Share

MENARI BERSAMA HUJAN
MENARI BERSAMA HUJAN
Penulis: Pemuda Pesisir

Rindiani

Kriiiiing.....!

Jam beker meraung-raung di kamar yang luas, bersih, rapi, teratur, chic, elegan dan nampak seorang gadis langsung terjaga dari tidurnya yang begitu nyenyak dari semalam.

Sambil mengucek ngucek matanya mengumpulkan nyawanya sedikit demi sedikit menyatu ke tubuhnya, lalu perlahan lahan membuka matanya sayup sayup penglihatannya mulai menerang dan seketika itu.

"KYAAHHH," gadis itu berteriak keras karena mendapati seorang lelaki tidur di sampingnya

Seorang pria sedang tidur dengan nyenyak di sampingnya dengan tubuh yang sedang tertutup bed cover, yang membuatnya lebih terkejut lagi karena pria itu sudah bertelanjang dada sambil lengan kokoh berurat sedang memeluk tubuhnya yang saat ini hanya memakai lingerie tipis tanpa bra dibalik bad cover

Pria itu menggeliat lalu perlahan - lahan membuka kedua matanya. Senyum lembut terpancar dari wajah tampan pria tersebut akan tetapi tak membuat rasa kesal bercampur bingung karena dia tak mengenal pria di sebelahnya.

"Siapa kamu ? Dan kenapa anda berada satu ranjang dengan saya ?" tanyanya yang masih bingung dengan semuanya

"Hoaemm...berisik, Kamu gak sadar yah, Ini kamarku," jawab pria itu sambil memasang senyum lembut ke arahnya.

Akhirnya wanita itu mencoba melihat ke sekeliling ruangan kamar itu, sambil celingak celinguk dan akhirnya tersadar sehingga membuat wajahnya memerah seperti udang rebus mengingat kamar luas dan bersih tersebut bukan miliknya.

"Tunggu sebentar... Lu siapa ?" Tanya wanita itu sambil memicingkan matanya dengan tatapan penuh curiga

"Kamu masih bingung ? Atau emang kamu sudah gagar otak ?" tanya pria itu lagi 

Lembut, hangat dan geli yang dia rasakan dibalik selimut yang ia pakai saat ini.

"Gak... Gak mungkin," ucap wanita tersadar yang langsung perlahan lahan mengangkat bad cover dan mengintip ke arah tubuhnya bagian bawah yang ternyata area tubuh bawahnya menyentuh kulit dari pria yang sedang terbaring di ranjang bersamanya saat ini

Bug.. Bug.. Bug..

"Lu udah perkosa gw semalam yah... Hikz... Hikzz... Gw... Gw.. Ternyata perawan yang selama ini gw pertahanin malah jatuh ke pria biadab kayak lu," ucapnya histeris sambil memukul mukul dada pria itu dengan cukup keras menggunakan sebuah bantal

"Stop," ujar pria itu sambil berusaha menghindari pukulan seorang wanita gila di sampingnya.

"Aku gak tertarik ama tubuh mu, dan satu lagi yang kamu harus tau, tubuh kamu gak membangkitkan gairahku," ujar pria itu sambil terus menghindari pukulan wanita itu

Dia sempat berfikir tentang ucapan pria tersebut, karena diapun tak merasakan perih di area kewanitaannya, Dia masih mengingat semua ucapan teman temannya bahwa saat melakukannya pertama kali maka area itu akan terasa perih selama dua sampai empat hari

Tapi dalam hatinya bertanya tanya kenapa pria itu bisa menolak gadis sexy seperti dirinya ?" tiba tiba dalam kesedihannya terlihat senyum simpul di wajahnya yang baru saja memikirkan sesuatu.

"Hemm... Jangan bilang lu lebih menyukai pria?" tanyanya pelan sambil memicingkan matanya penuh curiga

"Menurut mu ?" kata pria itu balik bertanya

"Oh my god, Hihihi... Ternyata lu... Ahhh sudahlah...," ucapnya sambil tersenyum penuh kemenangan

"Udah buruan bangun," ucap pria itu dengan penuh kesal

"Oh iya nanaku Rindiani., dan kamu ?" ucap wanita sambil mengulurkan tangannya mengajak kenalan.

"Alfrizzy Pratama... panggil aja Al," jawab laki laki itu dengan ketus tanpa mengulurkan tangannya

"Ok sipp Al... Hihihi.. Eh tapi.. Upss," ucap Rindiani yang seketika melihat suatu gundukan di balik bad cover yang di pakai oleh Al 

"Sudah buruan sana bangun, terus mandi gih.. " ucap Al sambil mendorong tubuhnya Rindiani keluar dari bad cover

"Iya gw juga nih mau bangun... Eh tapi tutup mata dulu atau balik sana... Gw gak pakai apa apa tau," jawab Rindiani

"Semalam sudah aku liat semuanya kok, jadi ngapain malu lagi, dan aku kan udah bilang kalo aku gak tertarik ama tubuhmu," ucap Al dengan ketus

Pagi ini nampak Rindiani sudah terburu buru keluar dari appartement Al karena sudah terlambat untuk ke kantor tempat ia bekerja

"Aisshhh mobil siapa lagi nih markir disini," ucap Al saat sudah berada di parkiran mobil dan mobilnya tidak bisa keluar dari parkiran

Kemudian Rindiani mendengus kesal lalu akhirnya keduanya bergegas keluar untuk mencari taksi menuju kantor tempat ia bekerja

Sebuah taksi berwarna biru tua dengan lambang blue bird berhenti tepat dihadapan mereka, tiba - tiba keduanya berebut taksi yang sama

"Eh... Gw duluan yang berhentiin nih taksi," ucap Rindiani

"Enak saja... Aku kan yang sebelah kanan jadi aku duluan dong yang berhak mendapatkannya," jawab Al

"Enak saja," ucap RIndiani

Saat mereka berdebat siapa yang memanggil duluan, tiba tiba orang lain langsung masuk dan pergi dengan taksi itu 

"Woyy.... Bajingan," ujar Rindiani kesal saat taksi tersebut meninggalkan mereka

Keduanya akhirnya mengejar bus trans di seberang jalan kemudian menaiki bus tersebut dengan wajah kekesalan masing masing

Saat di dalam bus pun, mereka berebut tempat duduk, Al duduk di satu satunya bangku kosong di bus dan membuat Rindiani berharap dia mampu menunjukkan sedikit sikap laki laki untuk menawarkan kursi itu kepadanya, tapi sayangnya Al tidak tergerak sama sekali.

"Dasar laki laki bajingan...," ujar Rindiani kesal

Sembari duduk Al melihat ke arah Rindiani yang sedang berdiri didepannya dengan berpegangan dibesi atas bus, lebih tepatnya ke arah rok pendek yang di gunakan oleh Rindiani yang memperlihatkan kedua kaki jenjangnya yang putih dan mulus tanpa cacat dan meskipun Al melihatnya tanpa selera, Rindiani memergokinya sedang melihat ke arah pantatnya dan ia berpikir bahwa pria itu aneh dan sedikit kurang ajar

Rindiani membenarkan bajunya dan roknya lalu tiba tiba bus mengerem mendadak membuat Rindiani harus menahan badannya ke belakang, seketika saat Al yang ingin melindunginya agar tidak terjatuh, mau tidak mau harus menahan gadis itu dengan posisi tangannya tepat di pantat Rindiani

Plakkk !

Hal itu membuat Rindiani terkejut sekaligus sedikit geram, seketika sebuah tabokan mendarat di kepala pria itu dari tangan lembut Rindiani karena menganggap bahwa pria itu telah melakukan pelecehan terhadapnya

"Hei, kenapa lu nabok gw wanita gila," hardik Al dengan geram

"Apa ? Dasar Ma.. Ups...," ucap Rindiani

"Kauuu," ucap Al dengan geram karena Rindiani hampir saja berbicara sembarangan di depan umum

Perdebatan antara keduanya membuat para penumpang lain merasa wajar karena bagaimanapun mereka menganggap Al dan Rindiani sebagai pasangan suami istri yang masih labil

To be continue...........

*********

Bantu author dengan subscribe dan review karya author karena dukungan para reader akan membuat author lebih semangat untuk update setiap harinya

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status