Via langsung menghentikan aktivitasnya, kemudian menghampiri Rizal yang berada tepat di depan pintu kamar. Pria itu terlihat seperti biasa, ketus dan datar.
"Ada apa ya, Pak?" tanya Via pelan."Kamu berisik! Mengganggu saja!" sahut Rizal dengan ketus.Hal itu membuat Via kesal, karena sang guru ketus. Padahal, mereka berdua sudah saling menyatakan cinta walaupun tidak bisa bersama. Tetap, keduanya sudah mengakui saling cinta."Bapak ini kenapa sih! Selalu ketus?" tanya Via sambil terus menatap wajah Rizal."Tidak ada, kamu hanya mengganggu saya?" sahut Rizal ketus dan pergi dari sana.Sebab, sudah melihat wajah Via dia bisa tidur dengan nyenyak di sofa ruang tamu. Karena, Rizal tidak ingin tidur di kamar yang sama dengan Zahrah. Padahal, mereka baru menikah, seharusnya menikmati indahnya malam pertama."Tidak jelas sekali!" gram Via.Gadis itu menidurkan tubuh dan tertidur pulas. Tanpa disadarinya, Rizal berulang kali masuk ke dalam kamar, hanya ingin memastikan bahwa Via baik-baik saja.Setelah pagi hari. Rizal dan sang istri sudah bersiap-siap untuk pergi ke kota. Bersama dengan Via. Gadis itu sudah bolos selama dua hari."Hati-hati ya Nak, kalian berdua yang akur. Cepat berikan cucu untuk ibu," pesan Maryam dengan lembut."Iya Bu, secepatnya Ibu akan mendapatkan cucu," sahut Via.Maryam langsung menatap gadis itu, dan Rizal juga. Bahkan, Zahrah ikut menatap Via yang menjawab pertanyaan yang seharusnya Zahrah jawab."Maaf, maksudnya Bu Zahrah dan Pak Rizal akan segera memberikan cucu untuk Ibu," jelas Via.Maryam tersenyum dan memeluk Via dengan lembut. Rasanya di sedih berpisah dengan gadis ini. Walaupun mereka tidak memiliki hubungan apapun. Sedangkan Rizal tertawa melihat sang murid salah tingkah dan grogi."Saya pamit pulang ya, Bu!" Via mencium tangan Maryam kemudian berjalan mendekati Rizal, dan menginjak kaki pria itu yang sudah meledeknya.Rizal hanya diam menahan sakit, karena tidak ingin semakin diledek oleh Via. Mereka semua bergegas masuk ke dalam mobil taksi."Emangnya Pak Rizal tidak punya mobil, harus naik taksi?" tanya Via sambil menatap ke arah Zahra yang ada di sampingnya."Jangan banyak tanya! Diam, atau pulang sendiri!" ancam Rizal.Bibir Via komat-kamit, karena dirinya tengah mengumpat Rizal dan pria itu tidak tahu. Sebab, dia duduk di depan dan sang istri bersama muridnya duduk di belakang.Sepanjang perjalanan, Via dan Zahrah terus bercerita bersama sampai istri sang guru menceritakan dirinya bekerja di perusahaan milik papanya Via."Ternyata perusahaan itu milik papa kamu?" tanya Zahrah tak percaya."Iya Bu, banyak orang yang tidak tau kalau saya adalah anak Yudha Mahendra, karena nama belakang saya… " Via tidak meneruskan ucapannya. Sebab, dia teringat sang mama sang sudah meninggal dunia."Via, ceritakan saja!" pinta Zahrah.Via menceritakan kalau mamanya yang bernama Anastasya sudah meninggal saat dirinya kecil. Sebab, kecelakaan mobil dan sekarang dirinya dirawat ibu sambung yang sangat baik. Bahkan, menganggap dia dengan anak kandung."Jangan bersedih! Sekarang, anggap aku dan Mas Rizal sebagai kakak kamu," ujar Zahrah dengan lembut, dan Via menganggukkan kepalanya. Kemudian, mereka kembali bercerita.Sedangkan Rizal hanya diam, karena tengah mengerjakan tugas yang dikirim lewat email oleh kepala sekolah. Walaupun dia sudah kembali ke kota. Namun, belum masuk mengajar.Sebab, cutinya belum berakhir. Jadi, dia mengerjakan tugas melalui ponselnya. Tidak terasa kini mereka sudah sampai di kota, tepat di kos-kosan Rizal. Mereka semua turun dan taksi pergi."Pak, kenapa saya juga turun di kos-kosan buluk ini?" tanya Via."Jangan banyak tanya! Nanti saya yang antarkan kamu pulang, karena ada yang ingin saya sampaikan sama papamu!" sahut Rizal ketus. Membuat Via langsung diam."Rizal, gadis ini lagi kamu bawa ke sini?"Bersambung.Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke