Kriiiiing.....!
Jam beker meraung-raung di kamar yang luas, bersih, rapi, teratur, chic, elegan dan nampak seorang gadis langsung terjaga dari tidurnya yang begitu nyenyak dari semalam.
Sambil mengucek ngucek matanya mengumpulkan nyawanya sedikit demi sedikit menyatu ke tubuhnya, lalu perlahan lahan membuka matanya sayup sayup penglihatannya mulai menerang dan seketika itu.
"KYAAHHH," gadis itu berteriak keras karena mendapati seorang lelaki tidur di sampingnya
Seorang pria sedang tidur dengan nyenyak di sampingnya dengan tubuh yang sedang tertutup bed cover, yang membuatnya lebih terkejut lagi karena pria itu sudah bertelanjang dada sambil lengan kokoh berurat sedang memeluk tubuhnya yang saat ini hanya memakai lingerie tipis tanpa bra dibalik bad cover
Pria itu menggeliat lalu perlahan - lahan membuka kedua matanya. Senyum lembut terpancar dari wajah tampan pria tersebut akan tetapi tak membuat rasa kesal bercampur bingung karena dia tak mengenal pria di sebelahnya.
"Siapa kamu ? Dan kenapa anda berada satu ranjang dengan saya ?" tanyanya yang masih bingung dengan semuanya
"Hoaemm...berisik, Kamu gak sadar yah, Ini kamarku," jawab pria itu sambil memasang senyum lembut ke arahnya.
Akhirnya wanita itu mencoba melihat ke sekeliling ruangan kamar itu, sambil celingak celinguk dan akhirnya tersadar sehingga membuat wajahnya memerah seperti udang rebus mengingat kamar luas dan bersih tersebut bukan miliknya.
"Tunggu sebentar... Lu siapa ?" Tanya wanita itu sambil memicingkan matanya dengan tatapan penuh curiga
"Kamu masih bingung ? Atau emang kamu sudah gagar otak ?" tanya pria itu lagi
Lembut, hangat dan geli yang dia rasakan dibalik selimut yang ia pakai saat ini.
"Gak... Gak mungkin," ucap wanita tersadar yang langsung perlahan lahan mengangkat bad cover dan mengintip ke arah tubuhnya bagian bawah yang ternyata area tubuh bawahnya menyentuh kulit dari pria yang sedang terbaring di ranjang bersamanya saat ini
Bug.. Bug.. Bug..
"Lu udah perkosa gw semalam yah... Hikz... Hikzz... Gw... Gw.. Ternyata perawan yang selama ini gw pertahanin malah jatuh ke pria biadab kayak lu," ucapnya histeris sambil memukul mukul dada pria itu dengan cukup keras menggunakan sebuah bantal
"Stop," ujar pria itu sambil berusaha menghindari pukulan seorang wanita gila di sampingnya.
"Aku gak tertarik ama tubuh mu, dan satu lagi yang kamu harus tau, tubuh kamu gak membangkitkan gairahku," ujar pria itu sambil terus menghindari pukulan wanita itu
Dia sempat berfikir tentang ucapan pria tersebut, karena diapun tak merasakan perih di area kewanitaannya, Dia masih mengingat semua ucapan teman temannya bahwa saat melakukannya pertama kali maka area itu akan terasa perih selama dua sampai empat hari
Tapi dalam hatinya bertanya tanya kenapa pria itu bisa menolak gadis sexy seperti dirinya ?" tiba tiba dalam kesedihannya terlihat senyum simpul di wajahnya yang baru saja memikirkan sesuatu.
"Hemm... Jangan bilang lu lebih menyukai pria?" tanyanya pelan sambil memicingkan matanya penuh curiga
"Menurut mu ?" kata pria itu balik bertanya
"Oh my god, Hihihi... Ternyata lu... Ahhh sudahlah...," ucapnya sambil tersenyum penuh kemenangan
"Udah buruan bangun," ucap pria itu dengan penuh kesal
"Oh iya nanaku Rindiani., dan kamu ?" ucap wanita sambil mengulurkan tangannya mengajak kenalan.
"Alfrizzy Pratama... panggil aja Al," jawab laki laki itu dengan ketus tanpa mengulurkan tangannya
"Ok sipp Al... Hihihi.. Eh tapi.. Upss," ucap Rindiani yang seketika melihat suatu gundukan di balik bad cover yang di pakai oleh Al
"Sudah buruan sana bangun, terus mandi gih.. " ucap Al sambil mendorong tubuhnya Rindiani keluar dari bad cover
"Iya gw juga nih mau bangun... Eh tapi tutup mata dulu atau balik sana... Gw gak pakai apa apa tau," jawab Rindiani
"Semalam sudah aku liat semuanya kok, jadi ngapain malu lagi, dan aku kan udah bilang kalo aku gak tertarik ama tubuhmu," ucap Al dengan ketus
Pagi ini nampak Rindiani sudah terburu buru keluar dari appartement Al karena sudah terlambat untuk ke kantor tempat ia bekerja
"Aisshhh mobil siapa lagi nih markir disini," ucap Al saat sudah berada di parkiran mobil dan mobilnya tidak bisa keluar dari parkiran
Kemudian Rindiani mendengus kesal lalu akhirnya keduanya bergegas keluar untuk mencari taksi menuju kantor tempat ia bekerja
Sebuah taksi berwarna biru tua dengan lambang blue bird berhenti tepat dihadapan mereka, tiba - tiba keduanya berebut taksi yang sama
"Eh... Gw duluan yang berhentiin nih taksi," ucap Rindiani
"Enak saja... Aku kan yang sebelah kanan jadi aku duluan dong yang berhak mendapatkannya," jawab Al
"Enak saja," ucap RIndiani
Saat mereka berdebat siapa yang memanggil duluan, tiba tiba orang lain langsung masuk dan pergi dengan taksi itu
"Woyy.... Bajingan," ujar Rindiani kesal saat taksi tersebut meninggalkan mereka
Keduanya akhirnya mengejar bus trans di seberang jalan kemudian menaiki bus tersebut dengan wajah kekesalan masing masing
Saat di dalam bus pun, mereka berebut tempat duduk, Al duduk di satu satunya bangku kosong di bus dan membuat Rindiani berharap dia mampu menunjukkan sedikit sikap laki laki untuk menawarkan kursi itu kepadanya, tapi sayangnya Al tidak tergerak sama sekali.
"Dasar laki laki bajingan...," ujar Rindiani kesal
Sembari duduk Al melihat ke arah Rindiani yang sedang berdiri didepannya dengan berpegangan dibesi atas bus, lebih tepatnya ke arah rok pendek yang di gunakan oleh Rindiani yang memperlihatkan kedua kaki jenjangnya yang putih dan mulus tanpa cacat dan meskipun Al melihatnya tanpa selera, Rindiani memergokinya sedang melihat ke arah pantatnya dan ia berpikir bahwa pria itu aneh dan sedikit kurang ajar
Rindiani membenarkan bajunya dan roknya lalu tiba tiba bus mengerem mendadak membuat Rindiani harus menahan badannya ke belakang, seketika saat Al yang ingin melindunginya agar tidak terjatuh, mau tidak mau harus menahan gadis itu dengan posisi tangannya tepat di pantat Rindiani
Plakkk !
Hal itu membuat Rindiani terkejut sekaligus sedikit geram, seketika sebuah tabokan mendarat di kepala pria itu dari tangan lembut Rindiani karena menganggap bahwa pria itu telah melakukan pelecehan terhadapnya
"Hei, kenapa lu nabok gw wanita gila," hardik Al dengan geram
"Apa ? Dasar Ma.. Ups...," ucap Rindiani
"Kauuu," ucap Al dengan geram karena Rindiani hampir saja berbicara sembarangan di depan umum
Perdebatan antara keduanya membuat para penumpang lain merasa wajar karena bagaimanapun mereka menganggap Al dan Rindiani sebagai pasangan suami istri yang masih labil
To be continue...........
*********
Bantu author dengan subscribe dan review karya author karena dukungan para reader akan membuat author lebih semangat untuk update setiap harinya
Hangat matahari pagi membuat Rindiani terganggu dalam tidurnya, mau tidak mau ia terpaksa membuka mata dan segera bangun dari mimpi indah nyaDengan masih sedikit mengantuk Rindiani beranjak dari kasur yang ia tempati saat ini, saat sudah sampai di depan cermin betapa terkejutnya ia setelah mendapati baju yang ia kenakan saat ini berbeda dengan baju yang ia pakai semalamSetelah memastikan bahwa saat ini ia tidak sedang bermimpi, Rindiani mengedarkan pandangannya ke segala penjuru lalu membelalakkan matanya karena saat ini ia sedang berada di kamar yang sama sekali tidak ia kenali, dan dengan baju yang berbeda dari baju yang tadi malam ia pakai"Aaaaaaaaa," Teriak Rindiani seketika saat ia melihat seorang lelaki sedang duduk santai di atas sofa dengan sebuah majalah di tangannya"Siapa kau, dan dimana aku ?" tanya Rindiani tapi tidak mendapatkan jawaban dari pria tersebut"Halo ... Apa kau dengar perkataan aku ?" tanya Rindiani pada lelaki tersebut tapi
Sehari sebelumnya !!! Sebuah SUV Range Rover Evoque berwarna merah membelah jalan tol Ir. Sutami di pagi hari yang sangat cerah, Di posisi tengah mobil nampak Al sedang duduk santai ditemani sebuah lagu berjudul "one more night" from Maroon Five mengiringi kedatangannya di kampung halamannya yaitu kota daeng. "Pak singgah nyari sarapan dulu yah," ucapnya ke pak supir "Mau makan apa Pak Yud ?" tanya pak supir "Hemm... soto aja deh, udah lama nih gak ngerasain makanan makassar," jawab Al "Soto nusantara mau gak ?" tanya pak supir lagi "Aku ngikut aja, yang penting enak," jawab Al yang bernama lengkap Alfrizzy Yudha Pratama Jl. Nusantara berhadapan dengan pelabuhan kota makassar yang dipagi harinya seperti terlihat biasa saja, dan di sepanjang jalan memang nampak papan reklame setiap Kios, Diskotik dan lain lain yang saat ini t
Sebelas tahun berlalu semenjak kematian ayahnya kehidupan Rindiani berangsur berubah sedikit demi sedikit, keluarga pamannya mulai menunjukkan sifat asli mereka, di mulai dengan pengambilalihan kepemilikan perusahaan dengan alasan bahwa Rindiani masih kecil dan tidak bisa mengelola perusahaan, lalu peralihan seluruh aset yang dulu di miliki oleh keluarga Rindiani, hingga pada akhirnya Rindiani yang di jadikan pembantu kecil di rumah pamannya sendiri Rindiani yang semasa itu hanyalah seorang anak kecil yang tidak tau apa apa hanya bisa diam saja dan tak memiliki keberanian untuk melawan hanya bisa menuruti semua perintah keluarga pamannya Kejadian kejadian itu di alami oleh Rindiani seorang diri hingga ia beranjak dewasa, hingga saat Rindiani menginjak usia tujuh belas tahun, ia membulatkan tekadnya untuk kabur dari rumah pamannya Karena Sudah tidak memiliki siapapun saat itu, dia melarikan diri ke rumah sahabatnya di sekolah dan terpaksa harus membiayai sekol
Di dalam mobil nya Al masih merenung sejenak dengan apa yang ia alami beberapa hari terakhir, lalu memacu mobilnya menuju ke kawasan salah satu perumahan elite di Kota SurabayaSetelah sampai di rumahnya Al langsung masuk ke dalam rumah, Al langsung menuju dapur untuk membuat kopi agar kantuknya hilang"Baru Pulang Al ?" ucap seorang perempuan paruh baya di belakang AlAl yang masih sibuk membuat kopi tidak langsung berpaling melainkan menyelesaikan membuat kopi untuk nya sendiri terlebih dahulu"Baru aja sampai Ma," ucap Al sambil berbalik badan dengan segelas kopi di tangannya"Bagaimana kondisi perusahaan Al ?" kata Mamanya Al sembari duduk di ruang makan"Alhamdulillah baik Ma, Mama ini bukannya nanya kabar anaknya terlebih dahulu malah nanya perusahaan," kata Al menjawab pertanyaan mamanya"Haha.. Kamu kan baik baik saja Al, Adik mu di Jakarta pasti juga sedang baik baik saja karena di udah sering Telpon mama," ucap Mamanya Al yang bern
