Darren Sinclair dan Sean Sinclair, kedua pewaris tampan dari Sinclaire Enterprise harus terjebak cinta segitiga dengan gadis yang sangat cantik bernama Madeline Walker. Semula, Madeline jatuh cinta pada Darren. Akan tetapi sikap pria itu selalu cuek dan dingin, tidak pernah mau memperhatikannya. Sehingga, Madeline berpikir bahwa Darren tidak menyukainya. Namun, semua berubah ketika adik Sean menyatakan cinta pada Madeline dan perempuan itu menerimanya dengan harapan bisa melupakan perasaannya pada Darren. Dipenuhi kecewa dan penyesalan, Darren mabuk berat malam itu, mendatangi Madeline di apartemennya dan mereka terjebak melakukan hubungan intim. Situasi menjadi semakin rumit ketika Madeline harus menghadapi Cressida Anderson. Seorang wanita dari keluarga terhormat yang dipilih oleh keluarga Sinclair untuk menjadi pasangan Darren. Ketegangan semakin meningkat saat Madeline terjebak antara cinta dan perhatian dari dua saudara tersebut dan juga dia harus menghadapi kecemburuan Cressida yang membabi buta. Keadaan menjadi semakin sulit saat Madeline mengetahui bahwa dia hamil anak dari Darren. Dia tahu akan menyakiti Sean, tetapi tidak sanggup juga membiarkan pria itu masih peduli padanya.
Lihat lebih banyakMadeline menatapnya dengan tajam, tidak sedikit pun menunjukkan rasa takut. "Beraninya aku? Oh, Cressida, kau pikir aku akan takut padamu?" Dia tertawa kecil, suaranya penuh dengan sinisme. "Aku tidak takut padamu, baik dulu atau sekarang."“Dasar pelacur murahan!” Cressida menghinanya. “Aku tahu kenapa kau bisa berani begini.”Madeline belum paham dengan tuduhan Cressida.“Sudah pasti kau menggoda suamiku lagi, kan?” tuduh Cressida tanpa bukti. “Kau menggoda suamiku dan mengemis padanya supaya dilindungi.”Madeline bergeming untuk sejenak. Entahlah bagaimana dia harus mengelak. Rasanya mengatakan apa pun akan percuma saat ini.Cressida menunjuk Madeline. “Dengar! Sebesar apa pun cinta kalian, akulah yang istrinya. Kau hanya jalang yang coba kembali untuk menghancurkan rumah tanggaku.”Tuduhan Cressida kali ini mengenai jantung Madeline seperti sebilah pisau yang menancap.“Anakmu itu, jangan coba-coba meminta hak pada Darren atau aku akan membunuhmu! Dia hanyalah anak haram!” Cressid
Gini menarik napas dalam-dalam, berusaha menyusun kata-kata dengan hati-hati. "Darren, aku tahu ini sulit. Tapi percayalah, Mady bukanlah orang yang mudah dibujuk. Dia memiliki prinsip dan dia akan mempertahankannya sampai titik darah penghabisan. Aku tahu kau merasa berhak tahu, tapi apakah itu sebanding dengan risiko kehilangan Mady lagi?" Darren tampak ragu, matanya bergerak bolak-balik antara Gini dan latte-nya yang sudah mulai dingin. "Kau tidak akan mengerti dengan apa yang aku rasakan."Gini menggeleng. "Aku mengerti, Darren. Tapi, aku juga kenal betul dengan bagaimana Mady. Pikirkan juga soal istrimu. Kalau kau masih nekat mendekati Madeline, dia bisa dituduh yang bukan-bukan."Darren tampak terpaku, matanya menatap jauh ke luar jendela. Dia tahu semua ini terlalu rumit. Namun, bagaimana bisa dia berhenti mencari tahu? Bagaimana dia bisa berhenti mencintai Madeline?Darren berpikir keras, matanya menatap kosong ke depan. Dia terjepit antara cintanya pada Madeline dan tanggu
Darren melewati malam dengan over thinking. Ada banyak hal yang mengganggu pikirannya. Entah itu soal Cressida atau Michael. Bahkan, dia masih merindukan Madeline.Paginya, ketika dia berada di kantor, Gisela sang sekretaris memberitahukan padanya kalau ada orang yang ingin bertemu. Ketika dikonfirmasi siapa dia, ternyata itu adalah Carlos. Anak buahnya yang ditugaskan untuk mencari tahu soal Madeline.Darren segera menyuruhnya segera ke ruangan."Pagi Pak Darren!" Carlos memyapa ketika dia sudah tiba di ruangan Darren."Masuklah!" Darren mempersilakannya.Carlos duduk di depan Darren. "Maaf mengganggu, Pak, aku datang ke sini untuk mengatakan kabar penting soal Madeline."Hanya alis Darren yang bertaut."Wanita yang Anda cari itu telah kembali," ujar Carlos.Dalam sekejap, semua kenangan tentang Madeline membanjiri pikirannya. "Di mana dia sekarang?" tanya Darren,"Aku rasa dia masih tinngal di apartemen lama, Pak. Aku sudah memperhatikannya selama beberapa hari ini."Darren memikirk
Cressida mendengar perkataan Darren, merasa hatinya seperti ditusuk. Namun, dia tidak bisa menunjukkan perdebatannya di depan Michael."Michael, sudah waktunya tidur," ucap Cressida tidak mau membuang waktunya lebih lama lagi. "Kita bisa bicara tentang anak nakal itu besok.”Michael, meski sedikit kecewa karena orang tuanya tampak tidak peduli dengan apa yang dia ceritakan."Mom, bisakah kamu membacakan dongeng sebelum tidur?" pinta Michael dengan mata yang berharap. Namun, Cressida merasa terlalu lelah dan frustrasi. Selain itu, rasa sakit hati yang disebabkan oleh sikap cuek Darren membuatnya sulit untuk mempertahankan kesabaran."Michael, sudah kubilang, kau harus tidur sekarang!" bentak Cressida, suaranya lebih keras dari yang dia inginkan. "Kau sudah cukup besar, jangan manja!"Michael terkejut, matanya membelalak. Dia tidak menyangka ibunya akan semarah ini. Dia berdiri di sana, diam hanya menatap ibunya."Dengar, Michael," kata Cressida, mencoba mengendalikan suaranya. "Kau ha
"Daren?" Madeline hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Bagaimana mungkin Gini selama ini tidak pernah mengkonfirmasi padanya kalau mereka telah diakuisisi dalam perusahaan Darren? "Mady aku tahu kau kecewa karena ini, tapi dengarkan aku dulu."Madeline menggelengkan kepala dengan cepat. "Tidak ada yang perlu aku dengarkan. Sepertinya kerja sama kita berakhir saja di sini.""Mady, please, dengarkan dulu!" Gini melarang perempuan itu untuk gegabah dalam mengambil keputusan. "Pikirkan di zaman sekarang ini, tidak mudah untuk menjual sebuah buku. Tidak peduli seberapa bagus tulisanmu, jika kau bukan orang yang populer, tidak akan mudah menjual karya-karyamu," ujarnya. "Apa maksudmu dengan mengatakan demikian?" tanya Madeline sampai mengurutkan alis. Gini menghela napas panjang. "Selama ini kau terima royalti cukup besar, bukan? Aku rasa itu tidak lepas dari campur tangan Darren.""Jadi maksudmu, selama ini uang yang aku terima adalah uang cuma-cuma dari Darre
“Anak siapa ini?” Gini memperhatikan wajah Dylan lekat. Beberapa saat kemudian dia menyadari wajah anak kecil yang saat ini berada di dekat Madeline mirip dengan ….“Dia anakku!” Madeline menjawab cepat memotong lamunan Gini.Gini terkejut mendengar jawaban Madeline. Dia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Dia menggelengkan kepala dengan tidak percaya."Tidak mungkin! Aku yakin kamu hanya bercanda," ucap Gini dengan nada ragu.Madeline merasa canggung dan menelan ludah. Dia mencoba meyakinkan Gini dengan memberikan bukti."Benar, Gini. Dia anakku. Dylan, kasih salam pada Tante Gini," kata Madeline sambil meminta Dylan untuk memberikan salam.Dylan menyimpan es krimnya sejenak dan menoleh ke arah Gini dengan wajah polos yang penuh kegembiraan. Dia mengangkat tangannya ke udara dan memberikan salam pada Gini.“Hai, Tante Gini!" ucap Dylan dengan riang.Gini tersenyum dan melambaikan tangannya balik kepada Dylan. Dia merasa hangat melihat keceriaan dan kepolosan Dylan.
