Tunanganku menikahiku di kedai pangsit biasa, tetapi dia membuat janji akan menghabiskan seumur hidupnya dengan cinta sejatinya di atas kapal pesiar mewah. Empat puluh delapan jam menjelang pernikahan, aku tidak menginginkannya lagi.
View MoreKetika aku sampai di bawah gedung kantor, aku melihat tempat itu dikelilingi banyak orang, tampak sangat ribut.Rekan kerjaku berkata dengan penuh semangat ketika melihatku."Ada yang melamar!""Melamar?"Kerumunan sedikit menyebar. Baru pada saat itulah aku melihat yang berdiri di tengah adalah Leon.Dia mengenakan jas yang dulu dipesan khusus untuk pesta pernikahan. Rambutnya ditata rapi, sementara tangannya memegang seikat mawar.Aku tanpa sadar ingin pergi.Namun, aku terlambat selangkah. Begitu Leon melihatku, dia langsung menerobos kerumunan, berlari menuju arahku."Lisa, aku datang ke sini untuk mengejarmu."Dia menghadang di hadapanku dalam dua langkah, sama sekali tidak peduli dengan ekspresi wajahku yang muram, langsung berkata sesuka hati."Aku tahu kalau sebelumnya aku sudah menyakitimu. Aku sudah merenungkannya setelah pulang. Aku ingin mengejarmu lagi. Kalau kamu nggak mencintaiku lagi, aku akan membuatmu jatuh cinta lagi padaku."Sambil berkata demikian, Leon mengeluarka
Leon menatapnya dengan curiga."Siapa dia?" tanya Leon."Aku pacar Lisa. Tolong jangan mengganggunya lagi," balas Steven.Leon mengabaikannya, terus bertanya padaku."Siapa dia?"Steven melangkah ke samping, menghadang di hadapanku."Kalau ada masalah, kamu bisa bicara padaku," kata Steven.Leon tertawa dingin beberapa kali karena marah. Tiba-tiba, dia mengangkat kepalan tangannya untuk menyerang Steven.Namun, Steven selangkah lebih cepat, langsung menghindari pukulannya.Steven tidak tersenyum lagi."Kalau kamu ingin berkelahi, ayo keluar. Aku siap menemani sampai akhir," ujar Steven.Kedua orang ini tampak benar-benar berniat keluar untuk berkelahi.Aku buru-buru menarik Steven, menggelengkan kepala padanya.Steven menepuk tanganku, memberikan tatapan yang menenangkan.Keduanya dengan cepat bergerak keluar.Aku tahu bahwa Leon pernah terlibat perkelahian kelompok saat masih kuliah.Aku takut terjadi sesuatu pada Steven.Jadi, aku tetap buru-buru menyusul.Aku tidak menyangka bahwa S
Empat jam kemudian, pesawat mendarat.Rekan kerja dari perusahaan datang menjemputku.Aku tidak menyangka bahwa dia adalah teman sekelasku di SMP."Steven, aku nggak menyangka itu kamu! Lama nggak bertemu," kataku.Saat melihatnya pertama kali, aku hampir tidak memercayai mataku sendiri. Dia sangat berbeda dengan sosok kecil mungil saat di SMP dulu.Sekarang postur tubuhnya tegap, wajahnya tampan dan cerah. Hanya dengan berdiri di sana saja, dia sudah menarik perhatian banyak orang.Aku sering melihat postingannya di status WhatsApp, jadi aku bisa mengenalinya.Steven tersenyum sambil berjalan mendekat, seperti angin sepoi-sepoi yang menerpa."Aku juga nggak menyangka kalau kamu masih mengingatku," ujar pria itu.Saat berbicara, matanya yang menatapku tampak begitu cerah seperti bintang.Dalam perjalanan, kami mengenang masa lalu sebentar.Baru pada saat itulah aku mengetahui bahwa dia sebenarnya satu sekolah denganku saat SMA. Hanya saja, perusahaan ayahnya tiba-tiba dipindahkan, sehi
