Short
Maaf, Sudah Berlalu

Maaf, Sudah Berlalu

By:  FishyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Chapters
3.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Tunanganku menikahiku di kedai pangsit biasa, tetapi dia membuat janji akan menghabiskan seumur hidupnya dengan cinta sejatinya di atas kapal pesiar mewah. Empat puluh delapan jam menjelang pernikahan, aku tidak menginginkannya lagi.

View More

Chapter 1

Bab 1

Saat aku mempersiapkan pernikahan sendirian sampai penyakit lambungku kambuh karena kelelahan, Leon Tanjaya justru sedang merayakan pesta lajang bersama cinta sejatinya.

Aku meringkuk di lantai, tidak bisa bergerak. Namun, sampai pingsan pun, aku tidak bisa menghubungi ponsel Leon.

Setelah tersadar di rumah sakit, aku baru melihat pergerakan pria itu dari status WhatsApp.

Leon mengubah pesta lajangnya menjadi malam pernikahan eksklusif dengan cinta sejatinya.

Dalam video itu, Leon yang sebentar lagi akan menjadi suamiku, justru membuat janji penuh cinta pada cinta sejatinya.

"Aku akan menyimpan segala yang terbaik untukmu. Dia hanya istri dalam namaku saja."

Di atas kapal pesiar mewah, mereka berciuman penuh gairah.

Sementara empat puluh delapan jam kemudian, aku harus menikah dengan pria ini di kedai pangsit yang sederhana.

Aku mematikan ponsel dengan tenang.

Mungkin, memang tidak perlu ada pernikahan sama sekali.

Tiga puluh enam jam menjelang pernikahan.

Begitu aku pulang dan membuka pintu, ternyata Leon sudah kembali lebih dulu.

Dia sedang duduk di sofa. Ketika mendengar gerakanku, dia tiba-tiba berlari mendekat, lalu mengunciku di luar pintu.

"Kita sudah akan menikah, tapi kamu masih saja berkeliaran semalaman di luar. Apa kamu nggak punya rasa malu?"

Pria itu menyalahkanku.

Namun, saat pintu tertutup, aku melihat pintu kamar terbuka. Cindy Surya keluar dari dalam dengan rambut basah sambil mengenakan kemeja pria yang kebesaran.

Aku berdiri di ambang pintu. Hatiku ternyata merasa luar biasa tenang.

Leon sudah memberinya pernikahan, jadi bagaimana mungkin dia tidak memberikan malam pertama?

Sepanjang malam yang panjang, pria itu mungkin bahkan tidak ingat kalau dia memiliki seorang tunangan yang sedang dirawat di rumah sakit dan belum pulang.

Ketika aku berbalik hendak pergi, pintu terbuka lagi.

Leon menggerakkan jarinya, memberi isyarat.

"Masuklah. Aku sedikit lapar, masaklah sesuatu," kata Leon.

Sampai sekarang aku juga belum makan apa pun. Karena tidak ingin membuat lambungku yang baru sembuh makin parah, aku masuk ke dapur dalam diam.

Cindy sudah berganti pakaian dengan gaunnya sendiri, meskipun kain tipisnya bahkan tidak setebal kemeja tadi.

Wanita itu memeluk lengan Leon sambil tersenyum manis padaku.

"Kak Lisa, semalam aku bermain terlalu malam. Kak Leon merasa khawatir kalau aku pulang sendirian, jadi dia menyuruhku menginap di sini. Kak Lisa, kamu nggak marah, 'kan? Kak Leon terlalu perhatian padaku," ujar Cindy.

Aku menjawab dengan acuh tak acuh, "Nggak apa-apa."

Aku berbalik untuk masuk ke dapur.

Ketika melihat aku tidak marah, tatapan Leon yang tadi terus melirikku akhirnya menjadi tenang.

"Tentu saja nggak apa-apa. Aku sudah berjanji akan menikahinya. Dia harus peduli dengan orang-orang yang aku pedulikan juga. Cindy, kamu nggak perlu sungkan. Kalau kamu perlu bantuan, langsung katakan padanya saja," ucap Leon.

Tanganku yang sedang memotong sayuran terhenti.

Nada bicara Leon seolah dia menganggapku sebagai pelayan yang bisa diperintah sesuka hati.

Bahkan air yang terus mendidih seolah mendesakku untuk bekerja lebih cepat.

Saat akan menyiapkan bumbu terakhir, Cindy tiba-tiba mulai rewel.

"Ah, jangan memakai kecap itu. Garam yang terlalu banyak juga nggak sehat. Aku nggak mau makan."

Namun, aku sudah menuangkannya.

Cindy cemberut, lalu berbalik untuk menarik baju Leon dengan manja.

"Lihatlah Kak Lisa."

Leon langsung mendekat dengan langkah besar.

"Lisa, tadi kamu sengaja menambahkan kecap, ya? Cepat buat lagi sesuai petunjuk Cindy."

Sambil berkata begitu, Leon mengangkat panci mi yang sudah matang, hendak membuangnya ke tempat sampah.

Entah apa yang aku pikirkan saat itu, aku hanya berdiri diam tidak bergerak di sana. Tangan Leon bergetar, hingga setengah dari air mendidih itu tumpah ke lenganku.

Leon langsung panik, buru-buru menaruh lenganku di bawah keran air dengan cemas.

"Lihat dirimu, ada apa denganmu? Apa kamu masih punya salep di rumah? Aku akan mengambilkannya, kamu lanjutkan menyirami lukanya," ujar Leon.

Ketika Leon menemukan salep dan hendak membantuku mengoleskannya, Cindy memanggil dengan manja dari ruang tamu.

"Kak Leon, aku lapar sekali. Perutku sampai sakit."

"Kalau begitu, kita makan di luar saja," kata Leon.

Leon tanpa ragu langsung melemparkan salep padaku, lalu berbalik untuk membawa wanita itu keluar.

Ketika mereka sampai di pintu, Cindy baru berkata.

"Bukannya nggak baik kalau nggak mengajak Kak Lisa bersama?"

Leon tampak acuh tak acuh.

"Siapa suruh dia berdiri seperti mayat hidup sampai terkena air panas? Memasak mi saja nggak bisa. Biarkan saja, ayo kita pergi. Biarkan dia mati kelaparan."

Pintu pun ditutup.

Aku berdiri di sana, hanya merasakan lambungku yang baru sembuh mulai terasa sakit lagi.

Rasa terbakar di lenganku berangsur membaik dengan siraman air yang tanpa henti.

Di ruangan yang sunyi hanya terdengar suara air mengalir.

Jika dipikir, aku baru ingat kalau aku belum membatalkan pernikahan itu.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Yusmanelli Tanjung
sangat bagus ceritanya
2025-08-31 19:42:12
0
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status