke mana. Bisa jadi hilang dicuri. Intinya kondisi rumah satu lantai itu sudah tidak keruan, lebih buruk dari kapal pecah.Alexander menutupi hidungnya karena bau busuk yang menyengat. Dia sudah tidak bisa berkomentar. Jika kedua orang tuanya hilang sejak satu setengah tahun lalu, wajar kondisi rumahnya sudah separah ini.Pablo dan Winnie tidak mengizinkan Gabriella untuk merawat rumah milik orang tua Alexander, bahkan mereka tidak membiarkan Gabriella berkunjung hanya sesaat saja.Tetangga sekitar?Mereka tidak peduli.Bahkan bisa jadi mereka melucuti barang-barang yang ada di dalam sini.Tidak ada satu pun lagi benda berharga lagi. Kecuali beberapa foto. Itu juga sudah berdebu dan koyak.Rumah kecil ini menjadi saksi di mana Alexander bertumbuh dari anak kecil hingga dewasa. Terlalu banyak kenangan yang sulit dilupakan.Dia masih ingat betul canda dan tawa bersama ayah dan ibunya.Terngiang beberapa untaian nasehat dari mereka.Mata Alexander lantas berkaca-kaca saat mengenang semuanya yang telah berlalu. Dan yang paling menyedihkan adalah dia telah kehilangan kedua orang tuanya tanpa ada tanda dan bukti jelas. Ketika dia bertanya pada Gabriella, sebab istrinya satu-satunya orang yang bisa dipercaya, istrinya tersebut berkata bahwa tidak tahu tentang peristiwa ini. Maka tidak ada lagi tempat bagi Alexander untuk bertanya tentang kedua orang tuanya.Kerabat?Ada, tapi mereka tidak peduli.Alexander dan kedua orang tuanya tidak suka hidup bermasyarakat seperti orang kebanyakan. Mereka tahu bahwa di luar sana banyak orang jahat dan sesat, bahkan dari keluarga dan kerabat mereka sendiri, dan secara umum orang yang sibuk di dalam pemerintahan dan militer. Oleh karena itu, mereka cenderung tertutup dan terkadang menentang sesuatu yang bertolak belakang dari pandangan mereka. Jadi sebab itulah mereka kadang termarginalkan. Sikap idealis mereka membuat orang di sekitar mereka terkadang malas.Josef Luther, ayahnya Alexander, merupakan orang kelas bawah yang tidak suka dengan pemerintahan otoriter pada era sebelum sekarang. Karena miskin dan tidak punya pamor, suaranya tidak didengar.Jenny, ibunya Alexander, merupakan ibu rumah tangga biasa. Dia hanya mengharapkan uang nafkah dari suaminya yang hanya buruh pabrik biasa.“Tegakkan keadilan bagi Buruh!”Meskipun miskin dan terbelakang, Josef tidak mau diam. Jika ada demo buruh, dia pasti ikut dan selalu jadi pemegang toa, alias dia memastikan suaranya didengar oleh ribuan orang.Josef tidak mau dikatakan aktivis karena takut bakal ditangkap oleh militer, tetapi karena dia sosialis sejati dan cinta keadilan, dia mau tidak mau menyuarakan aspirasi para buruh dengan cara sangat terbuka.Beliau menjadi ketua organisasi buruh tingkat kota. Tapi namanya tidak seharum para aktivis. Alasannya jelas, karena dia tidak mau mati konyol.Kebebasan berekspresi masih dibatasi di negara ini, terutama ketika masih dipimpin oleh Presiden Somers, mertuanya Pablo. Ada banyak aktivis dan penggerak yang ditangkap dan diculik. Sebagian mereka ada yang dipulangkan, sebagian lagi ditemukan tewas, dan sebagian lagi hilang tiada kabar.Di antara orasi mereka adalah menentang pemerintahan yang otoriter, korup, dan sering terlibat suap dan nepotisme. Mereka menyerukan kebebasan berbicara di berbagai media seperti televisi, internet, media cetak, dan media sosial. Selanjutnya isu HAM, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.Sementara bagi Josef Luther, isu yang paling sering dia angkat tentu saja tentang kesejahteraan buruh dan ketimpangan yang terjadi antara pengusaha dan pekerja. Namun sekali lagi, Josef selalu main aman karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan baginya.Alexander berpikir, ‘Ayahku bukanlah orang yang paling getol dalam menyuarakan kritikan dan gagasan. Tapi, apa mungkin Ayah dan Ibu diculik sama seperti para aktivis? Padahal Ayah bukanlah aktivis seperti orang di luar sana.’Sama seperti ayahnya, Alexander sebenarnya tidak mau mencemplungkan diri dalam hal yang terkait dengan aktivis dan penggerak. Tapi, jiwa sosial dan kemanusiaan itu sudah tertanam sejak kecil di waktu sekolah dan juga sewaktu menjadi mahasiswa. Alexander kadang tak tahan melihat ketidakadilan di dunia ini, karena itulah dia menuangkan idenya di dalam tulisan, bersuara di hadapan mahasiswa, serta sering memposting konten bermanfaat di media sosial. Dia pun mengaku sebagai Social Justice Warrior di media sosial, tetapi dia hanya pengkritik, bukan toxic.Alexander pun keluar dari rumah tua itu dengan perasaan yang campur aduk : sedih, rindu, kecewa, marah, dan dendam.Dia bersumpah akan mencari di mana kedua orang tuanya berada dan siapa pula para penculiknya!Dia segera menghubungi Farrell. “Jemput aku sekarang!”Terdengar suara halus di ujung telepon, “Siap, Jenderal!”***Heboh.Sebuah berita viral telah menggeparkan masyarakat Winland, terutama yang tinggal di Redchester. Sejumlah media telah serempak memberitakan tentang menghilangnya Sang Jenderal Naga Emas!Di sebuah stasiun televisi acara berita. Seorang jurnalis berkata :“Presiden dan Panglima sempat memberikan penghargaan tertinggi ‘Lencana Naga Emas’ pada sang Jenderal.”Di berita lain :“Sekarang Sang Jenderal Naga Emas hilang entah di mana. Pihak pemerintah dan militer terus berkoordinasi dan melakukan pencarian. Seharusnya Sang Jenderal Naga Emas mengikuti jamuan makan malam bersama Presiden dan Panglima.”Sangat menggeparkan!Sosok pahlawan yang telah berhasil memimpin ratusan ribu pasukan melawan jutaan musuh, kini hilang entah ke mana.Semua orang meributkan Sang Jenderal Naga Emas.Jika waktu itu Sang Jenderal Naga Emas tidak membantu pasukan tentara Winland di Pulau Lambora lalu memimpin pasukan untuk merebut kembali beberapa pulau yang telah dikuasai, bisa jadi sekarang negara ini bakal terjajah sepenuhnya. Itu artinya jasa dari Sang Jenderal Naga Emas sangat besar. Luar biasanya, di bawah kendali Jenderal Naga Emas, kemenangan begitu cepat diraih.Presiden dan Panglima menjamin dalam waktu singkat nantinya Sang Jenderal Naga Emas langsung diberikan Bintang Lima dan langsung menjabat sebagai Panglima Tentara dengan pangkat Jenderal Besar Naga Emas! Sebuah penghargaan paling tinggi dan belum pernah didapat oleh siapa pun.Namun, Jenderal Naga Emas sampai sekarang belum bisa diketemukan.Di dalam mobil BMW jadul, di kursi belakang, Alexander sedang menonton berita tersebut di Youtube. Dia menyaksikan semua orang sedang mencarinya.Farrell, satu-satunya orang yang tahu keberadaan Jenderal, tidak bisa berkomentar apa pun terkait hal tersebut. Dia bingung kenapa Alexander tidak mau menampakkan diri dan malah bersembunyi. Dia harus tahu apa alasannya.“Jenderal, kau akan menjadi nomor satu di militer. Kau dijamin bintang lima dan pangkat Jenderal Besar Naga Emas. Kenapa kau malah menolak?”Alexander menghela napas pendek seraya memasukkan ponselnya ke saku celana. “Aku tidak menolaknya. Masih butuh waktu, Farrell. Lagi pula, aku membawa tugas dan misi."“Tugas dan misi? Jenderal, aku siap mengabdi untuk mu!”Halo Readers! Ini adalah karya saya yang ke-6 di GoodNovel. Rencananya novel ini akan jadi project yang panjang, mudah-mudahan sampai ribuan bab. Update 2 - 4 Bab per hari. Isi per bab sudah ideal dan tidak pendek : >1000 kata/bab. Jadi pembaca tidak mungkin kecewa lantaran isi bab yang pendek. Ikuti kisah Alexander yang hebat dalam menjalankan tugasnya selaku Jenderal Naga Emas, menyelesaikan lima misi agung dari guru-gurunya, mencari pelaku penculikan, serta bagaimana dia terus mempertahankan keutuhan cinta dan setianya pada Gabriella. Selamat membaca!
