Share

6. Di mana ayah dan ibuku?

Untuk memastikan berita tentang hilangnya orang tuanya, Alexander pun bergegas menuju rumah tempat di mana orang tuanya tinggal. Setibanya di sana, betapa terkejutnya dia melihat kondisi rumah tersebut yang kotor dan tidak terurus.

Lantai berdebu dan sampah di mana-mana. Di langit-langit rumah banyak sarang laba-laba. Sebagian barang dan perabot hilang entah ke mana. Bisa jadi hilang dicuri. Intinya kondisi rumah satu lantai itu sudah tidak keruan, lebih buruk dari kapal pecah.

Alexander menutupi hidungnya karena bau busuk yang menyengat. Dia sudah tidak bisa berkomentar. Jika kedua orang tuanya hilang sejak satu setengah tahun lalu, wajar kondisi rumahnya sudah separah ini.

Pablo dan Winnie tidak mengizinkan Gabriella untuk merawat rumah milik orang tua Alexander, bahkan mereka tidak membiarkan Gabriella berkunjung hanya sesaat saja.

Tetangga sekitar?

Mereka tidak peduli.

Bahkan bisa jadi mereka melucuti barang-barang yang ada di dalam sini.

Tidak ada satu pun lagi benda berharga lagi. Kecuali beberapa foto. Itu juga sudah berdebu dan koyak.

Rumah kecil ini menjadi saksi di mana Alexander bertumbuh dari anak kecil hingga dewasa. Terlalu banyak kenangan yang sulit dilupakan.

Dia masih ingat betul canda dan tawa bersama ayah dan ibunya.

Terngiang beberapa untaian nasehat dari mereka.

Mata Alexander lantas berkaca-kaca saat mengenang semuanya yang telah berlalu. Dan yang paling menyedihkan adalah dia telah kehilangan kedua orang tuanya tanpa ada tanda dan bukti jelas. Ketika dia bertanya pada Gabriella, sebab istrinya satu-satunya orang yang bisa dipercaya, istrinya tersebut berkata bahwa tidak tahu tentang peristiwa ini. Maka tidak ada lagi tempat bagi Alexander untuk bertanya tentang kedua orang tuanya.

Kerabat?

Ada, tapi mereka tidak peduli.

Alexander dan kedua orang tuanya tidak suka hidup bermasyarakat seperti orang kebanyakan. Mereka tahu bahwa di luar sana banyak orang jahat dan sesat, bahkan dari keluarga dan kerabat mereka sendiri, dan secara umum orang yang sibuk di dalam pemerintahan dan militer. Oleh karena itu, mereka cenderung tertutup dan terkadang menentang sesuatu yang bertolak belakang dari pandangan mereka. Jadi sebab itulah mereka kadang termarginalkan. Sikap idealis mereka membuat orang di sekitar mereka terkadang malas.

Josef Luther, ayahnya Alexander, merupakan orang kelas bawah yang tidak suka dengan pemerintahan otoriter pada era sebelum sekarang. Karena miskin dan tidak punya pamor, suaranya tidak didengar.

Jenny, ibunya Alexander, merupakan ibu rumah tangga biasa. Dia hanya mengharapkan uang nafkah dari suaminya yang hanya buruh pabrik biasa.

“Tegakkan keadilan bagi Buruh!”

Meskipun miskin dan terbelakang, Josef tidak mau diam. Jika ada demo buruh, dia pasti ikut dan selalu jadi pemegang toa, alias dia memastikan suaranya didengar oleh ribuan orang.

Josef tidak mau dikatakan aktivis karena takut bakal ditangkap oleh militer, tetapi karena dia sosialis sejati dan cinta keadilan, dia mau tidak mau menyuarakan aspirasi para buruh dengan cara sangat terbuka.

Beliau menjadi ketua organisasi buruh tingkat kota. Tapi namanya tidak seharum para aktivis. Alasannya jelas, karena dia tidak mau mati konyol.

Kebebasan berekspresi masih dibatasi di negara ini, terutama ketika masih dipimpin oleh Presiden Somers, mertuanya Pablo. Ada banyak aktivis dan penggerak yang ditangkap dan diculik. Sebagian mereka ada yang dipulangkan, sebagian lagi ditemukan tewas, dan sebagian lagi hilang tiada kabar.

Di antara orasi mereka adalah menentang pemerintahan yang otoriter, korup, dan sering terlibat suap dan nepotisme. Mereka menyerukan kebebasan berbicara di berbagai media seperti televisi, internet, media cetak, dan media sosial. Selanjutnya isu HAM, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.

Sementara bagi Josef Luther, isu yang paling sering dia angkat tentu saja tentang kesejahteraan buruh dan ketimpangan yang terjadi antara pengusaha dan pekerja. Namun sekali lagi, Josef selalu main aman karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan baginya.

