"Jangan merendahkan dirimu, Mariana. Aku sangat membutuhkanmu. Aku bahkan tidak mengetahui siapa lagi yang bisa aku andalkan dan percayai untuk tanggung jawab ini,” ujarku untuk meyakinkan Mariana.
Mariana akhirnya luluh karena tatapanku yang terus memohon. Dengan mata yang terharu dan bangga, Mariana menjawab permintaanku dengan tegas, “Saya akan menerima tugas dari Yang Mulia.”
Tidak cukup dengan kejutan dari Mariana sebagai tamu, aku juga kedatangan tamu lainnya yang tidak kalah penting.
“Yang Mulia,” ucap seseorang dengan suara manja padaku. Itu adalah suara khas dari sumber informasi terbesar di Kerajaan Heroit ini tidak peduli apa kedudukannya. Orang itu tidak lain adalah Stella, rekan kerjaku dulu di Departemen Sihir.
“Stella!!” seruku riang ketika melihat wajah percaya dirinya yang masih sama seperti di masa lalu.
“Salam hormat kepada Yang Mulia Ratu,” ucap Stella untuk memperbaiki salam
Tenggorokanku terasa pekat dan kering karena belum membasahi tenggorokanku dengan setetes air pun sejak acara dimulai, itu menyebabkan cairan merah yang aku genggam itu menjadi godaan terbesar. Karena tidak bisa menahannya lebih lama lagi, aku pun ingin meminta bantuan anggur itu untuk membuat tenggorokanku tetap stabil.“Jangan diminum!”PRANG!!Yang barusan itu adalah teriakan Raja Edgar. Dalam waktu yang begitu singkat, tiba-tiba saja Raja Edgar merebut gelas dari tanganku dan mencampakkannya ke lantai.Setelah mengambil kembali gelas yang dipegang delegasi itu, Raja Edgar memberikan perintah, “Tangkap pelayan itu sekarang!”Pelayan yang tadinya membawa anggur dan memberikannya kepada kami langsung menyadari bahwa perintah penangkapan itu ditujukan padanya, jadi ia segera melarikan diri dengan cepat. Namun, ia tidak berhasil karena para Kesatria istana jauh lebih terlatih daripada dirinya. Dalam waktu singkat, ia sudah di
Tiba-tiba, kenangan ketika telepon berdering dan berita bahwa kedua orang tuaku meninggal dunia melintas. Kenangan mengerikan itu membuat napasku sesak dan bulu kudukku merinding. Aku meletakkan tangan di dadaku dan meremasnya untuk mengurangi sakit di denyut jantungku.“Kenapa … kalian melihatku menderita seperti ini tanpa melakukan apa-apa?” protesku pada mereka karena mereka hanya melihatku dari samping dengan wajah tenang sementara aku sedang kesakitan.“Nak … Kami tidak bisa menyentuhmu. Kami juga tidak bisa lagi membantumu untuk sekarang. Kamu merasakan rasa sakit karena ingatanmu di masa lalu. Kamu memang tidak mengingat semuanya, tetapi kamu sudah berhasil melewati kepedihan itu dan terus tumbuh dengan baik,” balas Ayahku.Ibuku juga menambahkan, “Lissa … kami tahu bahwa kami orang tua yang tidak sempurna. Kamu mungkin beberapa kali sakit hati karena perlakuan kami kepadamu berbeda dengan saudaramu, teta
"Lissa … sepertinya ini adalah akhir dari kita. Aku pikir, ucapanku padamu benar. Walau aku ada di sini, itu tidak berarti kita sudah mati. Akan tetapi, itu tidak berlaku untukku. Sampai jumpa, Lissa … Ikatan takdir kita … Ayo kita putuskan di sini. Jika masih ada kehidupan lain … semoga kita tidak ada hubungan apa pun. Ah, tidak … semoga kita tidak bertemu…,” ucap Rissa.Begitu selesai mengatakan kalimat itu, aku menyaksikan kepala Rissa dipenggal dan terlepas dari tubuhnya. Namun, penampakan itu tidak jelas dan berupa bayangan hitam Rissa. Begitu Rissa menghilang, kabut yang ada di sekitarku juga perlahan menghilang. Bukan hanya kabut itu, tetapi Steein, Karl, Raja Edgar, dan juga kehadiran diriku juga menghilang dari tempat itu.*****SAAAA…..Aku mendengar suara hujan yang sangat deras. Setelah sekian lama aku di dunia ini, baru ini aku menyaksikan hujan dengan kedua mataku sendiri. “Sistem
"Kalian kenapa?” tanyaku pada mereka.“Karl … Steein, bolehkah kalian keluar sebentar? Aku ingin berbicara dengan Lissa,” ucap Raja Edgar.“Baik, Yang Mulia,” balas Karl dan Steein secara serempak.Firasatku mengatakan bahwa pembicaraan yang akan aku lakukan dengan Raja Edgar adalah pembicaraan yang berat, karena Karl langsung lega ketika diperintahkan untuk pergi. Ia juga melangkah dengan cepat seolah-olah ingin segera keluar dan tidak terlibat dalam pembicaraan ini.“Lissa … sebelumnya aku ingin meminta maaf…,” ucap Raja Edgar untuk mengawali pembicaraannya.Firasatku semakin buruk begitu mendengar pembukaan kalimat yang mengerikan itu.“Apa yang membuat Yang Mulia meminta maaf?” tanyaku sambil mempersiapkan hatiku untuk mendengar kemungkinan terburuk.“Sebelumnya, aku ingin menceritakan tentang kesalahan Rissa. Mengenai peristiwa penyerangan ketika kam
"Aku juga tidak mengerti maksudnya, tetapi ia mempelajari kekuatan Saintessnya dan mengubahnya menjadi sihir jahat. Di pisau yang ia tusukkan padamu, ia memasukkan kekuatan jahatnya. Itu yang membuat kemampuan Saintess untuk menyembuhkan dirimu sendiri tidak bekerja dengan baik. Kamu mungkin tidak tahu, tetapi di dua minggu pertama, keadaanmu kritis. Beberapa kali kamu berteriak histeris karena kesakitan,” jelas Raja Edgar.Ia mengerutkan dahinya ketika membicarakan hal itu seolah-olah ia yang merasakan kesakitan itu di masa lalu. Ekspresi Raja Edgar itu membuatku lebih terharu atas ketulusan Raja Edgar. Posisiku yang di ambang kematian pasti menjadi kenangan yang begitu menyakitkan baginya.Raja Edgar mencengkeram selimut yang menutupi tubuhku untuk melampiaskan emosinya yang memanas. Ia berkata dengan wajah mengerikan, “Aku sangat marah! Jadi aku menemui wanita itu di dalam penjara. Padahal aku berencana untuk menakut-nakutinya dan membuatnya menderita ka
"Jika ada yang perlu dipersalahkan, maka itu adalah salahku salah Rissa. Ahh, bukan … lebih tepatnya itu adalah garis takdir kami yang begitu buruk. Tidak ada yang tahu, mungkin sejak di dalam rahim pun kami sebenarnya sudah memiliki dendam pribadi,” batinku.Baik di dunia lama atau pun di dunia ini, kami tetap membawa dendam dan permusuhan. Bahkan, hingga akhir hayat, dendam itu terus tertanam dan dibawa mati. Peristiwa di dunia kabut itu membuatku yakin bahwa Rissa tetap membenciku sampai akhir.“Kamu benar, Rissa. Sebaiknya kita tidak bertemu lagi di kehidupan berikutnya,” gumamku.Tidak buruk juga untuk melampiaskan semua dalam tangisan sebelumnya. Kini hatiku sudah merasa lega dan semua emosiku sudah tercurah bersamaan dengan teriakan dan air mata. Memang rasa sedih itu tidak sepenuhnya hilang, tetapi setidaknya saraf otakku sudah mulai bisa aku gunakan kembali.“Baiklah, ayo kita bergerak,” batinku sambil b
Dengan lembut, Raja Edgar meraih belakang kepalaku dan menariknya dalam pelukannya. Sambil mengelus-elus rambut yang tergerai panjang di punggungku, ia berkata pelan, “Tidak apa-apa, kamu bisa melakukan apa pun semamu kamu. Aku paham perasaanmu … pasti berat karena ia adalah satu-satunya saudaramu, dan kalian ditarik bersama ke dunia ini.”Mendengar perkataan Raja Edgar itu, aku langsung melepas pelukannya dan memprotes, “Memangnya siapa yang telah menarik kami tanpa izin ke dunia ini?”“Ah … iyah, em … maafkan aku,” balas Raja Edgar sambil gantian menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya.Karena ia kembali gusar dan merasa bersalah, aku pun melanjutkan, “Aku hanya bercanda. Setelah aku pikir-pikir, ini bukan salah kamu. Sejak awal, kami memang sudah memendam kebencian terhadap satu sama lain. Ketika masalah terjadi, akhirnya semua perasaan itu meledak sekaligus. Karena akhir yang parah, kami bahkan
"Jika kamu saja tidak tahu jawabannya, bagaimana aku bisa tahu?” balasku.Rasa heran Raja Edgar itu beralasan. Meramal masa depan bukanlah sesuatu yang bisa aku lakukan. Akan tetapi, dari buku sejarah aku membaca bahwa Saintess Im Ha Yun sudah meramalkan tidak ada Saintess selama beberapa generasi, tetapi di generasi Raja Edgar, akan ada Saintess yang muncul, itu adalah aku dan Rissa.“Masih ada banyak pertanyaan yang belum bisa terjawab, Yang Mulia, tetapi aku yakin kalau kita bisa mengetahuinya pelan-pelan,” lanjutku untuk memberi pendapat.“Menurut dugaanku, ada dua prediksi. Yang pertama, sama seperti kekuatan Saintessmu yang terlambat datang, mungkin kemampuan meramalmu juga akan bangkit menyusul. Atau, kemungkinan lainnya … mengingat perbedaan kekuatan Saintess antara kamu dan Rissa, bisa jadi kekuatan Saintess di tiap orang juga berbeda. Tidak sepertimu, Saintess yang lalu tidak memiliki kemampuan penyembuhan untuk menyembuh