“Michael, ada apa?” Nyonya Sinclair sudah mendekati cucunya.Michael melihat ke arah perginya Madeline dan juga Dylan. Alisnya berkerut dan dia kelihatan sangat kesal.“Grandma, ada anak yang sangat nakal denganku!” Michael mengadu.“Ada yang nakal denganmu?” Nyonya Sinclair menanggapi cucunya. “Katakan padaku siapa yang berani bersikap begitu padamu!”Michael melihat lurus ke arah Dylan pergi. “Aku tidak tahu siapa dia, Grandma. Tapi, ibunya tadi menyebut namanya Dylan.”Nyonya Sinclair menggumam menyebut nama itu. Lalu, dia berkata, “Sabar saja, Sayang Grandma akan mengurus ini untukmu. Nanti akan aku katakan pada pihak sekolah supaya jangan sampai ada anak nakal yang berani mengganggumu.”Michael mengukir senyum. “Kau harus melakukannya, Grandma! Aku tidak suka dengan anak nakal itu!”Nyonya Sinclair mengangguk, mengelus kepala Michael dengan penuh kasih sayang. "Jangan khawatir, Michael. Grandma akan membicarakannya dengan kepala sekolah. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak nakal
Madeline termenung sejenak saat Dylan menanyakan tentang ayahnya. Jika anaknya itu tahu bahwa dia punya ayah yang hebat, dia pasti bangga. Namun, jika dia tahu kalau ibunya ini hanyalah perempuan murahan yang tega menjatuhkan harga dirinya, itu sangat memalukan.“Kenapa tiba-tiba kau bertanya tentang dady?” Madeline mengalihkan pembicaraan. “Bukankah kau punya banyak superhero untuk membantumu? Dan … ada momy yang siap melindungimu?”Dylan memanyunkan bibir. “Mom, semua anak di dunia ini pasti punya ayah.”Madeline mengiyakan itu, tetapi dia tidak mau menjawab omongan putranya.Madeline pikir sebaiknya dia menata ulang apartemennya ini. Setelah enam tahun ditinggalkan pasti banyak hal yang perlu diperbaiki dan diperbarui. Dia berdiri dan berjalan mengelilingi apartemen yang sekaligus menjadi saksi bisu kehidupan mereka berdua.Dia melihat ke arah kamar Dylan, mungkin nanti bisa membuat desain ulang yang lebih bagus supaya anaknya betah. Lalu dia melihat ke arah ruang tamunya, sofa dan
Enam tahun kemudian .... "Kau sudah menghabiskan makan malammu?" Madeline bertanya pada bocah kecil yang baru saja menelan suapan terakhir telur dadar buatannya. "Sudah." Segera dia menunjukkan piring kosong pada sang ibu. Ya ... dia adalah Dylan, putra Madeline yang selama enam tahun ini setia menemani perempuan itu. Sepuluh bulan Madeline mengandungnya, melahirkan seorang diri, dan juga membesarkannya. Dia tidak bekerja dan hanya mengandalkan uang royalty penjualan bukunya. Gini selalu mengirimkan uang dalam jumlah besar. Madeline tidak tahu seberapa banyak penjualan bukunya sampai dia selalu menerima uang dalam jumlah besar. "Mom, apa aku boleh ke rumah Jhony?" tanya Dylan. Madeline menautkan alis. "Ini sudah malam, kenapa mau main ke rumah Jhony?" "Jhony bilang kalau dia membeli set lego Star Wars, aku mau ikut bermain." Madeline berkacak pinggang. "Momy bilang malam ini kita akan berkemas supaya besok tidak kesiangan untuk berangkat." "Mom, kita akan pindah?" Dylan protes
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.