Mencintai Calon Istri Sahabatku

Mencintai Calon Istri Sahabatku

By:  Karlina Sulaiman  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
7Chapters
469views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Aku mencintainya, tetapi dia calon istri sahabatku." Kenzo. Bagaimana perasaanmu ketika gadis yang kau cintai mencintai sahabatmu sendiri? Hanya tentang cinta, ketika kamu mencintai calon istri sahabatmu sendiri.

View More
Mencintai Calon Istri Sahabatku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Karlina Sulaiman
Selamat membaca dan semoga suka... Novelnya ringan saja ... karena baru pemula...
2022-11-10 13:44:49
0
7 Chapters
Bab 1.
"Cicin ini sangat cantik dan cocok disematkan di jari manis Naura, aku sangat harap malam ini berjalan sesuai dengan rencana." Kenzo mengulas senyum tampan yang jarang dia perlihatkan kepada orang lain. Dia sangat menantikan hari ini karena telah menetapkan hati untuk menyatakan cinta kepada anak dari sahabat orangtunya. Seorang gadis yang sudah menarik perhatiannya sejak mereka masih berusia belasan.Kenzo berdiri di depan cermin rias di kamarnya lalu merapikan rambut cepaknya yang sebenarnya sudah sangat rapi. Namun, dia harus tetap memastikan penampilannya rapi dan sempurna karena hari ini akan menjadi hari yang sangat spesial untuknya. Kenzo kemudian menyambar kunci mobil miliknya dari tempat gantungan kunci lalu keluar dari kamar dan berjalan cepat keluar rumah karena dia akan pergi ke restoran tempatnya membuat janji dengan Naura hari ini.Kenzo segera masuk ke mobil dan mengendarainya dengan kecepatan sedang menuju restoran. Tidak butuh waktu lama dia sampai juga di restoran dan
Read more
Bab 2.
"Naura, kenapa kamu malah melamun?" Kenzo menepuk bahu Naura pelan sekali.Tepukan di bahunya membuat lamunan Naura tentang kejadian pada masa lalu buyar seketika. Dia tersenyum canggung dan merasa bersalah karena malah asik melamun sementara Kenzo menunggu jawabannya.Setelah mendengar Naura berkata kalau Ihsan pernah menyatakan menyukainya. Kenzo termenung beberapa saat dan merasakan rasa sakit yang teramat luar biasa di dalam hatinya. Dia masih sangat tidak menyangka kalau kedekatan mereka selama ini tidak membuat Naura jatuh hati padanya.Kenzo memegang dadanya untuk menahan sesak. Kepalanya menengadah menatap langit-langit restoran dan menahan rasa sakit di hatinya. Dia mengatur napas agar kembali tenang seperti sebelumnya. "Maaf Kak Kenzo, aku tadi hanya sedang mengingat-ingat tentang Kak Ihsan." Naura tersenyum tanpa tahu kalau senyumannya saat itu membuat hati Kenzo terluka. Naura lalu menceritakan semua yang dia ingat kepada Kenzo tanpa dilebih-lebihkan.Hati Kenzo semakin sa
Read more
Bab 3.
"Tidak semudah itu aku melupakannya karena aku sudah suka padanya ketika kami masih berusia belasan tahun." "Yang benar saja, Kak?" Mata Naura membulat, dia berpikir jika Kenzo terlalu lama mencintai wanita itu. Akhirnya, dia pun hanya bisa mengusap pelan lengan Kenzo karena merasa prihatin."Tapi memang begitu faktanya, aku saja masih bingung kenapa bisa jatuh cinta padanya." Kenzo tersenyum masam."Ya Allah, padahal Kak Kenzo itu tampan dan mapan. Profesi bagus padahal baru satu tahun terjun langsung menjadi dokter. Apa mungkin wanita itu bodoh sampai tidak menyadari kalau Kak Kenzo mencintainya?" Naura sangat geram.Kenzo malah terkekeh geli, bisa-bisa Naura mengatai dirinya sendiri begitu. Namun, ya ... wajar saja karena Naura tidak tahu kalau yang sedang mereka bicarakan itu dirinya sendiri."Seandainya wanita yang aku cintai adalah kamu bagaimana, Naura?" Kenzo menatap lekat mata Naura."Itu tidak mungkin akan terjadi, Kak. Berandai-andai saja aku tidak bisa, selama ini aku meng
Read more
Bab 4.
