Share

Setelah Sekian Lama

Kemarin.

Bima menatap telepon dengan tatapan datar setelah mendengar cerita Azalea. Ia tak habis pikir dengan nasib Azalea yang sering disakiti oleh Johan.

Di sisi lain, Bima juga bingung mengapa ia begitu peduli pada seorang perempuan itu. Ia tidak mampu membaca situasi atau memahami apa yang terjadi dengan pikirannya sendiri.

Bima menatap ponselnya gelisah. Ia meremas rambut pekatnya dan membungkuk. Begitu menyesal atas apa yang ia katakan.

"Setelah dipikir, ucapan saya tadi sangat tidak pas terhadap kondisi Azalea," pikir lelaki itu, "Bisa jadi Azalea tersinggung jadi mematikan teleponnya begitu saja."

Meski sudah begitu pun, pikiran Bima terus berputar-putar. Ia menekan dirinya untuk yakin bahwa Azalea aman di sana.

"Kapan terakhir kali saya berpikir dia baik-baik saja dan berakhir dengan mengantarnya ke rumah sakit?" sesal Bima, membuang jauh-jauh asumsinya.

Belakangan ini, Bima diliputi semacam badai pikiran yang tidak ia pahami. Lama kelamaan, bayangan wajah Azalea memenuhi kep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status