Alexander berpikir, ‘Ayahku bukanlah orang yang paling getol dalam menyuarakan kritikan dan gagasan. Tapi, apa mungkin Ayah dan Ibu diculik sama seperti para aktivis? Padahal Ayah bukanlah aktivis seperti orang di luar sana.’

Sama seperti ayahnya, Alexander sebenarnya tidak mau mencemplungkan diri dalam hal yang terkait dengan aktivis dan penggerak. Tapi, jiwa sosial dan kemanusiaan itu sudah tertanam sejak kecil di waktu sekolah dan juga sewaktu menjadi mahasiswa. Alexander kadang tak tahan melihat ketidakadilan di dunia ini, karena itulah dia menuangkan idenya di dalam tulisan, bersuara di hadapan mahasiswa, serta sering memposting konten bermanfaat di media sosial. Dia pun mengaku sebagai Social Justice Warrior di media sosial, tetapi dia hanya pengkritik, bukan toxic.

Alexander pun keluar dari rumah tua itu dengan perasaan yang campur aduk : sedih, rindu, kecewa, marah, dan dendam.

Dia bersumpah akan mencari di mana kedua orang tuanya berada dan siapa pula para penculiknya!

Dia segera menghubungi Farrell. “Jemput aku sekarang!”

Terdengar suara halus di ujung telepon, “Siap, Jenderal!”

***

Heboh.

Sebuah berita viral telah menggeparkan masyarakat Winland, terutama yang tinggal di Redchester. Sejumlah media telah serempak memberitakan tentang menghilangnya Sang Jenderal Naga Emas!

Di sebuah stasiun televisi acara berita. Seorang jurnalis berkata :

“Presiden dan Panglima sempat memberikan penghargaan tertinggi ‘Lencana Naga Emas’ pada sang Jenderal.”

Di berita lain :

“Sekarang Sang Jenderal Naga Emas hilang entah di mana. Pihak pemerintah dan militer terus berkoordinasi dan melakukan pencarian. Seharusnya Sang Jenderal Naga Emas mengikuti jamuan makan malam bersama Presiden dan Panglima.”

Sangat menggeparkan!

Sosok pahlawan yang telah berhasil memimpin ratusan ribu pasukan melawan jutaan musuh, kini hilang entah ke mana.

Semua orang meributkan Sang Jenderal Naga Emas.

Jika waktu itu Sang Jenderal Naga Emas tidak membantu pasukan tentara Winland di Pulau Lambora lalu memimpin pasukan untuk merebut kembali beberapa pulau yang telah dikuasai, bisa jadi sekarang negara ini bakal terjajah sepenuhnya. Itu artinya jasa dari Sang Jenderal Naga Emas sangat besar. Luar biasanya, di bawah kendali Jenderal Naga Emas, kemenangan begitu cepat diraih.

Presiden dan Panglima menjamin dalam waktu singkat nantinya Sang Jenderal Naga Emas langsung diberikan Bintang Lima dan langsung menjabat sebagai Panglima Tentara dengan pangkat Jenderal Besar Naga Emas! Sebuah penghargaan paling tinggi dan belum pernah didapat oleh siapa pun.

Namun, Jenderal Naga Emas sampai sekarang belum bisa diketemukan.

Di dalam mobil BMW jadul, di kursi belakang, Alexander sedang menonton berita tersebut di Youtube. Dia menyaksikan semua orang sedang mencarinya.

Farrell, satu-satunya orang yang tahu keberadaan Jenderal, tidak bisa berkomentar apa pun terkait hal tersebut. Dia bingung kenapa Alexander tidak mau menampakkan diri dan malah bersembunyi. Dia harus tahu apa alasannya.

“Jenderal, kau akan menjadi nomor satu di militer. Kau dijamin bintang lima dan pangkat Jenderal Besar Naga Emas. Kenapa kau malah menolak?”

Alexander menghela napas pendek seraya memasukkan ponselnya ke saku celana. “Aku tidak menolaknya. Masih butuh waktu, Farrell. Lagi pula, aku membawa tugas dan misi."

“Tugas dan misi? Jenderal, aku siap mengabdi untuk mu!”

mic.assekop

Halo Readers! Ini adalah karya saya yang ke-6 di GoodNovel. Rencananya novel ini akan jadi project yang panjang, mudah-mudahan sampai ribuan bab. Update 2 - 4 Bab per hari. Isi per bab sudah ideal dan tidak pendek : >1000 kata/bab. Jadi pembaca tidak mungkin kecewa lantaran isi bab yang pendek. Ikuti kisah Alexander yang hebat dalam menjalankan tugasnya selaku Jenderal Naga Emas, menyelesaikan lima misi agung dari guru-gurunya, mencari pelaku penculikan, serta bagaimana dia terus mempertahankan keutuhan cinta dan setianya pada Gabriella. Selamat membaca!

| Sukai
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
semoga istiqomah sampe tamat, sy bnyk mngikuti goodnovel tp banyak novelnya yg trhnti di tengah jln. semoga sukses kak. sy akn coba ikuti
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status