Share

Bab 15. Permintaan cerai

Fiko menelan saliva susah payah. Dia melupakan satu hal, tentang kamar itu. Dulu, Fiko sebenarnya hanya mencari alasan untuk membujuk Maria agar mau pindah. "Itu... nanti kamu bisa pakai kamar itu lagi." Fiko menjawab tidak yakin. Dia melirik Sela yang saat ini memandangnya tak percaya.

"Loh, kok gitu Mas. Bukannya kamar itu sudah menjadi miliku?" Napas Sela memburu karena kesal merasa sudah dibohongi.

Maria menyipitkan mata, tapi tetap diam menunggu balasan Fiko pada Sela.

Fiko menggosok lehernya canggung, bingung dengan apa yang harus ia ucapkan agar tidak menyinggung kedua istrnya.

Melihat kebingungan Fiko, Maria tersenyum sinis. "Bingungkan kamu. Sok-sokan punya istri dua, ngasih tempat tinggal aja belum mampuh. Kamu kira wanita itu apa, hanya pemuas nafsumu atau pemberi keturunan. Memangnya tidak dosa apa kalau mempersatukan wanita yang dipoligami dalam satu atap? Ingat Mas, kelakuanmu ini bisa me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status