Aku menoleh, melihat Leon berdiri di sana dengan penampilan berantakan serta napas yang terengah-engah.Sebelumnya, aku hanya melihat dia seperti ini saat mengkhawatirkan Cindy.Leon mengatupkan bibirnya, menatapku dengan keras kepala."Kenapa kamu pergi tanpa alasan? Bagaimana dengan pernikahannya kalau kamu pergi tanpa mengatakan apa pun?" tanya Leon.Aku memotong perkataannya.Pernikahan? Pernikahan apa lagi sekarang?"Jadi, kita putus saja," kataku."Apa katamu?"Leon terdiam di tempat, tampak tidak memercayainya.Aku langsung berbalik melewati gerbang pemeriksaan tiket, tidak lagi melihat Leon di belakang.Di pesawat, aku tanpa sadar mulai mengingat masa lalu.Aku dan Leon sudah menjalin hubungan selama sepuluh tahun.Awalnya dia juga peduli dan menjagaku. Namun, entah sejak kapan dia terbiasa memerintahku. Di matanya hanya ada Cindy.Aku menjadi pelayan tua yang mengurusinya, sementara dia merasa muak dan tidak ingin melihatku.Sepuluh tahun berlalu, tetapi dia tidak kunjung mela
Hari ini adalah hari pernikahan yang sudah direncanakan.Aku dan Leon awalnya sudah sepakat untuk memulai persiapan prosesi pernikahan hari ini pada pukul enam.Pada pukul sembilan, hari sudah terang.Leon akhirnya kembali.Begitu melihatku duduk di ruang tamu, dia langsung berkata dengan marah."Apa kamu ingin membuatku ketakutan setengah mati? Kenapa kamu duduk di sini tanpa bersuara?"Aku tidak mengatakan apa-apa, hanya mengangkat kepala untuk melirik Leon.Dia bermalam di luar, tubuhnya berbau alkohol yang pekat, rambutnya berantakan, pakaiannya tidak rapi. Terlebih lagi, ada bekas lipstik di kerahnya yang tidak bisa diabaikan.Namun, Leon sama sekali tidak menyadarinya.Jika ini dulu, aku pasti akan marah. Namun, sekarang aku hanya memalingkan wajah dalam diam.Leon membuka baju sambil mengomeliku."Bukankah ini hanya pernikahan? Apa kamu perlu segembira itu?""Lihat lingkaran hitam di matamu. Kamu memang nggak begitu cantik sejak awal. Jangan salahkan aku kalau kamu terlihat jele
Sore harinya, aku kembali ke kantor.Awalnya aku sudah mengambil cuti satu minggu untuk pernikahan.Sekarang baru tiga hari, tetapi aku sudah kembali.Rekan kerja yang melihatku semuanya merasa terkejut."Lisa, kenapa kamu kembali? Jangan-jangan kamu ingin mengundang kami ke pesta malam ini? Kami sudah mendapatkan undangannya. Kamu sampai datang jauh-jauh ke sini."Pesta malam ini?Setelah aku memikirkannya, pasti ini pesta Leon dan Cindy.Aku tidak menjelaskan, hanya tersenyum sambil berkata."Ya, malam ini jangan lupa datang, ya. Aku masih ada urusan."Setelah meninggalkan rekan-rekanku, aku pergi ke meja kerjaku, mengemasi semua barangku ke dalam tas.Terakhir, aku mencetak surat pengunduran diri, lalu pergi ke ruang kepala divisi.Saat dia melihat surat pengunduran diriku, dia hanya merasa terkejut sesaat, sepertinya tidak terlalu kaget.Dia menghela napas, berkata dengan nada menasihati."Ketika aku melihatmu setiap hari menyebutkan tentang Leon sebelumnya, aku sudah menduga hari
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments