Share

Bab 116

Author: Amrita
Harvey pertama kali mendengar suara lonceng doa di mobil pada hari pemakaman Nancy.

Kini, lonceng doa itu kembali berbunyi. Apakah Nancy sedang mengkhawatirkan sahabat terbaiknya?

"Kak, kamu harus bantu jaga Nadya, ya!"

Harvey menarik napas dalam-dalam, lalu menelepon Yuda.

"Hapus semua video dan komentar di internet yang merugikan Nadya!"

"Jadi maksud Anda, semua hal yang merugikan Nona Nadya harus dihapus?"

Yuda kembali memastikan perintah Harvey.

Pria itu terdengar agak kesal. "Selain dia, menurutmu siapa lagi yang akan aku lindungi?"

Seketika, Yuda menghilangkan keraguan dalam benaknya. "Baik, akan segera saya tangani!"

....

Kediaman keluarga Jinata.

Nadya mengenakan sweter bertudung longgar dan berdiri di depan cermin besar. Sweter yang longgar menyamarkan bentuk tubuhnya, apalagi bagian atas tubuhnya memang tidak terlalu menonjol.

Bagian bawahnya dia padukan dengan celana pendek hitam. Panjang celana itu hampir sejajar dengan ujung sweter, membuat kedua kakinya yang jenjang tampa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
padahal nancy kasih code biar Harvey menyelidiki Nadya mengenai kasus kecelakaan nya eee malah Harvey tolol gak nyadar"
goodnovel comment avatar
Laiylia Safitri
lanjut min...jangan lama"
goodnovel comment avatar
Nunu Malla
seorang Harvei ternyata gampang di Bodohi........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 128

    Awalnya, teman-teman sekelas merasa itu sesuatu yang baru, tetapi setelah beberapa hari, mereka mulai bosan.Dan sejak minggu lalu, Jojo terus mengatakan bahwa Luna akan pergi ke rumahnya, tetapi sampai sekarang, dia masih menunggu Luna datang ke rumahnya.Teman-teman lainnya mulai menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap Jojo.Jojo melihat ada teman yang mendekati Sasha, dan segera berkata dengan keras."Siapa pun yang satu tim dengan Sasha Jinata, harus tinggal setelah kelas usai untuk merapikan peralatan dan membersihkan ruang alat!"Setelah mendengar ucapan Jojo, tidak ada yang berani mendekati Sasha.Guru olahraga selalu sangat memanjakan Jojo, bahkan dia menjadikan Jojo sebagai ketua olahraga dan memberinya wewenang untuk menunjuk siapa yang akan bertugas membersihkan peralatan setelah setiap pelajaran olahraga.Guru olahraga melihat bahwa hanya Susan dan Sasha membentuk tim bersama, lalu dia berkata, "Permainan bola voli ganda, lima orang per tim! Kalian berdua harus bergabung d

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 127

    Telepon dari Harvey terputus.Seluruh ruang rapat langsung sunyi senyap seakan mati.Seakan ada lapisan es sangat tebal membalut seluruh tubuh Harvey.Wanda kembali bersikap jual mahal padanya.Sampai kapan dia akan terus membuat keributan seperti ini?!Harvey memasang wajah dingin, sorot matanya yang gelap menahan emosi yang bergolak.Dia kembali menghubungi Wanda.Kali ini, yang menyambutnya hanyalah suara sistem otomatis: Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, silakan coba beberapa saat lagi."!!!"Wanda memblokir nomornya!Harvey menarik napas dalam, lalu mendongak tajam, menatap para pemegang saham yang tengah saling berpandangan dengannya."Biar aku yang menelepon Wanda." Suara Leonard terdengar, membuat semua pandangan tertuju padanya.Leonard mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan, lalu mengaktifkan pengeras suara. Para pemegang saham menahan napas saat mendengar nada sambung.Satu detik kemudian, panggilan tersambung."Pak Leonard, Bapak tahu aku menang pen

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 126

    Andre mengangkat tangan untuk menghalangi ludah Tony agar tidak mengenai Wanda.Tony mengendus dan bergumam. "Dari mana datangnya bau menyengat ini!"Profesor lain ikut terpengaruh oleh Tony, mereka saling mencium udara di sekitar. "Bau menyengat apa? Aku nggak mencium apa pun."Wanda tersadar, lalu buru-buru menunjukkan undangan resmi yang ada di tangannya kepada para profesor."Aku sudah menerima undangan resmi. Terima kasih atas perhatian kalian semua."Saat berbicara, Wanda sekilas melihat wajah yang pucat seperti hantu.Wido sedang memandanginya dari tengah kerumunan.Saat tatapan mereka bertemu, Wido seperti tikus melihat kucing, langsung berbalik dan lari, seolah mau kabur.Dalam babak final, Wido hanya menempati peringkat di bawah 100 besar, jadi dia tidak memenuhi syarat untuk menantang Wanda.Bahkan ketika peserta peringkat kedua mencoba menantang Wanda dan gagal, Wido masih berharap panitia akan memberikan medali emas kepada peserta peringkat kedua itu.Di matanya, peserta i

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 125

    Sosok pria itu tinggi tegap, seperti pohon pinus yang kokoh, berwibawa dan menawan.Dia menyaksikan saat bunga dan tepuk tangan mengarah seluruhnya pada Wanda, dan di matanya yang gelap, terpancar senyum yang penuh kilau.Beberapa profesor menghampiri Wanda dan menyampaikan salam. Wanda segera sadar dan sibuk membalas sapaan para tokoh besar dunia akademik itu.Sambil berbincang ringan dengan mereka, dia berjalan menembus kerumunan, menuju ke arah Andre.Tony juga ada di sana.Wanda berhenti di hadapan Tony, dan setelah menarik napas dalam-dalam, dia berkata pada dosennya itu."Pak Tony, aku sudah kembali!"Tony menyilangkan tangan di belakang punggung, menahan napas, jelas sedang berusaha menahan ekspresi di wajahnya."Hmph, aku nggak butuh kamu kembali!"Tony mencibir, dan Wanda tahu, pria itu masih menyimpan sakit hati karena hasil riset Wanda dulu sempat diambil alih oleh Candra."Pak Tony ...." Wanda baru hendak menjelaskan, tapi Tony berkata padanya,"Teruslah melangkah maju deng

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 124

    Wanda naik ke atas podium dan menerima medali emas yang diserahkan oleh ketua panitia.Saat berdiri di depan mikrofon, pembawa acara bertanya, "Nona Wanda, semua orang penasaran, bagaimana seorang ibu rumah tangga penuh waktu selama tujuh tahun bisa meraih medali emas?"Wanda mengangkat wajahnya, panasnya sorotan lampu panggung hampir membuatnya meleleh. Wajah pucatnya terlihat makin memesona di depan kamera.Dia menarik napas dalam-dalam, seolah melihat dirinya sendiri saat berusia 18 tahun, duduk di bangku penonton.Tatapan mata hitam legam Wanda berkilau seperti cahaya bintang yang gemerlap."Rahasia aku bisa berdiri di sini, menggenggam medali ini, adalah aku mulai mencintai diriku sendiri. Aku menggunakan keberanian besar untuk menyambut hidup yang baru. Aku nggak lagi gelisah karena tanggapan orang lain, dan nggak lagi meragukan diri sendiri karena penilaian dari luar.""Aku mengizinkan diriku untuk ditolak, tetapi aku nggak akan mencari pengakuan dari siapa pun selain diriku sen

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 123

    Barulah setelah kembali melihat wajah Wanda, Harvey menyadari bahwa kemenangan peringkat pertama di babak penyisihan bukanlah karena keberuntungan.Pada babak final, dia pun kembali meraih peringkat pertama.Dalam babak tantangan, peserta peringkat ke-20 mendapat kesempatan pertama untuk memilih lawan yang ingin mereka tantang.Setiap peserta diperbolehkan memberikan soal kepada lawannya, namun mereka sendiri juga wajib menyelesaikan soal tersebut.Jika peserta yang ditantang tidak bisa memecahkan soal tersebut, atau tidak mampu memberikan pendekatan penyelesaian yang valid, maka dia dianggap gugur.Peserta peringkat 20, 19, dan 18 semuanya memilih untuk menantang Wanda!Setelah Wanda berhasil menyelesaikan soal mereka, para peserta itu pun langsung tereliminasi.Selanjutnya, peserta peringkat 17, 16, dan 15 tetap memilih untuk menantang Wanda.Para netizen yang menonton siaran langsung pun merasa geram melihat Wanda terus-menerus ditantang.[Kenapa semua orang memilih menantang Wanda?

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status