Sudah sebulan lebih Rindiani bekerja di Grand Hotel Surabaya, selama itu pula Rindiani masih tinggal di apartemen milik Al sedangkan Al sendiri sudah selama itu pula tidak pernah datang ke apartemen miliknyaRindiani bukannya merasa senang dengan hal itu tapi malah merasa kesal dan heran dengan sikap Al yang dirasa sangat menyebalkan"Orang mesum itu kemana sih, aku kan harus bayar biaya apartemen ini," ucap Rindiani dalam hati saat ia tiba di apartemen milik Al setelah pulang kerja"Atau Jangan jangan dia ngaku ngaku kalau apartemen ini miliknya," Lanjutnya dalam hati"Sudah lah lebih baik aku mandi dulu," kata RindianiRindiani lalu beranjak pergi untuk mandi setelah seharian ia bekerja, tak berapa lama setelah ia mandi ia keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk di tubuhnyaLangkah kakinya tiba tiba berhenti saat ia melihat seseorang sedang duduk di Sofa dan menatap Rindiani tanpa berkedip"Aaaaa" Teriak Rindiani saat saat melih
Rintik hujan menemani perjalanan Al menuju kantor nya, Sejenak ia memikirkan Rindiani di Surabaya tapi buru buru ia tepis pikiran itu karena tidak ingin terbebani kembali dengan perasaan yang sampai saat ini membuat nya sulit untuk jatuh cintaPagi ini bersama rintik hujan yang kian deras, Mobil Audi R8 berwarna silver yang di kendarai oleh Al telah sampai di Perusahaan yang ia pimpin selama iniPerusahaan yang Al miliki saat ini bernama Jaya Mandiri Profille atau JMP yang merupakan salah satu Perusahaan terbesar di Indonesia, Perusahaan Al sendiri bergerak di berbagai bidang dan mempunyai banyak cabang dan jenis usaha lain baik yang telah di akusisi oleh pihak JMP atau yang sedang melakukan kerja sama dengan JMPAl yang mendirikan Perusahaan ini dari nol bersama dua sahabatnya saat ini menjabat sebagai CEO sekaligus Direktur Utama Perusahaan, sedangkan dua sahabatnya masih masing menduduki Direktur Operasional dan Direktur Pemasaran sedangkan untuk Direktur
" Satpam Bawa keluar mereka berdua " Ucap Luna dengan emosi karena peringatan nya tidak di dengar kan" Baik mbak " Jawab dua satpam yang saat itu ada di tempat kejadian" Berhenti jangan, aku bisa keluar sendiri jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor kalian " Ucap Cynthia kepada satpam yang menuju ke arahnya lalu melangkah keluar dengan di ikuti oleh DaveSetelah Cynthia keluar dari hotel itu, barulah tangisan Rindiani pecah karena sudah tidak bisa menahan semua sakit yang ia terima, baik itu sakit karena tamparan Cynthia Ataupun Sakit karena semua penghinaan yang ia terima" Sudah sudah Rindi, Jangan nangis lagi dong, jika orang sombong itu datang biar aku usir mereka " Ucap Luna menenangkan temannya itu" Terima kasih Luna " Jawab Rindiani yang tangisannya mulai berhenti tapi matanya masih memerahSetelah kejadian yang membuat perasaan Rindiani menjadi marah bercampur malu itu semua teman teman Rindiani yang sama sama bekerja di Grand H
" Di Lamar ?"Al yang mendengar ucapan Wulan seketika terdiam, dia tidak bisa berkata kata lagi, ia merasa hidupnya hancur seketika" Ok ok aku akan pulang sekarang juga Lan " Ucapnya setelah terdiam beberapa saat lalu kembali menelpon seseorang" Halo Cit.. Tolong pesankan tiket pesawat ke Surabaya untuk kakak ya " Ucap Al buru buru setelah telponnya tersambung" Kakak mau Pulang ? Ada apa kak kok dadakan sekali ?" Kata Citra adik kandung Al" Sudah jangan banyak tanya, Pesankan sekarang juga " Kata Al dengan suara agak meninggi" Oke, akan cicit pesankan tapi Cicit juga harus ikut pulang " Kata Citra, ia merasa harus ikut pulang ke Surabaya karena ada sesuatu yang tidak beres dengan sikap kakaknya yang biasanya tenang" Ok ok terserah kamu, cepat pesankan, kalau bisa jam malam ini kita harus sudah berangkat " Ucap Al lalu mematikan teleponnya karena sudah terlalu malas mendengar ocehan adiknyaAl sudah menyuruh adiknya memesan tiket