Share

SERATUS TUJUH PULUH

Fariz masuk ke ruang kerjanya sambil membawa map. Tanpa permisi ia duduk di sofa, memperhatikan sepupunya yang sedang berkutat dengan kertas-kertas dan data-data statistik di laptop.

What the hell are you doing?” tegur Fariz.

“Memeriksa laporan-laporan akhir tahun, Sepupu,” jawab Attar. “Ada berita terbaru? Mengapa masuk tanpa izin begitu?”

“Oke, maaf sebelumnya. Aku baru tahu kamu bersih, Tara. Betapa bodohnya aku selama ini, pura-pura polos memaafkanmu sebagai penyebab kematian Emilia. Sekali lagi aku minta maaf telah menuduhmu.”

“Baiklah kumaafkan. Ada lagi?”

“Kamu sudah tahu yang sebenarnya?” tanya Fariz kaget. “Kukira Kakek hanya memberikan jurnal mengenai Loki Idrus hanya padaku dan istrimu. Maksudku, Ruby bisa saja memberitahumu, tapi aku tahu sekali kamu tidak akan percaya begitu saja.”

“Aku tidak peduli lagi, Iz,” jawa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status