Share

21

last update Last Updated: 2025-05-22 22:04:35

Hari ini Ruyan mendapatkan tamu yang tidak terduga di kediamannya. Tamu itu adalah Yuyan. Ruyan bertanya-tanya apa maksud kedatangan Yuyan ke tempat ini.

"Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau sudah dibebaskan?" tanya Ruyan.

"Sebenarnya aku kabur ...," kata Ruyan sambil memalingkan wajahnya dari Ruyan. Ruyan menatap Yuyan dengan wajah yang datar.

"Apa kau belum puas terkena hukuman kemarin?" tanya Ruyan dengan nada sedikit mengancam. Yuyan langsung cemberut lalu berlutut di hadapan Ruyan.

"Saya hanya ingin berterima kasih. Tolong jangan hukum saya," kata Yuyan dengan memelas.

"Oh? Ternyata kau bisa berbicara dengan lebih sopan," sindir Ruyan.

"Tentu saja saya bisa," kata Yuyan.

Ruyan menghela napas lalu duduk di tempat duduk terdekat. Sementara itu, Yuyan masih berlutut di atas lantai.

"Mau sampai kapan kau seperti itu? Duduklah," kata Ruyan.

"Terima kasih Selir Xi," kata Yuyan kegirangan. Yuyan segera duduk di sebelah Ruyan.

Yuyan sengaja duduk sangat dekat dengan Ruyan hing
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Defrin
apa maksud Yuyan mendekati selir Xie Ruyan..... siapakah yang menyuruhnya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mawar Berduri di Istana Kaisar   21

    Hari ini Ruyan mendapatkan tamu yang tidak terduga di kediamannya. Tamu itu adalah Yuyan. Ruyan bertanya-tanya apa maksud kedatangan Yuyan ke tempat ini. "Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau sudah dibebaskan?" tanya Ruyan."Sebenarnya aku kabur ...," kata Ruyan sambil memalingkan wajahnya dari Ruyan. Ruyan menatap Yuyan dengan wajah yang datar. "Apa kau belum puas terkena hukuman kemarin?" tanya Ruyan dengan nada sedikit mengancam. Yuyan langsung cemberut lalu berlutut di hadapan Ruyan. "Saya hanya ingin berterima kasih. Tolong jangan hukum saya," kata Yuyan dengan memelas. "Oh? Ternyata kau bisa berbicara dengan lebih sopan," sindir Ruyan. "Tentu saja saya bisa," kata Yuyan. Ruyan menghela napas lalu duduk di tempat duduk terdekat. Sementara itu, Yuyan masih berlutut di atas lantai. "Mau sampai kapan kau seperti itu? Duduklah," kata Ruyan. "Terima kasih Selir Xi," kata Yuyan kegirangan. Yuyan segera duduk di sebelah Ruyan. Yuyan sengaja duduk sangat dekat dengan Ruyan hing

  • Mawar Berduri di Istana Kaisar   20

    Permaisuri mengirimkan dua peti hadiah berukuran besar pada Ruyan. Hadiah itu diberikan pada Ruyan sebagai tanda terima kasih. Ruyan merasa ini semua terlalu berlebihan. Ruyan membuka salah satu peti yang dikirimkan oleh permaisuri. Ternyata isinya adalah perhiasan. Ruyan membuka peti satunya lagi dan ternyata isinya adalah pakaian. Ruyan mengambil salah satu pakaian yang ada di peti itu lalu melihatnya. Ini adalah pakaian dengan ikatan di dada. Itu artinya, ini adalah pakaian yang bisa Ruyan gunakan selama masa kehamilan. Ruyan berpikir bahwa ternyata permaisuri cukup pengertian. "Oh, dari mana barang-barang itu?" tanya Shengli yang baru saja masuk ke dalam kamar Ruyan. Ruyan berbalik lalu membungkuk pada Shengli. "Salam pada Yang Mulia Kaisar," kata Ruyan. "Kau belum menjawab pertanyaanku," kata Shengli. "Ini adalah pemberian Yang Mulia Permaisuri," kata Ruyan. "Ah, sepertinya dia sedang menyindirku," kata Sheng