Alexander menoleh ke samping, mengawasi jalanan padat Kota Redchester yang sangat sibuk. Karena ibu kota negara, Megapolitan yang setidaknya ada sepuluh juta orang ini merupakan kota besar dan punya sejarah. Ada banyak cerita di Redchester, dan ada pula misteri yang mesti dikuak.Saat ini Farrell menjadi satu-satunya orang kepercayaan Alexander. Jika ada sesuatu yang bocor, itu pasti karena kecerobohan Farrell. Maka dari itu Farrell sudah bersumpah dan setia pada Alexander dalam mengemban semua pekerjaan yang diberikan serta melaksanakannya dengan sepenuh hati.Selain amanah, Farrell juga cerdas dan berbagai idenya sangat dibutuhkan oleh Alexander.Pada waktu pertempuran berlangsung, Farrell selalu berada di samping Alexander bersama sejumlah pasukan yang berada di bawah komandonya untuk memberikan penjagaan dan pengamanan kepada sang panglima perang.Sekarang, peran Farrel bisa dikatakan ajudan dan bodyguard sekaligus untuk mengawasi dan menjaga bosnya.Dan bagi Farrell sendiri, meng
Ruangan keluarga telah di-set sedemikian rupa. Ada satu buah kursi khusus yang diperuntukkan bagi Alexander. Semacam kursi yang akan diduduki oleh terdakwa sebuah kasus di pengadilan. Di depan kursi panas tersebut terdapat enam kursi lainnya. Di sanalah Brendon dan lima orang saudaranya akan menghukum Alexander.Sementara itu, anak-anak mereka yang besar dan kecil sudah dilarikan semua sehingga forum besar kali ini dijamin tidak akan terganggu oleh kebisingan. Mereka memastikan bahwa rapat keluarga penentu nasib Alexander akan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diinginkan, tentu saja tujuan mereka adalah menyingkirkan keberadaan Alexander dari Keluarga Callister.Alexander dengan setelan kemeja abu-abu dan celana jeans biasa terduduk. Di hadapannya sudah berdiri enam orang tua yang akan mencecar beragam kalimat untuk memojokkan dia. Lalu, apakah Alexander mampu melewati ujian besar ini?Brendon menyilangkan kedua kakinya sambil melipat kedua tangan di depan dada. Dia menatap w
Anak nomor empat di bawah Pablo itu bernama Shinta Callister. Sebenarnya siang ini sang dokter semestinya bekerja tapi karena ada acara penting dan mendesak, terpaksa dia izin sebentar walaupun tidak lama juga, hanya demi mensukseskan agar Alexander berpisah dari keponakannya yang malang.Shinta memperbagus jas dokter kebanggaanya sebelum berkata, “Tadi aku sudah mengecek kondisi fisik Gabriella. Badannya sangat lemas. Dia merasakan sakit di beberapa titik. Salah satunya di bagian perut dekat ulu hati. Dia juga merasakan nyeri di tengkuk. Aku memastikan dia sedang stres. Kejiwaannya terganggu dikarenakan beban pikiran dan mental. Tidak lain tidak bukan tentu saja karena makan hati sudah menjadi istri dari mu, Alex. Dia sebenarnya terbebani selama tiga setengah tahun ini semenjak menjadi istri mu. Dia makan hati. Tapi tidak mau bercerita. Puncaknya adalah sekarang. Sebagai dokter umum berpengalaman, aku menyarankan agar Gabriella dibawa ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan dan jug
Enam orang di hadapan Alexander sepakat kalau Alexander tidak mungkin bisa melakukannya. Jika Dokter Shinta saja tidak bisa, lantas bagaimana dengan pria menyedihkan dari Keluarga Luther itu? Mustahil, sangat mustahil.Pablo menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menyindir geram, “Kau pernah tersiksa selama hampir dua tahun. Badan mu kurus dan penyakitan. Bahkan kau tidak mampu mengurusi diri mu sendiri. Lantas kau mau mengobati orang lain? Alex, sudahlah! Aku tahu kau sedang membela diri agar tidak ditendang dari rumah ini dan pergi untuk selama-lamanya. Kami semua di sini tahu kau pasti mengeluarkan beragam alasan supaya kau tetap bisa bertahan. Tapi, semua yang kau sampaikan akan sia-sia. Mana mungkinlah kami bisa percaya pada omong kosong mu?!”Dengan tenang dan percaya diri Alexander pun menjawab, “Aku sudah belajar banyak dari Tuan James Frick. Aku bisa meracik ramuan dan menguasai teknik akupuntur. Aku juga paham tentang teknik pengobatan modern seperti yang dikuasai oleh Do