Kenzo terus mengikuti mobil Ihsan yang ternyata berhenti di sebuah restoran yang tidak jauh dari rumah Naura. Kenzo pun mengajak Nathan masuk dan duduk di pojok agar tidak ketahuan oleh Naura."Mereka duduk di pojok kiri sana." Kenzo memberitahu Nathan."Apa enaknya duduk di pojokan? Membuat orang curiga saja," komentar Nathan yang sebenarnya sama sekali tidak tertarik untuk berkomentar."Karena kalau dipojok itu sangat nyaman," jawab Kenzo dengan senyum simpul."Apa yang Kak Ihsan lakukan pada kakakku?" tanya Nathan ketika melihat Ihsan mendekatkan tubuhnya pada Naura."Aku juga tidak tahu." Kenzo menggeleng, hatinya terasa panas dan matanya tidak kuat lagi melihat keromantisan dua orang itu. Terlebih dia bisa melihat wajah Naura yang memerah karena perlukan romantis Ihsan. "Ayo pulang saja, Nat!" ajak Kenzo yang tidak ingin melihat kemesraan mereka lagi.Nathan mengangguk patuh dan mereka pun keluar dari restoran itu langsung menuju mobil. Lalu setelah sampai di parkiran, mereka lan
Read more
Bab 5.
"Aku nggak mengada-ada kok, tadi pas aku masuk ke kamar Kak Kenzo, Kakak tuh lagi sedih, Pa, Ma. Kak Kenzo sudah seperti orang yang baru saja putus cinta." Khanza ini memang benar-benar tidak bisa menjaga rahasia, padahal Kenzo sudah sekuat tenaga menyembunyikan kesedihannya sekarang."Bohong, Pa, Ma. Orang tadi Khanza masuk ke kamar Kenzo setelah Kenzo selesai mandi kok. Lagipula putus cinta dari mana coba? Punya gebetan aja enggak," elak Kenzo langsung, jangan sampai orangtunya itu curiga karena perkataan adik kembarnya."Yang ada Kak Kenzo yang bohong!" seru Khanza kekeh pada pendapatnya."Enggak, Sayang. Ya Allah." Kenzo memiting leher adiknya sampai adiknya itu meronta-ronta minta dilepas."Lepasin aku, Kak! Aku nggak bisa napas!" rengek Khanza dengan mata berkaca-kaca."Kenzo, jangan seperti itu, Nak! Kasihan adik kamu." Arumi memberi peringatan, kasihan melihat wajah putrinya memerah karena ulah Kenzo."Maaf, Ma." Kenzo akhirnya membebaskan Khanza yang langsung kabur dari ruanga
Read more
Bab 6.
"Ngelak tapi kok terbata-bata begitu sih, Kak Kenzo? Jangan-jangan apa yang Mama tebak benar adanya kalau Kak Kenzo suka sama Naura?" goda Khanza sambil menyikut pinggang saudara kembarnya itu. Dia yakin kalau jawaban Kenzo tadi tidak sesuai dengan kenyataan."Papa pernah muda dan pernah merasakan yang namanya jatuh cinta sebelum menikah dengan mamamu. Dari gerak-gerik kamu ini sepertinya kamu memang mempunyai perasaan khusus untuk Naura," ucap Ali yang malah mendukung komentar Khanza tadi dan semakin membuat Kenzo terpojok serta kebingungan mau merespon dengan cara apa agar orangtuanya percaya dengan elakannya."Ayo mengaku saja, Kak! Kakak mencintai Naura, 'kan?" tekan Khanza lagi semakin menggoda."Tidak! Aku tidak suka padanya, kalian jangan menggodaku seperti ini! Yang Naura sukai itu Ihsan, mana mungkin aku mencintai wanita yang menyukai sahabatku sendiri? Lagipula Naura juga sudah aku anggap seperti adik sendiri, jadi akan sangat mustahil kalau aku menyukainya," Kenzo mengataka
Read more
Bab 7
Naura mengatur napas sampai dirinya merasa tenang setelah mobil terparkir di halaman rumah Kenzo. Dia lalu turun dan berjalan pelan menuju pintu utama, menekan bel sampai akhirnya seorang pelayan membuka pintu itu."Eh, ternyata Non Naura," ucap pelayan itu ramah karena sudah cukup mengenal Naura. "Hehe iya, Bi. Kak Kenzo ada di rumah tidak, Bi?" tanyanya pada pelayan itu."Ada, Non. Tuan Muda sedang bersama keluarganya. Mari masuk!" ajak si pelayan dengan sopan.Naura mengangguk kemudian masuk dengan berjalan di belakang pelayan itu. Dia lalu duduk di sofa ruang tamu setelah pelayan mempersilakan."Non Naura tunggu di sini dulu ya, saya panggilan Nyonya dan Tuan Muda!""Iya, Bi. Silakan!" Naura mengangguk dan tersenyum ramah, entah kenapa jantungnya berdetak lebih kencang sekarang. Samar-samar dia mendengar suara berisik dari ruangan lain yang tidak jauh dari ruang tamu.Suara ramai dari ruang sebelah membuat Naura yakin kalau di rumah itu sedang banyak orang sekarang dan entah kena
Read more
DMCA.com Protection Status