  • Mawar Berduri di Istana Kaisar   19

    Ruyan terbangun dari tidur cantiknya karena Ruyan merasa bahwa ada seseorang yang mencolek pipinya. Ruyan membuka matanya dan mencari tahu siapakah itu. Ternyata orang yang membangunkannya adalah Wenyuan. "Apa yang kau lakukan di sini, Pangeran?" tanya Ruyan. "Ayah menyuruh saya untuk datang ke sini dan membangunkan Anda," kata Wenyuan. Ruyan tertawa kecil sambil membayangkan Shengli menyuruh Wenyuan untuk datang ke sini. "Kau tidak perlu berbicara dengan formal padaku," kata Ruyan. Ruyan duduk dari posisi berbaringnya. Setelah itu, Ruyan memberi isyarat pada Wenyuan untuk duduk di sebelahnya di atas tempat tidur. "Apa Yang Mulia Kaisar menitipkan pesan untukku?" tanya Ruyan."Ayah bilang, Selir Xi harus lihat Ibuku," kata Wenyuan. "Sekarang?" tanya Ruyan. Wenyuan mengangguk menanggapi pertanyaan Ruyan. "Baiklah, aku akan ganti baju dulu," kata Ruyan. Ruyan segera memanggil Mei untuk membantunya

  • Mawar Berduri di Istana Kaisar   18

    "Ada apa dengan Permaisuri?" tanya Shengli pada tabib yang memeriksa permaisuri. Permaisuri terbaring di atas tempat tidurnya dengan wajah yang terlihat pucat. "Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Permaisuri hanya terkena demam biasa. Sepertinya Yang Mulia Permaisuri terlalu memaksakan diri untuk tetap bekerja hingga akhirnya pingsan," kata sang tabib."Apa Permaisuri akan baik-baik saja?" tanya Shengli. "Yang Mulia Permaisuri akan baik-baik saja setelah beristirahat. Saya akan membuatkan obat penurun demam," kata sang tabib. "Baiklah, pergilah," kata Shengli. Tabib itu membungkuk pada Shengli lalu segera bergegas untuk pergi. Setelah itu, Shengli memberi isyarat pada semua orang di kamar ini untuk keluar. Ruyan dan yang lainnya membungkuk pada Shengli lalu keluar meninggalkan Shengli dan Wanyin berdua di kamar ini. Begitu Ruyan baru saja melangkahkan kakinya keluar dari kamar Wanyin, ada sesosok anak kecil yang menabraknya. Ruyan

  • Mawar Berduri di Istana Kaisar   17

    Saat ini masih tengah hari. Namun Ruyan sedang tertidur pulas di dalam kamarnya. Akhir-akhir ini Ruyan memang sering tidur tanpa mengenal waktu. Shengli datang ke kediaman Ruyan di Paviliun Embun Pagi. Begitu melihat kedatangan Shengli, Mei langsung menyambutnya."Salam pada Yang Mulia Kaisar," kata Mei sambil membungkuk. "Di mana Selir Xi?" tanya Shengli. "Selir Xi sedang tertidur di dalam kamar," kata Mei. "Tidur? Di tengah hari seperti ini?" kata Shengli tidak percaya. "Iya, Yang Mulia. Akhir-akhir ini Selir Xi banyak tidur," kata Mei. Shengli mengangkat satu alisnya. Shengli penasaran kenapa Ruyan jadi banyak tidur seperti itu. Rasa penasaran Shengli berubah menjadi rasa khawatir. Apakah Ruyan sedang sakit?Shengli bergegas masuk ke dalam kamar Ruyan. Matanya langsung tertuju pada Ruyan yang tertidur lelap di atas tempat tidurnya. Shengli duduk di atas tempat tidur Ruyan lalu menggoyangkan bahu Ruyan perlahan untuk membangunkannya. "Ruyan, bangunlah," kata Shengli. Ruyan m

  • Mawar Berduri di Istana Kaisar   16

    Hari ini, tiba-tiba Ruyan mendapatkan tamu yang tidak terduga. Orang itu adalah Selir Tingkat Tiga Meng Qinghe. Ruyan sangat bertanya-tanya kenapa Qinghe datang mengunjunginya.Qinghe membungkuk pada Ruyan dan berkata, "Salam pada Selir Xi.""Bangunlah," kata Ruyan.Qinghe pun kembali berdiri dengan tegak. Ruyan memberi isyarat pada Qinghe untuk duduk hadapannya."Ada perlu apa datang kemari Selir Meng?" tanya Ruyan penasaran."Saya hanya ingin berbincang santai dengan Anda, Selir Xi," kata Qinghe."Oh baiklah," kata Ruyan sambil mengangkat satu alisnya.Qinghe memberi isyarat pada pelayanannya untuk mendekat. Qinghe membuka keranjang yang dibawa pelayannya lalu mengambil isi dari keranjang itu. Ternyata isi dari keranjang itu adalah sepiring kue. Qinghe menyajikan piring itu di atas meja."Selir Meng, apa maksudnya ini?" tanya Ruyan."Saya hanya membawakan camilan untuk An

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status