Alexander berbicara dengan tegas. “Tuan Mike Ali juga difitnah. Beliau dituduh telah melanggar hukum berat. Katanya, beliau ingin menggulingkan Presiden Somers dengan power-nya yang luar biasa. Kita tidak tahu apakah beliau pro atau kontra dengan pemerintahan Presiden Somers. Kita tidak tahu apakah beliau benci atau suka dengan pemerintahan waktu itu. Tapi tuduhan yang mengatakan bahwa beliau ingin menggulingkan Presiden Somers, jelas hanyalah hoaks.”Pablo selaku menantu Somers langsung merespons cepat. “Kenapa kau malah membawa ayah mertuaku segala? Berita waktu itu santer memberitakan bahwa Mike Ali telah menyiapkan sepuluh ribu orang untuk menyerbu istana dan bahkan sampai ingin membunuh Presiden.”“Berita itu tidak benar,” balas Alexander penuh percaya diri.Dia satu tahun penuh belajar bersama Mike Ali dan tahu betul apa yang sebenarnya terjadi. Mike Ali sejatinya memang kurang suka dengan pemerintahan otoriter di bawah kekuasaan Presiden Somers, tapi bukan berarti dia radikal d
Selain itu, dia sudah mendapat jaminan dari lima gurunya, seandainya nanti dia bisa menyelesaikan semua misi dari lima gurunya, dia akan mendapat banyak keberuntungan yang tidak pernah terbayangkan.Contoh saja, Warren Rockefeller, salah satu guru Alexander, akan memberikan sebagian kekayaannya jika Alexander nanti bisa mengusut kasus penculikan terhadap dirinya. Warren Rockefeller menugaskan pada Alexander untuk mencari para pelaku dan menegakkan kebenaran. Setelah itu, beliau pasti akan memberikan imbalan besar bagi Alexander.Padahal, Alexander ingin menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh gurunya adalah untuk membalas budi, bukan mengharapkan hadiah. Nah, Evans Holland juga akan memberikan hadiah seandainya pada Alexander seandainya misi tersebut juga berhasil. Tapi itu terlalu jauh. Evans Holland merupakan artis terkenal sekaligus CEO Sky Vision. Evans sudah memberikan akses kepada Alexander dan sedikit ruang untuk melakukan sesuatu. Karena itulah Alexander berani memberi
Harlow si nomor dua berdecak malas. Dia memandangi wajah Alexander dengan penuh rasa muak. “Apa pun yang sudah kau janjikan barusan tidak akan berguna bagi kami! Tadi kau bilang bisa membantuku menjadi Wakil Rektor? Tidak perlu! Aku tidak perlu pertolongan dari pria lemah seperti mu! Alex, sebentar lagi kau akan pergi dari sini! Kami bisa menerima semua gagasan gila mu, anggap saja itu hiburan terakhir bagi kami semua di sini, anggap saja hiburan perpisahan untuk kita semua.”Brendon si putra sulung menyilangkan kedua tangan di dada seraya berkata angkuh, “Kami terlalu tinggi dan mewah untuk menerima sampah kecil seperti mu, Alex. Sebelum kami semua malu lantaran kehadiran mu, lebih baik kau menyerah, menceraikan istrimu lalu pergi dan jangan pernah kembali. Aku masih berbaik hati pada mu. Bagaimana pun, aku adalah walikota yang harus baik terhadap siapa pun, termasuk pada pria rendahan seperti mu.”Terakhir, Pablo menghela napas panjang sebelum berkata dengan penuh penyesalan. “Aku m
Brendon menyuruh Alexander supaya sedikit menggeser kursinya lalu meletakkan satu kursi lagi di pas di samping Alexander.Tidak lama berselang Martin pun muncul di ruang keluarga lalu menyalami enam kakak beradik satu per satu. Kehadiran Martin menjadi pembeda. Dia disambut baik, bak seorang pahlawan yang baru saja menyelamatkan negaranya.Padahal, dia masih sangat cupu.Namun, kepercayaan diri Martin sangat tinggi seakan-akan dia sudah seribu tahun menjadi pasukan perang dan mendapatkan banyak penghargaan.Semua orang dia salami dan dia sapa, kecuali Alexander.Dia merapikan seragam tentara kebanggaannya di hadapan Alexander seraya meng-glorifikasi dirinya sendiri dengan penuh keangkuhan :“Aku seorang perwira di militer yang dimuliakan banyak orang!” Martin sedikit berjongkok untuk memperlihatkan lambang pangkat Letnan Dua (Strip kuning satu doang) pada Alexander. “Tidak mudah menjadi seorang Letnan. Jika di luar sana banyak wanita yang bemimpi punya kekasih selevel Prajurit kecil