Share

Aku bersedia, Mas!

"Nggak apa-apa, Mas! Tapi aku salut, Mas masih mau menghadapi kelakuannya dengan sabar. Begitulah akhlak orang beriman, kepada orang yang membencinya pun tetap didatangi dan ditanggapi dengan baik," ucap Fatimah lembut.

Masya Allah, aku sangat senang mendengar Fatimah berkata seperti itu. Kamipun terdiam lagi menunggu Fatimah mengatakan keputusannya. Tegang tidak, tegang tidak, tegang dong!

"Fatimah, sebelumnya ibu tidak pernah bilang padamu kalo Darma sudah pernah menikah. Bukannya ibu nggak mau bilang, hanya menunggu waktu yang tepat. Tapi sepertinya kamu udah melihat langsung bagaimana mantan istri Darma. Ibu jadi ragu, apakah kamu mau menjadi istri Darma karna Darma pernah gagal dalam berumah tangga," jelas ku panjang lebar.

Fatimah mengangguk sabar mendengar perkataanku dan kadang melirik Darma sebentar lalu beralih padaku.

Wajah ayu Fatimah tersenyum. Bibir itu mulai bergerak, dengan tak sabar kami s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status