Memory

Memory

last updateLast Updated : 2021-12-11
By:  Stefani WijantoCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
37Chapters
6.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Hasna menemukan barang-barang berharga di kamar Amanda-putrinya. Dia pikir putrinya menjual diri, tapi semua barang itu adalah pemberian mantan suaminya yang bernama Mandala. Lelaki yang meninggalkan dirinya puluhan tahun lalu. Kenangan manis dan buruk kembali hadir bersama dengan masalah, karena Amanda lebih memilih tinggal bersama dengan Mandala yang kaya. Kemudian Hasna bertemu dengan Aksara, pengusaha yang akan mengubah jalan hidupnya.

View More

Chapter 1

Bab 1 Sugar Baby

"Aku tidak mau diantar Mama ke sekolah."

Aku yang sudah memakai jaket dan meraih kunci motor dari atas kulkas, memandangi Amanda dengan heran. "Kenapa tidak mau?"

"Aku malu naik motor butut," sahut Amanda. "Dewi akan menjemputku."

"Tapi, Dewi belum punya SIM. Bahaya," sergahku.

"Bodo amat." Amanda bergegas ke luar rumah tanpa berpamitan.

Perlahan aku menghela napas, duduk lunglai di kursi meja makan. Amanda--putriku--tiga bulan lagi usianya genap 15 tahun. Tiap ukir wajahnya sangat mirip denganku. 

Akhir-akhir ini sikap Amanda berubah, dia menjadi lebih penuntut. Dia Juga malu dengan kondisi kehidupan kami yang pas-pasan.

Ah, pagi ini aku ingat--harus membayar hutang di warung Mak Rum. Sekalian  belanja, aku akan memasak semur ayam kesukaan Amanda. Setelah mengunci pintu, kulangkahkan kedua kaki menuju warung Mak Rum. Sinar mentari pagi cukup menyilaukan mata, warna kuning berpendar terang.

"Eh, Mbak Hasna ...." Perempuan yang selalu memakai daster dan celana olahraga itu tersenyum lebar. "Mau bayar hutang, ya?"

"Iya," jawabku singkat.

"Andaikan semua yang berhutang, membayar tepat waktu seperti Mbak Hasna, aku akan berteriak-teriak senang di atas genteng. Sayangnya, banyak yang molor ... kadang susah ditagih," keluh Mak Rum. "Mbak Hasna sedang libur kerja?"

Aku mengangguk.

"Weh, ada Mak Hasna. Kebetulan sekali." Bu Rusti yang baru datang terlihat senang melihatku. "Mengenai si Amanda ...."

Dahiku mengernyit. "Ada apa dengan Amanda, Bu? Apa dia nakal di sekolah?"

"Lebih dari itu." Bu Rusti bersemangat sekali.

"Maksudnya?" Aku sama sekali tidak mengerti.

"Winda kemarin lihat Amanda di mall, belanjaannya banyak banget. Amanda di gandeng mesra lelaki yang lebih tua, yang pantas jadi Papanya," ujar Bu Rusti.

"Jangan menuduh sembarangan, Bu Rusti. Mungkin anakmu salah lihat," sahut Mak Rum.

"Sebentar." Bu Rusti mengeluarkan ponsel dari dalam dompetnya. "Aku punya buktinya. Akan kukirim ya, Mbak Hasna."

Benar, tidak lama kemudian ada bunyi notifikasi pesan di ponselku. Bu Rusti mengirim satu foto.

"Bagaimana, Mbak Hasna? Aku tidak berbohong, kan?"

Mataku masih menelisik foto, antara percaya dan tidak, tetapi gadis di dalam foto memang benar Amanda. Sedangkan lelaki yang bersamanya tidak jelas wajahnya, karena menunduk dan tertutup topi baseball.

Mak Rum mendekat, dia ikut melihat foto di ponselku. "Iya, itu Amanda. Tapi, tidak bergandengan tangan. Ah, Bu Rusti sukanya melebih-lebihkan."

"Amanda itu sugar baby," ucap Bu Rusti seenaknya. "Peliharaan om-om kaya raya."

Dadaku menggelegak mendengar ucapan Bu Rusti. "Jaga bicaramu!" teriakku. Sugar baby adalah julukan halus untuk perempuan muda yang menjadi simpanan lelaki kaya.

"Kenyataannya memang begitu, jangan menutup mata. Atau jangan-jangan Mbak Hasna sudah tahu dan mendukung Amanda," tuduh Bu Rusti. Kedua sudut bibirnya mengembang senyum sinis.

"Aku berharap ada orang yang menyumpal mulutmu dengan cabe," kataku pada Bu Rusti. Si lebah gosip yang selalu mendengung di seluruh kompleks perumahan.

Lekas aku membayar hutang pada Mak Rum. Dan, berlalu pergi dari warung.

Tidak mungkin. Tidak mungkin.

Amanda tidak akan melakukan hal seperti itu. Ya, tidak mungkin.

Namun, foto Amanda bersama lelaki di mall tidak bisa diingkari. Tidak bisa ditampik. Gemuruh menyergap di bilik hati. Seolah ada ribuan jarum yang merajam jantung.

Sampai di rumah, aku lantas menggeledah kamar tidur Amanda. Di laci, di lemari. Nihil. Aku tidak menemukan apa pun. Tidak ada barang-barang yang mencurigakan. Aku melongok ke bawah tempat tidur, juga bersih.

Sebentar.

Aku yang hendak berdiri, merunduk kembali ke bawah tempat tidur. Aku melihat beberapa kantong belanja menempel di bagian bawah tempat tidur yang terbuat dari kayu, dengan cara di lakban. Dengan susah payah kuambil satu per satu.

Irama detak jantungku semakin cepat ketika barang-barang mahal terpapar di mata. Ada ponsel keluaran terbaru, merek buah apel--yang harganya tidak mungkin mampu bisa kubeli. Tas ransel, dua pasang sepatu, baju, dan ....

Satu gepok uang tunai 5 juta.

Astaga.

Aku terkulai lemas. Amandaku ... adalah anak baik-baik. Dia tidak mungkin menjual dirinya demi barang-barang dan uang.

Rasanya ngilu sekali. Amandaku bukan sugar baby seperti yang dikatakan Bu Rusti. Bukan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Arnie. R
ditunggu cerita selanjutnya
2022-10-31 19:37:53
0
user avatar
Arnie. R
keren dan menarik
2022-10-11 22:10:59
0
user avatar
Astika Buana
ceritanya selalu keren.
2022-07-26 23:49:58
0
user avatar
Ratna Deal
baca cerita mba Stefani bikin candu.. ...️............️......
2022-06-05 05:06:55
0
user avatar
4rie
...️...️...️...️...️...️...️
2022-05-16 03:27:09
0
user avatar
Ratna Deal
selalu suka cerita mba stefani ............
2022-04-16 15:03:37
0
user avatar
shave ara
siipp, keren
2022-01-16 22:40:29
1
user avatar
Eka Satria
lanjut thor, semangat ......
2022-01-16 22:34:54
1
user avatar
BlackJoe
Tulisannya rapih..., keren thor.
2022-01-16 22:07:31
1
user avatar
Maylafaisha
Bagus kak ceritanya, semangat ngetiknya ya
2022-01-16 22:03:09
1
user avatar
Lilibet
Keren banget
2022-01-05 00:15:59
2
user avatar
Sylviana Mustofa
Satu kata untuk cerita ini. Kerennn abis ...
2021-12-21 11:12:04
2
37 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status